Anda di halaman 1dari 7

BAB SHALAT WAJIB

SEJARAH SHALAT WAJIB LIMA WAKTU


Shalat merupakan ibadah terdahulu, yang juga dilakukan oleh nabi-nabi sebelum Nabi
Muhammad, namun, di masa Nabi Muhammad lah semuanya gerak dan doa dalam shalat
terkumpulkan, mulai dari berdiri, ruku’, hingga sujud dan duduk.
‫وكان عليه السالم قبل مشروعية الصالة يصلي ركعتين صباحا ومثليهما مساء كما كان يفعل إبراهيم عليه السالم‬.
“Sebelum pensyariatan shalat, nabi terdahulu melakukan shalat masing-masing 2 rakaat di pagi
dan sore hari sebagaimana dilakukan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalâm.”
Fakta tersebut juga didukung oleh beberapa ayat Al-Qur’an seperti dalam Surat Maryam
ayat 55 yang menggambarkan tentang shalatnya Nabi Ismail ‘alaihissalâm:
‫ضيًّا‬ َّ ‫َو َكانَ يَأْ ُم ُر أَ ْهلَهُ بِال‬
ِ ْ‫صاَل ِة َوال َّز َكا ِة َو َكانَ ِع ْن َد َربِّ ِه َمر‬
“Dan dia (Ismail) menyuruh keluarganya untuk melaksanakan shalat dan zakat, dan ia adalah
seorang yang diridloi disisi Tuhan-Nya”
Juga Surat Maryam (31) yang menggambarkan tentang shalatnya Nabi Isa ‘alaihissalâm:
‫ت َحيًّا‬
ُ ‫صاَل ِة َوال َّز َكا ِة َما ُد ْم‬ َ ْ‫َوأَو‬
َّ ‫صانِي بِال‬
“Dan Dia (Allah) memerintahkan kepadaku (Isa) (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup;”
Mengacu pada keterangan di atas, sebelum pensyariatan shalat, Nabi Muhammad juga
sebenarnya sudah rutin melakukan shalat di pagi dan sore hari. Hal tersebut juga diperkuat
dengan Surat Al-Mu’minun ayat 31:

ِ ‫ك بِ ْال َع ِش ِّي َواإْل ِ ْب َك‬


‫ار‬ َ ِّ‫َو َسبِّحْ بِ َح ْم ِد َرب‬
“Dan sucikanlah (shalatlah) dengan memuji Tuhanmu, di waktu sore dan pagi hari”.
Perintah shalat 5 waktu kemudian diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam
peristiwa Isra dan Mi’raj, yang terjadi sekitar 18 bulan sebelum peristiwa hijrah. Peristiwa
tersebut terekam dalam hadits Nabi riwayat Bukhori (No. 342) dan Muslim (No. 163):
‫ ثم أخذ بيدي فعرج بي إلى‬.. ‫ فنزل جبريل‬،‫ "فرج عن سقف بيتي وأنا بمكة‬:‫ قال‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫أن رسول هللا‬
‫ هي خمس وهي خمسون ال يبدل القول لدي‬:‫ فراجعته فقال‬... ‫ ففرض اللهعلى أمتي خمسين صالة‬... ‫"السماء‬.
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “loteng rumahku terbuka saat
aku berada di Makkah, kemudian Jibril turun … kemudian ia memegang tanganku dan
mengangkatku ke langit…kemudian Allah memfardlukan shalat 50 waktu pada ummatku…maka
aku kembali lagi, dan Dia (Allah) berfirman: “Shalat 5 waktu itulah (pahalanya sama dengan)
shalat 50 waktu, tidak akan tergantikan lagi pernyataanku”.
Sejak saat itulah shalat 5 waktu sehari semalam difardlukan bagi umat Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Shalat 5 waktu yang pahalanya sama seperti shalat 50 waktu.

SYARAT WAJIB SHALAT

1. Islam : Syarat wajib shalat yang pertama yaitu beragama Islam (muslim). Maka orang
kafir tidak punya kewajiban untuk melaksanakan shalat dan mengqadhainya ketika
masuk islam. Nah jika orang tersebut murtad (keluar dari islam) maka wajib
melaksanakan shalat dan mengqadha’ shalatnya jika tidak shalat di waktu murtad, Hal ini
di wajibkan apabila orang yang murtad tersebut kembali masuk islam.
2. Baligh : Syarat wajib shalat yang kedua, yaitu sudah baligh atau dewasa, Ada sedikit
perbedaan antara balighnya perempuan dan laki-Laki. Perempuan baligh, yaitu
perempuan yang sudah keluar darah haid atau jika belum haid, batas balighnya sampai
berumur 15 tahun. Laki-Laki baligh, yaitu laki-laki yang sudah pernah ihtilam atau jika
belum ihtilam, batas balighnya sampai berumur 15 tahun. Oleh karena itu, seorang bayi
atau anak anak tidak diwajibkan shalat, akan tetapi kedua orang tuanya wajib memerintah
anaknya untuk melaksanakan shalat jika sudah berumur tujuh tahun, hal ini apabila anak
tersebut sudah tamyiz. Dan anak tersebut harus di pukul jika tidak melakukan shalat,
apabila sudah berumur sepuluh tahun.
3. Berakal : Syarat wajib Shalat yang ke tiga, yaitu berakal sehat, Maka orang gila atau
orang yang tidak berakal sehat, tidak diwajibkan untuk melaksanakan shalat.

SYARAT SAH SHALAT


1. Suci badan dari hadats dan najis
2. Menutup aurat dengan pakaian yang suci
3. Tahu pasti akan masuknya waktu shalat
4. Menghadap kiblat.
5. Masuk waktu Shalat.

MANFAAT SHALAT
1. Sebagai tanda bersyukur dan terimakasih manusia kepada Allah atas segala nikmat dan
karunia yang telah diberikan-Nya
2. Dengan sholat, manusia akan selalu ingat kepada Allah SWT. Juga dengan itu, semua
perbuatannya akan selalu menuruti batas-batas hukum yang telah ditentukan-Nya.
Sehingga akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar
3. Mendidik dan membiasakan manusia hidup teratur dan menghargai waktu
4. Dengan diharuskannya bersuci bagi setiap orang yang hendak sholat, baik badan,
pakaian, maupun tempat, maka dia akan terdidik bersih yang akan menjadi pokok
pangkal kesehatan
5. Menanamkan rasa persamaan dan persatuan dengan mengerjakan sholat berjamaah.
Sehungga hilanglah sifat sombong dan takabur. Serta akan bertambah sifat dan rasa
kesosialan
6. Sewaktu sholat manusia selalu memohon petunjuk dan perlindungan serta bertawakal,
menyerahkan diri kepada Allah. Maka akan lega dan aman tentramlah pikirannya dan
akan hilang lenyaplah segala kebingungan dan kegelisahan.
BAB WIRID, DZIKIR, DAN DOA
SEJARAH DZIKIR
Muslim diperintahkan untuk selalu berzikir atau mengingat Allah dalam segala hal baik di
kala susah maupun senang. Sebab, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.
‫فَ ْاذ ُكرُوْ نِ ْٓي اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا لِ ْي َواَل تَ ْكفُرُوْ ِن‬
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku". (QS. Al baqarah: 152)
Ada beragam zikir yang sering diamalkan muslim, yakni subhanallah, alhamdulillah, laa
ilaaha illallah, allahu akbar. Laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim.
Namun, ada kisah mengenai asal-usul bacaan zikir tersebut. Dalam Kitab Tanbihul
Ghafilin karya Abu al-Layts al-Samarqandi (wafat pada tahun 373H atau 983 M) seperti dikutip
dari laman lembagadakwahpbnu, asal mulanya bacaan dzikr menurut Abdullah bin Abbas ra
meriwayatkannya yang isinya kurang lebih sebagai berikut
Ketika Allah menciptakan ‘Arsy, Dia (Allah) memerintahkan kepada sejumlah malaikat
untuk memikulnya. Kemudian, mereka merasakannya sebagai sebuah beban yang agak berat.
Karena itu Allah berfirman kepada mereka, “Katakan Subhanallah.” Lalu, para malaikat
mengucapkan kalimat itu, hingga ringanlah beban pikulan mereka. Sejak saat itu mereka
mengucapkan kalimat “Subhanallah” tersebut sepanjang zamannya sampai kemudian Allah
menciptakan Nabi Adam as.
Ketika Allah menciptakan Adam, Adam as tiba-tiba bersin. Allah mengilhamkan
kepadanya agar mengucapkan “alhamdulillah”. Adam pun mengucapkannya. Usai Adam
mengucapkan kalimat tersebut, Allah kemudian menjawabnya dengan kalimat, “Yarhamukallah :
semoga Allah menyayangimu.
Dengan rahmat serta kasih sayang sajalah maka aku menciptakanmu.” Para malaikat
kemudian berkata, “Ini adalah kalimat yang sangat agung, karena itu ia tidak layak untuk
dilalaikan.”
Mereka pun kemudian menggabungkan kalimat ini dengan kalimat sebelumnya, sehingga
mereka membacanya menjadi “subhanallah walalhamdulillah”. Dengan dua kalimat ini terasa
lebih ringan bagi mereka memikul ‘Arsy. Kemudian dua kalimat ini mereka sebut-sebut dalam
zikir mereka sampai Allah SWT mengutus Nabi Nuh as. Umat Nabi Nuh as adalah umat pertama
yang menyembah berhala dan menjadikannya sebagai Tuhan.
Kemudian, Allah SWT mewahyukan kepada Nuh as untuk menyampaikan kepada
kaumnya kalimat ” laa ilaaha illallah ” tiada tuhan selain Allah’. Nuh pun dengan penuh taat
menyampaikan kalimat tersebut kepada kaumnya. Mendengar kalimat ini para malaikat merasa
sangat berbahagia.
Mereka kemudian menggabungkan kalimat terakhir ini dengan dua kalimat sebelumnya,
sehingga mereka membaca sepanjang waktu kalimat-kalimat ” subhanallah walalhamdulillah
walaa ilaaha illallah “
Sampailah kemudian Allah mengutus Nabi Ibrahim as Ketika Allah mengutus Nabi
Ibrahim as dan memerintahkannya untuk berkorban dan menyembelih seekor domba sebagai
ganti dari putranya Ismail as seketika itu dia berkata “allahu akbar” sebagai ungkapan rasa
senang dan gembira.
Para malaikat pun berkata, “Sungguh indah kalimat yang keempat ini.” Dan, mereka pun
menggabungkan kalimat ini dengan tiga kalimat sebelumnya, sehingga mereka membaca
sepanjang zaman kalimat-kalimat : ”subhanallah walalhamdulillah walaa ilaaha illallah wallaahu
akbar”
Ketika riwayat ini disampaikan oleh malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad SAW
dengan nada takjub Nabi SAW berkata : “laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim”
Mendengar kalimat tersebut kemudian malaikat Jibril as menggabungkan kalimat terakhir
ini dengan empat kalimat sebelumnya sehingga menjadi: “subhanallah walalhamdulillah walaa
ilaaha illallah wallaahu akbar walaa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim”.

KEUTAMAAN DZIKIR
1. Mengusir setan.
2. Mendatangkan ridho Ar Rahman.
3. Menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
4. Hati menjadi gembira dan lapang.
5. Menguatkan hati dan badan.
6. Menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.
7. Mendatangkan rizki.
8. Orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
9. Mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
10. Mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang
berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.

MANFAAT DOA
1. Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah
2. Do’a adalah sebab untuk mencegah bala’ bencana
3. Do’a itu amat bermanfaat dengan izin Allah
4. Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan menghadapi musuh.
5. Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah baik
dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a seorang manusia
kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha
Ghoni (Maha Mencukupi), Maha Melihat, Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha
Mampu, Rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada selainnya.
BAB SHALAT SUNNAH
Tata cara dan bacaan shalat sunnah itu pada dasarnya sama dengan shalat fardlu, hanya
saja niatnya berbeda. Karena shalat Sunnah itu ada yang dikerjakan dengan maksud tertentu, atau
dengan kata lain karena adanya suatu kebutuhan yang sangat mendesak, misalnya shalat
istikharah dikerjakan dengan masud untuk memohon petunjuk atas dua permasalahan, mana
yang lebih baik, Shalat istisqa’ dikerjakan dengan maksud untuk memohon hujan kepada Allah
SWT.
Jadi, shalat Sunnah itu adalah ibadah tambahan atau ibadah penyempurna atas ibadah-
ibadah shalat (wajib), karena tidak mugkin kita dapat melakukan shalat fardlu dengan sempurna,
karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT.

KEUTAMAAN SHALAT SUNNAH


Shalat sunnah termasuk amalan yang mesti kita jaga dan rutinkan. Di antara
keutamaannya, shalat sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat wajib. Kita tahu dengan
pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat lima waktunya dikerjakan sempurna. Kadang kita tidak
konsentrasi, tidak khusyu’ (menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam
shalat. Berikut ini adalah beberapa keutamaan shalat sunnah :
1. Menyempurnakan shalat wajib dan menambal kekurangannya
2. Shalat Sunnah mengangkat derajat dan menghapus dosa
3. Banyak shalat sunnah merupakan sebab terbesar masuk Surga dan menjadi pendamping
Nabi di Surga
4. Shalat sunnah adalah amalan badan yang paling utama setelah jihad
5. Shalat Sunnah akan menghadirkan kecintaan Allah kepada hamba-Nya
6. Shalat Sunnah merupakan bentuk Syukur seorang hamba kepada Allah
7.

KONSEP SHALAT TAHAJUD MELALUI PENDEKATAN PSIKOTERAPI


HUBUNGANNYA DENGAN PSIKOLOGI KESEHATAN
Shalat tahajud mengandung dimensi dzikrullah dan memiliki dampak psikologis pada jiwa
seseorang. Ketenangan dan ketentraman yang diperoleh seseorang yang melaksanakan shalat
tahajud, memiliki nilai spiritual yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan dalam shalat tahajud
terdapat suatu dimensi dzikrullah (mengingat Allah). Dengan mengingat Allahlah, alam
kesadaran akan berkembang penghayatan melalui pendekatan kepada Allah. Allah maha
pengasih dan pemurah, segala keluh kesah gelisah dan cemas yang diraskan seseorang akan
berganti dengan rasa tenang dan damai karena dekat dengan Allah. Dari rasa ketenangan dan
damailah akan menghasilkan mental yang sehat bagi seseorang. Berdasarkan keterangan
tersebut, maka penulis menemukan rumusan masalah: Bagaimana landasan shalat tahajud dapat
dijadikan psikoterapi dan bagaimana dampak shalat tahajud sebagai psikoterapi Psikologi
Kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui landasan shalat tahajud dapat dijadikan
psikoterapi dan untuk mengetahui dampak shalat tahajud sebagai psikoterapi psikologi
kesehatan.Penelitian ini bertolak pada pemikiran bahwa shalat tahajud mengandung dimensi
dzikrullah dan memiliki dampak psikologis pada jiwa seseorang. Pemikiran ini sangat relevan
dengan bimbingan dan konseling Islam, jika dilihat dari konsep bimbingan dan konseling Islam,
maka penelitian ini bertujuan untuk mencintai dan mengamalkan shalat tahajud, untuk mencapai
kebahagiaan akherat bagi semua manusia jika dalam kehidupan dunianya selalu mengingat Allah
dan terus dekat dengan Allah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode R dan D. Adapun untuk pengumpulan data menggunakan pendekatan liberary research.
Hasil dan kesimpulan dari pembahasan: shalat tahajud yang dilakukan di penghujung
malam yang sunyi, bisa mendatangkan ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti
mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung
dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-bentuk dari tekanan mental seperti
stress maupun depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan
mempercepat perkembangan pada sel kanker serta meningkatkan metastasis dalam (penyebaran
sel kanker). Shalat tahajud yang khusuk dan ikhlas bisa mendatangkan mental yang sehat dari
pengaruh shalat tahajud, khususnya memberikan manfaat dari segi psikis yang berupa perasaan
tenang dan tentram, juga dapat memberikan manfaat besar pada kesehatan jasmani sehingga
berpengaruh kepada psikologi kesehatan.

PENGARUH SHALAT TAHAJUD TERHADAP KECEMASAN PADA


MAHASISWA TINGKAT AKHIR
Mahasiswa tingkat akhir diharuskan untuk membuat skripsi yang dapat menyebabkan
kecemasan. Salah satu cara menurunkan kecemasan adalah terapi shalat tahajud. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat tahajud terhadap kecemasan mahasiswa
tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah shalat
tahajud dapat menurunkan kecemasan mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi.
Hal tersebut didukung dengan hasil behavior checklist dan wawancara kedua subjek
mengaku merasa lebih tenang setelah shalat tahajud rutin.
Shalat tahajud merupakan salah satu sarana meditasi secara spritiual. Meditasi adalah
berkonsentrasi pada satu objek tanpa memperhatikan objek yang lain. Meditasi bekerja
dengan memunculkan respons relaksasi. Respon relaksasi ini ditandai dengan tingkat
penurunan jantung, laju pernapasan, konsumsi oksigen, dan ketegangan otot (Sayeed dan
Prakash, 2013). Pada sepertiga malam itu didapatkan udara yang masih banyak memiliki
kandungan oksigen dan suasana malam menjelang pagi yang tenang juga sangat tepat
untuk melakukan meditasi yang dapat menghasilkan ketenangan. Berdasarkan uraian diatas
maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui mengetahui pengaruh shalat tahajud
terhadap kecemasan padamahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Manfaat dari
penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru dalam pengembangan psikologi
klinis dan psikologi pendidikan, sebagai referensi bagi dunia pendidikan tentang penurunan
kecemasan melalui shalat tahajud, serta sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa dan
masyarakat untuk mengambil tindakan preventif terhadap kecemasan yaitu dengan melakukan
salat tahajud.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh selama penelitian, maka
penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu: (1)Bagi
mahasiswa, disarankan kepada mahasiswa melakukan shalat tahajud untuk mengatasi
kecemasan; (2) Bagi peneliti lain, disarankan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik
untuk melakukan penelitian dengan tema yang sama agar dapat memperbaiki kelemahan
yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu melakukan penelitian eksperimental dengan

SUMBER :
https://rumaysho.com/2184-keutamaan-shalat-sunnah.html
https://islam.nu.or.id/post/read/82685/sejarah-diwajibkannya-shalat
https://jateng.inews.id/berita/asal-usul-serta-keutamaan-zikir-subhanallah-laa-ilaaha-illallah
https://rumaysho.com/1596-51-keutamaan-dzikir.html
https://rumaysho.com/1324-7-manfaat-doa.html
https://republika.co.id/berita/qimrrc320/manfaatmanfaat-sholat-untuk-umat-islam-dan-
masyarakat
https://www.neliti.com/id/publications/176220/konsep-shalat-tahajud-melalui-pendekatan-
psikoterapi-hubungannya-dengan-psikolog
http://eprints.ums.ac.id/46158/6/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai