Anda di halaman 1dari 23

I.

Judul Praktikum : Reaksi – Reaksi Kimia

II. Hari/Tanggal Praktikum : Rabu/25 September 2019 (07.00 WIB)

III.Tanggal Selesai Praktikum : 25 September 2019 (09.00 WIB)

IV.Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu

reaksi

V Dasar Teori :

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar uraian
senyawa awal yang terlibat dalam reaksi tersebut. Reaksi kimia,biasanya diidentikkan
dengan perubahan kimiawi yang menghasilkan suatu zat atau lebih yang biasanya
memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktannya. Reaksi kimia melibatkan
perubahan,pemutusan ,dan pembentukan ikatan kimia. Reaksi-reaksi kimia yang
berbeda ,digunakan bersama dalam sintetis kimia untuk menghasilkan produk
senyawa yang diinginkan.

Dalam ilmu kimia persamaan, reaksi atau persamaan kimia adalah penulisan simbolis
dari sebuah reaksi kimia.Rumus kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan
rumus kimia produk dituliskan di sebelah kanan.Koefisien yang ditulis di sebelah kiri
rumus kimia sebuah zat adalah koefisien stokiometri, yang menggambarkan jumlah
zat tersebut yang terlibat dalam reaksi relatif terhadap zat yang lain. Persamaan reaksi
yang pertama kali dibuat oleh ahli iatrokimia Jean Beguin pada 1615 dalam sebuah
persamaan reaksi,pereaksi dan produk dihubungkan melalui simbol yang berbeda
beda.Simbol (→) digunakan untuk reaksi searah, (⇄) untuk reaksi dua arah, dan (⇌)
untuk kesetimbangan.Misalnya persamaan reaksi pembakaran metana suatu gas pada
gas alam oleh oksigen dituliskan sebagai berikut:

CH4(g) +2O(g) ➡CO2(g) +2H2(g) 

Dalam kimia reaksi-reaksi yang sering terjadi antara zat kimia dapat dikelompokkan
menjadi berbagai pendekatan.beragamnya reaksi dan pendekatan kimia
mengakibatkan banyaknya cara untuk mengklasifikasi kan reaksi-reaksi
tersebut.Contoh klasifikasi reaksi kimia yang biasa digunakan adalah :

1. Empat Reaksi Dasar


Reaksi dasar merupakan reaksi yang sering terjadi pada zat yang bereaksi
atau menggunakan pokok dari suatu reaksi kimia. Reaksi dasar dibagi
menjadi reaksi sintetis(reaksi pembentukan), reaksi dekomposisi (reaksi
pemecahan), reaksi penggantian tunggal (reaksi subtitusi) dan reaksi
pergantian ganda (reaksi metatesis).

a) Reaksi Sintesis
Dalam reaksi sintetis atau kombinasi langsung dua atau lebih
senyawa sederhana bergabung membentuk senyawa baru yang lebih
kompleks.Contohnya adalah gas hidrogen yang terbentuk bersama
oksigen dan menjadi air dengan persamaan reaksi :

2H2O + O2 → 2H2O

b) Reaksi Dekomposisi
Reaksi dekomposisi atau analisis adalah kebalikan dari
reasintetis.Dalam reaksi ini ,senyawa yang lebih kompleks akan
dipecah menjadi senyawa yang lebih sesederhana.Contohnya adalah
molekul air yang dipecah menjadi gas hidrogen dan gas oksigen
dengan persamaan reaksi :

2 H2O → 2 H2 + O2

c) Reaksi Substitusi
Dalam reaksi penggantian tunggal atau substitusi,sebuah elemen
tunggal menggantikan elemen tunggal lainnya di suatu
sesenyawa.Contohnya adalah logam natrium yang bereaksi dengan
asam klorida akan menghasilkan natrium klorida atau garam dapur
dengan persamaan reaksi :

2 Na0 + 2 HICl → 2 NaICl +H20

d) Reaksi Penggantian Berganda


Dalam reaksi penggantian ganda dua senyawa saling berganti ion
atau ikatan untuk membentuk senyawa baru yang berbeda.Hal ini
terjadi ketika kation dan anion dari dua senyawa yang berbeda saling
berpindah tempat dan membentuk dua senyawa yang baru rumus
umum dari senyawa ini adalah :
AB + CD → AB + CB
Contoh dari reaksi pergantian ganda ialah timbal (ii) nitrat bereaksi
dengan kalium iodida untuk membentuk timbal (ii) iodida dan kalium
nitrat dengan persamaan reaksi:
Pb(NO₃)₂ (aq)   + 2KI (aq)    --->   PbI₂ (s)   +   2KNO₃ (aq)

2.Reaksi Reduksi-Oksidasi
Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu
senyawa (reduktor) ke senyawa lainnya (oksidator).Dalam proses ini
senyawa yang satu akan teroksidasi dan yang lainnya akan
tereduksi.Oksidasi sendiri dipahami sebagai kenaikan bilangan oksidasi, dan
reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi

2. Reaksi Asam Basa


Reaksi asam basa adalah reaksi yang mendonorkan Proton dari sebuah
molekul asam ke molekul basa. Asam berperan sebagai donor proton dan
basa sebagai akseptor hasil dari transfer elektron ini adalah asam konjugasi
dan basa konjugasi

3. Presipitasi
Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan endapan di dalam
sebuah larutan.Sebagai hasil dari reaksi kimia presipitasi biasanya terbentuk
ketika konsentrasi ion yang telah larut telah mencapai batas ke larutan dan
hasilnya adalah membentuk garam.

4. Reaksi pada Zat Padat


Reaksi ini berlangsung sangat lambat sehingga reaksi ini dipercepat dengan
meningkatkan suhu yang dapat memecahkan reaktan sehingga luas
permukaan kontak menjadi lebih besar.

5. Reaksi Fotokimia
Dalam reaksi ini atom dan molekul akan menyerap energi (foton) dari cahaya
dan mengubahnya ke eksitasi reaksi yang termasuk ke dalam reaksi
fotokimia diantaranya hidrogen-oksigen polimerisasi,radikal,reaksi berantai
dan reaksi penataan ulang.

6. Reaksi Dehidrasi
Reaksi dehidrasi dalam kimia biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang
melibatkan pelepasan air dari molekul yang bebereaksi.Reaksi dehidrasi
merupakan subset dari reaksi eliminasi.Karena gugus hidroksil(-OH) adalah
gugus lepas yang buruk,pemberian katalis asam Bronsted seringkali
membantu pronotasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang
baik.Agen dehidrasi yang umum meliputi asam sulfat pekat(),asam fosfat
pekat(),aluminium oksida panas(), keramik panas (Anonim,2008)

Suatu persamaan disebut setara jika jumlah suatu unsur pada sebelah kiri persamaan
sama dengan jumlah unsur di sebelah kanan dan dalam reaksi ionisasi jumlah total
muatan harus setara juga.

Persamaan reaksi mempunyai sifat:

1.Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.

2 jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.

3 perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khususnya


berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan Perbandingan volume
asalkan suhu dan tekanan yang sama)

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi:


1.luas permukaan
semakin kecil luas permukaan maka semakin kecil tumbukan yang terjadi
antar partikel sehingga semakin cepat reaksi berlangsung.Begitupun
sebaliknya karakteristik ketinggiannya direksi dan juga turut berpengaruh
yaitu semakin halus kepingan itu maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi.

2.Konsentrasi

7. konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut.


Semakin banyak zat pelarut maka akan semakin besar pula konsentrasi
larutan,suatu larutan dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang
lebih banyak,jika dibandingkan dengan larutan yang konsentrasinya lebih
rendah.Pada konsentrasi tinggi memungkinkan tumbukan yang terjadi akan
lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif
yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat.Akibatnya seleksi akan
lebih cepat terbentuk
3. Tekanan
penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar
konsentrasi dengan demikian dapat mempercepat terjadinya reaksi

4.Suhu
Peningkatan suhu meningkatkan seleksi molekul yang memiliki energi
melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dan meningkatnya
suhu dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu
reakspetrucci(Petrucci,1987)

5.katalis

Katalis ialah niatnya mengambil bagian dari reaksi kimia dan mempercepatnya, tetapi
yang sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen.Jadi katalis tidak
muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan tetapi kehadirannya sangat
mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada,atau
lazimnya, membuat lintasan yang ada sama sekali baru kelangsungan energi dan si
katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang
sangat sedikit(Oxtoby,2001)

Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia
berimbang memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan stoikiometri mengharuskan
penggunaan bobot atom unsur dan molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi
tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu kimia rendemen
teoritis untuk suatu reaksi kimia.Penting untuk mengetahui mana yang merupakan
pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat bereaksi sampai habis
sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih(Keenan,1984).

Jika terjadi reaksi kimia dapat diamati tiga macam perubahan:

a)perubahan sifat

b)perubahan susunan

c) perubahan energi

Semua perubahan kimia tentu induk pada hukum pelestarian hukum energi dan
hukum pelestarian energi masa.Susunan senyawa kimia tertentu oleh hukum susunan
pasti dan hukum perbandingan berbeda.
Asas fundamental yang mendasari semua perubahan kimia merupakan daerah kimia
teoritis, korelasi antara konsep unsur dan senyawa dengan keempat hukum tersebut
diatas diperoleh dalam Teori Asam Dalton, teori modern pertama mengenai atom dan
molekul sebagai partikel fundamental dari zat-zat yang tumbuh dari teori ini antara
lain adalah skala bobot atom relatif unsur unsur dilarutkan menurut bertambahnya
atom munculnya unsur-unsur secara teratur dengan sifat-sifat tertentu mendorong
Meddeleu menyusun tabel berkala dari unsur-unsur dan meramalkan adanya beberapa
unsur yang belum diketahui banyaknya dan dari situ proporsi relatif sebagai atom
dalam satuan terkecil senyawa diberikan oleh rumus senyawa dalam mana digunakan
lambang unsur kimia itu.(Keenan,1984)

VI. Alat dan Bahan


Alat:

-Tabung reaksi 6 buah

-Pipa pengalir bersumbat 1 buah

-Gelas Kimia 100mL

-Pipet Tetes 10 buah

-Rak tabung reaksi 1 buah

-Gelas ukur 25mL

Bahan:

-HCl 0,5M Secukupnya

-CH3COOH 0,05M Secukupnya

-NaOH 0,5M Secukupnya

-ZnSO4 0,1M Secukupnya

-NH4OH 0,5M Secukupnya

-BaCl2 0,1M Secukupnya

-Ba(OH)2 0,2M Secukupnya

K2CrO4
- 0,2M Secukupnya

-K2Cr2O7 0,1M Secukupnya

-Butir CaCO3 3Butir

-Indikator Universal 1 Botol

VII. Alur Percobaan


1. Percobaan 1

1 ml HcL 0,05 M 1ml CH3COOH 1ml NaOH

0,05 M 0,05 M 0,05 M

-Masukkan -Masukkan -Masukkan


kedalam tabung kedalam tabung kedalam
reaksi 1 reaksi 2 tabung reaksi
3
-Ditambahkan 1 -Ditambahkan 1
tetes indikator tetes indikator Ditambahkan
universal universal 1 tetes
-Diamati dan -Diamati dan indikator
dicatat dicatat universal
perubahannya perubahannya pada masing-
masing
Dicampurkan tabung reaksi

-Amati dan
catat
perubahannya

Dicampurkan

1ml NaOH 1ml NaOH

0,05 M 0,05 M

Reaksi: 1. HCl(aq) + NaOH(aq) →NaCl(aq) + H2O(l)

2, CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)

2. Percobaan 2

1ml ZnSO4 1ml ZnSO4

0,1 M 0,1 M
-Dimasukkan -Dimasukkan
kedalam tabung kedalam
reaksi tabung reaksi
-Ditambahkan 5
tetes NaOH 0,5 M -Ditambahkan
5 tetes NH4OH
0,5 M

Terjadi Perubahan Terjadi Perubahan

-Ditambahkan
-Ditambahkan 5
NH4OH 0,5 M
tetes NaOH 0,5 M
terus menerus
hingga terjadi
perubahan

Endapan Endapan

Dibandingkan
hasilnya

Reaksi: 1. ZnSO4(aq)+2NaOH(aq)→Zn(OH)2(s)+Na2SO4(aq)

2.Zn(OH)2(s)+2NaOH(aq)→ (Zn(OH)2)2+Na2O+H2O(l)
3. ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq)→ Zn(OH)2(s)+ (NH4)2SO4(aq)
4. Zn(OH)2(s)+4NH4OH(aq)→ (Zn(NH3)4)2++2OH-+4H2O

3. Percobaan 3

3mlNH4Cl 4 butir

0,5 M CaCO3
-DImasukkan -Dimasukkan
kedalam tabung kedalam
reaksi erlenmeyer pipa
samping
-Ditambahkan -Ditambahkan 5
2ml NaOH 0,5M ml Hcl 1M

-Tabung ditutup -Tabung ditutup


dengan sumbat dengan sumbat
berpipa mengalir berpipa mengalir

-Ujung pipa -Dimasukkan


dikenakan pada ujung pipa
kertas lakmus kedalam tabung
merah yang sudah yang berisi
dibasahi Ba(OH)2 3M

-Amati -Amati
perubahannya perubahannya

1ml NaOH 1ml NaOH

Reaksi: 1. NH4Cl(aq)+2NaOH(aq)→ Na2SO4(aq)+2NH3(g)+2 H2O (l)

2. CaCO3(s)+ 2HCl(aq)→ CaCl2(l)+H2O(l)+CO2(g)

3. CO2(g)+Ba(OH)2(aq)→BaCO3(s)+H2O(l)

4. Percobaan 4

1ml Bacl2 1ml Bacl2 1ml Bacl2

0,1 M 0,1 M 0,1 M


-Dimasukkan -DImasukkan -DImasukkan
kedalam tabung 1 kedalam tabung2 kedalam
tabung3

-Ditambahkan -Ditambahkan
1ml K2CrO4 1ml K2CrO7 Ditambahkan
1ml K2CrO4
0,1 M 0,1M
0,1M dan 1ml
HCl 0,5 M

-Bandingkan dan -Bandingkan dan -Bandingkan


diamati diamati dan diamati
perubahannya perubahannya perubahanny
a

Larutan Berwarna Larutan berwarna Larutan berwarna


Kuning jingga jingga

Reaksi:

1.BaCl2(aq)+K2CrO4(aq)→BaCrO4(s)+2KCl (aq)

2. BaCl2(aq)+K2CrO4(aq)→ BaCrO7(s)+2KCl (aq)

3. BaCl2(aq)+K2CrO4(aq)+HCl(aq)→BaCrO4(s)+2KCl(aq)+HCl(aq)

IX. Analisis data dan pembahasan


Pada percobaan pertama, pada tabung reaksi pertama 1mL HCl
awalnya tidak berwarna (bening), kemudian setelah ditambahkan 1 tetes indikator
universal warnanya berubah menjadi merah yang menunjukkan bahwa HCL
mempunyai sifat asam. Kemudian pada tabung reaksi ketiga 1 mL NaOH 0,05 M
pada awalnya juga tidak berwarna (bening) kemudian setelah ditambahkan 1 tetes
indikator universal wananya menjadi ungu. Hal itu menunjukkan baahwa NaOH
memiliki sifat basa. Setelah HCl berubah warna menjadi merah dan NaOH berubah
warna menjadi ungu, kemudian dicampurkan sesuai reaksi berikut:

NaCl(aq)+NaOH(aq)→NaCl(aq)+H2O(l)

Zat yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah NaCl dan H 2O, Dari reaksi tersebut
menghasilkan warna hijau. Pada indikator universal warna hijau berarti sifatnya
netral. Adanya perubahan warna pada reaksi tersebut menunjukkan salah satu ciri
adanya reaksi kimia.

Pada tabung kedua 1mL CH3COOH 0,05M pada awalnya tidak


berwarna (bening) setelah ditambahkan 1 tetes indikator universal warnanya berubah
menjadi merah muda, hal inni menunjukkan bahwa CH 3COOH mempunyai sifat
asam. Kemudian pada tabung reaksi keempat 1mL NaOH 0,05 M pada awalnya tidak
berwarna, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes indikator universal warnanya
berubah menjadi ungu. Setelah CH3COOH berubah warna menjadi merah muda dan
NaOH berubah warna menjadi ungu,kemudian dicampurkan reaksi:

CH3COOH(aq)+NaOH(aq)→ CH3COONa(aq)+H2O(l)

Zat yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah CH3COOH(aq) dan H2O. Dari reaksi
tersebut ternyata menghasilkan warna hijau. Pada indikator universal warna ungu
berarti sifatnya basa.

Pada percobaan ketiga menggunakan NH4Cl dan butiran CaCO3.


Reaksi pertama kami menggunakan 3 mL NH4Cl 0,5M kemudian kami masukkan
kedalam tabung reaksi. Setelah dimasukkan kami menambahkan 2mL NaOH 0,5M
agar dapat membentuk gas NH3. Setelah ditambahkan NaOH kami menutup dengan
sumbat pipa mengalir. Ujung pipa dikenakan pada kertas lakmus merah yang sudah
dibasahi oleh air. Setelah itu terjadi perubahan kertas lakmus dari merah menjadi biru
dikarenakan gas ammonia yang dihasilkan merupakan basa lemah.Sedangkan pada
reeaksi kedua kami menggunakan 4 butir CaCO3 dikarenakan butiran tersebut
merupakan garam mineral yang dapat mudah bereaksi dengan HCl. Butiran CaCO3
kami masukkan kedalam Erlenmeyer dan setelah itu kami menambahkan 5mL HCl 1
M kemudian menghasilkan gas CO2. Setelah diamati ternyata berbentuk gas CO2
pada tabung reaksi yang berisi Ba(OH)2.

Pada percobaan keempat kami menggunakan senyawa dasar yaitu


1mL BaCl2 0,1M. Pada tabung reaksi pertama dimasukkan BaCl2 dengan
ditambahkan 1mL K2CrO4 0,1 M dan didapatkan perubahan warna yang awalnya
tidak berwarna berubah menjadi warna kuning dan terbentuknya endapan yang
dibuktikan dari adanya hasil reaksi berupa BaCrO4 dalam wujud solid berupa
endapan pada dinding tabung reaksi. Kemudian pada tabung reaksi dua dimasukkan
Bacl2 0,1M ditambahkan 1mL K2Cr2O7. Kromat logam biasanya adalah zat-zat
padat berwarna, yang menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air; yang
terakhir ini menghasilkan larutan yang merah jingga. Setelah dicampurkan ternyata
didapatkan perubahan warna yang awalnya bening menjadi warna jingga dan terdapat
endapan berupa BaCr2O7 dalam wujud solid. Pada tabung ketiga dimasukkan 1mL
BaCl2 0,1 M dan 1 mL K2CrO4 0,1 M dan 1mL HCl 0,5 M.Dari percampuran zatt
tersebut didapatkan perubahan warna yaitu awalnya bening menjadi berwarna jingga
dan terdapat endapan berupa BaCrO4 dalam bentuk solid.
X .Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri


adanya reaksi-reaksi kimia adalah adanya perubahan dari pencampuran dua reaksi
atau lebih, baik perubahan warna, suhu, adanya endapan, dan adanya gas yang
dihasilkan dari reaksi tersebut. Maka dengan hasil percobaan yang telah dilakukan
kita dapat menuliskan sebuah persamaan reaksi. Percobaan pertama merupakan reaksi
asam basa jenis penetralan (netralisasi), percobaan kedua adalah reaksi pengendapan
(presipitasi), percobaan ketiga adalah reaksi pembentukan gas, percobaan keempat
adalah reaksi redoks (Oksidasi)
XI. Daftar Pustaka

- Tim Kimia Dasar, 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Umum.Surabaya: Jurusan


Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
- Anonim.2008.Mengajar/Belajar Kimia Tanpa Eksperimen
,http: //www.urip.wordpress.com
- PetrucciH, Raplh, Suminar.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern
Jilid 2.Jakarta: Erlangga
- Oxtoby, D.W. Gillis, H.P. Nachtrieb, N.H. (2001)Prinsip-prinsip Kimia
Modern. Edisi ke-4.Jilid 1.Diterjemahkan oleh S.S
Achmadi.Jakarta.Erlangga.
- Keenan, Charles W.1984.Kimia untuk Universitas.Jakarta: Erlangga
XII. Jawaban Pertanyaan

Tulislah semua persamaan reaksi pada percobaan di atas dengan benar!

1. Percobaan 1
1) HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O (l)
2) CH₃COOH + NaOH  →  CH₃COONa + H₂O

2. Percobaan 2
1) ZnSO4 + 2NaOH → Zn(OH)2 + Na2SO4
2) Zn(OH) 2 + 2 NaOH →   Na2ZnO2 + 2 H2O
3) 2NH4OH + ZnSO4 → Zn(OH)2 + (NH4)2SO4
4) Zn(OH)2 + 4NH4OH →  (Zn(NH3)4(OH)2) + 4H2O

3. Percobaan 3
1) 2NH4Cl + 2NaOH → (NH₃)2 + 2H2O + 2NaCl
2) CaCO₃ + 2HCl → CaCl₂ + CO₂ + H₂O
3) Ba(OH)2 + CO2 → BaCO3 + H2O 

4. Percobaan 4
1) BaCl₂ + K₂CrO₄ → BaCrO₄ + 2 KCl
2) BaCl2 + K2Cr2O7 →BaCr2O7 + 2 KCl
3) K2Cr2O7+BaCl2+HCl → BaCl2+CrCl2+KCl+H2O
XIII. Lampiran

a. Lampiran Dokumentasi

Alat dan Bahan:


Saat Percoban:

Anda mungkin juga menyukai