Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KINETIKA KIMIA

“Analyzing General Chemistry Texts’ Treatment of Rates Of Change Concepts In Reaction


Kinetics Reveals Missing Conceptual Links”

Disusun Guna Memenuhi Tugas pada Materi Perkuliahan Kinetika Kimia


Dosen : Dr. Galuh Yuliani, M.Si

Oleh :
Kelompok IV
1. Devita Marlina Venessa, S.Pd (1707330)
2. Sutrisno Fibrianto, S.Pd (1707605)
3. Tata S,Pd (1707471)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
Identitas Jurnal
Judul Jurnal : “Analyzing General Chemistry Texts’ Treatment of Rates Of
Change Concepts In Reaction Kinetics Reveals Missing
Conceptual Links”
Penulis : Sherry Seethaler, John Czworkowski dan Lynda Wynn
Tahun : 2017
Nama Jurnal : Journal Of Chemical Education
BAB I PENDAHULUAN

I. I LATAR BELAKANG

Disiplin berbasis penelitian pendidikan (DBER) memberikan wawasan yang cukup pada
tantangan konseptual untuk topik pembelajaran tertentu. Dukungan pada terjemahan DBER
ditemukan pada praktek dan pelaksanaan DBER yang merupakan hasil rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya yang dibuat oleh Dewan Riset Nasional. Hasil yang diberikan merupakan
bentuk motivasi dari gambaran penelitian ini, yang mana DBER digunakan sebagai sebuah lensa
untuk mengajukan pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana buku teks kimia umum menjelaskan
perubahan laju dalam kinetika reaksi. Dengan DBER sebagai sebuah lensa, kita mengacu pada
orientasi hasil dimana dua tahapan proses pada pemeriksaan pertama, melakukan sintesis literatur
pada pengajaran dan pembelajaran perubahan laju, dan mengkreasikan analisis instrumen dengan
kriteria susunannya langsung muncul dari dokumentasi tantangan yang dihadapi oleh pelajar.
Segitiga Johnstone, terdiri dari tiga tingkatan kosep kimia (makro, submikro dan repesentasi),
berfungsi sebagai kerangka kerja yang luas untuk penelitian ini. Dan dalam penelitian ini,
pengembangan lensa DBER berfokus pada tingkat representasi Johnstone.
Pemilihan topik penelitian ini dikarenakan terdapat kesulitan besar yang dihadapi oleh
mahasiswa ketika belajar tentang dan penerapan konsep perubahan laju. Buku-buku teks dipilih
sebagai objek dalam penelitian ini karena buku-buku tersebut dibutuhkan atau direkomendasi untuk
digunakan dalam perkuliahan kimia pada tahun pertama. Selain itu, buku-buku tersebut
memberikan sebuah konsep naratif yang menopang pembelajaran mahasiswa dikelas. Dalam
penelitian sebelumnya sekitar 1000 mahasiswa dalam selusin pengantar mata kuliah sains, lebih
dari tiga-perempat mahasiswa dilaporkan kurang intens dalam membaca buku teks.
Meninjau literatur yang digunakan dalam mengajar dan dalam pembelajaran kinetika reaksi
diperoleh bahwa sejumlah besar mahasiswa masih mengalami kesulitan dan miskonsespsi setelah
diberikan instruksi. Tinjauan sebelumnya juga menyoroti bagaimana penelitian dibidang pendidikan
matematika yang meneliti pemahaman siswa terhadap hubungan laju berhubungan dengan bidang
pendidikan kimia juga. Didalam penelitian ini digambarkan literatur yang tepat untuk tiga disiplin
ilmu (pendidikan kimia, pendidikan fisika, pendidikan matematika). Hal ini digunakan untuk
membuat daftar tingkatan mahasiswa terhadap perubahan tantangan yang kemudian dapat dianggap
sebagai pengenalan konteks kinetika kimia. Dipersimpangan ini memunculkan empat bidang
kesulitan siswa yaitu:
- Menggambar dan menafsirkan grafik untuk memahami perubahan laju terhadap waktu
- Menafsirkan tanda dalam perubahan laju
- Membedakan laju rata-rata dan laju sesaat
- Memaknai konsep dasar berdasarkan derivatif dan integral.
I.2 RUMUSAN MASALAH

- Bagaimana buku - buku teks kimia umum menjelaskan perubahan konsep laju dalam
kinetika reaksi?
- Apa saja representasi grafik yang digunakan dan bagaimana cara penggunaannya?
- Bagaimanakah tanda perubahan laju diperlakukan?
- Bagaimanakah laju rata-rata dan laju sesaat dibedakan?
- Apakah scaffold diberikan untuk membantu mahasiswa memahami dan menghubungkan
bentuk difrensial dan bentuk integral dari hukum laju?
BAB II. PERMASALAHAN SECARA TEORI

2.1 Representasi grafik


Para mahasiswa kimia memiliki kesulitan dalam mengkontruksi dan menafsirkan grafik bahkan
mereka juga memiliki kecemasan dalam masalah kimia khususnya yang berhubungan dengan
grafik. Masalah grafik merupakan penerapan matematika murni yang memberikan sedikit kesulitan
dibandingkan dengan masalah yang melibatkan konten matematika dan membutuhkan kemampuan
untuk menerjemahkan konteks kedalam bahasa matematika. Para mahasiswa juga menghadapi
tantangan ketika menerapkan kemampuan proses seperti membuat grafik dan memahami peristiwa
kimia dalam dunia mikro. Karena hal ini memunculkan tantangan bagi para mahasiswa untuk
menyamaratakan konsep laju sebagai perubahan dari waktu ke waktu, penafsiran mereka terhadap
grafik bergantung pada konteks domain serta format masalah.
Ketika beberapa guru kimia diminta untuk menggambar grafik laju reaksi terhadap waktu,
beberapa diantara guru tersebut menghasilkan grafik dengan slope yang kurang realistik seperti
fungsi eksponensial dari slope meningkat tanpa penurunan. Para siswa tingkat SMA dan para
mahasiswa juga mengalami kesulitan dalam mengsketsa grafik laju reaksi terhadap waktu secara
akurat tentang bagaimana laju reaksi kimia berubah-ubah dari waktu ke waktu. Karena kurva grafik
disertai perubahan dalam tinggi dan slope, para mahasiswa menemukan banyak kesulitan dalam
mengintepretasikan grafik. Pemberian kesempatan kepada para mahasiswa untuk memprediksi
bentuk grafik dan kemudian membandingkan grafik sebenarnya dengan prediksi mereka merupakan
cara promosi perubahan konsep yang tepat.
Mahasiswa umumnya mengharapkan grafik yang tetap sama walaupun variabel pada sumbu
berubah. Kegagalan mereka untuk membedakan antara laju terhadap waktu, laju terhadap
konsentrasi, dan konsentrasi terhadap waktu. Mengikuti petunjuk tradisional dalam kinetika reaksi,
umumnya mahasiswa tahun pertama memprediksi grafik laju reaksi berbanding waktu dengan
kurang tepat. Kesempatan untuk mengeksplorasi hubungan antara grafik dapat menolong para
mahasiswa untuk mengembangkan persamaan yang lebih intuitif dalam melakukan hal tersebut

2.2 Simbol perubahan laju


Penellitian – penelitian mendokumentasi kesulitan para mahasiswa dengan perubahan laju
negatif dalam konteks yang berbeda, termasuk kinematika (makna laju negatif dan percepatan
negatif), jarak intensitas cahaya dari sumber titik, dan pelepasan kapasitor dalam sirkuit sederhana.
Sebagai contoh, ketika menentukan reaksi berjalan lambat atau cepat, para mahasiswa berpedoman
pada tanda yang berhubungan dengan grafik perbandingan slope terhadap waktu, dari pada
perubahan besarnya slope. Mereka berjuang untuk menyertakan besaran dan nilai absolut secara
bersamaan pada perubahan laju dan menganggap bahwa hal ini merupakan sesuatu yang
membingungkan ketika laju diberi tanda negatif tetapi meningkat dalam besarannya. Ketika
menyelesaikan persamaan atau penafsiran grafik, para mahasiswa umumnya bingung dengan tanda
slope dengan tanda koordinat-y, atau penulisan tanda negatif. Penemuan ini mempunyai implikasi
untuk perbaikan ekstra pada tanda negatif yang berhubungan pengurangan reaktan.

2.3 Perbedaan antara perubahan laju rata-rata dan laju sesaat


Selama mata pelajaran kimia reaksi, kecepatan mungkin tetap konstan (orde nol), perubahan
berbanding lurus (orde satu) atau perubahan tidak berbanding lurus (kedua dan orde lainnya).
Perbedaan antara laju rata-rata dan laju sesaat merupakan pusat pemahaman yang saling
berhubungan dalam kinetika reaksi. Sayangnya, para mahasiswa gagal untuk membedakan laju
awal, laju sesaat dan laju rata-rata dalam rentang waktu tertentu. Mereka mempunyai kesulitan
untuk menjelaskan bagaimana perubahan laju reaksi terhadap waktu, dan mengacaukan konstanta
dan variabel perubahan laju. Mahasiswa yang mampu untuk mengaplikasikan prosedur untuk
menghitung perubahan laju rata-rata mungkin tidak mampu untuk menjelaskan makna dari laju
perubahan rata-rata.
Secara representasional, perubahan laju rata-rata dan perubahan laju sesaat dapat dibedakan
dalam kata-kata, grafik, dan dalam simbol-simbol (∆ versus d). Perpindahan antara representasi ini
menunjukkan deretan kesulitan bagi mahasiswa. Banyak mahasiswa berjuang untuk mencocokkan
deskripsi teks dengan representasi grafik. Para mahasiswa mempunyai pemahaman yang kurang
terhadap simbol ∆, kurang memahami bahwa laju rata-rata sama dengan laju sesaat pada grafik
yang linear dan mereka sering menghitung slope suatu titik dengan pembagian sederhana antara
nilai y dengan nilai x. Mereka mungkin tidak melihat tangen sebagai batas dari himpunan garis
potong. Penelitian ini menunjukkan bahwa dibutuhkan dukungan kurikulum untuk menolong para
mahasiswa mengembangkan kelancaran dalam materi representasi perubahan laju, yang mana
semuanya relevant untuk memahami laju rata-rata dan laju sesaat terhadap perubahan konsentrasi
dalam pengantar kinetika reaksi.

2.4 Makna dan hubungan antara Deritatif dan Integral


Mahasiswa yang telah menyelesaikan rangkaian pengantar kalkulus pada umumnya
memperlakukan variabel sebagai simbol yang dapat dimanipulasi, daripada berhubungan dengan
kuantitas. Prinsip dasar dalam kalkulus (teorema dasar kalkulus) adalah akumulasi jumlah
(ditentukan oleh integral) dan perubahan laju dalam akumulasi kuantitas (ditentukan oleh difrensial)
saling berkaitan. Prinsip ini, tentunya, mendasari hubungan antara hukum laju dan bentuk
difrensialnya serta bentuk integralnya. Idealnya, para mahasiswa yang telah belajar kalkulus dapat
menginternalisasi ide dasar ini dan implikasinya, tetapi hal ini tidak muncul pada kasus. Pada
umumnya, para mahasiswa tidak dapat menjelaskan dengan benar makna persamaan dalam
persamaan difrensial, dan mencampur fungsi dan turunannya. Para mahasiswa yang memahami
persamaan dalam y = mx + b mengenali hal itu sebagai persamaan garis lurus yang tidak harus
dilihat sebagai hubungan yang sama (intersept y, slope) ketika variabel lainnya terlibat.
Kesenjangan pada pemahaman mahasiswa berhubungan dengan makna konseptual, deritatif dan
integral yang mungkin tidak bertentangan dengan kemampuan siswa dalam masalah kinetika
sederhana, tetapi sedikit demi sedikit pemahaman itu akan menjadi sulit bagi para mahasiswa untuk
memahami mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan dan mengaplikasikan
pemahaman mereka dalam konteks baru.
Diskusi sebelumnya terhadap kategori kesulitan mahasiswa dengan perubahan konsep laju yang
mendasari kinetika reaksi yang ditimbulkan oleh tingkat representasi dari segitiga Johnstone. Dalam
kinetika reaksi, berbagai representasi perubahan maskroskopik (seperti konsentrasi) diciptakan dan
dimanipulasi untuk mendapatkan informasi tentang fenomena tingkat molekular (contoh
mekanisme reaksi). Tingkat representasi dapat dianggap sebagai “segitia dengan sebuah segitiga”,
melibatkan hubungan antara grafik, variabel, dan representasi simbolik. Untuk setiap kategori
mahasiswa berdiskusi kesulitan yang dibahas sebelumnya. Gambar 1 menunjukkan dimana
pertanyaan tentang bagaimana teks mengatasi area kesulitan mahasiswa dengan tingkat
representasi.

Gambar 1. Mendukung siswa untuk menghubungkan tingkat representasi segitiga Johnstone.


Warna mengindikasi kategori kesulitan siswa: representasi grafik (kuning), tanda perubahan laju (biru),
perbedaan antara laju rata-rata dan laju sesaat (lavender), dan makna dan hubungan antara deritativ dan
integral (hijau). Untuk memperkirakan indikasi yang mana tingkat representasi relevan untuk
pertanyaan tertentu (s), pertanyaan-pertanyaan merupakan posisi terdekat dengan sebuah sudut, pada
sisi antara sudut, atau antara semua ketiga sudut (dengan segitiga)

Mengingat literatur yang luas pada tantangan-tantangan mahasiswa dengan dasar-dasar


konseptual kinetika reaksi, hal ini bernilai untuk memeriksa apakah banyaknya buku teks
memberikan hubungan yang relevan secara jelas. Berbagai penelitian telah memeriksa isi buku teks
kimia: mendokumentasikan analogi yang digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep kimia yang
abstrak, menciptakan sebuah taksonomi solusi masalah, dan memeriksa karakteristik linguistik serta
kedalaman kepaduan narasi. Jurnal sebelumnya telah menunjukkan kegagalan teks kimia untuk
memperjelas bahwa laju dan laju konstan yang ambigu dengan tidak adanya pernyataan eksplisit
dari persamaan reaksi yang seimbang yang diaplikasikan oleh mereka.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek
Teks-teks yang akan dianalisis adalah buku teks kimia umum yang diterbitkan oleh ACS. Buku
teks yang dihasilkan oleh 10 besar produser tingkat ACS sudah termasuk didalamnya, kecuali satu
buku (Zumdahl), yang tidak memiliki bab tentang kinetika reaksi. Untuk buku oleh Tro (Chemistry:
Structure and Properties) tidak dinilai karena buku teks lain karangan Tro sudah termasuk dalam 10
besar. Karena tiga buku teks (OpenStax, Oxtoby, dan Kimia tro: Pendekatan Molekular) masing-
masing diwakili dua kali pada daftar 15 besar produser tingkat ACS, ringkasan penilaian mencakup
total 10 buku teks ( karangan tersebut adalah Atkins, Brown, Chang, McMurry, McQuarrie,
Oxtoby, Silberberg, Tro, Open-Stax, UT Austin). Yang terakhir adalah teks online yang dirancang
untuk kuliah khusus, dan karena videonya merupakan material inti (tidak ada tambahan), konten
mereka termasuk dalam analisis.
3.2 Penilai
Tiga penilai berasal dari disiplin ilmu yang berbeda-beda. Penilai pertama berpengalaman
dalam kimia (sarjana dan doktor) dan telah mengajar pengantar kimia secara luas ditingkat sarjana
dan komunitas perguruan tinggi. Penilai kedua berpengalaman dalam kimia (sarjana) dan
pendidikan sains (doktor). Dan Penilai ketiga berpengalaman dalam matematika (sarjana dan
master) dan pendidikan matematika ( mahasiswa Ph.D).

3.2 Instrumen Penelitian


Team mengembangkan rubrik berdasarkan pada literatur, dan kemudian memperbaikinya
secara berulang-ulang. Tiga penilai secara independent menilai semua teks. Reliabilitas awal antar
penilai adalah 85 % (contoh tiga cara kesepakatan awal 205 dari 240 kode di teks). Diskusi terhadap
kalimat narratif atau gambar yang relevan menyelesaikan perselisihan pendapat. Kesepakatan akhir
antar penilai adalah 100%.
Rubrik (lihat tabel 1) telah dikembangkan untuk mengivestigasi perlakuan teks terhadap
konsep perubahan laju dari bab awal kinetika, melalui persamaan laju dan bentuk difrensial dari
hukum laju, sampai dengan presentasi integrasi hukum laju. Rubrik terdiri atas empat kategori
tantangan para mahasiswa dengan konsep perubahan laju yang relevan dengan kinetika reaksi.
Tabel 1. Kesimpulan kode untuk semua analis buku teks a
Penyajian
Kategori dan pertanyaan-pertanyaan menginvestigasi
Rubrik
konsep perubahan laju dalam buku teks yang diseleksi a Ya Tidak

Menggunakan Representasi grafik sebagai pengantar Topik

1 Apakah siswa didorong untuk prediksi bentuk dari setiap 1 9


grafik kinetika reaksi?
2a Apakah teks menjajarkan grafik/ alat peraga lainnya secara 10 0
berdampingan untuk menjelaskan konsep atau menarik
perhatian untuk membedakan fitur? b
2b Apakah teks menggunakan teknik plot berbagai garis atau 8 2
kurva pada grafik yang sama untuk menjelaskan tujuan?c
3a Apakah teks menyajikan grafik kinetika reaksi yang relevan:
(i). Konsentrasi (atau tekanan) terhadap waktu 10 0
(ii). Laju terhadap waktu 2 8
(iii). Laju terhadap konsentrasi 5 5
(iv). Natural logaritma terhadap waktu
10 0
(v). Inversi konsentrasi terhadap waktu
10 0

3b Apakah type grafik lainnya ditunjukkan? 4 6

Tanda dengan definisi laju reaksi

1a Apakah ini membuat jelas bahwa:


(i). Perubahan konsentrasi laju reaktan adalah negatif? 10 0
(ii). Tanda negatif ditambah unutk membuat produk 9 1
positif?
(iii). Perubahan tanda ini merupakan kaidah untuk
6 4
mengekspresikan laju ekuivalen untuk semua zat yang
terlibat?

1b Apakah tersirat (tidak benar) bahwa perubahan laju negatif 0 10


tidak masuk akal?
Perbedaan antara perubaha laju rata-rata, laju sesaat dan laju awal

1a Apakah setidaknya dua dari perbedaan ini dalam


(i). Kata-kata? 9 1
(ii). Simbol-simbol? 6 4
(iii). Grafik-grafik? 7 3

1b Apakah tanda ∆ dan notasi deritatif didefiniskan? 3 7

2a Untuk grafik konsentrasi terhadap waktu, apakah ada 7 3


pembatasan dalam menjelaskan kenaikan/gerakan
perhitungan slope (garis potong) dengan mengacu pada
tangen?
2b Apakah hubungan antara deritatif dan tangen dibuat secara 3 7
Penyajian
Kategori dan pertanyaan-pertanyaan menginvestigasi
Rubrik
konsep perubahan laju dalam buku teks yang diseleksi a Ya Tidak

jelas?
Pengantar integrasi hukum laju

1 Apakah teks menjelaskan apa yang dapat dipelajari dari 9 1


bentuk difrensial pada hukum laju dibandingkan dengan apa
yang dapat dipelajari dari bentuk integral dan mengapa
(menekankan variabel waktu)?
2 Apakah teks menunjukkan atau menjelaskan bagaimana 5 5
integral hukum laju didapat?
3 Apakah hubungan pada y = mx + b dibuat secara jelas untuk 10 0
setiap integral hukum laju?
Keterangan : a : Kode untuk setiap buku teks individu dari 10 buku yang diperiksa dan hadir dalam informasi
pendukung
b : nilai median untuk pensejajaran setiap teks = 3: rata –rata=3.2; rentang =1-6.
c : nilai median untuk gabungan plot per teks = 2, rata-rata = 2.2; rentang =0-5.
BAB IV. HASIL DAN DISKUSI

4.1 Representasi Grafis


Secara umum, teks tidak memberikan petunjuk untuk mendorong para mahasiswa
memprediksi bentuk grafik kinetika reaksi, walaupun sebagian teks (Brown) melakukan ini dalam
"Go Figure" dan "Give It Some Thought", misalnya, menunjukkan penggambaran molekuler dari
reaktan dan produk pada tiga titik waktu dan meminta para mahasiswa untuk memperkirakan
konsentrasi pada waktu intermediet.
Studi ini menunjukkan variasi yang cukup besar dalam persamaan terhadap teks grafik yang
digunakan untuk membangun dan mengenalkan hukum laju. Di satu sisi, semua 10 teks menyajikan
grafik berikut: konsentrasi (atau tekanan) terhadap waktu, natural logaritma konsentrasi terhadap
waktu, dan konsentrasi terhadap waktu. Di sisi lain, hanya dua teks (Atkins dan McQuarrie) yang
menyajikan grafik laju terhadap waktu, dan hanya separuh teks yang menyajikan grafik laju
terhadap konsentrasi. Beberapa teks mencakup beberapa jenis grafik lainnya: laju versus kuadrat
konsentrasi (Atkins), spektrum femtosecond yang menggambarkan dekomposisi halida (Atkins),
plot absorbansi terhadap panjang gelombang larutan untuk konsentrasi yang berbeda (Brown,
Chang), dan grafik batang menunjukkan pengaruh eksponen hukum laju terhadap laju. (McMurry).
Dalam hal mendorong para mahasiswa untuk bergerak diantara representasi, sejauh mana teks
mensejajarkan dua grafik, atau sebuah grafik dan visual lain, juga bervariasi. Ilai median penjajaran
per teks adalah 3 (kisaran 1-6). Penggunaan penjajaran yang paling umum adalah plot karakteristik
integrasi hukum laju, dengan semua teks menyandingkan setidaknya dua dari ketiganya. Penjajaran
kedua yang paling umum, menghadirkan lima teks, adalah plot konsentrasi terhadap waktu dengan
menggambarkan kontainer yang berisi bidang, titik, atau kuadrat yang mewakili konsentrasi awal
reaktan dan pada waktu paruh berturut-turut. Dalam satu teks, grafik serupa/ penjajaran titik
menunjukkan jumlah molekul reaktan dan produk setiap 10 detik.
Khususnya, dalam memperkenalkan bentuk diferensial dari hukum laju, hanya tiga teks yang
menyandingkan grafik untuk membandingkan hubungan antara konsentrasi dan waktu, laju
terhadap waktu atau konsentrasi. Satu teks menyandingkan grafik konsentrasi terhadap waktu serta
grafik laju dengan waktu. Dua teks menyandingkan grafik konsentrasi dengan waktu dan grafik laju
dengan konsentrasi. Tabel 2 adalah kumpulan jenis penjajaran yang ditemukan di 10 teks.
Tabel 2. Kompilasi penjajaran grafik dan visul dari buku teks yang dipilih dan tujuan mereka
Contoh penjajaran grafik dan unsur-unsur Tujuan pedagogik pada unsur-unsur visual
visual

Grafik konsentrasi reaktan, natural logaritma Menunjukkan bagaimana menentukan orde


konsentrasi, dan inversi konsentrasi terhadap reaksi dari karakteristik plot hukum laju yang
waktu terintegrasi.

Grafik konsentrasi reaktan (atau [A]/[A0] Menghubungkan ke tingkat molekuler untuk


terhadap waktu dengan kisi/ penggambaran menunjukkan bagaimana konsentrasi reaktan
molekul menunjukkan konsentrasi waktu paruh berkurang dari satu waktu paruh ke berikutnya
berturut-turut (Atkins, Chang, Mc Murry, pada reaksi orde pertama
Silberberd, Tro)

Grafik konsentrasi reaktan t dan produk Serupa dengan grafik waktu paruh (lihat di atas)
terhadap waktu dengan penggambaran molekul namun kedua reaktan dan produk yang
menunjukkan konsentrasi mereka pada waktu ditampilkan dan titik poin tidak sesuai dengan
yang berbeda (Chang) waktu paruh.

Grafik konsentrasi reaktan terhadap waktu dan Membandingkan bagaimana konsentrasi reaktan
laju terhadap konsentrasi (Silberberg dan Tro) bervariasi dari waktu ke waktu dan bagaimana
variasi laju dengan konsentrasi untuk reaksi
orde nol, orde satu dan orde kedua.

Grafik konsentrasi terhadap waktu dan laju Menunjukkan bahwa, untuk reaksi orde nol,
terhadap waktu untuk reaksi orde nol (atkins) konsentrasi reaktan jatuh pada laju konstan dan
laju reaksi adalah konstan (sampai reaktan
benar-benar berkurang).

Grafik laju terhadap konsentrasi reaktan dan laju Menggambarkan bahwa sebuah laju yang dapat
terhadap kosentrasi reaktan kuadrat (atkins) berbanding lurus dengan kuadrat konsentrasi
reaktan daripada konsentrasi pada kekuatan
pertama.

Plot penyerapan bromin terhadap panjang Menghubungkan perubahan warna tampak untuk
gelombang selama empat konsentrasi sesuai membentuk spektrum absorpsi
dengan foto larutan bromine. (chang)

Grafik konsentrasi terhadap waktu untuk reaktan Memperkenalkan persamaan laju dengan
dan produk, membandingkan dua reaksi berbeda menunjukkan bahwa laju relatif dari reaktan dan
yang saling berdampingan (silberberg) produk bergantung pada koefisien stoikiometri
mereka. .

Seperti halnya kasus dengan pensejajaran, sejauh mana teks menggunakan teknik
membandingkan beberapa kumpulan data pada grafik yang sama sangat bervariasi. Nilai median
multiplot grafik per teks adalah 2 (range 0-5). Yang paling umum adalah grafik konsentrasi
terhadap waktu yang menunjukkan reaktan dan produk (Chang, McMurry, McQuarrie, Silberberg,
Tro, OpenStax); teks lain menunjukkan reaktan dan produk pada spektrum femtosecond (Atkins).
Empat teks membandingkan plot untuk urutan reaksi yang berbeda pada sumbu yang sama:
konsentrasi reaktan terhadap waktu untuk orde nol dan reaksi orde pertama (Brown, OpenStax);
konsentrasi terhadap waktu untuk reaksi orde pertama dan orde kedua (Atkins); konsentrasi
terhadap waktu untuk reaksi orde nol, pertama, dan orde kedua (Silberberg dan Tro); dan laju
terhadap konsentrasi untuk orde nol, pertama dan reaksi orde kedua (Silberberg dan Tro). Gambar 2
menyandingkan multiplot dua grafik, , seperti yang disajikan dalam Silberberg dan Tro. Hanya satu
gambar multiplot lainnya yang muncul lebih dari satu teks: absorbansi terhadap panjang gelombang
untuk konsentrasi yang berbeda (Brown, Chang). Satu teks (Atkins) menyajikan tiga grafik
multiplot yang tidak digunakan oleh teks lain: konsentrasi terhadap waktu untuk berbagai
konsentrasi awal reaktan, konsentrasi terhadap waktu untuk beberapa konstanta laju, dan
perbandingan konsentrasi pereaksi awal terhadap waktu menunjukkan ketergantungan waktu paruh
terhadap orde pertama dalam laju konstan.

Gambar 2. Penjajaran grafik konsentrasi terhadap waktu dan laju terhadap kosentrasi untuk orde nol (hitam),
orde pertama (biru) dan orde kedua (ungu).

4.2 Tanda perubahan laju


Saat memperkenalkan persamaan laju, semua teks menunjukkan perubahan laju konsentrasi
pereaksi adalah negatif. Kecuali satu (Oxtoby) menunjukkan bahwa tanda negatif ditambahkan
untuk membuat laju reaksi menjadi kuantitas positif. Enam teks (Atkins, Brown, McMurry,
Silberberg, Tro, OpenStax) menunjukkan bahwa ini adalah konvensi (atau karena laju reaksi
didefinisikan sebagai kuantitas positif). Tak satu pun dari 10 teks yang dinilai di sini dinyatakan
atau disarankan bahwa tanda negatif tidak masuk akal; Namun, sebuah pernyataan untuk efek ini
dituliskan dalam teks online lainnya.
Karena laju negatif tidak masuk akal, laju yang dinyatakan dalam bentuk konsentrasi reaktan
selalu didahului dengan tanda minus untuk membuat hasil laju positif.
4.3 Laju Rata-Rata Dan Laju Sesaat
Kata-kata. Semua teks kecuali satu (UT Austin) membedakan perubahan laju rata-rata, laju
sesaat, dan laju awal menggunakan kata-kata. Teks-teks itu, kecuali tiga (Tro, UT Austin,
OpenStax), juga menjelaskan perbedaan antara tangen dan garis potong menjadi syarat dalam
persamaan terhadap pertimbangan interval waktu.
Grafik. Tiga teks (Atkins, McMurry, Silberberg) menggunakan grafik untuk membedakan
laju rata-rata, laju sesaat, dan laju awal. Dua teks (McQuarrie, Oxtoby) membedakan laju rata-rata
dan laju sesaat (tapi tidak awal) secara grafis, dan dua teks (Brown, OpenStax) membedakan laju
sesaat dan laju awal (tapi tidak rata-rata) secara grafis. Tiga teks yang dang lainnya tidak
menggunakan grafik untuk membedakan berbagai jenis tingkatan.
Simbol. Semua teks menggunakan delta (Δ) notasi. Empat teks (McMurry, McQuarrie,
Silberberg, OpenStax) tidak menggunakan turunan (d) notasi. Akan tetapi dari teks yang
menggunakan notasi Δ dan d, hanya tiga (Atkins, Brown, Oxtoby) yang mendefinisikan kedua
notasi tersebut. Tiga teks yang tersisa (Chang, Tro, UT Austin) menggunakan kedua notasi tanpa
menentukannya.

4.4 Bentuk Difrensial dan Integral


Dalam hal penggunaan kalkulus dalam memperkenalkan hukum integrasi laju, teks yang
diperiksa terbagi dalam tiga kategori: narasi yang menyajikan hukum integrasi laju tanpa
menurunkannya (Brown, McMurry, McQuarrie, Silberberg, OpenStax), integrasi ditunjukkan
sebagai tambahan dalam margin ( Chang, Tro), dan pusat integrasi (Atkins, Oxtoby, UT Austin).
Keberadaan atau tidak adanya langkah-langkah kalkulus, bagaimanapun, tidak memprediksi
perlakuan teks tentang hubungan antara tangen dan turunannya. Hanya tiga teks, dua di antaranya
berbasis kalkulus (Atkins dan Oxtoby) dan salah satunya tidak menyajikan kalkulus (Brown),
secara eksplisit menyatakan hubungan antara tangen dan turunannya. Teks lain (OpenStax)
menyebutkan bahwa kalkulus digunakan untuk mengevaluasi kemiringan garis singgung. Hubungan
antara tangen dan turunannya, dan sulitnya menemukan tangen, dapat membantu menetapkan
kebutuhan hukum integrasi laju. Seperti yang dinyatakan di Atkins (p 592)
Karena hal ini sulit untuk menggambar tangen secara akurat oleh mata, lebih baik menggunakan
komputer untuk menganalisa grafik konsentrasi terhadap waktu. Metode superior - yang dijelaskan
pada Topik 7B [hukum integrasi laju] - untuk melaporkan laju dengan menggunakan prosedur
tersebut, walaupun berdasarkan definisi ini, hindari penggunaan tangen secara bersamaan.
Untuk sebagian besar, teks gagal menyediakan rantai logika ini, dan dua teks (Brown, Chang)
menghitung kemiringan garis singgung dengan menggunakan perhitungan cepat (sama seperti
mereka gunakan untuk menghitung kemiringan garis potong), tanpa menyebutkan bahwa
melakukannya dengan melihat adalah sebuah kesalahan. Secara keseluruhan, teks tersebut
melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk menjelaskan apa yang dapat dipelajari dari hukum
integrasi laju, dengan mengacu pada variabel waktu, dan mengingatkan siswa tentang
persamaan/grafik garis lurus sehubungan dengan hukum integrasi laju.
Dua aspek tambahan dari matematika teks yang dapat digunakan. Yang pertama menyangkut
makna simbol. Pengkodean dengan latar belakang matematika / pendidikan matematika mencatat
bahwa para mahasiswa mungkin tidak pernah menemukan simbol proporsionalitas (α) atau simbol
ketidaksetaraan ganda (») di kelas matematika divisi bawah dan selanjutnya. simbol-simbol ini
mungkin memiliki arti yang berbeda dalam konteks lain. Seiring dengan pengamatan bahwa
beberapa teks menggunakan notasi turunan tanpa menentukannya, hal ini digarisbawahi pentingnya
mendefinisikan simbol.
Aspek kedua dari cakupan matematika teks tersebut menyangkut integritas matematis.
Sebagian besar teks yang menyajikan hukum integrasi laju menggunakan variabel tunggal dalam
banyak cara dengan integral individu yang pasti. Ini menunjukkan kepada pengkodean dari latar
belakang matematika/ pendidikan matematika (tapi tidak dengan beberapa pengkodean dari latar
𝑐 1
belakang kimia, sampai hal itu menjadi perhatian mereka). Untuk mengilustrasikan, ∫0 𝑑𝑐 =
𝑐2
𝑡 𝑐
−2𝑘 ∫0 𝑑𝑡 Perhatikan bahwa c digunakan sebagai batas atas integrasi ∫0 , sebuah variabel dalam
1
integral , dan variabel integrasi dc (sama dengan t pada sisi kanan persamaan). Matematikawan
𝐶2

membedakan antara batasan integrasi dan variabel integrasi. Misalnya, mereka dapat menulis
𝐶 1 𝑡
persamaan di atas sebagai ∫0 𝑡1 𝑐 2 𝑑𝑐 = −2𝑘 ∫0 𝑑𝑡 atau sederhananya gunakan variabel yang

berbeda untuk batasan integrasi.


BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Keputusan yang dibuat oleh desain kurikulum mungkin secara sadar atau tidak sadar. Menulis
buku teks melibatkan kesadaran yang saling berkaitan antara pedagogi dan kepraktisan yang
berhubungan dengan batasan penerbit pada panjang, tata letak, jumlah gambar, dan palet warna
yang tersedia. Selain itu, dengan menghilangkan atau memasukkan derivasi kalkulus, penulis buku
teks membuat pilihan sadar untuk menarik khalayak tertentu. Demikian pula, penulis setiap buku
teks dalam penelitian ini mengakui kebutuhan untuk secara eksplisit menghubungkan y = mx + b
hukum integrasi laju. Teks- teks juga menjelaskan tentang logaritma dan eksponen. Seseorang
bahkan menyertakan figur untuk membantu para mahasiswa memvisualisasikan bagaimana
mengubah eksponen dalam bentuk diferensial dari hukum laju yang mempengaruhi laju reaksi
Aspek paling kuat dari lensa DBER bukanlah untuk membantu para mahasiswa
menegosiasikan tingkat representasi, akan tetapi dalam mengungkapkan keputusan secara tidak
sadar. Menurut definisi, lensa DBER menempatkan pemahaman pelajar tentang topik pada pusat
analisis. Dilihat dari perspektif pelajar, "menambahkan" tanda negatif untuk membuat laju
pengurangan reaktan terhadapa kuantitas positif adalah membingungkan dan bertentangan dengan
pengalaman matematika mahasiswa sebelumnya. Hal ini tidak mungkin menjadi pilihan pedagogis
secara sadar bahwa beberapa teks tidak memiliki pernyataan yang jelas bahwa praktik ini adalah
konvensi untuk mengekspresikan laju reaksi secara simultan untuk reaktan dan produk.
Demikian juga, koneksi konseptual yang diperlukan untuk membantu siswa beralih dari bentuk
diferensial hukum laju ke hukum integrasi laju seringkali tidak disadari, termasuk hal berikut:
perbedaan grafis antara perubahan laju rata-rata dan laju sesaat, penggambaran visual tentang
bagaimana perubahan laju reaksi terhadap waktu atau konsentrasi, batasan kenaikan perhitungan
slope, dan hubungan antara derivatif dan tangen. Pilihan ini tidak terkait dengan tingkat kalkulus
teks. Sebagai contoh, buku teks Open Stax non-kalkulus menjelaskan bahwa kalkulus diperlukan
untuk menentukan kemiringan garis singgung; Sebaliknya, teks-teks yang secara tidak praktis
menghitung kemiringan garis singgung dengan menggunakan kenaikan secara cepat. Lensa DBER
menyoroti di mana bahan ajar kinetika reaksi mengabaikan perspektif yang berpusat pada pelajar,
yang mungkin secara tidak sengaja mendorong pembelajaran hafalan dan memberi benih pada
kesalahpahaman petunjuk miskonsepsi yang didokumentasikan dalam literatur. Temuan ini juga
memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk instruktur kimia dan peneliti pendidikan
kimia.

Anda mungkin juga menyukai