ROYYA MAFTUHA
(11140162000047)
Program Studi Pendidikan Kimia. Jurusan Pendidikan IPA. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Abstrak
Stoikiometri (stoichiometry) adalah ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk
dalam reaksi. Pada percobaan ini meng gunakan NaOH 0,1 M dan CuSO4 0,1 M dengan jumlah volume 6
mL dalam masing-masing tabung reaksi. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan koefisien laju
reaksi berdasarkan pembentukan endapan. Koefisien reaksi menunjukkan perbandingan jumlah
partikel dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Setiap satu mol zat mengandung jumlah partikel
yang sama, dengan demikian, perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol.
Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa melebihi kelarutan. Dan didapatkan hasil pengendapan
yang berbeda-beda pada setiap tabung reaksi, hal ini terjadi karena perbedaan konsentrasi pada masing-
masing larutan yang dicampurkan.
Stoikiometri | 2
yang diperlukan untuk membuat larutan untuk masing-masing tabung reaksi), juga
jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang digunakan langkah yang sama untuk masing-
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi masing tabung reaksi. Jika telah terbentuk
dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). endapan, ukur tinggi endapan menggunakan
Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali mistar (dengan satuan mm).
konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum
jenuh ( masih dapat larut). 3. Pembahasan
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang
Percobaan yang telah dilakukan yakni
mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solut stoikiometri. Larutan yang digunakan adalah
padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang NaOH 0,1 M dan CuSO4 O,1 M. pada
partikel- partikelnya tepat habis bereaksi percobaan pertama menggunakan volume 1
dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi mL untuk NaOH dan 5 mL CuSO4 didapatkan
maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila endapan setinggi 12 mm. Setelah
hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan dicampurkan, larutan ini membentuk warna
tepat jenuh. biru muda. Dibutuhkan waktu yang cepat
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu untuk membentuk endapan.
suatu larutan yang mengandung lebih banyak
solute daripada yang diperlukan untuk larutan Pada tabung reaksi yang kedua
jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang menggunakan NaOH sebanyak 2 mL dan CuSO4
tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sebanyak 4 mL juga didapatkan perubahan warna
sehingga terjadi endapan. Larutan sangat menjadi biru, tetapi endapan yang dihasilkan lebih
jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi banyak dibanding larutan pada tabung yang
ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh pertama, yakni sebanyak 30 mm. waktu untuk
(mengendap) mengendapkan larutan ini cukup lama dibanding
(http://edukasi.kompasiana.com). dengan larutan yang pertama, butuh pengadukan
berkali-kali untuk mendapatkan endapan yang
2. Metodologi sempurna, karena sebelum diaduk, terdapat ruang
(celah) diantara endapan-endapan yang terbentuk
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini
adalah berupa 5 buah tabung reaksi beserta rak Begitupula dengan tabung reaksi yang ke
tabung reaksi, pipet tetes, batang pengaduk, 2 tiga dengan menggunakan NaOH sebanyak 3 mL
buah gelas ukur, dan juga mistar. Bahan yang dan CuSO4 sebanyak 3 mL. Pada larutan ini
digunakan adalah NaOH 0,1 M dan CuSO4 0,1 M. endapan yang juga berwarna biru muda. Dan
endapan yang terbentuk lebih banyak
Langkah percobaannya yang pertama adalah dibandingkan semua larutan dalam tabung
mengukur NaOH sebanyak 1 mL menggunakan lainnya, yakni sebanyak 32 mm. dibandingkan
gelas ukur yang pertama, kemudian CuSO4 dengan tabung yang ke dua, tabung yang ke tiga
sebanyak 5 mL pada gelas ukur yang kedua. Lalu ini memiliki waktu pengendapan yang lebih lama.
tuangkan NaOH dan CuSO4 kedalam tabung
reaksi. Kemudian aduk, lalu diamkan beberapa Tabung reaksi ke empat menggunakan
saat hingga terbentuk endapan. (Untuk tabung NaOH sebanyak 4 mL dan CuSO4 sebanyak 2 mL
reaksi yang kedua menggunakan NaOH sebanyak menghasilkan endapan setinggi 20 mm.
2 mL dan CuSO4 sebanyak 4 mL. Tabung reaksi Endapannya juga berwarna biru muda. Waktu
ke tiga menggunakan NaOH sebanyak 3 mL dan untuk mengendapkan larutan ini tidak begitu lama
CuSO4 sebanyak 3 mL. Tabung reaksi ke empat dibandingkan larutan pada tabung 2 dan tabung 3.
menggunakan NaOH sebanyak 4 mL dan CuSO4 Dan tabung reaksi yang ke lima menggunakan
sebanyak 2 mL. dan tabung reaksi yang ke lima NaOH sebanyak 5 mL dan CuSO4 sebanyak 1 mL
menggunakan NaOH sebanyak 5 mL dan CuSO4 menghasilkan endapan setinggi 10 mm, yang
sebanyak 1 mL. Dengan volume berjumlah 6 mL berwarna biru muda dengan waktu yang cepat.
Stoikiometri | 3
Dari percobaan tersebut, dapat diketahui, 2. Mol dari 2 mL 0,1 M NaOH dan 4 mL 0,1
bahwa yang mengendap adalah Cu (Tembaga) M CuSO4
dikarenakan endapan yang terbentuk berwarna n n
M NaOH = V = 0,1 M = 2
biru. Dan perbedaan tinggi endapan ini dapat
terjadi karena perbedaan konsentrasi dari masing- n = 0,1 M × 2 mL = 0,2 m
masing larutan yang dicampurkan.
n n
Data yang didapatkan dari percobaan ini:
M CuSO4 = V = 0,1 M = 4
40 n = 0,1 M × 4 mL = 0,4 m
n n
Tinggi Endapan (mm)
30 M CuSO4 = V = 0,1 M = 2
20 n = 0,1 M × 2 mL = 0,2 m
NaOH
10
CuSO4 5. Mol dari 5 mL 0,1 M NaOH dan 1 mL 0,1
0
M CuSO4
1 2 3 4 5 n n
M NaOH = V = 0,1 M = 5
Volume (mL)
n = 0,1 M × 5 mL = 0,5 m
n n
M CuSO4 = V = 0,1 M = 1
Grafik perbandingan antara volume dengan tinggi
endapan n = 0, 1 M × 1 mL = 0,1 m
Persamaan Reaksi:
Stoikiometri | 4
5. Daftar Pustaka Juliantara, Ketut. 2009. Kimia Larutan (Kimia
Dasar). http://edukasi.kompasiana.com/.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 1. Diakses pada hari Kamis, tanggal 6
Jakarta: Erlangga November, pukul 16.59 WIB.
Stoikiometri | 5
6. Lampiran
Stoikiometri | 6
Stoikiometri | 7