Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal.
Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penyusun dapat menyelesaikan makalah agama
islam yang insyaallah tepat pada waktunya.
Terimakasih penyusun ucapkan kepada Bapak Sumali, S.Ag selaku guru Mata
pelajaran agama islam, yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini.
Tanpa bimbingan dari beliau mungkin, penyusun tidak akan dapat menyelesaikan
tugas ini sesuai dengan format yang telah di tentukan.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah
untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB 1.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
BAB 11...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
BAB 111.......................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah
tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan mungkin untuk
ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum
(Kefahaman terhadap ma’na pembicaraan), ta’dzim (Rasa hormat), mahabbah, raja’
(harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah
sebagai Ilaah.
Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang
sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan
bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci.
Shalat merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik
dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap
masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan
itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan orang-orang yang
beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.
Sholat sebagai salah satu penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang benar-
benar melaksanakannya.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. dia
Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah menamai
kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al
Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua
menjadi saksi atas segenap manusia, Maka Dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan
berpeganglah kamu pada tali Allah. dia adalah Pelindungmu, Maka dialah sebaik-
baik pelindung dan sebaik- baik penolong”.
Sedangkan hadits-hadits yang menjelakan tentang kewajiban solat antara lain adalah:
ٍ الَ ُم َعلَى َخ ْمF بُنِ َي ْا ِال ْس:وْ ُل هللاِ صFا َل َر ُسFَ ق:ا َلFFَ َر قF ِد هللاِ ْب ِن ُع َمFْع َْن َعب
هَ اِالَّ هللاُ َو اَ َّنFهَا َد ِة اَ ْن الَ اِلF َش:س
فى نيل، احمد و البخارى و مسلم. َضان
َ صوْ ِم َر َم ِ َو َح ّج ْالبَ ْي، َو اِ ْيتَا ِء ال َّز َكا ِة،صالَ ِة
َ ت َو َّ َو اِقَ ِام ال،ُِم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا
1 االوطار:
333
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu terdiri
atas lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan
sesungguhnya Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, hajji ke Baitullah dan puasa Ramadlan. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim,
dalam Nailul Authar juz 1, hal. 333]
، الجماعة اال البخارى و النسائى.صالَ ِة ُ ْ بَ ْينَ ال َّر ُج ِل َو بَ ْينَ ْال ُك ْف ِر تَر: قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ ص:ع َْن َجابِ ٍر قَا َل
َّ ك ال
340 :1 فى نيل االوطار
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “(Yang membedakan) antara
seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. [HR. Jama’ah, kecuali
Bukhari dan Nasai, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 340]
.رF َّ اَ ْل َع ْه ُد الَّ ِذى بَ ْينَنَا َو بَ ْينَهُ ُم ال:ْت َرسُوْ َل هللاِ ص يَقُوْ ُل
َ Fَ ْد َكفFَا فَقFFَ فَ َم ْن ت ََر َكه.ُصالَة ُ َس ِمع:ع َْن بُ َر ْي َدةَ رض قَا َل
343 :1 فى نيل االوطار،الخمسة
Dari Buraidah RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa
meninggalkannya, maka sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul
Authar juz 1, hal. 343]
ْ
ِ رَّأFًّا َجا َء ِالَى َرسُوْ ِل هللاِ ص ثَائِ َر الFّع َْن طَ ْل َحةَ ْب ِن ُعبَ ْي ِد هللاِ اَ َّن اَ ْع َرابًِي
اFرْ نِى َمFِ اَ ْخب،ِوْ َل هللاFا َر ُسFَ ي:ا َلFَ فَق،س
َّ َض هللاُ َعل
َي ِمن َ رF َ Fَا فFرْ نِى َمFِ اَ ْخب:الF َ َ اِالَّ اَ ْن ت، ُات ْالخَ ْمس
َ َ ق. ْيئًاF َّو َع َشFط ُ لَ َوFالص
َّ :ا َلFَالَ ِة ! قFالص َّ َي ِمن َّ َض هللاُ َعلَ َرFَف
وْ ُلF ا َ ْخبَ َرهُ َر ُسF َ ف:ا َلFFَي ِمنَ ال َّز َكا ِة ! ق
َّ َض هللاُ َعلَ اَ ْخبِرْ نِى َما فَ َر: قَا َل.ضانَ اِالَّ اَ ْن تَطَ َّو َع َش ْيئًا َ َش ْه ُر َر َم:صيَ ِام ! قَا َل ّ ال
َّ َض هللاُ َعل
ا َلFFَ فَق. ْيئًاF ي َش َ رF ُ الَ اَطَّ َّو،َ كF َو الَّ ِذى اَ ْك َر َم:ا َلFFَ فَق.الَ ِم ُكلّهَاF َرائِ ِع ْا ِال ْسF هللاِ ص بِ َش
َ Fَ ْيئًا َو الَ اَ ْنقُصُ ِم َّما فF ع َش
335 :1 فى نيل االوطار، احمد و البخارى و مسلم.ق َ ق اَوْ َدخَ َل ْال َجنَّةَ اِ ْن
َ ص َد َ اَ ْفلَ َح اِ ْن.َرسُوْ ُل هللاِ ص
َ ص َد
Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, bahwa seorang Arab gunung datang kepada
Rasulullah SAW dalam keadaan rambutnya kusut, lalu ia bertanya, “Ya Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari shalat ?”. Beliau
bersabda, “Shalat-shalat yang lima, kecuali kamu mau melakukan yang sunnah”. Ia
bertanya, “Beritahukanlah kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari
puasa ?”. Beliau SAW bersabda, “Puasalah bulan Ramadlan, kecuali kamu mau
melakukan yang sunnah”. Ia bertanya lagi, “Beritahukanlah kepadaku, apa yang
Allah wajibkan kepadaku dari zakat ?’. Thalhah berkata : Lalu Rasulullah SAW
memberitahukan kepadanya tentang syariat-syariat Islam seluruhnya. Lalu orang
Arab gunung itu berkata, “Demi Allah yang telah memuliakan engkau, saya tidak
akan menambah sesuatu dan tidak akan mengurangi sedikitpun dari apa-apa yang
telah diwajibkan oleh Allah kepada saya”. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Pasti ia
akan bahagia, jika benar. Atau pasti ia akan masuk surga jika benar (ucapannya)”.
[HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 335]
ْ َجُعل
ت ِ ت َحتَّى َ ِ ثُ َّم نُق، َ ْينF ِه خَ ْم ِسFِي ب
ْ Fص َ ِرFةَ اُ ْسFَات لَ ْيل َّ ت َعلَى النَّبِ ّي ص
ُ لَ َوFالص ْ Fض َ فُ ِر:ا َلFFَك رض ق ٍ َِس ْبنَ َمال ِ ع َْن اَن
ذى وFFائى و الترمFFد و النسFF احم. َ ْينFس خَ ْم ِس ِ ِذ ِه ْال َخ ْمFك بِه َّ َدFَوْ ُل لFFَ َّد ُل ْالقFَ يَا ُم َح َّم ُد اِنَّهُ الَ يُب:ي
َ Fَي َو اِ َّن ل َ ثُ َّم نُوْ ِد.َخ ْمسًا
334 :1 فى نيل االوطار،صححه
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Diwajibkan shalat itu pada Nabi SAW pada
malam Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali,
kemudian Nabi dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti (diubah)
ketetapan itu di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan lima puluh
kali”. [HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam
Nailul Authar juz 1, hal. 334]
ّلFF زَ ا َد َم َع ُكFَ فَلَ َّما قَ ِد َم َرسُوْ ُل هللاِ ص ْال َم ِد ْينَة.َصالَةُ َر ْك َعتَ ْي ِن َر ْك َعتَ ْي ِن بِ َم َّكة
َّ ت ال َ قَ ْد فُ ِر:ت
ِ ض ْ ََع ِن ال َّش ْعبِ ّي اَ َّن عَائِ َشةَ قَال
َّ صلَّى
َالَةFFالص َ َ ق.صالَةُ ْالفَجْ ِر لِطُوْ ِل قِ َرا َءتِ ِه َما
َ َو َكانَ اِ َذا َسافَ َر:ال َ اِالَّ ْال َم ْغ ِرF،ن َر ْك َعتَ ْي ِنFِ َر ْك َعتَ ْي
ِ َب فَاِنَّها ِو ْت ُر النَّه
َ ار َو
احمد.ْاالُوْ لَى
Dari ‘Asy-Sya’bi bahwa ‘Aisyah RA pernah berkata : Sungguh telah difardlukan
shalat itu dua rekaat dua rekaat ketika di Makkah. Maka tatkala Rasulullah SAW tiba
di Madinah (Allah) menambah pada masing-masing dua rekaat itu dengan dua
rekaat (lagi), kecuali shalat Maghrib, karena sesungguhnya shalat Maghrib itu
witirnya siang, dan pada shalat Fajar (Shubuh), karena panjangnya bacaannya”.
Asy-Sya’bi berkata, “Dan adalah Rasulullah SAW apabila bepergian (safar), beliau
shalat sebagaimana pada awalnya (dua rekaat)”. [HR. Ahmad 6 : 241]
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah
menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya ialah
berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya
serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-
Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan
perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya. Orang beriman melaksanakan
shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai
dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai
banyak manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri,
ketenangan hati dan pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama
dihisab adalah sholat.
B. Saran
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan kebaikan
dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan kemaksiatan,
sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir, sholat sebagai
syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami, diamalkan dan
diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran datang dari Allah
semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai manusia yang
memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk menjauhi segala yang
menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya, meneladani Nabi kita
Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, S.A. Zainal, Kunci Ibadah, (Semarang: PT.Karya Toha Putra Semarang,
2001).
Al-Hadrami, Salim bin Smeer, Terjemah Safinatun Najah, Pustaka Amani.
Haryono, Sentot, Psikologi Salat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003).
http://salampathokan.blogspot.com/2012/12/hadits-tentang-shalat-kewajiban-
shalat.html.
i
ii
iii
iv