Anda di halaman 1dari 5

berarti 

merobohkan agamanya. Nabi


shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Pokok perkara adalah
Islam, tiangnya adalah shalat, dan
BULLETIN IRMAS puncak perkaranya adalah
KHOIRUSSA’ADAH jihad.” (H.R. Tirmidzi no. 2616.
KELURAHAN TABA LESTARI Tirmidzi mengatakan bahwa
hadits ini hasan shahih).
YANG HARUS DIKETAHUI
DALAM SHOLAT
 ==========================
21 Jumadal Awal 1444 H
15 Desember 2022 Definisi Shalat

========================== Shalat secara bahasa bermakna doa.


Shalat adalah tiang agama, dengan Adapun secara istilah, shalat
shalat maka agama akan tegak, didefinisikan dengan,
meninggalkannya berartimerobohkan
agamanya. “Ibadah kepada Allah dengan
ucapan serta perbuatan yang telah
 Dalam ibadah shalat dikenal diketahui, dibuka dengan takbir dan
beberapa istilah penting yang ditutup dengan salam.” (Syarhul
memiliki konsekuensi terkait batal Mumti’, 2/5).
tidaknya atau sempurna tidaknya
shalat.
 Syarat sah shalat merupakan sesuatu  ==========================
yang dilakukan sebelum shalat dan
terus dipertahankan hingga akhir Perbedaan Syarat, Rukun, Wajib,
shalat. dan Sunnah Shalat
 Adapun rukun, wajib, dan sunnah
shalat adalah ucapan-ucapan dan Dalam ibadah shalat dikenal
gerakan-gerakan yang beberapa istilah penting yang
terkandung dalam shalat itu sendiri. memiliki konsekuensi khusus
terhadap shalat, terkait batal tidaknya
“Shalatlah kalian sebagaimana atau sempurna tidaknya shalat.
kalian melihatku shalat.”  Pembahasan kali ini akan
dicukupkan pada empat istilah
(H.R. Bukhari, no. 631). penting yaitu syarat, rukun, wajib,
dan sunnah shalat.
==========================
Salah satu perbedaan
Shalat merupakan ibadah yang paling mendasar pada empat istilah
penting dalam kehidupan seorang tersebut dalam shalat adalah
muslim. Dengan shalat maka tiang bahwa syarat merupakan sesuatu
agama akan tegak, meninggalkannya yang dilakukan sebelum shalat dan
terus dipertahankan hingga akhir
shalat. Adapun rukun, Nabi shallallahu ‘alaihi
wajib, dan sunnah shalat adalah wasallam sendiri ketika shalat beliau
ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan melaksanakannya secara sempurna
yang terkandung dalam shalat itu dengan menunaikan semua rukun,
sendiri. wajib dan sunnah-sunnahnya.Beliau
bersabda, “Shalatlah kalian
Berikut rinciannya: sebagaimana kalian melihatku
shalat.” (H.R. Bukhari, no.
631). Yaitu shalat secara sempurna
 Syarat shalat adalah sesuatu yang baik rukun, wajib, maupun sunnah-
sahnya shalat tergantung padanya. sunnahnya.
Jika syarat tersebut tidak ada maka
shalat dianggap tidak sah. Seperti
bersuci, jika seseorang tidak bersuci  ==========================
sebelum shalat maka shalatnya tidak
sah. Syarat Sah Shalat
 Rukun shalat adalah setiap
perkataan atau perbuatan yang akan Syarat-syarat ini harus dipenuhi
membentuk hakikat shalat. Jika sebelum seseorang melaksanakan
ditinggalkan secara sengaja maka shalat.Berikut syarat-syarat yang
batal shalatnya dan tidak bisa diganti dimaksud:
dengan sujud sahwi. Jika
ditinggalkan karena lupa, maka
dikerjakan jika memungkinkan. Jika 1. Bersuci dari hadats besar maupun
tidak memungkinkan maka rakaat hadats kecil. Nabi shallallahu ‘alaihi
tersebut (yang rukunnya hilang) wasallam bersabda, “Allah tidak
dianggap tidak ada, kemudian diganti akan menerima shalat tanpa
dengan rakaat baru dan diikuti bersuci.” (H.R. Muslim, no. 224).
dengan sujud sahwi. 2. Masuk waktu untuk shalat yang
 Wajib shalat adalah perkataan dan telah ditetapkan, sehingga tidak sah
perbuatan di dalam shalat yang jika shalat sebelum masuk waktunya dan
ditiinggalkan secara sengaja maka tidak sah juga sesudahnya kecuali
shalatnya batal, jika ditinggalkan karena ada udzur.
tidak sengaja maka shalatnya tidak Allah Ta’alaberfirman (yang
batal tetapi harus diganti dengan artinya),“Sesungguhnya shalat itu
sujud sahwi. adalah kewajiban yang ditentukan
 Sunnah shalat adalah perkataan dan waktunya bagi orang yang
perbuatan di dalam shalat yang jika beriman.” (Q.S. An-Nisa’: 103).
ditinggalkan tidaklah membatalkan 3. Menutup aurat bila mampu dengan
shalat baik ditinggalkan secara sesuatu yang yang tidak
sengaja maupun tidak, namun menampakkan warna kulit. Aurat
mengurangi kesempurnaan shalat. laki-laki dewasa adalah bagian tubuh
antara lutut dengan pusar, namun
========================== yang lebih baik dan lebih utama
adalah menutupi pundaknya dengan
pakaian, karena Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melarang seorang
lelaki untuk melakukan shalat mampu maka dengan duduk, lalu
mengenakan pakaian yang tidak bila tidak mampu maka dengan
menutupi pundaknya. Sedangkan berbaring.” (H.R. Bukhari, no.
wanita adalah aurat seluruhnya 1117).
kecuali wajah dan kedua telapak 2. Takbiratul ihram, yaitu
tangannya. ucapan allahu akbar(Allah Maha
4. Menjauhi najis pada badan, Besar). Nabi shallallahu ‘alaihi
pakaian, dan tempat shalat. wasallam bersabda, “Kunci shalat
Allah Ta’ala berfirman (yang adalah bersuci, yang
artinya), “Dan pakaianmu mengharamkannya adalah takbir,
bersihkanlah.” (Q.S. Al- yang menghalalkannya adalah
Muddatstsir: 4). ucapan salam.” (H.R. Abu Dawud,
5. Menghadap kiblat bila mampu. no. 61, shahih).
Allah 3. Membaca Al-Fatihah secara
berfirman Ta’ala berfirman (yang berurutan di setiap rakaat.
artinya), “Maka hadapkanlah Nabi shallallahu ‘alaihi
wajahmu ke arah masjidil wasallam bersabda,“Tidak sah shalat
haram.” (Q.S. Al-Baqarah: 144). bagi siapa yang tidak membaca surat
6. Berniat cukup di dalam hati. Nabi Al-Fatihah.” (H.R. Bukhari, no.
shallallahu ‘alaihi wasallam 756 dan Muslim, no. 394).
bersabda, 4. Rukuk di setiap rakaat
5. Bangkit dari rukuk
“Sesungguhnya amal-amal itu 6. I’tidal dalam keadaan berdiri.
tergantung dengan niat- 7. Sujud di atas tujuh anggota badan
niatnya.” (HR Bukhari, no. 1) yang disebutkan dalam hadits Ibnu
Abbas,
Tidak disyariatkan untuk
mengucapkannya karena Nabi “Aku diperintahkan untuk sujud di
shallallahu ‘alaihi wasallam dan para atas tujuh anggota bada; kening –
sahabatnya tidak pernah dan beliau menunjuk dengan tangan
melakukannya. beliau ke hidung beliau-,dua tangan,
dua lutut, dan ujung (jari) kedua
telapak kaki.” (Muttafaqun ‘alaihi)
 ==========================
8. Bangkit dari sujud
Rukun Shalat 9. Duduk di antara dua sujud;
10. Thuma’ninah di semua
Rukun shalat ada ada empat belas, rukun. Thuma’ninah adalah tenang
yaitu, yaitu seukuran bacaan yang wajib di
setiap rukun. Sebagaimana dalam
1. Berdiri tegak dalam shalat fardhu sebuah hadits yang dikenal dengan
bagi yang mampu. Bila tidak mampu hadits al-musii’ fii shalatihi (orang
maka boleh duduk atau berbaring. yang jelek shalatnya),
Nabi shallallahu ‘alaihi Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Shalatlah wasallam bersabda, “Jika engkau
dengan berdiri, lalu bila tidak hendak shalat, maka bertakbirlah.
Kemudian bacalah ayat Alquran 2. Ucapan sami’allahu liman
yang mudah bagimu. Lalu rukuklah hamidah(Allah mendengar orang
dan sertai thuma’ninah ketika rukuk. yang memujiNya) untuk imam dan
Lalu bangkitlah dan beriktidallah munfarid (shalat sendirian) ketika
sambil berdiri. Kemudian sujudlah bangkit dari rukuk;
sertai thuma’ninah ketika sujud. 3. Ucapan rabbana walakal
Kemudian bangkitlah dan duduk hamd(Wahai Tuhan kami dan
antara dua sujud sambil bagiMu segala puji) ketika
thuma’ninah. Kemudian sujud berdiri i’tidal;
kembali sambil disertai thuma’ninah 4. Ucapan subhanarabbiyal
ketika sujud. Lakukan seperti itu ‘adzhim (Maha Suci Tuhanku Yang
dalam setiap Maha Agung) sekali saat rukuk;
shalatmu.” (H. Bukhari, no. 793 5. Ucapan subhana rabbiyal
dan Muslim, no. 397) a‘laa(Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Tinggi) sekali saat sujud;
6. Ucapan rabbighfirlii 2x (Wahai
Tuhanku, ampunilah aku) ketika
11. Tasyahhud akhir; duduk di antara dua sujud;
12. Duduk untuk tasyahhud akhir; 7. Tasyahhud awal;
13. Salam; 8. Duduk untuk tasyahhud awal.
14. Tertib dalam melakukan rukun-
rukun sebagaimana yang diterangkan ==========================
di atas, karena Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melakukannya Sunnah-Sunnah Shalat
secara berurutan.

========================== Sunnah-sunnah shalat terbagi


menjadi dua, sunnah
perbuatan/gerakan dan sunnah
Wajib Shalat ucapan/perkataan.

Wajib-wajib shalat adalah sebagai  Sunnah-sunnah perbuatan adalah


berikut: mengangkat kedua tangan saat
takbiratul ihram, saat rukuk, bangkit
1. Semua takbir selain takbiratul ihram, dari rukuk, lalu meletakkan kedua
yang disebut dengan tangan sesudah itu. Demikian pula
takbir intiqal(takbir perpindahan). meletakkan tangan kanan di dada
Berdasarkan ucapan ibnu saat berdiri, pandangannya ke tempat
mas’ud, “Aku melihat nabi sujudnya, merenggangkan kedua
shallallahu ‘alaihi wasallam kakinya saat berdiri, kedua
bertakbir di setiap bangun (dari tangannya memegang kedua lututnya
sujud) dan merunduk (untuk rukuk dengan merenggangkan jari-jari
dan sujud), berdiri, dan saatu rukuk, menghamparkan
duduk.” (H.R. Tirmidzi, no. 253, punggung saat rukuk dan menjadikan
At-Tirmidzi mengatakan hasan kepalanya sejajar dengan
shahih) punggungnya.
 Sunnah-sunnah perkataan adalah seperti doa istiftah, membaca
basmalah, berta’awwudz, ucapan aamiin, surat tambahan setelah al-fatihah,
bacaan tasbih lebih dari satu kali saat rukuk dan sujud, dan sesudah tasyahhud
sebelum salam.

Masih ada beberapa sunnah lainnya, kita hanya menyebutkan sebagiannya saja.
Semoga Allah Ta’ala menerima shalat kita semua. Wabillahit taufiq.

==========================================================

Penulis : Zulfahmi Djalaluddin, S.Si (Alumni Mahad Al-‘Imi, Yogyakarta)

Muraja’ah : Ustaz Abu Salman, B.I.S.

CREATED BY:

IRMAS KHOIRUSSA’ADAH

BIDANG PENDIDIKAN DAN DAKWAH

Contact person:

0831-3225-3531

Anda mungkin juga menyukai