Disusun Oleh:
2023
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui besarnya bilangan peroksida pada minyak kelapa sawit.
2. Mengetahui cara penentuan ketengikan minyak kelapa sawit.
3. Mengetahui orde reaksi pada proses ketengikan minyak kelapa sawit.
BAB II DASAR TEORI 1. Laju Reaksi
Laju reaksi menyatakan laju pengurangan jumlah reaktan atau laju
pertambahan jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat
berbedabeda, misalnya gram, mol atau konsentrasi. Sedangkan satuan
waktu yang digunakan adalah detik, menit, jam, hari atau tahun. Dalam
reaksi kimia banyak digunakan zat kimia dalam bentuk larutan maupun gas
dalam keadaan tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan
konsentrasi (Molaritas) (Keenan, 1984).
Reaktan→ Produk
Pada awal reaksi, reaktan berada dalam keadaan maksimum
sedangkan produk dalam keadaan minimal. Semakin lama reaksi
berlangsung maka produk yang dihasilkan akan semakin banyak,
sedangkan untuk reaktan akan semakin sedikit. Sehingga dapat diketahui
bahwa konsentrasi pereaksi semakin berkurang, sehingga laju reaksi
merupakan penurunan konsentrasi R per satuan waktu, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
V=− 𝛥[𝑅]
or v = 𝛥 [𝑃]
….(1)
𝛥𝑡 𝛥𝑡
N : normalitas larutan Na S O 2 2 3
3.1 Alat
1. Gelas kimia 100 mL 1 buah
2. Gelas ukur 10 mL 1 buah
3. Erlenmeyer 100 mL 5 buah
4. Buret 1 buah
5. Kaki tiga 1 buah
6. Kasa 1 buah
7. Corong pisah 1 buah
8. Bunsen burner 1 buah
9. Pipet Secukupnya
3.2 Bahan
1. Minyak kelapa sawit 25 mL
2. Asam asetat glasial 3,6 mL
3. Larutan Na2S2O3 0,1 M Secukupnya
4. Aquades Secukupnya
5. Kloroform 2,4 mL
6. KI jenuh 12 tetes
7. Amilum 1% Secukupnya
3.3 Alur
1. Tahap Perlakuan Sampel
hilang
Larutan bewarna
Persamaan Reaksi :
- Reaksi titrasi dengan Na2S2O3
I2 (aq) + 2S2O32- (aq) → 2I- (aq) + S2O62- (aq)
- Reaksi bilangan peroksida
2S2O32- → S4O62- + 2e- 𝐸0 = −0,16
I2 + 2e- → 2I- 𝐸0 = 0,6197
3. Titrasi Blanko
1. Dimasukkan
kedalam labu erlenmeyer
2. Ditambahkan 3 tetes larutan KI jenuh
3. Didiamkan selama beberapa menit, sewaktu waktu
digoyang
4. Ditambahkan 6 mL Aquades
5. Ditambahkan
±5 tetes amilum 1%
6. Dititrasi dengan larutanSNa
O 0,1 M sampai warna biru
2 2 3
hilang
Larutan tidak
berwarna
I. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Winarno. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.