Anda di halaman 1dari 4

Nama : Satnis Putri Dachi

Kelas : XI MIPA 1

LAPORAN PRAKTIKUM
Judul Praktikum :  Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Tujuan Praktikum :  Mengamati pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi.

Tinjauan Teoritis :
. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi,
maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Maka laju reaksi dapat dinyatakan
sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. laju reaksi dapat dipengaruhi oleh konsentrasi, temperatur,
dan katalis. Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi akan lebih
cepat jika tumbukan antara partikel zat yang bereaksi lebih banyak. Mengapa demikian? setiap partikel selalu bergerak.
dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik molekul akan bertambah, Sehingga tumbukan akan lebih
sering terjadi. Itulah sebabnya reaksi berlangsung lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi.
Disamping itu, temperatur juga memperbesar energi potensial dari suatu zat. Zat yang energi pontensial nya kecil
jika bertumbukan sukar menghasilkan reaksi karena sukar melampaui energi pengaktifan.
Dengan naiknya temperatur, energi potensial zat akan menjadi semakin lebih besar sehingga jika bertumbukan akan
menghasilkan reaksi.

Reaksi kimia terjadi ketika pertikel– partikel zat yang bereaksi (pereaksi) saling bertumbukan. Namun, tidak semua
tumbukan yang terjadi akan menghasilkan zat baru. Zat baru dapat dihasilkan dari Tumbukan
yang berlangsung sempurna. Tumbukan sempurna dinamakan Tumbukan efektif. Partikel zat yang saling bertumbukan
kadang-kadang juga tidak langsung berubah menjadi zat hasil. Tumbukan tersebut terlebih
dahulu membentuk suatu Molekul kompleks yang disebut Molekul kompleks teraktivasi. Berhubungan dengan energi
pengaktifan. Energi pengaktifan (Ea) merupakan energi terendah yang diperlukan untuk pembentukan molekul kompleks
teraktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung.
Tumbukan yang menghasilkan reaksi energi tumbukan yang antarpartikelnya mempunyai energi yang lebih besar
daripada energi pengaktifan. Semakin kecil harga energi pengaktifan, semakin cepat reaksi berlangsung.

Hukum laju reaksi merupakan suatu bentuk persamaan yang menyatakan laju reaksi sebagai fungsi dari
konsentrasi semua spesi yang ada termasuk produk-produk yang dihasilkan dalam reaksi tersebut.Hukum laju reaksi
mempunyai dua penerapan utama, yaitu penerapan teoritis yang merupakan pemandu dalam mekanisme reaksi sedangkan
penerapan praktiknya akan dilakukan setelah mengetahui hukum laju reaksi dan konstanta lajunya. Untuk reaksi kimia
sebagai berikut.

aA+bB→cC+dDaA+bB→cC+dD
Hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah.

v=k[A]^m[B]^nv=k[A]m[B]n
Dengan:
v = Laju reaksi
k = Konstanta laju reaksi
[A] = Konsentrasi zat A
[B] = Konsentrasi zat B
m = Orde terhadap zat A
n = Orde terhadap zat B

Persamaan laju reaksi untuk suatu zat a dapat ditulis sebagai berikut.

R_A=\frac{n}{t}RA=tn
R  = Laju reaksi
A

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA n = Jumlah


mol zat A
yang terbentuk
t = Waktu

R  memiliki harga positif jika zat tersebut terbentuk dan akan memiliki harga negatif jika zat tersebut digunakan untuk
a

bereaksi (Atkins, 1996).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi atau kecepatan reaksi.

1. Konsentrasi. Jika kecepatan suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar pula dan sebaliknya jika
konsentrasi semakin kecil maka laju reaksinya semakin kecil pula. Untuk beberapa reaksi laju reaksi dapat dinyatakan
dengan persamaan matematis yang dikenal dengan hukum laju reaksi atau persamaan laju reaksi. Pangkat-pangkat dalam
persamaan laju reaksi dinamakan orde reaksi. Menentukan orde reaksi dalam suatu reaksi kimia pada prinsipnya
menentukan pengaruh seberapa besar perubahan konsentrasi laju reaksi terhadap konsentrasi pereaksi (Charles, 2004).
Larutan dengan Konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan
dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul - molekul dalam setiap
satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin
cepat.
è Semakin besar konsentrasi pereaksi maka semakin cepat laju reaksi dan semakin sering terjadi tumbukan.

2. Luas permukaan. Reaksi yang berlangsung dalam sistem homogen sangat berbeda dengan reaksi yang berlangsung dalam
sistem heterogen. Pada reaksi homogen campuran zatnya bercampur seluruhnya. Hal ini dapat mempercepat
berlangsungnya reaksi kimia karena molekul-molekul ini dapat bersentuhan satu sama lain. Dalam sistem reaksi hanya
berlangsung pada bidang-bidang yang bersentuhan dari kedua fase yang bereaksi. Reaksi kimia berlangsung pada kedua
molekul-molekul, atom-atom, atau ion-ion dari zat-zat yang bereaksi terlebih dahulu bertumbukan. Semakin luas
permukaan suatu reaksi maka semakin cepat reaksi itu berlangsung (Charles, 1882).
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada percampuran reaktan yang terdiri dari dua
fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki
luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran.
è Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga
reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

3. Suhu/temperatur. Pada suhu yang tinggi, energi molekul-molekul bertambah. Laju reaksi meningkat dengan naiknya suhu.
Biasanya kenaikan suhu sebesar 10°C akan menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua atau tiga kalinya. Kenaikan
laju reaksi ini disebabkan dengan kenaikan suhu atau menyebabkan semakin cepatnya molekul-molekul bergerak
sehingga memperbesar kemungkinan terjadi tabrakan yang efektif. Energi tumbukan suatu reaksi dapat berlangsung
disebut energi aktivasi (Chang, 2001).
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat, sehingga
makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik diatas harga energi aktivasi (Ea), sehingga reaksi dapat
berlangsung lebih cepat.
4. Katalis. Berbagai reaksi berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan zat lain yang disebut dengan katalis.
Konsep yang menerapkan pengaruh terhadap laju reaksi diantaranya katalis menurunkan energi energi pengaktifan suatu
reaksi dengan jalan membentuk tahap-tahap reaksi yang baru. Ada dua jenis katalis yaitu katalis homogen adalah katalis
yang satu fase dengan zat yang jenis katalis ini umumnya ikut bereaksi tetapi pada akhirnya reaksi akan kembali ke
bentuk semula. Katalis heterogen adalah katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat yang bereaksi jenis katalis ini
umumnya logam-logam dan reaksi yang tercepat umumnya pada gas (Supardi, 2008).
5. Sifat – Sifat Katalisator :
6. Menurunkan energy aktivasi, artinya mengubah mekanisme reaksi.
7. Mempercepat laju reaksi baik reaksi maju maupun reaksi balik, karena komposisi katalis tidak berubah pada akhir reaksi.
8.  Kosentrasi katalis semakin besar, reaksi semakin cepat.
9. Katalis bekerja pada suhu optimum.
10. Logam transisi (Pt, Ni, Fe) banyak digunakan sebagai katalis heterogen.
11. Katalis tidak mengubah ketetapan keseimbangan (K).
12. Katalis bersifat selektif, artinya katalis pada suatu reaksi tidak bersifat katalis pada reaksi yang lain.
13. Zat – zat yang kerjanya berlawanan dengan kerja katalis disebut inhibitor.

Orde suatu reaksi adalah jumlah pangkat faktor konsentrasi dalam hukum laju berbentuk diferensial. Pada umumnya orde
reaksi merupakan bilangan bulat dan kecil namun dalam beberapa kasus dapat berupa bilangan pecahan atau nol. Orde
reaksi terhadap suatu zat tertentu tidak sama dengan koefisien dalam persamaan stoikiometri. Reaksi harga n memberikan
orde reaksi jika n = 0 maka laju reaksinya disebut orde nol terhadap X. Hal ini berarti bahwa perubahan konsentrasi tidak
berpengaruh
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA pada laju
reaksi (Chang, 2001).

Teori tumbukan pada kinetika kimia menyatakan bahwa molekul gas sering bertumbukan satu dengan yang lainnya. Jadi
sangat masuk akal jika kita menganggapnya benar bahwa reaksi kimia berlangsung sebagai akibat dari tumbukan antar
molekul-molekul yang bereaksi. Dari segi teori tumbukan dari kinetika kimia maka kita perkirakan laju reaksi akan
berbanding lurus dengan banyaknya tumbukan molekul per detik atau berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan
molekul.

Sifat fisika dan kimia dari HCl adalah memiliki massa molar 38,34 gram per mol, cairan tidak berwarna, tidak berbau,
memiliki massa jenis 1,18 gram per cm , memiliki titik lebur -27,32°C, memiliki titik didih 48°C dan terlarut sepenuhnya
3

dalam air. Sifat fisika dan kimia dari Na S O  adalah memiliki massa molar 158,11 gram per mol (anhidrat) dan 248, 18
2 2 3

gram per mol (pentahidrat), berpenampilan seperti kristal putih, tidak berbau, memiliki massa jenis 1,667 gram per cm ,
3

memiliki titik lebur 48,3°C, memiliki titik didih 100°C, memiliki kelarutan dalam air 70,1 gram per Ml pada suhu 20°C
dan dalam suhu ruangan keduanya berwujud cair (Jolly, 1984

Alat dan Bahan :


•Balon 4 buah
•Jescool 4 buah
•Air panas
•Air dingin
•Erlenmeyer
•Gelas Kimia
•Mortar dan alu
•Pengaduk kaca
•Stopwatch

Hasil Pengamatan

PRATIKUM 1:
JESCOOL LARUT PADA
AIR PANAS = 18 DETIK
AIR DINGIN = 1 MENIT 34 DETIK

BALON MENGEMBANG
AIR PANAS = 7 DETIK
AIR DINGIN = 11 DETIK

PRATIKUM 2 :
JESCOOL LARUT PADA
JESCOOL HALUS = 1 MENIT
JESCOOL TIDAK HALUS = 3 MENIT 24 DETIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


Kesimpulan

Semakin luas permukaan zat semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya
tumbukan efektif menghasilkan perubahan. Semakin luas permukaan zat berarti semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi
semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat. Juga semakin tinggi suhu zat pereaksi maka akan semakin
cepat laju reaksinya. Faktor lain yang memengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi dan katalis. Luas permukaan benda akan
mempengaruhi cepat rambat laju reaksi dan sebaliknya, semakin sedikit luas permukaan semakin lambat laju reaksi. Tidak
hanya itu, suhu juga sangat berpengaruh terhadap laju reaksi, suhu berbanding lurus terhadap laju reaksi. Semakin tinggi
suhunya maka reaksi akan berjalan semakin cepat dan sebaliknya, semakin rendah suhunya maka reaksi akan berjalan semakin
lambat

Pertanyaan
1. Apa faktor yang mempengaruhi pada praktikum yang menggunakan balon?Jelaskan!
. Jawaban: Faktor yang mempengaruhi adalah suhu, luas permukaan, konsentrasi dan katalis

2. Apakah ada pengaruh waktu pada praktikum tersebut?Jika ada jelaskan!


  Jawaban: Ya, ada. Karena pada suhu yang tinggi, molekul-molekul bergerak cepat dan sebaliknya pada suhu yang
rendah molekul-molekul akan bergerak lambat.

3. Pada praktikum yang kedua apa faktor yang mempengaruhi laju reaksi tersebut?Jelaskan
  Jawaban: Karena laju reaksi berpengaruh pada suhu dan permukaan objek yang dimasukkan kedalam air, jika
suhu makin tinggi maka makin cepat partikel tersebut bercampur

Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/440379953/LAJU-REAKSI-1-docx
https://www.scribd.com/document/431399417/LAPORAN-PRAKTIKUM-LAJU-REAKSI-docx
Sudarmo, Unggul. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam Kurikulum 2013
Revisi.Jakarta: Penerbit ErlanggaThe Decomposition of Hydrogen Peroxide. New Mexico Institute of Mining and Technology.
Journal Number 122L Revision 3.0. [https://infohost.nmt.edu/~jaltig/HydrogenPeroxide.pdf] Diakses pada 13 Oktober

Gunungsitoli, 20 Oktober 2022


Guru Mata Pelajaran Praktikan

(AGUSNIAT ZEBUA, S.Pd) Satnis Putri Dakhi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Anda mungkin juga menyukai