Anda di halaman 1dari 11

VII.

Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon aromatik dan
hidrokarbon alifatik ?
Jawab : a) Hidrokarbon aromatik merupakan hidrokarbon yang
rantainya membentuk cincin benzena yang sangat stabil.

b) Hidrokarbon alifatik merupakan hidrokarbon yang


rantainya tidak dihubungkan membentuk cincin.

2. Apa yang dimaksud dengan isomer molekul dan ismoer geometri?


Jawab : a) Isomer molekul adalah senyawa dengan rumus molekul
yang sama namun memiliki susunan atom yang berbeda.
b) Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang memiliki
rumus molekul yang sama namun memiliki struktur ruang
yang berbeda.
3. Apa yang dimaksud dengan hibridisasi?
Jawab : Hibridisasi adalah konsep pencampuran orbital atom menjadi
gugus orbital hibrida yang sesuai dengan pasangan elektron
untuk membentuk ikatan kimia.

Universitas Sriwijaya
VIII. Sifat Fisik dan Kimia Bahan
8.1 Benzena
Sifat fisik : - Tidak berwarna
: - Titik didih 80.10°C
: - Titik leleh 5,50°C
Sifat kimia : - Bersifat kasiogenik
: - Senyawa non polar
: - Berat molekul 28,05 g/mol
Bahaya : Dapat menyebabkan kanker, kerusakan sel-sel imun tubuh
....................dan menyebabkan pendarahan yang akut.

8.2 Etana
Sifat fisik :- Tidak berwarna
: - Tidak berbau
: - Titik didih -1.60°C
: - Titik leleh 183°C
Sifat kimia : - Mudah terbakar
Bahaya : Dapat menyebabkan mual, muntah dan hilang kesadaran.

8.3 Etena
Sifat fisik : - Titik didih -103,7°C
: - Titik lebur -169,2°C
: - Berat molekul 28,05 g/mol
Sifat kimia : - bersifat non polar
: - mudah terbakar
: - Larut dalam eter
Bahaya :Terhirup akan menyebabkan mual, sesak nafas dan
pingsan.

8.4 Etuna
Sifat Fisik : - Tidak berwarna

Universitas Sriwijaya
:- Titik didih -80,8°C
:- Titik lebur -84°C
: - Berat molekul 26,0373 g/mol
Sifat kimia : - Mudah teroksidasi
:- Bentuk molekul linear
:- Senyawa nonpolar
Bahaya : Bila terhirup kedalam tubuh menyebabkan sesak nafas.

8.5 Sikloheksana
Sifat Fisik :- Tidak berwarna
: - Titik didih 80.74°C
: - Titik leleh 6.79°C
Sifat kimia : - Mudah menyala dan bersifat non polar.
Bahaya :,Bila terkena mata dapat menyebabkan iritasi dan dapat
....................berbahaya bagi lingkungan.

Universitas Sriwijaya
IX. Pertanyaan Pasca Praktek
1. Tentukan konformasi yang paling stabil dan yang paling tidak stabil dari
molekul 1,2-dibromoetana !
Jawab : Konformasi paling stabil adalah konformasi anti Gauche
dimana antara gugus bromo yang pertama dengan yang kedua
letaknya saling menjauh dan konformasi yang paling tidak
stabil adalah fully eklips dimana letak gugus bromo yang
pertama dan yang kedua berdekatan sehingga terjadi tolak
menolak.
2. Bagaimana perbedaan panjang ikatan tunggal dengan ikatan ganda dua ?
Jawab : Molekul dengan ikatan tunggal lebih panjang daripada ikatan
ganda dua karena ikatan tunggal hanya memiliki satu ikatan
sigma.
3. Jelaskan perbedaan model molekul benzena dengan ikatan sikloheksana?
Jawab : Molekul sikloheksana memiliki bentuk lain seperti kursi dan
biduk dan memiliki konformasi seperti eklips dan Gauche.
Sementara pada molekul benzena memiliki cincin dan ikatan
rangkap terkonjugasi, dia tidak memiliki bentuk lain dan
ikatannya tidak dapat diputar.
4. Jelaskan bentuk molekul tetrahedral dan segitiga datar !
Jawab : Molekul tetrahedral terbentuk pada molekul sp3 dengan ikatan-
ikatan tunggal dan membentuk sudut diantara satu gugus
dengan yang lainnya. Pada segitiga datar terjadi di Pmolekul
sp2 yang berikatan ganda dan membentuk sudut 120° antara
satu sudut dengan sudut yang lain.
5. Jelaskan sudut sudut ikatan pada molekul tetrahedral, trigonal planar,
dan linear !
Jawab : Bentuk tetrahedral adalah satu atom pusat dikelilingi dengan
empat atom lain dengan sudut 109,5°. Trigonal planar
membentuk sudut segitiga sama sisi dengan sudut 120°. Pada
molekul linear membentuk ikatan dengan bentuk garis lurus
180°.

Universitas Sriwijaya
X. Data Hasil Pengamatan
No. Nama Senyawa Struktur Molekul Geometri Molekul

1. Metana

2. Etana

3. Etena

Universitas Sriwijaya
4. Etuna

5. 1,2-dibromo etana

6. Sikloheksana

7. Benzena

Universitas Sriwijaya
XI. Pembahasan
Pada percobaan ini, membahas mengenai model dari suatu molekul dengan
menggunakan satu set mollymod yang berfungsi untuk mengambarkan bentuk
suatu molekul. Pada percobaan ini, dilakukan penyusunan menggunakan
mollymod untuk bentuk molekul ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, ikatan
rangkap tiga, senyawa siklik dan senyawa aromatic. Energi pada molekul terbagi
menjadi tiga, energi translasi, energi vibrasi dan energi rotasi. Energi translasi
dapat dikatakan sebagai energi yang menyebabkan suatu atom atau molekul
berpindah-pindah. Energi vibrasi dapat dikatakan sebagai ikatan pada senyawa
yang bergetar. Energi rotasi dapat dikatakan sebagai suatu atom atau senyawa
yang dapat berputar karena tidak adanya yang menghalangi antara atom C yang
satu dengan atom C yang lain. Selain itu, rotasi diperlukan oleh molekul untuk
mencari titik kesetimbangan.
Ikatan antar atom terbagi menjadi tiga, ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan
ikatan rangkap tiga. Semakin banyak ikatan maka ikatan semakin pendek. Pada
ikatan tunggal atau ikatan rangkap satu biasa disebut alkana, hanya terdiri dari
satu ikatan sigma. Ikatan sigma dalam ikatan tunggal ini dapat berotasi atau
berputar, sehingga menghasilkan penyusunan atom yang bervariasi. Pada ikatan
rangkap dua atau yang biasa disebut alkena terdiri atas dua ikatan, satu ikatan
sigma dan satu ikatan phi. Sedangkan, pada ikatan rangkap tiga atau yang biasa
disebut alkuna terdiri atas tiga ikatan, berupa satu ikatan sigma dan dua ikatan phi.
Ikatan phi, ikatan yang reaktif bisa terkonjugasi seperti benzene. Ikatan sigma
lebih kuat daripada ikatan phi karena ikatan sigma hasil dari tumpang tindih dua
elektron atau terjadi pada ikatan tunggal. Ikatan phi lebih lemah daripada ikatan

Universitas Sriwijaya
sigma karena hasil tumpang tindih awan elektron yang terjadi pada ikatan rangkap
dua dan ikatan rangkap tiga.
Ikatan tunggal juga disebut hidrokarbon jenuh karena tidak mudah bereaksi
atau hidrokarbon yang tidak bersifat reaktif. Sedangkan pada ikatan rangkap dua
dan ikatan rangkap tiga dapat disebut juga hidrokarbon tak jenuh atau bisa
bereaksi dengan siapa saja. Rantai karbon terdiri dari dua macam, yaitu
hidrokarbon siklik atau tertutup dan hidrokarbon asiklik atau terbuka. Dalam
percobaan ini, rantai siklik dicontohkan dengan sikloheksana. Sikloheksana
memiliki dua bentuk, bentuk biduk dan bentuk kursi. Pada bentuk biduk energi
yang dihasilkan lebih besar daripada energi bentuk kursi. Tetapi bentuk kursi
memiliki energi yang lebih stabil.
Dalam proyeksi Newman, terdapat tiga posisi yaitu eclipse atau sejajar, anti-
eclipse atau bertolak belakang dan gauche atau silang. Posisi anti-eclipse atau
bertolak belakang dapat dikatakan sebagai posisi yang paling stabil. Senyawa
kiral dapat dikatakan sebagai atom C pada senyawa tersebut mengikat empat
gugus atau ikatan yang berbeda-beda yang mempunyai konfigurasi absolut. Ada
empat cara untuk menentukan konfigurasi absolut. Peratama, gugus yang
elektronegatif tinggi memiliki posisi paling prioritas seperti hidroksida dan
natrium hidroksida. Kedua, gugus yang berat molekulnya yang paling tinggi atau
besar diprioritaskan setelah atom elektronegatif. Ketiga, atom dengan ikatan
ganda dua atau tiga mempunyai prioritas jumlah atom yang dikalikan dengan
banyaknya ikatan tersebut. Keempat, atom hidrogen selalu diprioritaskan terakhir.
Jika arah konfigurasi absolut tersebut searah jarum jam maka dilambangkan
dengan huruf R. Sedangkan jika arah konfigurasi absolut berlawanan arah jarum
jam maka dilambangkan dengan hruf S.

Universitas Sriwijaya
XII. Kesimpulan
1.Ikatan tunggal atau ikatan rangkap satu terdiri dari satu ikatan sigma
seperti alkana.
2.Ikatan rangkap dua terdiri atas dua ikatan, satu ikatan sigma dan satu
ikatan phi seperti alkena.
3.Ikatan rangkap tigaterdiri atas tiga ikatan, berupa satu ikatan sigma dan
dua ikatan phi seperti alkuna.
4.Ikatan phi atau ikatan yang lebih reaktif bisa terkonjugasi seperti benzene.
5.Hidrokarbon rantai siklik dicontohkan pada sikloheksana.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Belytschko.T., and Xiau.S.P. 2003. Coupling Methods for Continuum Model with
Molecular Model.International Journal of Multiscale Computational
Engineering.1(15):115.
Chang, R. 2005. Kimia DasarEdisiKetigaJilid 1.Jakarta: Erlangga.
Dias,M.D.S.,Rita,M.S.J., and Eduardo,C.P.2011. Analysis of Names of Organic
Chemical Compounds By Using Parser Combinators and The Generative
Lexicon Theory.International Journal of Artificial Intelligence &
Applications ( IJAIA ). 2(4) : 72.
Fessenden, R.J., and Joan, S.F. 1982. Kimia OrganikEdisiKetiga.
Jakarta:Erlangga.
Khaerunisa,S. 2013. Karakteristik Hidrokarbon (Alifatik Dan Polisiklik Aromatik
Hidrokarbon) Pada Sedimen Di Pesisir Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Skripsi sarjana kimia. Institut Pertanian Bogor:
Muchtaridi.,Arry,Y., Sandra,M., danHari,P. 2018. Kimia Medisinal.Jakarta
:Prenadamedia Group.
Simatupang,N.I.2016.Penggunaan Media Power PointPada Model
PembelajaranKooperatifTipe Numbered Head Together(NHT)
UntukMeningkatkanHasilBelajar Kimia Siswa. JurnalEduMatSains. 1(1) :
65.

Universitas Sriwijaya
Tahir, I., Wijaya, K., dan Yahya, M.U. 2002. Quantitative Relationship Between
Molakular Sructure And Melting Point Of Several Organic Compound.
Indonesian Journal Of Chemistry.2(2):83
Utari, F.D. 2012. “Bentuk Molekul”. (online). https://www.tekim.undip.ac.id/staf/i
stadi/files/2012/10/FEBIANI_21030112130083.pdf. (diakses pada tanggal
17 Maret 2019).

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai