Anda di halaman 1dari 4

Tujuan:

1. Mengetahui perubahan warna kertas lakmus sebelum dan setelah dimasukkan ke sampel asam-
basa.
2. Menghitung jumlah naoh 0.05m yang terpakai dalam reaksi asam dan basa.
3. Mengetahui perubahan warna larutan cuso4 dan pita zn dalam reaksi redoks.
4. Menghitung jumlah kmno4 0,1m yang ditambahkan dalam stoikiometri reaksi redoks.

Dasar teori

Kimia

Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat, dan reaksi suatu
materi. Oleh karena itu, konsep merupakan bagian penting dalam mempelajari ilmu kimia (Timberlake,
2014: 3). Ciri-ciri ilmu kimia menurut diantaranya adalah sebagian besar konsep-konsep dalam
ilmu kimia bersifat abstrak, berurutan, dan berkembang dengan cepat, sehingga diperlukan
pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep kimia (Kean, Middlecamp 1985: 5–8). Konsep yang
lebih mendasar merupakan batu-batu pembangun berfikir bagi terciptanya gagasan yang lebih
tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi (Dahar, 1988: 95). Ilmu kimia
selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia. Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi bermacam-
macam jenisnya, diantaranya reaksi penggabungan (kombinasi), penguraian, pembakaran,
pendesakan, dan metatesis. Persamaan reaksi kimia dapat digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri
jenis-jenis reaksi kimia tersebut. Persamaan reaksi merupakan gambaran singkat yang digunakan
untuk menunjukkan proses terjadinya reaksi (Chang, 2005: 71). Stoikiometri merupakan ilmu yang
mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (Chang, 2005: 74)(Magfiroh, L.,
Santosa, Dan Suryadharma, 2016).

Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa lain.
Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya merupakan reaksi antara ion, sedangkan reaksi
pada senyawa organik biasanya dalam bentuk molekul. Struktur organik ditandai dengan adanya ikatan
kovalen antara atom-atom molekulnya. Oleh karena itu, reaksi kimia pada senyawa organik ditandai
dengan adanya pemutusan ikatan kovalen dan pembentukan ikatan kovalen yang baru. Proses ini
mungkin terjadi secara berpisah, seperti pada reaksi yang berlangsung secara bertahap dimana
pemutusan ikatan mungkin mendahului pembentukan ikatan baru, atom dapat berlangsung secara
serentak (Goldberg, 2007).

Reaksi kimia seperti pembakaran, fermentasi, dan reduksi dari bijih menjadi logam sudah
diketahui sejak dahulu kala. Teori-teori awal transformasi dari material-material ini dikembangkan oleh
filsuf Yunani Kuno, seperti Teori empat elemen dari Empedocles(495-435 SM) yang menyatakan bahwa
substansi apapun itu tersusun dari 4 elemen dasar: api, air, udara, dan bumi. Pada abad pertengahan,
transformasi kimia dipelajari oleh para alkemis. Mereka mencoba, misalnya, mengubah timbal menjadi
emas, dengan mereaksikan timbal dengan campuran tembaga-timbal dengan sulfur (Weyer, 1973).

Produksi dari senyawa-senyawa kimia yang tidak terdapat secara alami di bumi telah lama
dicoba oleh para ilmuwan, seperti sintesis dari asam sulfur dan asam nitratoleh alkemis Jābir ibn Hayyān
(750-803). Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan mineral-mineral sulfat dan nitrat, seperti
tembaga sulfat, alum dan kalium nitrat. Pada abad ke-17, Johann Rudolph Glauber memproduksi asam
klorida dan natrium sulfat dengan mereaksikan asam sulfat dengan natrium klorida. Dengan adanya
pengembangan lead chamber process pada tahun 1746 dan proses Leblanc, sehingga memungkinkan
adanya produksi asam sulfat dan natrium karbonat dalam jumlah besar, maka reaksi kimia dapat
diaplikasikan dalam industri. Teknologi asam sulfat yang semakin maju akhirnya menghasilkan proses
kontak pada tahun 1880-an, dan proses Haber dikembangkan pada tahun 1909–1910 untuk sintesis
amonia (Lesch, 2000).

Dengan mengetahui beberapa jenis sifat reaksi, kita dapat menerangkan reaksi- reaksi kimia
lebih mudah, dan mungkin reaksi itu menjadi lebih mudah di pahami. Satu skema klasifikasi yang
menerangkan semua reaksi kimia.

1. Pembakaran adalah suatu reaksi di mana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan
oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana, misalnya :

C3H8(g) +5 O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(s)

2. Penggabungan adalah suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari
dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsure maupun senyawa). Misalnya sintesis air dari unsur-
unsurnya, yaitu :

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)

3. Penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat sederhana.
Misalnya penguraian perak oksida, yaitu :

2 Ag2O(s) → 4 Ag(s) +O2(g)

4. Penggantian (atau perpindahan tunggal) adalah suatu reaksi di mana sebuah unsur
memindahkan unsure lain dalam suatu senyawa. Misalnya Cu memindahkan Ag+ dari suatu larutan
berair (dibentuk, misalnya dengan melarutkan AgNO3 dalam air).

Cu(s) + 2 Ag+ (s) → Cu 2+ (s) + 2 Ag(s)

5. Metatesis (atau perpindahan ganda) adalah suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara
dua pereaksi. Dalam reaksi, NO3-dan Cl- ditukar tempatnya sehingga NO3-bergabung dengan Na+, dan
Cl- bergabung dengan Ag+ membentuk AgCl yang tidak larut.

AgNO3(aq) +NaCl(aq) → AgCl(s) +NaNO3(aq) (Petrucci,1996).

Ciri-ciri reaksi kimia :

1. Terjadi Perubahan Warna


Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan
adanva nemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan nembentukan ikatan-ikatan baru yang
membentuk produk.

Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan
sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi kimia vang menghasilkan
energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas
disebut dengan reaksi endotermis.

Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada
dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.

2. Terjadi Perubahan Suhu

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan
adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang
membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan
energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi
panas disebut reaksi endotermis. Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem,
tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan.Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi
panas dari sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari
lingkungan ke sistem.

3. Teriadi Pembentukan Endapan

Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu
sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan
endapan (presipitat)

4. Teriadi Pembentukan Gas

Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya
gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang
khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk. (Anonym, 2012)

Reaksi elementer adalah reaksi pemecahan paling sederhana dan hasil dari reaksi ini tidak
memiliki produk sampingan. Kebanyakan reaksi yang berhasil ditemukan saat ini adalah pengembangan
dari reaksi elementer yang munculnya secara secara paralel atau berurutan. Sebuah reaksi elementer
biasanya hanya terdiri dari beberapa molekul, biasanya hanya satu atau dua, karena kemungkinannya
kecil untuk banyak molekul bergabung bersama (Frenking, 2006).

Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut
reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Dalam proses ini, senyawa yang satu akan teroksidasi
dan senyawa lainnya akan tereduksi, oleh karena itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti sebagai
kenaikan bilangan oksidasi, dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer
dari elektron ini akan selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang diklasifikasikan
sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang berpindah (seperti yang melibatkan
ikatan kovalen) (Anfinsen, 1991).
Persamaan kimia terdiri dari pereaksi yang ditulis di sebelah kiri, kemudian anak panah yang
menunjukkan arah reaksi dan terakhir produk yang ditulis sebelah kanan, dengan catatan banyanya
unsur di sebelah kiri dan kanan harus sama. Untuk kebanyakan unsur kimianya biasanya ditulis
lambangnya saja. Sebagai cntoh natrium: Na, Li (Besi Fe), Hg dan Ag. Tetapi ada tujuh unsur berupa
molekul diatomik yang sudah kita kenal yaitu H2, N2,O2,F2, Cl2, Br2, dan I2. Ketiga unsur tersebut harus
ditulis berupa molekul diatomik. Tetapi kadang-kadang usnur tersebut tidak dalam bentuk molekul
diatomik sehingga penulisannya sesuai dengan sruktur molekulnya (Budi, 2008).

ALAT DAN BAHAN:

Anda mungkin juga menyukai