Anda di halaman 1dari 4

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang pengaruh

konsentrasi dan suhu terhadap kecepatan reaksi kimia


1.

Konsentrasi
Konsentrasi menyatakan pengaruh kepekatan atau zat yang
berperan dalam proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi, maka
laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan zat yang
konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak,
sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang
konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan
sering bertumbukan dibandingkan dengan partikel yang susunannya
renggang, sehingga kemudian terjadinya reaksi semakin besar.
Sehingga, pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi dapat
diterangkan melalui pendekatan teori tumbukan.
2.
Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan
naiknya suhu, energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga
memungkinkan semakin banyaknya tumbukan efektif yang
menghasilkan perubahan. Berdasarkan teori tumbukan, reaksi terjadi
bila molekul bertumbukan dengan energi yang cukup besar yang
disebut energi aktivasi. Hal ini sesuai dengan hasil praktikum yang
telah dilakukan, bahwa semakin besar suhu maka kecepatan reaksi
nya cepat. Pada suhu ruang waktu yang diperlukan yaitu 2 menit 10
detik. Pada suhu 35C waku yang dibutuhkan 19 detik. Pada suhu
45C waktu yang dibutuhkan 15 detik. Dan pada suhu 55C
dibutuhkan waktu 7 detik untuk bereaksi.
4.
Katalis
Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya
reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis
adalah menurunkan energi aktivasi sehingga jika ke dalam suatu
reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi.
Kehadiran katalis dalam suatu reaksi dapat memberikan mekanisme
alternatif untuk menghasilkan hasil reaksi dengan energi yang lebih
rendah dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis. Jadi kehadiran
katalis adalah meningkatkan adanya tumbukan yang efektif, yang
berarti juga memperbesar laju reaksi.

Hal ini dibuktikan dengan hasil percobaan yang kami lakukan. Pada
suhu ruang waktu yang dibutuhkan yaitu 47 detik. Pada suhu 35C
waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi 14 detik. Pada suhu 45 waktu
yang dibutuhkan 12 detik. Sedangkan pada suhu 55 waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi sekitar 7 detik.

Teori Tambahan

Cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari tentang laju reaksi disebut
kinetika kimia. Tujuan utama kinetika kimia ialah menjelaskan bagaimana laju
bergantung pada konsentrasi reaktan dan mengetahui mekanisme suatu reaksi
berdasarkan pengetahuan tentang laju reaksi yang diperoleh dari eksperimen
(Oxtoby, 2001).
Kecepatan reaksi kimia merupakan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil
reaksi dalam satu satuan waktu. Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan
konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi molekul produk terhadap waktu..
Dalam reaksi kimia, perubahan yang dimaksud adalah perubahan
konsentrasi pereaksi atau
produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat
pereaksi
akan makin sedikit, sedangkan produk makin banyak. Laju reaksi
dinyatakan
sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju bertambahnya produk.
Satuan
konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter (mol.
L-1).
Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi
mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau M.dt-1).

Menurut Arhenius, setiap kenaikan suhu 10oC akan menyebabkan laju reaksi
menjadi dua kali lebih cepat. Sehingga suhu yang tinggi akan menaikkan
konsentrasi dan kecepatan reaksi akan bertambah juga
Reaksi kimia terjadi ketika partikel-partikel zat yang bereaksi (pereaksi)
saling bertumbukan. Namun, tidak semua tumbukan yang terjadi akan
menghasilkan zat baru. Zat baru dapat dihasilkan dari tumbukan yang
berlangsung sempurna. Tumbukan sempurna dinamakan tumbukan
efektif. Partikel zat yang saling bertumbukan kadang-kadang juga tidak
langsung berubah menjadi zat hasil. Tumbukan tersebut terlebih dahulu
membentuk suatu molekul kompleks yang disebut molekul kompleks
teraktivasi. Pembentukan molekul kompleks teraktivasi berhubungan
dengan energi aktivasi. Energi aktivasi (EA) merupakan energi
tumbukan terendah yang diperlukan untuk pembentukan molekul
kompleks teraktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung.
Tumbukan yang menghasilkan reaksi adalah tumbukan yang antar
partikelnya mempunyai energi lebih besar daripada energi
aktivasi. Semakin kecil harga energi aktivasi, semakin cepat reaksi
berlangsung.

Reaksi P + Q R + S dapat terjadi jika P + Q memiliki energi aktivasi


minimum. Adanya energi aktivasi minimum memungkinkan terjadinya
tumbukan yang menghasilkan energi, dengan syarat energi tumbukan
pereaksi > Ea.

Teori tumbukan
Teori tumbukan yang didasarkan atas teori kinetik molekul gas
menyatakan beberapa hal berikut.
1. Gas terdiri atas molekul-molekul gas yang berukuran lebih kecil
daripada jarak antarmolekul.
2. Molekul-molekul gas selalu bergerak lurus ke segala arah.
3. Tumbukan antara molekul-molekul gas dengan dinding wadahnya
bersifat elastis sempurna, artinya molekul-molekul gas akan
dipantulkan kembali tanpa kehilangan energi.
4. Kecepatan gerak molekul gas dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Semakin tinggi suhu, maka semakin cepat gerak molekul-molekul
gas.
5.

Energi kinetik rata-rata molekul gas sama besar pada suhu yang
sama atau tidak dipengaruhi oleh massanya.

Anda mungkin juga menyukai