A. Arti Filsafat
Secara entimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein yang berarti cinta” dan
“sophos” yang berarti hikmah atau kebijaksanaan atau “wisdow”. Jadi secara harfiah istilah
filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan.
B. Cabang-Cabang Filsafat
1. Metafisika yaitu yang berkaitan dengan persoalan haikat yang ada (segala sesuatu yang
ada).
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang
dimaksud sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Sistem lazimnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
Pancasila pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian sila-silanya
saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh.
Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung
dalam Pancasila yaitu pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan YME,
dengan berdirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat Bangsa Indonesia.
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan
“logos” yang berarti “Ilmu”. Kata “idea” berasal dari bahasa Yunani “eidos” yang artinya
“bentuk”, di samping itu ada kata “idein” yang artinya “melihat” maka secara harfiah,
ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar.
Setiap bangsa di dunia senantiasa memiliki suatu cita-cita serta pandangan hidup yang
merupakan suatu basis nilai dalam setiap pemecahan masalah yang dihadapi oleh bangsa
tersebut. Bangsa yang hidup dalam suatu kawasan negara bukan terjadi secara kebetulan,
melainkan melalui suatu perkembangan kausalitas, dan hal ini menurut Ernest Renan & Hans
Khons sebagai suatu proses sejarah terbentuknya suatu negara, sehingga unsur kesatuan atau
nasionalisme suatu bangsa ditentukan juga oleh sejarah terbentuknya bangsa tersebut.
Inilah yang oleh Notonagoro, bangsa Indonesia disebut sebagai Kausa Materialis Pancasila,
yang berarti bahwa lahirnya Pancasila berasal dari bangsa Indonesia, dari nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat Indonesia yaitu nilai religious, nilai adat istiadat dan kebudayaan.
Untuk mencapai tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam
pelaksanaan pembangunan dan pembaharuan maka harus mendasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Secara filosofis kedudukan Pancasila sebagai paradigma kehidupan kenegaraan
dan kebangsaan mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek kehidupan
kenegaraan dan kebangsaan mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Secara lebih rinci filsafat Pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan
adalah merupakan identitas nasional Indonesia. Hal ini didasarkan pada suatu realitas bahwa
kausa materialis atau asal nilai Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri. Konsekuensinya
ciri khas, sifat, serta karakter bangsa Indonesia tercermin dalam suatu sistem nilai filsafat
Pancasila.
Selain itu filsafat Pancasila merupakan dasar dari negara konstitusi (undang-undang dasar
negara) Indonesia sebagaimana diketahui bahwa filsafat Pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia, memiliki konsekuensi segala peraturan perundang-undangan dijabarkan
dari nilai-nilai Pancasila. Dengan perkataan lain Pancasila merupakan sumber hukum dasar
Indonesia, sehingga seluruh peraturan hukum positif Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai
Pancasila.