Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mizratul Audah

NIM : 2210120120004
Kelas/Angkatan : A2/2022
Mata Kuliah : Kimia Dasar 2
Dosen Pengampu : Drs. Parham Saadi, M.Si.

Teori Tumbukan
1. Mengapa teori tumbukan memberikan pembenaran atas ketergantungan laju reaksi terhadap
konsentrasi reaktan?
2. Mengapa kita tidak bisa menggunakan gagasan teori tumbukan untuk memprediksi hukum
laju suatu reaksi kimia?
3. Apa yang harus dilakukan agar bisa memprediksi hukum laju?
Jawaban:
1. Teori tumbukan memberikan pembenaran atas ketergantungan laju reaksi terhadap konsentrasi
reaktan karena jika konsentrasi reaktan diperbesar maka laju reaksinya juga akan menjadi
semakin cepat. Hal ini terjadi sebab, zat dengan konsentrasi tinggi mengandung jumlah
partikel lebih banyak dan rapat. Sehingga partikel satu dengan lainnya akan sering mengalami
tumbukan yang mengakibatkan terjadinya reaksi kimia.
2. Kita tidak bisa menggunakan gagasan teori tumbukan untuk memprediksi hukum laju suatu
reaksi kimia karena kita tidak tahu bagaimana proses tumbukan tersebut terjadi, apakah
tumbukan A-B atau A-A saja yang berperan? Oleh karena itu, agar bisa memprediksi hukum
laju maka diperlukan percobaan.
3. Yang harus dilakukan untuk memprediksi hukum laju yaitu dengan melakukan percobaan.
Dalam percobaan laju reaksi keseluruhan ditentukan oleh tahapan yang paling lambat, yang
dikenal sebagai tahap penentu laju atau tahap pembatas laju. Pada prinsipnya, perubahan
waktu dari konsentrasi produk dan reaktan dapat ditentukan dari himpunan persamaan laju
simultan untuk masing-masing tahap dari mekanismenya, satu untuk setiap tahapannya.
Dalam kasus yang paling sederhana tahap awal adalah yang paling lambat, dan laju
keseluruhan hanyalah laju pada tahap pertama.

Mekanisme Reaksi
1. Propana, C3H8 atau LPG, merupakan bahan bakar yang banyak digunakan untuk memasak.
Tidak disangka kalau pembakaran propana terjadi dengan mekanisme sederhana satu tahap.
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g). Jelaskan mengapa demikian?
2. Suatu reaksi yang terjadi di udara perkotaan yang terpolusi adalah 2NO2(g) + O3(g) →
N₂O5(g) + O2(g). Diyakini bahwa dalam mekanismenya melibatkan spesies NO3, dan hukum
laju adalah Laju = K[NO2][O3]. Berikan saran untuk mekanisme reaksinya.
Jawaban:
1. Propana adalah hidrokarbon yang relatif sederhana, terdiri dari tiga atom karbon (C) dan
delapan atom hidrogen (H). Sedangkan Oksigen merupakan gas di atmosfer yang tersedia
dalam jumlah melimpah. Ketika propana dan oksigen dicampur dan terkena panas atau api,
reaksi pembakaran terjadi. Reaksi pembakaran propana terjadi dengan cara oksidasi.
Oksigen bertindak sebagai oksidator yang bereaksi dengan propana. Dalam persamaan
reaksi yang diberikan, 1 molekul propana (C3H8) bereaksi dengan 5 molekul oksigen (O2)
dan menghasilkan 3 molekul karbon dioksida (CO2) dan 4 molekul air (H2O). Reaksi ini
terjadi dalam satu tahap karena energi aktivasi yang diperlukan untuk mencapai keadaan
transisi (transisi dari reaktan ke produk) relatif rendah. Dalam mekanisme ini, tidak ada
langkah-langkah yang kompleks atau zat perantara yang terlibat. Sebagai hasilnya, reaksi
dapat berlangsung secara cepat dan efisien.

2. Berikut adalah saran untuk mekanisme reaksi yang melibatkan spesies NO 3 dalam reaksi
2NO2(g) + O3(g) → N₂O5(g) + O2(g):

a) Langkah inisiasi:
2NO2+ O3→ N₂O5 + O2
Langkah ini melibatkan reaksi antara (NO 2) dan (O3) yang menghasilkan radikal NO3 dan
(O2).
b) Langkah propagasi:
NO3 + NO2 → N₂O5
Langkah ini melibatkan reaksi antara radikal NO3 dan NO2 yang menghasilkan N₂O5.
Reaksi ini merupakan langkah propagasi yang memperbanyak radikal NO3 dan
menghasilkan produk utama yang diinginkan.
c) Langkah terminasi:
NO3 + NO3 → N₂O5 + O2
Langkah ini melibatkan reaksi antara dua radikal NO3 yang menghasilkan N₂O5 dan (O2).
Reaksi ini merupakan langkah terminasi yang menghentikan proses pembentukan radikal
NO3.
Tumbukan Efektif
1. Bagaimana kita mengetahui bahwa tidak semua tumbukan molekul reaktan menyebabkan
perubahan kimia?
2. Apa yang menentukan tumbukan suatu partikel menjadi efektif?
3. Bagaimana orientasi molekul mempengaruhi tumbukan antar sesamanya dapat menjadi
tumbukan efektif dan menghasilkan perubahan kimia?

Jawaban:
1. Tidak semua tumbukan molekul reaktan menghasilkan perubahan kimia karena reaksi kimia
hanya terjadi jika tumbukan tersebut memenuhi persyaratan tertentu. Terdapat beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah tumbukan tersebut akan
menghasilkan perubahan kimia atau tidak:

a) Energi tumbukan (Energi kinetik): Tumbukan harus memiliki energi kinetik yang cukup
tinggi agar reaksi dapat terjadi. Energi tumbukan harus setidaknya sama dengan atau
melebihi energi aktivasi yang diperlukan untuk mencapai keadaan transisi dan memulai
reaksi kimia.
b) Orientasi tumbukan: Selain energi, orientasi tumbukan juga penting. Molekul reaktan
harus bertumbukan dalam orientasi yang tepat agar ikatan yang akan terbentuk atau
diputuskan dalam reaksi dapat tercapai.
c) Keberadaan katalis: Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi tanpa
dikonsumsi dalam proses tersebut. Katalis dapat mempengaruhi mekanisme reaksi
dengan menyediakan jalur reaksi alternatif yang memiliki energi aktivasi yang lebih
rendah. Oleh karena itu, adanya katalis dapat memungkinkan tumbukan yang sebelumnya
tidak memadai untuk menghasilkan perubahan kimia.
d) Konsentrasi dan tekanan: Konsentrasi dan tekanan molekul reaktan juga dapat
mempengaruhi probabilitas tumbukan yang berhasil. Semakin tinggi konsentrasi dan
tekanan, semakin sering tumbukan akan terjadi, dan dengan demikian, peluang reaksi
kimia terjadi juga meningkat.
e) Suhu: Suhu juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan tumbukan
reaktan. Peningkatan suhu akan meningkatkan energi kinetik molekul, sehingga
meningkatkan peluang terjadinya tumbukan yang memiliki energi yang cukup untuk
memulai reaksi kimia.
Dalam suatu sistem reaksi kimia, tidak semua tumbukan antara molekul reaktan akan
memenuhi semua faktor di atas. Sebagian besar tumbukan mungkin tidak memenuhi
persyaratan energi, orientasi, atau faktor lain yang diperlukan untuk terjadi perubahan kimia.
Hanya tumbukan-tumbukan yang memenuhi semua persyaratan tersebut yang akan
menghasilkan reaksi kimia yang signifikan.

2. Tumbukan partikel dapat dikatakan efektif tergantung pada beberapa faktor penting,
termasuk:
a) Kecepatan relatif: Kecepatan relatif antara dua partikel yang bertumbukan sangat
penting. Semakin tinggi kecepatan relatif, semakin besar energi kinetik yang terlibat
dalam tumbukan tersebut.
b) Sudut tumbukan: Sudut tumbukan antara dua partikel juga berpengaruh terhadap
efektivitas tumbukan. Sudut tumbukan yang optimal dapat menghasilkan perubahan
arah atau deformasi yang diinginkan.
c) Massa partikel: Massa partikel yang terlibat dalam tumbukan juga mempengaruhi
efektivitasnya. Partikel dengan massa yang lebih besar cenderung memiliki efek
yang lebih besar dalam tumbukan, sementara partikel dengan massa yang lebih kecil
cenderung memiliki pengaruh yang lebih sedikit.
d) Sifat permukaan: Sifat permukaan partikel, seperti tekstur, kekasaran, atau
kelembutan, dapat mempengaruhi interaksi antara partikel yang bertumbukan.
Permukaan yang lebih kasar atau lebih lengket dapat meningkatkan kemungkinan
adanya interaksi yang efektif.
e) Kekuatan dan arah gaya: Gaya yang bekerja pada partikel selama tumbukan, baik
gaya yang menyebabkan partikel bergerak maupun gaya yang menghentikan gerakan
partikel, juga mempengaruhi efektivitas tumbukan. Arah dan intensitas gaya ini dapat
mempengaruhi kinematika partikel setelah tumbukan.

Dalam konteks tertentu, terdapat faktor-faktor tambahan yang dapat mempengaruhi


efektivitas tumbukan, seperti sifat-sifat partikel (misalnya, muatan listrik), interaksi
medan magnetik atau medan listrik, serta lingkungan sekitar partikel tersebut.

3. Orientasi molekul sangat penting dalam tumbukan antar sesamanya karena dapat
mempengaruhi kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan
kimia. Untuk reaksi kimia terjadi, molekul harus bertumbukan dengan orientasi yang
tepat agar ikatan antara atom-atom dapat diputus atau terbentuk dengan benar.

Beberapa faktor yang berperan dalam orientasi molekul yang mempengaruhi efektivitas
tumbukan adalah sebagai berikut:

a. Arah sudut tumbukan: Sudut tumbukan antara dua molekul harus memungkinkan
ikatan antara atom-atom yang berinteraksi untuk saling berhadapan dengan benar.
Misalnya, dalam reaksi substitusi, molekul harus bertumbukan dengan sudut yang
memungkinkan atom yang menggantikan (substituen) dapat menggantikan atom lain
dalam molekul target.
b. Arah dan orientasi ikatan: Orientasi ikatan dalam molekul juga memainkan peran
penting. Jika orientasi ikatan tidak sesuai, tumbukan antar molekul mungkin tidak
menghasilkan perubahan kimia. Misalnya, dalam reaksi pembentukan ikatan
rangkap, molekul harus bertumbukan dengan orientasi yang memungkinkan ikatan
rangkap terbentuk secara tepat antara atom-atom yang relevan.
c. Keteraturan molekul: Bentuk molekul juga dapat mempengaruhi orientasi dan
efektivitas tumbukan. Molekul dengan simetri yang tinggi cenderung memiliki lebih
sedikit orientasi yang memungkinkan untuk tumbukan efektif. Sebaliknya, molekul
dengan simetri rendah memiliki lebih banyak kemungkinan orientasi yang
memungkinkan untuk tumbukan efektif.
Penting untuk diingat bahwa orientasi molekul hanya salah satu faktor yang
mempengaruhi efektivitas tumbukan. Kecepatan relatif, energi kinetik, dan energi
aktivasi reaksi juga merupakan faktor-faktor penting dalam menentukan apakah suatu
tumbukan akan menghasilkan perubahan kimia atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai