Anda di halaman 1dari 9

2022

BAHAN AJAR KIMIA SMA


KELAS XI

“Konsep Laju Reaksi dan


Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Laju Reaksi”
PENDAHULUAN
Laju reaksi suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat yang bereaksi,
suhu pada saat reaksi kimia terjadi, dan ada tidaknya katalis.
Sehubungan dengan proses reaksi kimia, maka ada satu hal
penting yang harus dipelajari untuk menentukan berjalan
tidaknya sebuah reaksi kimia, yakni tumbukan. Suatu reaksi
kimia dapat terjadi bila ada tumbukan antara molekul zat-zat yang
bereaksi. Apakah setiap tumbukan pasti menyebabkan
berlangsungnya reaksi kimia? Akan kita ketahui jawabannya
dengan mempelajari teori tumbukan dahulu sebelum melangkah
pada pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

INDIKATOR 3.7
1. Menjelaskan konsep laju reaksi
2. Menjelaskan teori tumbukan efektif
3. Menjelaskan pengaruh arah partikel zat-zat yang
bereaksi terhadap terjadinya tumbukan efektif
4. Menjelaskan energi partikel zat-zat yang bereaksi
terhadap terjadinya tumbukan efektif
5. Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
6. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
7. Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju
reaksi menggunakan teori tumbukan
8. Menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan konsep laju reaksi
2. Menjelaskan teori tumbukan
3. Menjelaskan pengaruh arah partikel zat-zat yang
bereaksi terhadap terjadinya tumbukan efektif
4. Menjelaskan energi partikel zat-zat yang bereaksi
terhadap terjadinya tumbukan efektif
5. Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi menggunakan teori tumbukan
6. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi
menggunakan teori tumbukan

URAIAN MATERI

Pengertian Laju Reaksi


Secara matematis, Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi tiap
perubahan waktu, Nah, yang namanya “perubahan” itu bisa
bertambah, bisa berkurang.
Sama halnya dengan kalo doi mulai berubah, berubahnya bisa
lebih baik bagi kita bisa lebih buruk bagi kita kan? Oleh karena
itu persamaan dari materi ini adalah sebagai berikut :

aA(g) + bB(g)  → cC(g) + dD(g)


  (Reaktan)         (Produk)

Di mana, v= laju reaksi (mol/L/s);  = perubahan mol;  =


perubahan waktu
atau,
Di mana, v= Laju reaksi (mol/L/s) ; k= konstanta laju reaksi; n=
orde reaksi zat B; m= orde reaksi zat A.
Secara logika, pada saat bereaksi, zat reaktan pasti makin
berkurang, dan zat produk pasti bertambah bukan? Oleh karena
itu dapat diartikan secara sederhana, bagi
Reaktan, Laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi zat tiap
satuan waktu.
Produk, laju reaksi adalah bertambahnya konsentrasi zat tiap
satuan waktu.

Pengaruh dari berbagai faktor terhadap laju reaksi dapat


dijelaakan dengan teori tumbukan. Menurut teori ini, suatu reaksi
berlangsung sebagai hasil tumbukan antara partikel pereaksi.
Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukam menghasilkan reaksi,
melainkan hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi
cukup serta arah tumbukan yang tepat. Jadi, laju reaksi akan
bergantung pada dua hal berikut.
1. Energi partikel pereaksi
2. Arah tumbukan

a. Energi partikel pereaksi


Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi
sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energi
pengaktifan.

Semua reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energi


pengaktifan. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah
berarti memiliki energi pengaktifan yang rendah. Sebaliknya,
reaksi yang memiliki energi pengaktifan besar hanya dapat
berlangsung pada suhu tinggi. Energi pengaktifan ditafsirkan
sebagai energi penghalangantara pereaksi dan produk. Pereaksi
harus didorong sehingga dapat melewati energi penghalang
tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk.

Semakin tinggi nilai energi aktivasi, semakin kecil fraksi molekul


yang teraktifkan dan semakin lambat reaksi berlangsung. Hanya
partikel pereaksi yang memiliki energi cukup atau melebihi energi
aktivasinya yang dapat menghasilkan tumbukan yang efektif.

Pada suhu yang lebih tinggi, T2, distribusi energi melebar,. Energi
kinetik molekul rata-rata meningkat, dan lebih banyak molekul
yang memiliki energi lebih besar dari energi aktivasi.
b. Arah (orientasi) tumbukan
Molekul-moldkul tertentu harus memiliki orientasi tertentu bila
tumbukan akan efektif untuk menghasilkan reaksi kimia.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa jumlah orientasi


tumbukan yang tidak memungkinkan terjadinya reaksi umumnya
lebih banyak daripada jumlah yang memungkinkan terjadinya
reaksi. Ini berarti bahwa probabilitas (peluang) suatu
tumbukantertentu untuk menghasilkan reaksi biasanya kecil
(probabilitas jauh lebih kecil dari

Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi

Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan


mengandung jumlah partikel semakin banyak sehingga partikel-
partikel tersebut akan tersusun lebih rapat dibandingkan larutan
yang konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel yang lebih
rapat memungkinkan terjadinya tumbukan semakin banyak dan
kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Makin besar konsentrasi
zat, makin cepat laju reaksinya. Perhatikan Gambar 8. tentang
pengaruh konsentrasi berikut.

Gambar 8. (a) tumbukan yang terjadi pada konsentrasi kecil, (b)


tumbukan yang terjadi pada konsentrasi besar.
Apabila dibuat sebuah grafik yang menunjukkan hubungan antara
konsentrasi dengan laju reaksi, maka dihasilkan grafik seperti
pada Gambar 9. Grafik menunjukkan bahwa semakin besar
konsentrasi, semakin cepat pula laju reaksinya.

Gambar 9. Grafik pengaruh konsentrasi


terhadap laju reaksi.

gambar submikroskopis larutan HCl konsentrasi 1M, 2M dan 3 M


Kosentrasi mempengaruhi hasil reaksi,

semakin pekat semakin banyak partikel dalam larutan tersebut


sehingga memungkinkan semakin banyak terjadinya tumbukan
dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang
mengahsilkan produk.Berikut ilustrasinya:

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa konsentrasi


pereaksi berkaitan dengan jumlah partikel zat yang terlibat dalam
tumbukan. Bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-
partikel yang bertumbukan akan semakin banyak/meningkat.
Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut menjadi lebih
dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini
berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika
konsentrasi berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju
reaksi juga akan berkurang.

3. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi

Partikel-partikel dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat


dinaikkan, maka energi kinetik partikel-partikel akan bertambah
sehingga tumbukan antar partikel akan mempunyai energi yang
cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan
menyebabkan lebih banyak terjadi tumbukan yang efektif dan
menghasilkan reaksi (Gambar 12).

Gambar 12. (a) tumbukan antarpartikel pada suhu rendah, (b)


tumbukan antarpartikel pada suhu tinggi.

Pada umumnya, setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC, reaksi akan


berlangsung dua kali lebih cepat. Dengan demikian, apabila laju
reaksi awalnya diketahui, kita dapat memperkirakan besarnya laju
reaksi berdasarkan kenaikan suhunya.
Panas menyediakan energi untuk mengubah partikel yang tidak
aktif menjadi aktif. Partikel tidak aktif berada pada tingkat energi
yang rendah. Energi yang dibutuhkan untuk mengubah partikel-
partikel tidak aktif menjadi partikel-partikel aktif disebut dengan
energi aktifasi. Pada temperatur tertentu suatu partikel memiliki
energi kinetik , ada yang memiliki energi kinetik rendah ada juga
yang memiliki energi kinetik yang tinggi.
Menurut teori kinetik gas, molekul-molekul dalam satu wadah
tidaklah mempunyai energi yang sama, tetapi bervariasi menurut
kurva yang mendekati kurva normal. Sebagian besar molekul
mempunyai energi ratra-rata. Peningkatan suhu akan menaikkan
energi rata-rata molekul, sehingga jumlah atau fraksi molekul
yang mencapai energi pengaktifan bertambah, sehingga laju
reaksinya akan meningkat. Umumnya kenaikan suhu sebesar
100C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga
kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan dari gerak
molekulnya.
Alasan kenaikan suhu suatu reaksi menyebabkan energi aktivasi
(Ea ) menjadi turun dijelaskan oleh Svante Arrhenius dengan
menggunakan persamaan hubungan suhu dengan energi aktivasi.
−Ea / RT
k=Ae

Anda mungkin juga menyukai