Pengertian Sholat
Shalat ialah berhadap hati kepada Allah SWT. sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa
perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
SYARAT-SYARA T SHALAT .
1 . Beragama Islam.
Maka tak sah sholat seseorang yang merupakan orang KAFIR, Allah SWT.
Berfirman pada (QR:At-Taubah : 17 )
2. Sudah baiigh dan berakal.
Maka sholat itu tidak wajib hukumnya bagi anak kecil sampai dia
mengalami baligh, dan Sholat juga tidak wajib hukumnya bagi orang yang tidak
mempunyai akal(gila) dan semacamnya. Yang sebagaimana disebutkan dalam
hadits rasulullah SAW.
“Ada tiga golongan manusia yang telah diangkat pena darinya (tidak
diberi beban syariat ) yaitu; orang yang tidur sampai dia terjaga, anak kecil
sampa dia baliqh dan orang yang gila sampai dia sembuh.” (HR. Abu Gawud dan
Lainnya, Hadis shahih).
3. Suci dari hadas.
Hendaknya kita melakukan pembersihan dalam ingin melakukan ibadah
sholat, terutama dari hadits besar, maupun hadits kecil. Berikut adalah dalil dari
Firman Allah SWT. ,
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu jenub
maka mandilah.” (Qs : Al-Ma’idah : 6).
Dan Rasulullah SAW bersabda,
“Allah idak akan menerima sholat yang tanpa disertai besuci.” (HR.
Muslim).
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat.
Sebelum melakukaqn sholat biasakan untuk mensucikan badan,serta
menggunakan pakaian yang bersih untuk sholat dan juga tempat di lakukannya
sholat juga harus bersih dan di tempat tempat tertentu saja yang tidak terdapat
najis dia tempat tersebu.
Adapun dalil tentang kesucian badan merupakan sabda Rasulullah SAW
terutama untuk perempuan yang keluar darah atau istilah biasa di sebut hadhah,
“basuhlah darah yang ada di badanmu kemudian laksanakanlah sholat.”
(HR. Al-Bakhari dan Muslim).
Ada juga dalil tentang Harus suci dalam pakaian yaitu:
“Dan pakaianu, hendaklah kamu sucikan.” (Al-Muddatstsir :4).
Kemudian Dalil keharusan sucinya tempat Sholat yaitu Hadits Abu
Hurairah. Dia berkata,
“seorang Arab Badui kencing di mesjid Rasulullah SAW maka orang-
orang pun hendak memukulnya, lalu Rasulullah SAW bersabda, ‘Biarkanlah dia
dan tuqangkanlah ditempat kencingnya itu satu timba air, sesungguhnya kalian di
utus dengan membawa kemudahan tidak diutus untuk membawa kesulitan’.” (HR.
Al-Bukhari).
5. Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedang wanita seluruh
anggota badannya kecuali muka dan kedua tangan.
Menutup aurat adalah neruapakan sarat sahnya sholat, dan barang siapa
sholat tanpa menutup auratn maka sholat yang dia lakukan tidak sah. Hal ini
berdasarkan Firman Allaqh STW. ,
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki
masjid.” (Al-A’araf : 31).
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat.
7. Menghadap kiblat,
Hal ini berdasarkan Firman Allah SWT.,
“sesungguhnya Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit,
maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada,
maka palingkanlah mukamu kearahnya.” (Al-Baqarah : 144).
8 . Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunat.
PENGERTIAN RUKUN SHOLAT
Rukun juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang harus dikerjakan dalam
memulai suatu. Rukun juga Merupakan hal yang pokok yang tidak boleh
ditinggalkan dan dipisahkan. Seperti pada rukun Sholat yang sama sekali tidak
boleh di tinggalkan. Jika salah satu ditinggalkan , maka batallah sholat yang
dlakukan
Berikut Rukun rukun Sholat :
1. Berniat
Niat adalah qasad dengan hati untuk mengerjakan shalat. Kewajiban niat
dalam shalat berdasarkan hadits Rasulullah SAW:
”Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya.” (H.R.
Imam Bukhari)
Ada pun tujuan dari niat adalah untuk membedakan shalat dengan perbuatan lain
yang bukan ibadah. Dan niat itu dilakukan bersamaam dengan melakukan
takbiratul ihram dan mengangkat kedua tangan, dan tidak mengapa kalau niat itu
sedikit lebih dahulu. Disunnahkan melafadzkan niat sebelum takbiratul ihram,
tujuannya adalah agar hatinya lebih fokus. Imam Abu Yahya Zakaria al-Anshary
dalam kitab beliau, tuhfah al-thullab bi syarhi al-tahriir menjelaskan bahwa salah
satu kewajiban dalam shalat adalah menyertakan niat shalat ketika membaca
takbiratul ihram, yang diistilahkan dengan muqaaranah.
2. Membaca Takbiratul Ihram
Syaikh Dr.Shalih bin Abdul Aziz Alu asy-syaukh, (Oktober 2017 M),
DakwahSunnah Publising, penyusun seluruh Ulama. Diakses : 25 maret
2019