Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Explorasi seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang geosfisika untuk
menerangkan aktivitas pencarian sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah
permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik.hasil rekaman yang diperoleh
dari survey ini disebut dengan penampang seismik.
Explorasi seismik atau explorasi dengan menggunakan metode seismik banyak
dipakai oleh perusahaan2 minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah
permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan2 minyak
berdasarkan interpretasi dari penanmpang seismik nya. Explorasi seismik dapat
dikelompokan menjadi dua yaiti explorasi prospek dangkal dan explorasi seismik
dalam.explorasi dangkal diaplikasikan untuk batu bara dan bahan tambang lainya, dan
explorasi seismik dalam digunakan untuk ex[pl;orasi daerah prospek hidrokarbon.
Untuk memperoleh hasil pengukuran data seismik diperluikan pengetahuan tentang
bagaimana melakukan pengukuran seismik agar memperolkeh rekaman data yang
berkualitas baik.
Exprimen seismik aktif pertamakali dilakukan pada tahun 1845 oleh robert
nmallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi.
Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai
gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan.mallet meletakan
sebuah wadah kecilberisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan
mencatat waktu yang din perlukan oleh merkuri untuk beriak.pada tahun 1909, andrija
mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa untuk exprimennya dan
menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan lerak bumi yang sekarang
disebut sebagai moho.

1.2.

Rumusan Masalah.
1. Apa itu seismik?
2. Bagaimana cara kerja seismik?
3. Apa tujuan dari seismik?

1.3.

Tujuan.
1. Mengetahui apa itu seismik.
2. Mengetahui bagaimana cara kerja seismik.
3. Mengetahui tujuan dari seismik.

BAB II
ISI

2.1.

Pengertian.
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi
gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum
elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat
munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan
partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat
diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan
gelombang cahaya, sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya
berlaku juga untuk gelombang seismik.
Hukum-hukum tersebut antara lain :
1. Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber
gelombang ke segala arah dengan bentuk bola.
2. Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh di atas bidang
batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut
akan dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut
kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar adri
sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak
pada suatu bidang datar.

2.2.Cara Kerja Seismik


Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
1. Metode seismik bias (refraksi)
2. Metode seismik pantul (refleksi)
2.2.1.

Seismik Bias ( Refraksi )


Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada
tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu.
Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah gangguan pertama (first
break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang
dibutuhkan.
Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok
konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter
elastisitas batuan.

2.2.2

Seismik Pantul (Reflektion)


Dalam seismik refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima
setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah
gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di
bawah permukaan.
Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada
teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga
dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi yang direkam.
Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang
dilakukan masih sama dengan seismik refraksi, yaitu analisis berdasar kontras
parameter elastisitas medium.

2.2.3

Keunggulan & Kelemahan Metoda Seismik


Keunggulan

Kelemahan

:
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam
parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukaan
Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan
beberapa kenampakan pengendapan.
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas
batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan
konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada
prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.
Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan
hidrokarbon
:

Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat


besar jika diinginkan data yang baik
Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan
dengan metode geofisika lainnya
Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan
komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari
metode geofisika lainnya.
Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuanganlimbah,
tidak dapat dilakukan.
2.2.4. Perbandingan Seismik Refraksi dan Refleksi

Metode Seismik Refraksi (Bias)


Keunggulan

Kelemahan

:
Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang
kecil, sehingga relatif murah dalam pengambilan datanya
Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering
untuk memperkuat sinyal first berak yang dibaca.
Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka
pengembangan model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan
seperti metode geofisika lainnya.
:
Dalam pengukuran yang regional , Seismik refraksi membutuhkan
offset yang lebih lebar
Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat
sebagai fungsi kedalaman.
Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan.
Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi.
Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak
(offset)

Metode Seismik Refleksi (Pantul)


Keunggulan

Kelemahan

:
Pengukuran seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil
Seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan
sebagai fungsi kedalaman
Seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks
Seismik pantul merekan dan menggunakan semua medan gelombang
yang terekam.
Bawah permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur

:
Karena lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk
memberikan citra bawah permukaan yang lebih baik, maka biaya
akuisisi menjadi lebih mahal.
Prosesing seismik refleksi memerluakn komputer yang lebih mahal,
dan sistem data base yang jauh lebih handal.

Karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database


harus kuat, diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang
kompleks dan interpretasi membutuhkan personal yang cukup ahli.

2.3. Tahapan Seismik.


Metode seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya dipakai
untuk penyelidikan hidrokarbon. Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan
dengan metode geofisika lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan lain-lain.
Namun metode seismik refleksi adalah yang paling mudah memberikan informasi
paling akurat terhadap gambaran atau model geologi bawah permukaan dikarenakan
data-data yang diperoleh labih akurat.
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:
1. Pengumpulan data seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan yang berkaitan
dengan pengumpulan data sejak survey pendahuluann dengan survey detail.
2. Pengolahan data seismik (processing data seismik): kegiatan untuk mengolah data
rekaman di lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk penampang seismik
migrasi.
3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison,
pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan
atau dipetakan pada peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau
model geologi bawah permukaan.
Seismik Refleksi Untuk Eksplorasi

Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan gelombang elastis


yang dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya berupa ledakan dinamit
(pada umumnya digunakan di darat, sedangkan di laut menggunakan sumber getar
(pada media air menggunakan sumber getar berupa air gun, boomer atau sparker).

Gelombang bunyi yang dihasilkan dari ledakan tersebut menembus sekelompok


batuan di bawah permukaan yang nantinya akan dipantulkan kembali ke atas
permukaan melalui bidang reflektor yang berupa batas lapisan batuan. Gelombang
yang dipantulkan ke permukaan ini diterima dan direkam oleh alat perekam yang
disebut geophone (di darat) atau Hydrophone (di laut), (Badley, 1985). Refleksi dari
suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metoda
seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan,
penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.

Seismic refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas
formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang
yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.

Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu eksplorasi prospek
dangkal dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik dangkal (shallow seismic
reflection) biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang

lainnya. Sedangkan seismik dalam digunakan untuk eksplorasi daerah prospek


hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua kelompok ini tentu saja menuntut resolusi
dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan teknik lapangannya.

Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting yaitu pertama
adalah akuisisi data seismik yaitu merupakan kegiatan untuk memperoleh data dari
lapangan yang disurvei, kedua adalah pemrosesan data seismik sehingga dihasilkan
penampang seismik yang mewakili daerah bawah permukaan yang siap untuk
diinterpretasikan, dan yang ketiga adalah interpretasi data seismik untuk
memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan bahkan juga untuk
memperkirakan material batuan di bawah permukaan.

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan.
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan

menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi
gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum
elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat
munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan
partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat
diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan
gelombang cahaya, sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya
berlaku juga untuk gelombang seismik.
Seismik dibagi atas dua yaitu Seismik refraksi dan seismik refleksi.
Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari
posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang
yang terjadi setelah gangguan pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya
hanya data first break saja yang dibutuhkan.
Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat gelombang
dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang
ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas batuan.
Dalam seismik refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah
getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombanggelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan.
Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi
bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak
dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi yang direkam. Struktur bawah
permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan
seismik refraksi, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.

DAFTAR PUSTAKA

http://Id.wikipedia.arawikipedia/Eksplorasi seismik
http://Id.wikipedia.arawikipedia/Gelombang seismik

Anda mungkin juga menyukai