1.1.Judul
1.2.Tujuan :
Sulfat)
Hidroksida)
1.3.1.Alat-Alat :
Tabung Reaksi
1
Gelas Kimia
Pipet tetes
Cawan
1.3.2.Bahan-Bahan :
HCl
BaCl2
H2 SO4
AgNO3
NH4Cl
NaOH
KCL
Kapur tohor
Seng
2
1.4.Prosedur Kerja
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antara
dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang
biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga
nuklir.
reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana
sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
perubahan energy. Ketika kayu di bakar, energy dilepaskan. Beberapa energi berupa
panas ke lingkungan dan sebagian lagi dilepaskan sebagai cahaya. Zat yang bila
bereaksi menghasilakn panas dalam jumlah yang besar seringkali digunakan sebagai
4
bahan bakar. Kayu, batu bara, minyak, kerosene dan gas alam kesemuanya dapat
oksigen di udara.
Yang dilepaskan pada reaksi kimia terjadi ketika reaktan mempunyai energi
yang lebih tinggi dari produk. Energi potensial kimia yang dihasilkan disebut sebagai
2.2.Perubahan Entalpi
Kumpulan atom atau molekul yang terlibat dalam reaksi kimia disebut sistem
dan segala sesuatu lain yang ada disekitarnya disebut sebagai lingkungan. Jika reaksi
terdiri dari larutan, spesi yang terlibat dalam reaksi disebut sistem dan pelarut disebut
sebagai lingkungan. Pada reaksi gas hanya molekul penyusun sebagai sistem.
lingkungan, Sebagai contoh, ketika metana dibakar di udara, panas yang dikeluarkan
menunjukan penurunan entalpi yang terjadi ketika reaktan di ubah menjadi produk.
CH4(g)+2O2(g)->CO2(g)+2H2O(aq)+energy
Perbedaan entalpi antara reaktan dan produk sama dengan jumlah energi yang
reaksi eksoterm, Pada reaksi jenis ini, entalpi atau energi yang dihasilkan produk
lebih rendah dari reaktan. Pada sebagian besar reaksi pembakaran dilepaskan energi
5
panas dan cahaya. Beberapa reaksi juga melepaskan energi listrik seperti reaksi yang
daripada entalpi reaktan. Sebagai contoh reaksi pembuatan pelarut belerang disulsida
dimana energi di serap. Pada proses ini melibatkan penguapan belerang hingga putih
4C(s)+8S(g)+energi->4CS2(g)
Perbedaan entalpi antara reaktan dan produk sama dengan jumlah energi yang
diserap dari lingkungan. Reaksi yang menyerap energi dari lingkungan disebut reaksi
endoterm. Pada reaksi endoterm entalpi produk lebih besar dari reaktan.
cahaya. Pada pengisian ulang batere mobil terjadi reaksi kimia yang melibatkan
energi listrik. Karena reaksi melepas atau menyerap energi menyebabkan perubahan
naik. Berbeda dengan reaksi endoterm menyerap energi sehingga suhu lingkungan
turun.
6
2.3.Reaksi Kimia
Reaksi kimia seperti pembakaran, fermentasi, dan reduksi dari bijih menjadi
logam sudah diketahui sejak dahulu kala. Teori-teori awal transformasi dari material-
material ini dikembangkan oleh filsuf Yunani Kuno, seperti Teori empat elemen dari
Empedocles yang menyatakan bahwa substansi apapun itu tersusun dari 4 elemen
dasar: api, air, udara, dan bumi. Di abad pertengahan, transformasi kimia dipelajari
oleh para alkemis. Mereka mencoba, misalnya, mengubah timbal menjadi emas,
Produksi dari senyawa-senyawa kimia yang tidak terdapat secara alami di bumi telah
lama dicoba oleh para ilmuwan, seperti sintesis dari asam sulfur dan asam nitrat oleh
alkemis Jbir ibn Hayyn. Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan mineral-
mineral sulfat dan nitrat, seperti tembaga sulfat, alum dan kalium nitrat. Pada abad
ke-17, Johann Rudolph Glauber memproduksi asam klorida dan natrium sulfat
pengembangan lead chamber process pada tahun 1746 dan proses Leblanc, sehingga
memungkinkan adanya produksi asam sulfat dan natrium karbonat dalam jumlah
besar, maka reaksi kimia dapat diaplikasikan dalam industri. Teknologi asam sulfat
yang semakin maju akhirnya menghasilkan proses kontak pada tahun 1880-an, dan
Dari abad ke-16, sejumlah peneliti seperti Jan Baptist van Helmont, Robert
Boyle dan Isaac Newton mencoba untuk menemukan teori-teori dari transformasi-
7
tahun 1667 oleh Johann Joachim Becher. Teori itu mempostulatkan adanya elemen
seperti api yang disebut "plogiston", yang terdapat dalam benda-benda yang dapat
terbakar dan dilepaskan selama pembakaran. Teori ini dibuktikan salah pada tahun
1785 oleh Antoine Lavoisier, yang akhirnya memberikan penjelasan yang benar
tentang pembakaran.
karakteristik gas selalu sama. Berdasarkan hal ini dan teori atom dari John Dalton,
Pada bagian kimia organik, telah lama dipercaya bahwa senyawa yang
terdapat pada organisme yang hidup itu terlalu kompleks untuk bisa didapatkan
pada akhirnya, konsep ini pun berhasil dipatahkan setelah Friedrich Whler berhasil
mensintesis urea pada tahun 1828. Kimiawan lainnya yang memiliki kontribusi
sintesis eter yang dilakukannya dan Christopher Kelk Ingold yang menemukan
8
2.4.Persamaan Reaksi
reaksi terdiri dari rumus kimia atau rumus struktur dari reaktan di sebelah kiri dan
produk di sebelah kanan. Antara produk dan reaktan dipisahkan dengan tanda panah
() yang menunjukkan arah dan tipe reaksi. Ujung dari tanda panah tersebut
menunjukkan reaksinya bergerak ke arah mana. Tanda panah ganda (is in equilibrium
with), yang mempunyai dua ujung tanda panah yang berbeda arah, digunakan pada
stoikiometri, jumlah atom tiap unsur di sebelah kiri harus sama dengan jumlah atom
Reaksi yang lebih rumit digambarkan dengan skema reaksi, tujuannya adalah
untuk mengetahui senyawa awal atau akhir, atau juga untuk menunjukkan fase
transisi. Beberapa reaksi kimia juga bisa ditambahkan tulisan di atas tanda panahnya;
contohnya penambahan air, panas, iluminasi, katalisasi, dsb. Juga, beberapa produk
Sebuah contoh reaksi organik: oksidasi keton menjadi ester dengan Asam
sintesis kompleks. Analisis dimulai dari produk, contohnya dengan memecah ikatan
9
kimia yang dipilih menjadi reagen baru. Tanda panah khusus () digunakan dalam
reaksi retro.
2.5.Reaksi elementer
Reaksi elementer adalah reaksi pemecahan paling sederhana dan hasil dari
reaksi ini tidak memiliki produk sampingan.[9] Kebanyakan reaksi yang berhasil
ditemukan saat ini adalah pengembangan dari reaksi elementer yang munculnya
secara secara paralel atau berurutan. Sebuah reaksi elementer biasanya hanya terdiri
dari beberapa molekul, biasanya hanya satu atau dua, karena kemungkinannya kecil
Reaksi paling penting dalam reaksi elementer adalah reaksi unimolekuler dan
bimolekuler. Reaksi unimolekuler hanya terdiri dari satu molekul yang terbentuk dari
transformasi atau diasosiasi satu atau beberapa molekul lain. Beberapa reaksi ini
membutuhkan energi dari cahaya atau panas. Sebuah contoh dari reaksi unimolekuler
adalah isomerisasi cistrans, di mana sebuah senyawa bentuk cis akan berubah
Dalam reaksi disosiasi, ikatan di dalam sebuah molekul akan terpecah menjadi
2 fragmen molekul. Pemecahan ini dapat berupa homolitik ataupun heterolitik. Dalam
10
heterolitik, kedua elektron dari ikatan kimia akan tersisa pada salah satu produknya,
reaksi polimerisasi.
Pada reaksi bimolekular, 2 molekul akan bertabreakan dan saling bereaksi. Hasil
Kemungkinan reaksi yang lain adalah sebagian dari sebuah molekul berpindah
ke molekul lainnya. Reaksi tipe seperti ini, contohnya adalah reaksi redoks dan reaksi
asam-basa. Pada reaksi redoks partikel yang berpindah adalah elektron, sedangkan
pada reaksi asam-basa yang berpindah adalah proton. Reaksi seperti ini juga disebut
NaCl(aq)+AgNO3(aq)NaNO3(aq)+AgCl(s)
2.6.Termodinamika
dapat terjadi dengan sendirinya apabila senyawa tersebut eksergonik atau melepaskan
energi. Energi bebas yang dihasilkan reaksi ini terdiri dari 2 besaran termodinamika
11
Reaksi eksotermik terjadi apabila H bernilai negatif dan energi dilepaskan.
Contoh reaksi eksotermik adalah presipitasi dan kristalisasi, dimana sebuah padatan
terbentuk dari gas atau cairan. Kebalikannya, dalam reaksi endotermik, panas diambil
dari lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan entropi sistem.
Karena kenaikan entropi berbanding lurus dengan suhunya, maka kebanyakan reaksi
monoksida ini merupakan reaksi endotermik dengan suhu di atas 800 C dan menjadi
reaksi eksotermik jika suhunya dibawah suhu ini.Reaksi juga dapat diketahui dengan
energi dalam yang menyebabkan perubahan pada entropi, volume, dan potensial
kimia.
12
BAB III
Kapur tohor + air Putih pekat Ada Tidak Ada Tidak Ada
13
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Perubahan reaksi kimia terjadi akibat adanya percampuran dua senyawa atau
lebih yang di campur dalam satu tempat atau wadah dan menghasilkan senyawa
14
DAFTAR PUSTAKA
http://mitaita.blogspot.com/2013/03/laporan-reaksi-kimia.html
http://mitaita.blogspot.com/2013/03/laporan-perubahan-reaksi-kimia.html
http://www.ilmukimia.org/2013/01/dasar-perubahan-reaksi.html
http://ikhfananjellic.blogspot.com/2013/04/makalah-reaksi-kimia.html
http://reaksi-kimia.blogspot.com/
15