Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini
diharapkan dapat di jadikan tambahan pengetahuan kimia Dasar tentang Laju Reaksi.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberi dukungan dan
membantu menyelesaikan makalah ini sehingga dapat selesai pada waktunya.

Makalah ini berisi penjelasan tentang laju reaksi, factor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi, persamaan laju reaksi dan orde reaksi, dan penerapan laju reaksi dalam
matematika.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnahkan makalah ini, namun pastilah
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang mendukung guna menyempurnahkan makalah selanjutnya.

Akhirnya semoga makala ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai salah satu
rujukan dan bahan materi kimia tentang laju reaksi.

Ende, 21 september 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
1.4. MANFAAT

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN LAJU REAKSI

2.2. TEORI REAKSI KIMIA

2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI LAJU REAKSI

2.4. PENGANTAR MEKANISME REAKSI

2.5. APLIKASI MATEMATIKA DALAM LAJU REAKSI

BAB 3 : PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

3.2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau
konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah
terus-menerus seiring dengan perubahan konsentrasi.
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknya
petasan adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan
besi, pematangan bah di pohon merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang berlangsung
sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi
(reaktan) menjadi hasil reaksi (produk).
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi
per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per atuan waktu.
Laju ( atau kecepatan) menunjukan sesuatu yang terjadi persatuan waktu. Laju
reaksi di pengaruhi oleh beberapa factor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan
katalis.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Apakah laju reaksi itu ?
Apa itu reaksi kimia dari teori ?
Factor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi ?
Bagaimanakah persamaan laju reaksi dan orde reaksi ?
Bagaimanakahaplikasi matematika dalam laju reaksi?
1.3. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian laju reaksi
Untuk mengetahui teori tentang reaksi kimia
Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Untuk mengetahui pengantar mekanisme reaksi
Untuk mengetahui aplikasi matematika dalam laju reaksi

1.4. MANFAAT
Adapun manfaat dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :

Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu karya


ilmiah.
Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
Sebagai bahan bacaan.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN LAJU REAKSI

Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang
berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam
reaksi yang dihasilkan tiap detik.
Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi
molar atau molarits (M). Kemolaran adalah satuan konsenrasi larutan yang menyatakan
jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran (Molaritas) dinyatakan dengan
lambang M. kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi volume (v)
larutan.

M = mol/volume

Ket:

M = Molaritas mol (mol/L)


V = Volume larutan (liter)
mol = mol zat terlarut (mol)
m = massa zat terlarut (gram)

2.2. TEORI REAKSI KIMIA


Reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi pada suatu campuran atau reaksi
anatara dua zat atau lebih yang menghasilkan produk reaksi. Reaksi kimia juga dapat
didefinisikan sebagai interaksi anatara dua zat atau lebih yang melibatkan
terbentuknya atau terputusnya ikatan kimia.
Salah satu pentingnya persamaan reaksi dalam merencanakan percobaan adalah
persamaan reaksi memungkinkan kita menetapkan hubungan kuantitatif  yang terjadi
di antara reaktan dan hasil reaksi.
          Reaksi kimia dapat diamati dari perubahan yang terjadi, misalnya
perubahan warna, perubahan wujud, dan yang utama adalah perubahan zat yang
disertai perubuhan energi dalam bentuk kalor. Reaksi kimia merupakan kunci utama
ilmu kimia. Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita mengubah zat itu menjadi zat
lain, baik sifat maupun wujudnya. Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-
perubahan yang dapat kita amati.

Perhatikan ciri-ciri reaksi kimia berikut :


a. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Warna
Sebagai contoh kita dapat mengamati bahwa warna ungu pada larutan kalium
permanganat (KMnO4) akan berubah jika direaksikan dengan larutan asam oksalat
(H2C2 O4). Perubahan kimia ini terjadi karena senyawa kalium  permanganat berubah
menjadi senyawa mangan sulfat (MnSO4) yang tidak berwarna. Demikian juga
dengan  tembaga karbonat (CuCO3) yang berwarna hijau akan berubah menjadi
tembaga oksida (Cu2O) yang berwarna  kehitaman dan karbon dioksida (CO2) setelah
dipanaskan.
b. Reaksi Kimia dapat Membentuk Endapan
Ketika barium klorida (BaCl2) direaksikan dengan natrium sulfat (Na2SO4)
akan menghasilkan suatu endapan putih barium sulfat (BaSO4). Endapan putih yang
terbentuk ini sukar larut dalam air. Reaksi kimia tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut.
BaCl2     +    Na2SO4     →     BaSO4     +      2NaCl
(larutan)     (larutan)          (padatan)      (larutan)
Banyak sekali zat-zat kimia yang direaksikan menimbulkan endapan. Contoh lain
adalah larutan perak nitrat (AgNO3) direaksikan dengan larutan natrium klorida
(NaCl)   menghasilkan endapan putih perak klorida (AgCl) dan larutan natrium nitrat
(NaNO3).
             AgNO3    +     NaCl        →     AgCl    +      NaNO3
   (larutan)       (larutan)         (padatan)    (larutan)
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai fase padat dari larutan.
Endapan dapat berupa kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan
dengan penyaringan atau sentrifugasi. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu
jenuh dengan zat terlarut.
c. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Suhu  
Pada percobaan mereaksikan asam sulfat (H2SO4) dan natrium hidroksida
(NaOH) terjadi kenaikan suhu. Nah, reaksi kimia yang menghasilkan kenaikan suhu
dinamakan reaksi eksoterm.Reaksi eksoterm dapat kamu temukan pada pembakaran
kertas dan pembakaran bensin pada kendaraan bermotor.
Pada percobaan kedua, saat kamu mereaksikan campuran barium hidroksida
(Ba(OH)2) dan amonium klorida (NH4Cl),larutan tersebut akan menyerap panas di
sekitarnya sehingga terjadi penurunan suhu. Reaksi kimia yang menyerap panas di
sekitarnya dinamakan reaksi endoterm. Contoh reaksi endoterm dalam kehidupan
sehari-hari adalah fotosintesis dan memasak makanan.
d. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Gas
Pernahkah kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi (tablet
effervescent)  ke dalam segelas air ? Ketika kamu melarutkan tablet vitamin
berkalsium tinggi ke dalam segelas air, kamu akan melihat gelembung-gelembung gas
muncul   dari dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa dalam peristiwa reaksi kimia
dapat menimbulkan gas. Selain contoh di atas, kamu juga dapat mengamati reaksi
kimia yang menghasilkan gas pada saat kamu membuka kaleng minuman
berkarbonasi. 

Umumnya reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut :


1. Reaksi Sintesis
Reaksi sintesis adalah reaksi dimana dua buah zat bergabung membentuk zat ketiga.
Kasus paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi membentuk senyawa.
Contoh :
Di atmosfir, gas Nitrogen dan gas Hidrogen dapat bereaksi membentuk Amonia
dengan bantuan petir. Persamaan reaksi :
                                   N2(g) + 3H2(g)                     2NH3(g)
Reaksi antara Hidrogen dengan Oksigen membentuk Air. Persamaan Reaksinya :
                                    2H2(g) + O2(g)                2H2O(l)

2. Reaksi Dekomposisi
Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari reaksi sintesis. Sebuah senyawa yang lebih
kompleks akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Contoh :
Molekul air yang dipecah menjadi gas oksigen dan gas hidrogen, dengan persamaan
reaksi:
2H2O → 2H2 + O2
3. Reaksi Penggantian tunggal
Reaksi penggantian tunggal adalah reaksi dimana suatu unsur bereaksi dengan
senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa itu.
Contoh :
Logam natrium yang bereaksi dengan asam klorida akan menghasilkan natrium klorida
atau garam dapur, dengan persamaan reaksi:
2Na(s) + 2HCI(aq) → 2 NaCI(aq) + H2(g)
4. Reaksi Penggantian Ganda
Dalam reaksi penggantian ganda, dua senyawa saling berganti ion atau ikatan untuk
membentuk senyawa baru yang berbeda. Hal ini terjadi ketika kation dan anion dari 2
senyawa yang berbeda salig berpindah tempat, dan membentuk 2 senyawa baru.
Rumus umum dari senyawa ini adalah:
AB + CD → AD + CB
Reaksi penggantian ganda dapat terjadi jika AD dan CB      memenuhi paling tidak satu
kriteria berikut:

1.         Sukar larut dalam air (mengendap)


2.         Senyawa tidak stabil
3.         Sifat elektrolitnya lebih lemah daripada AB dan CD.
Reaksi penggantian ganda adalah reaksi yang melibatkan pertukaran bagian dari
pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk larutan, bagian yang
bertukaran adalah kation dan anion dari senyawa. Misalnya larutan kalium iodida yang
tidak berwarna dicampurkan dengan larutan timbal(II) nitrat yang juga tak berwarna.
Ion-ion didalam larutan bereaksi membentuk endapan berwarna kuning dari senyawa
timbal(II) Iodida. Persamaan Kimianya :
                             2KI(aq) + Pb(NO3)2(aq)              2KNO3(aq) + PbI2(s)
Ion iodida dalam larutan kalium iodida bertukaran dengan ion nitrat dari larutan
timbal(II) nitrat, menghasilkan larutan kalium nitrat yang tidak berwarna dan padatan
timbal(II) iodida berwarna kuning, sebagai PbI2. Contoh lainnya, Larutan Natrium
Sulfat bereaksi dengan Barium Nitrat Membentuk endapan putih dari barium sulfat.
Persamaan reaksinya:

                                Na2SO4(aq) + Ba(NO3)2(aq)                 2NaNO3(aq) +


BaSO4(s)

5. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya terdapat reaksi reduksi dan oksidasi
dijelaskan berdasarkan 3 hal, yaitu:
 Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang ditandai dengan pengikatan oksigen.
Contoh :
C + O2 → CO2 (reaksi pembentukan CO2)
Reaksi reduksi adalah reaksi yang ditandai dengan pelepasan oksigen.
Contoh :
Fe2O3 + 3CO → 2Fe +3CO2 (reaksi reduksi besi oleh karbon monoksida)
 Berdasarkan pelepasan dan pengikatan (serah terima) elektron
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang ditandai dengan pelepasan elektron.
Contoh :
Pembentukan ion K+
K → K+ + e
Reaksi reduksi adalah reaksi yang ditandai dengan pengikatan elektron.
Contoh :
Pembentukan ion Br-
Br2 + 2e → 2Br-
 Berdasrkan perubahan bilangan oksidasi
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang ditandai dengan kenaikan bilangan oksidasi
(biloks)

Contoh :
Na → Na+ + e
Bilangan oksidasi atom Na = 0 dan bilangan oksidasi atom Na pada ion Na +
adalah +1, sehingga terjadi kenaian sebesar 1
Reaksi reduksi adalah reaksi yang ditandai dengan penurunan bilangan oksidasi
(biloks)
Contoh :
Cl2 + 2e → 2Cl-
Bilangan oksidasi atom Cl pada Cl2 adalah 0 dan biloks atom Cl pada ion Cl-
adalah -1, sehingga terjadi penurunan sebesar 1.
6. Reaksi Asam Basa
Secara umum reaksi asam basa merupakan reaksi yang terbentuk apabila asam
direaksikan dengan basa. Asam adalah zat yang berasa masam, bersifat
korosif,mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dan dapat menghantarkan arus
listrik. Sedangkan basa adalah zat yang berasa pahit bersifat kaustik (merusak kulit),
terasa licin apabila dipegang, mengubah kertas lakmus merah menjadi biru dan dapat
menghantarkan listrik.
Reaksi Netralisasi adalah reaksi penggaraman dimana perbandingan mol antara
asam dan basa sama maka sifat asam dan sifat basa saling meniadakan. Pada reaksi
netralisasi jika larutan asam dan larutan basa dalam jumlah yang ekuivalen, akan
dihasilkan suatu larutan yang bersifat netral ( pH = 7 ). Adapun reaksi netralisasi yang
sesungguhnya adalah reaksi :

                                          OH- + H+   H2O


Reaksi diatas memperlihatkan bahwa 1 mol H+ dinetralkan oleh 1 mol OH-.
Contoh Reaksi Netralisasi :

a. KOH + HCl    KCl + H2O


b. 2KOH + H2SO4    K2SO4 + 2H2O
c. Ca(OH)2  +  2HCl    CaCl2 + 2H2O
Pada reaksi antara asam / basa kuat dan asam / basa lemah dengan perbandingan mol
asam – basa yang tidak sama, akan diperoleh larutan yang sifatnya tergantung pada
reaktan yang tersisa. Jika reaktan yang tersisa berupa asam kuat maka larutan akan
bersifat asam dan pH dihitung dengan rumus :
pH = -log[H+]sisa
Sebaliknya jika reaktan yang tersisa basa kuat maka larutan akan bersifat basa dan pH
dihitung dengan rumus :
pOH = -log[OH-]sisa
pH    = 14 - pOH
Walaupun reaksi asam basa disebut sebagai reaksi penetralan, namun hasil reaksi yang
berupa garam tersebut tidak selalu bersifat netral. Hal ini tergantung dari jenis asam
dan basa yang direaksikan. Berikut kemungkinan-kemungkinan dalam reaksi asam
basa:
Jika asam kuat + basa kuat → garam bersifat netral
Jika asam kuat + basa lemah → garam bersifat asam
Jika asam lemah + basa kuat → garam bersifat basa
Jika asam lemah + basa lemah → garam yang sifatnya tergantung pada nilai Ka
dan Kb. Ketemtuannya adalah sebagai berikut:
Jika Ka>Kb maka garam bersifat asam
Jika Ka=Kb maka garam bersifat netral
Jika Ka<Kb maka garam bersifat basa

      Jika mol H+ = mol OH- maka campuran akan bersifat netral. 
      Jika mol H+Ø > mol OH-, maka campuran akan bersifat asam, dan konsentrasi H+
dalam campuran ditentukan oleh jumlah H+ yang bersisa.
      Jika mol OH-Ø > H+, maka campuran akan bersifat basa, dan konsentrasi ion OH-
dalam campuran ditentukan oleh jumlah mol ion OH- yang bersisa[26]
Bukti terjadinya reaksi penetralan ini ditunjukkan oleh nilai pH mendekati 7 (pH ≈
7). Nilai pH ≈ 7 menunjukkan tidak ada lagi ion H+ dari asam dan ion OH– dari basa
selain ion H+ dan OH– hasil ionisasi air. Dengan demikian, pada dasarnya reaksi
asam basa adalah reaksi penetralan ion H+ dan OH–. Persamaan reaksi
molekulernya:
                                           HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Persamaan reaksi ionnya:
                 H+(aq) + Cl– (aq) + Na+ (aq) +OH– (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq) + H2O(l)
Persamaan ion bersihnya:
                                 H+ (aq) + OH– (aq) → H2O(l)

2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI REAKSI KIMIA


Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
 Luas Permukaan Sentuh
Apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin
kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin
kecil.
Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu
semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk
bereaksi, sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.
 Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada
suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi
semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif,
sehingga laju reaksi semakin kecil.
 Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadappereaksi.
Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.
Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama : katalis homogen
dankatalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase
berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis
homogen berada dalam fase yang sama.
Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis
menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk
sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian
sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih
lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi satu atau lebih pereaksi
untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk
produk  akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut inimerupakan skema umum reaksi  katalitik , dimana C melambangkan
katalisnya :
Α│C→ΑC ... (1)
B│ΑC→ΑB,C... (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkankembali
oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
Α│B│C→ΑB,C
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis
Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal  polietilen dan
polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber ,yaitu
sintesis amonia. 
Menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat
menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat
dari platina dan rodium.
 Molaritas
Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volume zat pelarut.
Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu
zat,maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas
yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.
 Konsentrasi
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka
dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin
tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan
demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan
reaksi meningkat.
Persamaan laju reaksi untuk reaksi kimia :

hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah


ʋ—K[Α]ⁿ[B] ͫ
dengan:
V = Laju reaksi
k = Konstanta laju reaksi
m = Orde reaksi zat A
n = Orde reaksi zat B4SS
2.4. PENGANTAR MEKANISME REAKSI
Dalam ilmu kimia, suatu mekanisme reaksi adalah tahap demi tahap sehingga
terjadi perubahan kimia menyeluruh. Suatu mekanisme kimia mejelaskan secara detail
kejadian tepatnya pada setiap tahapan suatu reaksi kimia (transformasi).
Hukum laju untuk tahap elementer umum:
Tahap Kemolekulan Hukum Laju
Elementer
A → produk Unimolekul Laju = k[A]
2A → produk Bimolekul Laju = k[A]2
A + B → Bimolekul Laju = k[A]
produk [B]
2A + B → Termolekul Laju =
produk k[A]2[B]
Hukum laju menggambarkan hubungan antara laju sebagai fungsi konsentrasi pereaksi,
konsentrasi produk, dan temperatur. Laju reaksi hanya bergantung pada konsentrasi
pereaksi dan temperatur saja.
Pertama-tama kita pusatkan perhatian pada pengaruh konsentasi pereaksi terhadap laju
reaksi pada temperatur tetap. Untuk reaksi: Aa+Bb+...→ cC+dD+..., maka hukum lajunya
adalah:
Laju = r = k[A]m[B]m...
Nilai k adalah tetapan laju yang bersifat spesifik untuk reaksi tertentu dan temperatur
tertentu, ditentukan dari percobaan.
Nimai m dan n disebut orde reaksi yang ditentukan berdasarkan percobaan, bukan dari
persamaan reaksinya

2.5. APLIKASI MATEMATIKA DALAM LAJU REAKSI


 Logaritma dan aplikasi dalam menentukan pH.
Asam adalah zat yang dalam air menghasilkan ion H+ dan Basa adalah zat dalam air
menghasilkan ion OH-
Untuk mencari nilai pH melalui perhitungsn kita dapat menggunakan logaritma
1. Untuk larutan asam rumusnya : pH = -log[H+]
2. Untuk larutan basa rumusnya : Ph = -log[OH-]
Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH terhadap
penambahan sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran. Larutan penyangga ada 2
macam, yaitu:
 Larutan Penyangga Asam
Rumus : [H+] = Ka
Keterangan :
a = mol asam
g = mol asam konjugasinya
 Larutan Penyangga Basa
Rumus : [OH-] = Kb
Keterangan :
b = mol basa
g = mol basa konjugasinya
Contoh soal aplikasi logaritma pada soal menetukan nilai Ph
 Dicampurkan sejumlah HNO2 dengan larutan N2OH membentuk larutan penyangga.
Setelah reaksi terdapat 0,02 mol NaNO2 dan 0,47 gram HNO2. pH larutan penyangga
tersebut adalah.......(ka HNO2 = 4.104, Mr HNO2 = 47)
Jawab :
Mol HNO2 = 0,01 mol
[H+] = ka
=4.104
=2.104 M

pH = -log [H+]
= -log 2.104
= 4-log 2 (aplikasi log)
=4-0,3
=3,7

 PH campuran dari 200 ml NH4OH 0,1 M dengan 200 ml NH4Cl 0,1 M adalah...
(kb = 105)
Jawab:
Mol NH4OH = M.V = 0,1. 200 =20 mmol
Mol NH4Cl = M.V = 0,1 . 200 = 20 mmol

[OH-] = kb =105 = 105 M


pOH = -log[OH]
= -log 105
=5
pH = 14-pOH
=14-5
=9
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
 Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi
molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus-
menerus seiring dengan perubahan konsentrasi.
 Teori reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi pada suatu campuran atau reaksi anatara
dua zat atau lebih yang menghasilkan produk reaksi. Reaksi kimia juga dapat
didefinisikan sebagai interaksi anatara dua zat atau lebih yang melibatkan terbentuknya
atau terputusnya ikatan kimia.
 Umumnya reaksi kimia di golongkan ke dalam beberapa jenis ; reaksi sintesis, reaksi
dekomposis,reaksi pengganti tunggal, reaksi pengganti ganda, reaksi redoks, dan reaksi
asam basa.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi ; luas permukaan sentuh, suhu, katalis,
molaritas, konsentrasi.
Persamaan mekanisme reaksi kimia ; Dalam ilmu kimia, suatu mekanisme reaksi adalah
tahap demi tahap sehingga terjadi perubahan kimia menyeluruh. Suatu mekanisme kimia
mejelaskan secara detail kejadian tepatnya pada setiap tahapan suatu reaksi kimia
(transformasi).
 Untuk reaksi: Aa+Bb+...→ cC+dD+..., maka hukum lajunya adalah:
Laju = r = k[A]m[B]m...
 Aplikasi matematika dalam laju reaksi, menerapkan materi laju reaksi kedalam logaritma.

2. SARAN
Dalam menyusun makalah ini,kami menyadari banyak kesalah terdapat di dalamnya.
Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Masmedia Buana Pustaka.2013.KIMIA untuk SMA/MA kelas XI.Sidoarjo :


PT Masmedia Buana Pustaka

http://www.ilmu-kimia.blogspot.co.id.

http://www.laju-reaksi.blogspot.co.id.

http://www.pengantar-mekanisme-reaksi.co.id.

http://www.ilmukimiaperguruantinggi.edu.id.
MAKALAH KIMIA

LAJU REAKSI

OLEH :

FILOMENA ESTER DHEKU BEI


NIM : 2017230060

YOHANES PAULUS K. LIU


NIM : 2017230815

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIFERSITAS FLORES ENDE

2017

Anda mungkin juga menyukai