PENGERTIAN
Maka, dapat dikatakan bahwa Shalat merupakan suatu pekerjaan yang diniati ibdaha dengan
berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri
dengan salam.
DASAR PELAKSANAAN
a. Al-Quran
(صاَل ةَ َويُؤْ تُوا ال َّز َكاةَ ۚ َو ٰ َذلِ َك ِدينُ ا ْلقَيِّ َم ِة ِ ِ) َو َما أُ ِم ُروا إِاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل
َّ صينَ لَهُ الدِّينَ ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا ال
b. Al-Sunnah
( شهادة أن الاله اال هللا وأن محمدا رسول هللا وإقام الصالة وإيتاء الزكاة وصوم رمضان وحج: بني اإلسالم على خمس:قال رسول هللا ص م
البيت من استطاع إليه سبيال )
ASAL USUL
Rasul SAW mulai diperintahkan shalat berdasarkan wahyu yang ke-3. Namun, pada awalnya shalat
ditujukan untuk diri sendiri terlebih dahulu. Lalu, terjadilah peristiwa Isra’ Mi’raj. Peristiwa Isra’ Mi’raj
merupakan peristiwa dimana Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Muhammad SAW
untuk melaksanakan shalat lima waktu (th 1 SH/ th 10 kenabian). Selain itu, dijelaskan juga peristiwa ini
adalah perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah Saw bersama malaikat Jibril dari Masjidil
Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem dengan menunggangi Buroq yang sangat cepat.
Dari peristiwa ini, Rasulullah mendapatkan perintah dari Allah untuk melaksanakan shalat 50 kali dalam
sehari. Namun, Nabi Musa memberikan masukan untuk meminta keringana kepada Allah karena Nabi
Musa tahu bahwa umatnya tidak akan sanggup untuk menjalankan perintah shalat tersebut. Sehingga,
setelah diskusi yang Panjang akhirnya Allah memberikan keringanan menjadi 5 kali sehari.
TAHAPAN PERINTAH SHALAT
1. Adam AS : Doa
2. Syuaib AS : Shalat (Doa)
3. Musa AS : Disinyalir tanpa ruku’
4. Isa AS : Sama dengan masa Musa AS
5. Muhammad SAW : Gerakan shalat sempurna dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam
PERBUATAN SHALAT
KEAGUNGAN SHALAT
PENTINGNYA SHALAT
MANFAAT SHALAT
SHALAT KHUSU’
1. Hati
2. Badan
3. Perbuatan
4. Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar