REAKSI KIMIA
Reaksi kimia adalah peristiwa yang berhubungan dengan perubahan secara kimiawi.
Proses ini mendominasi di dalam ilmu kimia karena ilmu ini mempelajari tentang
perubahan-perubahan yang terjadi dalam materi secara detail. Reaksi kimia juga
berhubungan dengan zat ataupun senyawa yang secara kimia dapat diidentifikasi.
Reaksi kimia sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia karena semua yang ada
di dunia ini terjadi oleh adanya reaksi kimia. Membakar, proses besi berkarat, membuat
minuman, membuat makanan merupakan contoh sederhana kegiatan yang melibatkan
reaksi kimia. Reaksi kimia juga terjadi dalam proses geologi bumi, di atmosfer, lautan, dan
dalam berbagai proses rumit yang terjadi pada semua sistem kehidupan.
Reaksi kimia adalah proses dimana bahan kimia berinteraksi untuk membentuk bahan
kimia baru dengan komposisi yang berbeda. Secara sederhana, reaksi kimia adalah proses
dimana reaktan diubah menjadi produk. Reaktan merupakan bahan awal dari reaksi
sedangkan produk merupakan hasil akhir reaksi. Bagaimana terjadinya reaksi kimia
ditentukan oleh sifat dari elemen ataupun senyawa yang bereaksi itu sendiri.
Reaksi kimia dapat diwakili oleh persamaan kimia yang dapat menunjukkan jumlah,
jenis zat yang bereaksi, serta bentuk zat tersebut. Dalam persamaan kimia, simbol unsur
digunakan untuk menunjukkan unsur yang bereaksi dan anak panah digunakan untuk
menunjukkan arah reaksi.
Bentuk atau fasa zat dapat ditunjukkan dalam tanda kurung dengan simbol s untuk
padatan, l untuk cairan, g untuk gas, dan aq untuk larutan berair. Panah reaksi dapat berupa
ke arah kanan atau panah ganda untuk reaksi bolak balik. Berikut ini merupakan contoh
reaksi kimia:
A(aq) + B(g) → C(s) + D(l)
Dari contoh reaksi diatas, A dan B disebut sebagai reaktan yang bereaksi ke arah kanan
untuk membentuk produk C dan D. Dapat diketahui bahwa zat A berupa larutan berair, B
berupa zat gas, sedangkan produknya C berupa padatan dan D berupa cairan.
Ciri-ciri Reaksi Kimia
1. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Warna
Molekul/senyawa kimia mempunyai kemampuan untuk menyerap warna dan
memancarkan warna tergantung dengan zat-zatnya. Warna pada sebuah senyawa
berhubungan erat dengan energi yang diserap oleh elektron-elektron suatu atom logam pada
senyawa tersebut.
Sebagai contoh kita dapat mengamati bahwa warna ungu pada larutan kalium
permanganat (KMnO4) akan berubah jika direaksikan dengan larutan asam oksalat
(H2C2O4). Perubahan kimia ini terjadi karena senyawa kalium permanganat berubah
menjadi senyawa mangan sulfat (MnSO4) yang tidak berwarna.
Demikian juga dengan tembaga karbonat (CuCO3) yang berwarna hijau akan berubah
menjadi tembaga oksida (Cu2O) yang berwarna kehitaman dan karbon dioksida (CO2)
setelah dipanaskan.
A + B → AB
Contohnya reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen akan membentuk air.
2. Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian merupakan reaksi kebalikan dari reaksi penggabungan. Di dalam
reaksi ini, zat akan terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana.
Sebagian besar reaksi penguraian membutuhkan energi, berupa kalor, cahaya, dan listrik.
Rumus umum dari reaksi penguraian adalah sebagai berikut.
AB → A + B
Contohnya reaksi penguraian air oleh listrik menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen.
Apabila A menggantikan B :
A + BC → B + AC
Apabila D menggantikan C :
D + BC → C + BD
5. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi suatu zat dengan oksigen. Reaksi ini biasanya
belangsung dengan cepat disertai pelepasan kalor membentuk nyala. Contohnya reaksi
antara metana dengan oksigen.
7. Reaksi Pengendapan
Suatu reaksi akan menghasilkan endapan apabila dua senyawa ionik yang dapat larut
dicampurkan. Contohnya reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat.
1.1. Alat
Rak tabung reaksi 1 buah, tabung reaksi 10 buah, cawan porselin, spatula 3 buah, pipet
tetes 1 buah, korek api 1 kotak.
1.2. Bahan
Asam klorida pekat, asam klorida 2N, pekat nitrat 1%, asam nitrat pekat, natrium
karbonat 5%, natrium hidroksida 1M, natrium klorida, kalium nitrat, tembaga (II)
sulfat, besi (III) klorida, asam sulfat 1M, kalsium karbonat, magnesium, tembaga,
aluminium.
Pembahasan
Pada reaksi Mg(s) + HCl(aq), Al(s) + HCl(aq), dan CuSO4(aq) + NaOH(aq) terjadi
pengendapan karena adanya senyawa baru setelah bereaksi. Ketika reaksi terjadi dalam
larutan cair, padatan yang terbentuk disebut sebagai endapan. Endapan yang ada merupakan
zat baru yang terbentuk akibat pencampuran dua macam zat. Jadi, endapan tersebut
termasuk reaksi kimia.
Pada reaksi Mg(s) + HCl(aq), Al(s) + HCl(aq), AgNO3(aq) + HCl(aq), CaCO3(s) + HCl(aq), FeCl3(aq)
+ NaOH(aq), Na2CO3(aq) + H2SO4(aq), dan NaCl(aq) + AgNO3(aq) terdapat gelembung dan busa.
Gelembung-gelembung gas tersebut merupakan zat baru (gas karbon dioksida) hasil reaksi.
Timbulnya gelembung gas dapat menjadi petunjuk bahwa telah terjadi reaksi kimia.
Pada reaksi Al(s) + HCl(aq), Cu(s) + HNO3, AgNO3(aq) + HCl(aq), CuSO4(aq) + NaOH(aq),
FeCl3(aq) + NaOH(aq), dan NaCl(aq) + AgNO3(aq) terjadi perubahan warna. Perubahan yang
terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan
pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan
DAFTAR PUSTAKA