1. Islam : Syarat wajib shalat yang pertama yaitu beragama Islam (muslim). Maka orang
kafir tidak punya kewajiban untuk melaksanakan shalat dan mengqadhainya ketika
masuk islam. Nah jika orang tersebut murtad (keluar dari islam) maka wajib
melaksanakan shalat dan mengqadha’ shalatnya jika tidak shalat di waktu murtad, Hal ini
di wajibkan apabila orang yang murtad tersebut kembali masuk islam.
2. Baligh : Syarat wajib shalat yang kedua, yaitu sudah baligh atau dewasa, Ada sedikit
perbedaan antara balighnya perempuan dan laki-Laki. Perempuan baligh, yaitu
perempuan yang sudah keluar darah haid atau jika belum haid, batas balighnya sampai
berumur 15 tahun. Laki-Laki baligh, yaitu laki-laki yang sudah pernah ihtilam atau jika
belum ihtilam, batas balighnya sampai berumur 15 tahun. Oleh karena itu, seorang bayi
atau anak anak tidak diwajibkan shalat, akan tetapi kedua orang tuanya wajib memerintah
anaknya untuk melaksanakan shalat jika sudah berumur tujuh tahun, hal ini apabila anak
tersebut sudah tamyiz. Dan anak tersebut harus di pukul jika tidak melakukan shalat,
apabila sudah berumur sepuluh tahun.
3. Berakal : Syarat wajib Shalat yang ke tiga, yaitu berakal sehat, Maka orang gila atau
orang yang tidak berakal sehat, tidak diwajibkan untuk melaksanakan shalat.
MANFAAT SHALAT
1. Sebagai tanda bersyukur dan terimakasih manusia kepada Allah atas segala nikmat dan
karunia yang telah diberikan-Nya
2. Dengan sholat, manusia akan selalu ingat kepada Allah SWT. Juga dengan itu, semua
perbuatannya akan selalu menuruti batas-batas hukum yang telah ditentukan-Nya.
Sehingga akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar
3. Mendidik dan membiasakan manusia hidup teratur dan menghargai waktu
4. Dengan diharuskannya bersuci bagi setiap orang yang hendak sholat, baik badan,
pakaian, maupun tempat, maka dia akan terdidik bersih yang akan menjadi pokok
pangkal kesehatan
5. Menanamkan rasa persamaan dan persatuan dengan mengerjakan sholat berjamaah.
Sehungga hilanglah sifat sombong dan takabur. Serta akan bertambah sifat dan rasa
kesosialan
6. Sewaktu sholat manusia selalu memohon petunjuk dan perlindungan serta bertawakal,
menyerahkan diri kepada Allah. Maka akan lega dan aman tentramlah pikirannya dan
akan hilang lenyaplah segala kebingungan dan kegelisahan.
BAB WIRID, DZIKIR, DAN DOA
SEJARAH DZIKIR
Muslim diperintahkan untuk selalu berzikir atau mengingat Allah dalam segala hal baik di
kala susah maupun senang. Sebab, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.
فَ ْاذ ُكرُوْ نِ ْٓي اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا لِ ْي َواَل تَ ْكفُرُوْ ِن
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku". (QS. Al baqarah: 152)
Ada beragam zikir yang sering diamalkan muslim, yakni subhanallah, alhamdulillah, laa
ilaaha illallah, allahu akbar. Laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim.
Namun, ada kisah mengenai asal-usul bacaan zikir tersebut. Dalam Kitab Tanbihul
Ghafilin karya Abu al-Layts al-Samarqandi (wafat pada tahun 373H atau 983 M) seperti dikutip
dari laman lembagadakwahpbnu, asal mulanya bacaan dzikr menurut Abdullah bin Abbas ra
meriwayatkannya yang isinya kurang lebih sebagai berikut
Ketika Allah menciptakan ‘Arsy, Dia (Allah) memerintahkan kepada sejumlah malaikat
untuk memikulnya. Kemudian, mereka merasakannya sebagai sebuah beban yang agak berat.
Karena itu Allah berfirman kepada mereka, “Katakan Subhanallah.” Lalu, para malaikat
mengucapkan kalimat itu, hingga ringanlah beban pikulan mereka. Sejak saat itu mereka
mengucapkan kalimat “Subhanallah” tersebut sepanjang zamannya sampai kemudian Allah
menciptakan Nabi Adam as.
Ketika Allah menciptakan Adam, Adam as tiba-tiba bersin. Allah mengilhamkan
kepadanya agar mengucapkan “alhamdulillah”. Adam pun mengucapkannya. Usai Adam
mengucapkan kalimat tersebut, Allah kemudian menjawabnya dengan kalimat, “Yarhamukallah :
semoga Allah menyayangimu.
Dengan rahmat serta kasih sayang sajalah maka aku menciptakanmu.” Para malaikat
kemudian berkata, “Ini adalah kalimat yang sangat agung, karena itu ia tidak layak untuk
dilalaikan.”
Mereka pun kemudian menggabungkan kalimat ini dengan kalimat sebelumnya, sehingga
mereka membacanya menjadi “subhanallah walalhamdulillah”. Dengan dua kalimat ini terasa
lebih ringan bagi mereka memikul ‘Arsy. Kemudian dua kalimat ini mereka sebut-sebut dalam
zikir mereka sampai Allah SWT mengutus Nabi Nuh as. Umat Nabi Nuh as adalah umat pertama
yang menyembah berhala dan menjadikannya sebagai Tuhan.
Kemudian, Allah SWT mewahyukan kepada Nuh as untuk menyampaikan kepada
kaumnya kalimat ” laa ilaaha illallah ” tiada tuhan selain Allah’. Nuh pun dengan penuh taat
menyampaikan kalimat tersebut kepada kaumnya. Mendengar kalimat ini para malaikat merasa
sangat berbahagia.
Mereka kemudian menggabungkan kalimat terakhir ini dengan dua kalimat sebelumnya,
sehingga mereka membaca sepanjang waktu kalimat-kalimat ” subhanallah walalhamdulillah
walaa ilaaha illallah “
Sampailah kemudian Allah mengutus Nabi Ibrahim as Ketika Allah mengutus Nabi
Ibrahim as dan memerintahkannya untuk berkorban dan menyembelih seekor domba sebagai
ganti dari putranya Ismail as seketika itu dia berkata “allahu akbar” sebagai ungkapan rasa
senang dan gembira.
Para malaikat pun berkata, “Sungguh indah kalimat yang keempat ini.” Dan, mereka pun
menggabungkan kalimat ini dengan tiga kalimat sebelumnya, sehingga mereka membaca
sepanjang zaman kalimat-kalimat : ”subhanallah walalhamdulillah walaa ilaaha illallah wallaahu
akbar”
Ketika riwayat ini disampaikan oleh malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad SAW
dengan nada takjub Nabi SAW berkata : “laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim”
Mendengar kalimat tersebut kemudian malaikat Jibril as menggabungkan kalimat terakhir
ini dengan empat kalimat sebelumnya sehingga menjadi: “subhanallah walalhamdulillah walaa
ilaaha illallah wallaahu akbar walaa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim”.
KEUTAMAAN DZIKIR
1. Mengusir setan.
2. Mendatangkan ridho Ar Rahman.
3. Menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
4. Hati menjadi gembira dan lapang.
5. Menguatkan hati dan badan.
6. Menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.
7. Mendatangkan rizki.
8. Orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
9. Mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
10. Mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang
berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.
MANFAAT DOA
1. Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah
2. Do’a adalah sebab untuk mencegah bala’ bencana
3. Do’a itu amat bermanfaat dengan izin Allah
4. Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan menghadapi musuh.
5. Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah baik
dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a seorang manusia
kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha
Ghoni (Maha Mencukupi), Maha Melihat, Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha
Mampu, Rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada selainnya.
BAB SHALAT SUNNAH
Tata cara dan bacaan shalat sunnah itu pada dasarnya sama dengan shalat fardlu, hanya
saja niatnya berbeda. Karena shalat Sunnah itu ada yang dikerjakan dengan maksud tertentu, atau
dengan kata lain karena adanya suatu kebutuhan yang sangat mendesak, misalnya shalat
istikharah dikerjakan dengan masud untuk memohon petunjuk atas dua permasalahan, mana
yang lebih baik, Shalat istisqa’ dikerjakan dengan maksud untuk memohon hujan kepada Allah
SWT.
Jadi, shalat Sunnah itu adalah ibadah tambahan atau ibadah penyempurna atas ibadah-
ibadah shalat (wajib), karena tidak mugkin kita dapat melakukan shalat fardlu dengan sempurna,
karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT.
SUMBER :
https://rumaysho.com/2184-keutamaan-shalat-sunnah.html
https://islam.nu.or.id/post/read/82685/sejarah-diwajibkannya-shalat
https://jateng.inews.id/berita/asal-usul-serta-keutamaan-zikir-subhanallah-laa-ilaaha-illallah
https://rumaysho.com/1596-51-keutamaan-dzikir.html
https://rumaysho.com/1324-7-manfaat-doa.html
https://republika.co.id/berita/qimrrc320/manfaatmanfaat-sholat-untuk-umat-islam-dan-
masyarakat
https://www.neliti.com/id/publications/176220/konsep-shalat-tahajud-melalui-pendekatan-
psikoterapi-hubungannya-dengan-psikolog
http://eprints.ums.ac.id/46158/6/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf