Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
reaksi
V Dasar Teori :
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar uraian
senyawa awal yang terlibat dalam reaksi tersebut. Reaksi kimia,biasanya diidentikkan
dengan perubahan kimiawi yang menghasilkan suatu zat atau lebih yang biasanya
memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktannya. Reaksi kimia melibatkan
perubahan,pemutusan ,dan pembentukan ikatan kimia. Reaksi-reaksi kimia yang
berbeda ,digunakan bersama dalam sintetis kimia untuk menghasilkan produk
senyawa yang diinginkan.
Dalam ilmu kimia persamaan, reaksi atau persamaan kimia adalah penulisan simbolis
dari sebuah reaksi kimia.Rumus kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan
rumus kimia produk dituliskan di sebelah kanan.Koefisien yang ditulis di sebelah kiri
rumus kimia sebuah zat adalah koefisien stokiometri, yang menggambarkan jumlah
zat tersebut yang terlibat dalam reaksi relatif terhadap zat yang lain. Persamaan reaksi
yang pertama kali dibuat oleh ahli iatrokimia Jean Beguin pada 1615 dalam sebuah
persamaan reaksi,pereaksi dan produk dihubungkan melalui simbol yang berbeda
beda.Simbol (→) digunakan untuk reaksi searah, (⇄) untuk reaksi dua arah, dan (⇌)
untuk kesetimbangan.Misalnya persamaan reaksi pembakaran metana suatu gas pada
gas alam oleh oksigen dituliskan sebagai berikut:
Dalam kimia reaksi-reaksi yang sering terjadi antara zat kimia dapat dikelompokkan
menjadi berbagai pendekatan.beragamnya reaksi dan pendekatan kimia
mengakibatkan banyaknya cara untuk mengklasifikasi kan reaksi-reaksi
tersebut.Contoh klasifikasi reaksi kimia yang biasa digunakan adalah :
a) Reaksi Sintesis
Dalam reaksi sintetis atau kombinasi langsung dua atau lebih
senyawa sederhana bergabung membentuk senyawa baru yang lebih
kompleks.Contohnya adalah gas hidrogen yang terbentuk bersama
oksigen dan menjadi air dengan persamaan reaksi :
2H2O + O2 → 2H2O
b) Reaksi Dekomposisi
Reaksi dekomposisi atau analisis adalah kebalikan dari
reasintetis.Dalam reaksi ini ,senyawa yang lebih kompleks akan
dipecah menjadi senyawa yang lebih sesederhana.Contohnya adalah
molekul air yang dipecah menjadi gas hidrogen dan gas oksigen
dengan persamaan reaksi :
2 H2O → 2 H2 + O2
c) Reaksi Substitusi
Dalam reaksi penggantian tunggal atau substitusi,sebuah elemen
tunggal menggantikan elemen tunggal lainnya di suatu
sesenyawa.Contohnya adalah logam natrium yang bereaksi dengan
asam klorida akan menghasilkan natrium klorida atau garam dapur
dengan persamaan reaksi :
2 Na0 + 2 HICl → 2 NaICl +H20
2.Reaksi Reduksi-Oksidasi
Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu
senyawa (reduktor) ke senyawa lainnya (oksidator).Dalam proses ini
senyawa yang satu akan teroksidasi dan yang lainnya akan
tereduksi.Oksidasi sendiri dipahami sebagai kenaikan bilangan oksidasi, dan
reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi
3. Presipitasi
Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan endapan di dalam
sebuah larutan.Sebagai hasil dari reaksi kimia presipitasi biasanya terbentuk
ketika konsentrasi ion yang telah larut telah mencapai batas ke larutan dan
hasilnya adalah membentuk garam.
5. Reaksi Fotokimia
Dalam reaksi ini atom dan molekul akan menyerap energi (foton) dari cahaya
dan mengubahnya ke eksitasi reaksi yang termasuk ke dalam reaksi
fotokimia diantaranya hidrogen-oksigen polimerisasi,radikal,reaksi berantai
dan reaksi penataan ulang.
6. Reaksi Dehidrasi
Reaksi dehidrasi dalam kimia biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang
melibatkan pelepasan air dari molekul yang bebereaksi.Reaksi dehidrasi
merupakan subset dari reaksi eliminasi.Karena gugus hidroksil(-OH) adalah
gugus lepas yang buruk,pemberian katalis asam Bronsted seringkali
membantu pronotasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang
baik.Agen dehidrasi yang umum meliputi asam sulfat pekat(),asam fosfat
pekat(),aluminium oksida panas(), keramik panas (Anonim,2008)
Suatu persamaan disebut setara jika jumlah suatu unsur pada sebelah kiri persamaan
sama dengan jumlah unsur di sebelah kanan dan dalam reaksi ionisasi jumlah total
muatan harus setara juga.
2.Konsentrasi
4.Suhu
Peningkatan suhu meningkatkan seleksi molekul yang memiliki energi
melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dan meningkatnya
suhu dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu
reakspetrucci(Petrucci,1987)
5.katalis
Katalis ialah niatnya mengambil bagian dari reaksi kimia dan mempercepatnya, tetapi
yang sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen.Jadi katalis tidak
muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan tetapi kehadirannya sangat
mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada,atau
lazimnya, membuat lintasan yang ada sama sekali baru kelangsungan energi dan si
katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang
sangat sedikit(Oxtoby,2001)
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia
berimbang memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan stoikiometri mengharuskan
penggunaan bobot atom unsur dan molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi
tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu kimia rendemen
teoritis untuk suatu reaksi kimia.Penting untuk mengetahui mana yang merupakan
pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat bereaksi sampai habis
sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih(Keenan,1984).
a)perubahan sifat
b)perubahan susunan
c) perubahan energi
Semua perubahan kimia tentu induk pada hukum pelestarian hukum energi dan
hukum pelestarian energi masa.Susunan senyawa kimia tertentu oleh hukum susunan
pasti dan hukum perbandingan berbeda.
Asas fundamental yang mendasari semua perubahan kimia merupakan daerah kimia
teoritis, korelasi antara konsep unsur dan senyawa dengan keempat hukum tersebut
diatas diperoleh dalam Teori Asam Dalton, teori modern pertama mengenai atom dan
molekul sebagai partikel fundamental dari zat-zat yang tumbuh dari teori ini antara
lain adalah skala bobot atom relatif unsur unsur dilarutkan menurut bertambahnya
atom munculnya unsur-unsur secara teratur dengan sifat-sifat tertentu mendorong
Meddeleu menyusun tabel berkala dari unsur-unsur dan meramalkan adanya beberapa
unsur yang belum diketahui banyaknya dan dari situ proporsi relatif sebagai atom
dalam satuan terkecil senyawa diberikan oleh rumus senyawa dalam mana digunakan
lambang unsur kimia itu.(Keenan,1984)
Bahan:
K2CrO4
- 0,2M Secukupnya
-Amati dan
catat
perubahannya
Dicampurkan
0,05 M 0,05 M
2. Percobaan 2
0,1 M 0,1 M
-Dimasukkan -Dimasukkan
kedalam tabung kedalam
reaksi tabung reaksi
-Ditambahkan 5
tetes NaOH 0,5 M -Ditambahkan
5 tetes NH4OH
0,5 M
-Ditambahkan
-Ditambahkan 5
NH4OH 0,5 M
tetes NaOH 0,5 M
terus menerus
hingga terjadi
perubahan
Endapan Endapan
Dibandingkan
hasilnya
Reaksi: 1. ZnSO4(aq)+2NaOH(aq)→Zn(OH)2(s)+Na2SO4(aq)
2.Zn(OH)2(s)+2NaOH(aq)→ (Zn(OH)2)2+Na2O+H2O(l)
3. ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq)→ Zn(OH)2(s)+ (NH4)2SO4(aq)
4. Zn(OH)2(s)+4NH4OH(aq)→ (Zn(NH3)4)2++2OH-+4H2O
3. Percobaan 3
3mlNH4Cl 4 butir
0,5 M CaCO3
-DImasukkan -Dimasukkan
kedalam tabung kedalam
reaksi erlenmeyer pipa
samping
-Ditambahkan -Ditambahkan 5
2ml NaOH 0,5M ml Hcl 1M
-Amati -Amati
perubahannya perubahannya
3. CO2(g)+Ba(OH)2(aq)→BaCO3(s)+H2O(l)
4. Percobaan 4
-Ditambahkan -Ditambahkan
1ml K2CrO4 1ml K2CrO7 Ditambahkan
1ml K2CrO4
0,1 M 0,1M
0,1M dan 1ml
HCl 0,5 M
Reaksi:
1.BaCl2(aq)+K2CrO4(aq)→BaCrO4(s)+2KCl (aq)
3. BaCl2(aq)+K2CrO4(aq)+HCl(aq)→BaCrO4(s)+2KCl(aq)+HCl(aq)
NaCl(aq)+NaOH(aq)→NaCl(aq)+H2O(l)
Zat yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah NaCl dan H 2O, Dari reaksi tersebut
menghasilkan warna hijau. Pada indikator universal warna hijau berarti sifatnya
netral. Adanya perubahan warna pada reaksi tersebut menunjukkan salah satu ciri
adanya reaksi kimia.
CH3COOH(aq)+NaOH(aq)→ CH3COONa(aq)+H2O(l)
Zat yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah CH3COOH(aq) dan H2O. Dari reaksi
tersebut ternyata menghasilkan warna hijau. Pada indikator universal warna ungu
berarti sifatnya basa.
1. Percobaan 1
1) HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O (l)
2) CH₃COOH + NaOH → CH₃COONa + H₂O
2. Percobaan 2
1) ZnSO4 + 2NaOH → Zn(OH)2 + Na2SO4
2) Zn(OH) 2 + 2 NaOH → Na2ZnO2 + 2 H2O
3) 2NH4OH + ZnSO4 → Zn(OH)2 + (NH4)2SO4
4) Zn(OH)2 + 4NH4OH → (Zn(NH3)4(OH)2) + 4H2O
3. Percobaan 3
1) 2NH4Cl + 2NaOH → (NH₃)2 + 2H2O + 2NaCl
2) CaCO₃ + 2HCl → CaCl₂ + CO₂ + H₂O
3) Ba(OH)2 + CO2 → BaCO3 + H2O
4. Percobaan 4
1) BaCl₂ + K₂CrO₄ → BaCrO₄ + 2 KCl
2) BaCl2 + K2Cr2O7 →BaCr2O7 + 2 KCl
3) K2Cr2O7+BaCl2+HCl → BaCl2+CrCl2+KCl+H2O
XIII. Lampiran
a. Lampiran Dokumentasi