Anda di halaman 1dari 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. MATERI PEMBELAJARAN

BAB 4
LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH SWT DENGAN
MENGAMALKAN SHOLAT SUNNAH
1. PENDAHULUAN
Shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah dua kalimat syahadat. Shalat terbagi 2
yaitu Shalat Fardhu dan Shalat Sunnat. Shalat Fardhu hukumnya wajib dan mencegah seseorang
dari perbuatan keji dan mungkar. Shalat yang bagaimanakah yang dapat mencegah seseoarang
dari perbuatan keji dan mungkar? Yaitu shalat yang dilakukan dengan hati yang ikhlas serta
khusyu’ dalam pelaksanaannya. Dengan shalat dapat membentuk pribadi yang mempunyai sifat
tawadhu’, pandai bersyukur, slalu tawakal, sabar, tabah dalam mengarungi kehidupan. Membina
muslim agar senantiasa hidup bersih dan suci jiwa dan raga. Shalat merupakan sarana untuk
menyampaikan pernyataan diri manusia kepada Tuhan-Nya secara tulus ikhlas bahwa semua
yang ada pada dirinya, shalat dan ibadahnya, hidup dan matinya hanya milik Allah.

2. PENGERTIAN SHOLAT SUNNAH


Shalat sunnah itu dalam bahasa syara’nya disebut tathawwu’ atau nawafil, yang artinya
tambahan atau penambal. Ibarat pakaian, ada yang koyak atau robek, biasanya ditambal. Begitu
pula amal-amal yang wajib. Jika ada yang tertinggal atau terlupakan mengerjakannya, maka
haruslah ditambal dengan amal-amal yang sunnah. Umpamanya shalat wajib yang tertinggal,
ditambal dengan shalat-shalat sunnah. Begitu pula puasa wajib yang tertinggal, ditambal dengan
puasa-puasa sunnah. Dan demikianlah seterusnya terhadap amal-amal wajib yang lain. Sebaiknya
ditambah dengan yang sunnahnya, agar dapat penuh juga ditimbangannya nanti dihari kiamat.1
Shalat sunah disebut juga salat an-nawâfil atau at-tatawwu’. Yang dimaksud dengan an-
nawâfil ialah semua perbuatan yang tidak termasuk dalam fardhu. Disebut an-nawâfil karena
amalan-amalan tersebut menjadi tambahan atas amalan-amalan shalat fardhu. Menurut Mazhab
Hanafi, shalat an-nawâfil terbagi atas 2 macam, yaitu :
a. Shalat masnûnah ialah shalat-shalat sunah yang selalu dikerjakan Rasulullah, jarang
ditinggalkan, sehingga disebut juga dengan shalat mu’akkad (dipentingkan).
b. Shalat mandûdah adalah shalat-shalat sunah yang kadang dikerjakan oleh Rasulullah, kadang-
kadang juga tidak dikerjakan, sehingga disebut dengan shalat ghairu mu’akkad (kurang
dipentingkan).
Salat sunah menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni:
a. Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati
wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witir dan salat sunah thawaf.
b. Ghairu Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat
sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti
shalat khusuf yang hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).2
Jadi shalat sunnah itu sebagai penambal dari shalat yang wajib. Dengan adanya shalat
sunnah manusia dapat menambal amal ibadahnya. Tidak hanya shalat sunnah yang mampu
menambal amal-amal wajib, seperti yang dijelaskan diatas bahwa puasa sunnah pun dapat
menambal puasa wajib. Manusia diharapkan memperbanyak amalannya. Selain amalan yang
wajib yang sunnah pun diharapkan dilakukannya.

3. DALIL NAQLI TENTANG SHOLAT SUNNAH

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal
manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu
diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian
permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” [Huud/11: 114]
kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap.” [Al-Insyirah/94: 7-8]
Ibnu Mas‘ud Radhiyallahu anhu berkata: “Apabila engkau telah selesai melaksanakan
shalat-shalat wajib maka laksanakanlah shalat malam.”Sementara Mujahid mengatakan, “Jika
engkau telah menyelesaikan urusan duniamu, maka menghadaplah kepada Rabb-mu dengan
shalat.”
Juga di antara dalil yang menunjukkan tentang disyari’atkannya shalat malam, adalah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang (kewajiban-kewajiban) dalam Islam, lalu beliau menjawab,
‘(Melaksanakan) shalat lima waktu dalam sehari semalam.’ Orang itu bertanya lagi, ‘Adakah
kewajiban lain atas diriku?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada, kecuali engkau mengerjakan shalat
sunnah.'”

4. KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH


Banyak hadits-hadits yang menjelaskan tentang besarnya keutamaan dan pahala yang diperoleh
dari shalat sunnah. Di antaranya adalah:
a. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda

“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari Kiamat
adalah shalatnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi, “Allah‫جََلوع ََز‬
berfirman kepada para Malaikat-Nya, sedangkan Ia lebih mengetahui, ‘Lihatlah shalat
hamba-Ku, sudahkah ia melaksanakannya dengan sempurna ataukah terdapat
kekurangan?’ Bila ibadahnya telah sempurna maka ditulis untuknya pahala yang
sempurna pula. Namun bila ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman, ‘Lihatlah
apakah hambaku memiliki shalat sunnah?’ Bila ia memiliki shalat sunnah, maka Allah
berfirman, ‘Sempurnakanlah untuk hamba-Ku dari kekurangannya itu dengan shalat
sunnahnya.’ Demikianlah semua ibadah akan menjalani proses yang serupa.”
b. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah selain shalat fardhu dalam sehari dua belas
raka’at, maka Allah pasti akan membangunkan untuknya sebuah rumah di Surga.”
c. Rubai’ah bin Ka’ab al-Aslami Radhiyallahu anhu berkata
“Suatu hari aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku membawakan
kepadanya bejana air untuk beliau berwudhu’ dan segala keperluannya. Beliau berkata
kepadaku, ‘Mintalah!’ Aku berkata, ‘Aku meminta kepadamu untuk dapat menemanimu
di Surga kelak.’ Beliau bertanya, ‘Adakah selain itu?’ Aku menjawab, ‘Hanya itu saja.’
Beliau bersabda, ‘Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu itu dengan
memperbanyak sujud.'”
d. Mi’dan bin Abi Thalhah al-Ya’muri berkata,
“Aku bertemu Tsauban, bekas budak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku
berkata kepadanya, ‘Beritahukanlah kepadaku tentang amal ibadah yang jika aku lakukan,
maka Allah akan memasukkanku karenanya ke dalam Surga!’ Ia terdiam, lalu aku
bertanya lagi. Ia masih terdiam, lalu aku bertanya lagi ketiga kalinya. Akhirnya ia berkata,
‘Aku telah menanyakan masalah ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
beliau bersabda“Perbanyaklah sujud kepada Allah, karena tidaklah engkau bersujud
kepada Allah dengan satu kali sujud, melainkan Allah akan mengangkat bagimu satu
derajat karenanya dan menghapuskan bagimu satu dosa karenanya.” Mi’dan berkata:
“Lalu aku bertemu Abud Darda’ dan aku tanyakan masalah ini kepadanya juga. Ia
menjawab seperti jawaban yang diberikan Tsauban.”Yang dimaksud dengan sujud dalam
hadits ini adalah melakukan shalat sunnah. Karena bersujud secara terpisah tanpa
dilakukan dalam shalat atau tanpa sebab merupakan sesuatu yang tidak dianjurkan.
Bersujud, walaupun termasuk dalam shalat fardhu, namun melaksanakan shalat fardhu
adalah kewajiban atas setiap muslim. Maka yang ditunjukkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam di sini adalah, sesuatu yang khusus yang dengannya Mi’dan dapat
meraih apa yang ia cari. Oleh karena itulah Ibnu Hajar meriwayatkan hadits Rabi’ah ini
dalam bab shalat sunnah.

e. Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda
“Tidak ada sesuatu yang lebih baik yang Allah izinkan kepada seorang hamba selain
melaksanakan shalat dua raka’at dan sesungguhnya kebajikan akan bertaburan di atas
kepala seorang hamba selama ia melakukan shalat.” Hadits tersebut menunjukkan
keutamaan shalat sunnah dan kebaikan yang didapat darinya. Disukai Melaksanakan
Shalat Sunnah Di Rumah Muslim meriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Apabila salah seorang di antara kalian shalat di masjid, maka hendaknya ia pun
menjadikan sebagian dari shalatnya di rumah, karena Allah Azza wa Jalla akan
memberikan kebaikan dalam rumahnya dari shalatnya itu.”

f. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Shalatlah di rumah-rumah kalian karena
sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilaksanakan di rumahnya kecuali shalat wajib.”Anjuran
dalam hadits-hadits ini bersifat umum yang meliputi semua jenis shalat sunnah rawatib dan shalat
sunnah secara mutlak kecuali shalat sunnah yang menjadi bagian dari syi’ar Islam, seperti shalat
‘Id, shalat gerhana dan shalat Istisqa’. Demikian apa yang dikemukakan oleh Imam an-
Nawawi.Meninggalkan Shalat Tahajjud Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia
berkata,
“Jadikanlah tempat pelaksanaan sebagian shalatmu di rumah-rumah kalian, dan janganlah
jadikan rumah-rumah kalian itu seperti kuburan.”
Hadits-hadits ini menunjukkan tentang disunnahkannya shalat sunnah di rumah
dan itu lebih baik daripada melakukannya di masjid sebagaimana tersebut dalam sebuah
hadits.” An-Nawawi rahimahullah berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mendorong melakukan shalat sunnah di rumah, karena hal itu lebih tersembunyi, jauh dari
perbuatan riya’, terjaga dari segala hal yang bisa merusak amal, rumah menjadi penuh
berkah, rahmat serta Malaikat pun turun dan syaitan pun menjauh darinya.”3

5. MACAM-MACAM SHOLAT SUNNAH MUNFARID,


a. Sholat Sunnah yang ditekankan dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid)
diantaranya:
1) Shalat Wudhu
Shalat sunat wudhu’ atau yang disebut juga dengan shalat syukrul wudhu adalah
shalat yang dikerjakan setelah berwudhu’.Tata cara pelaksanaannya adalah:
a) Sehabis berwudhu kita disunahkan membaca doa:
b) Selesai membaca doa tersebut,lalu melaksanakan shalat sunah wudhu 2 rakaat.
c) Shalat ini dikerjakan 2 rakaat sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai
salam.

Artinya : Tidaklah seorang muslim berwudhu, lalu membaguskan wudhunya


kemudian ia bangkit melakukan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan
wajahnya kepada allah pada keduanya, kecuali wajib baginya surga. (HR. Muslim).4
2) Shalat Tahiyyatul Masjid
Shalat Tahiyyatul Masjid adalah Shalat yang dilakukan sebagai penghormatan
terhadap masjid, dilakukan oleh orang yang masuk ke dalam mesjid sebelum ia
duduk.dikerjakan dua raka’at. Cara pengerjaannya sama dengan sholat sunat yang
lainnya.
3) Shalat Taubat
Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin
bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua
raka'at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan
shalat.
4) Shalat Istikhoroh
Shalat istikhoroh adalah shalat sunnah yang dikerjakan untuk memohon kepada
Allah agar memberikan pilihan yang lebih baik dari dua perkara (pilihan) atau lebih
untuk menghapus keraguan hati dalam memilih, agar tidak menyesal dilain hari nanti.
Waktu mengerjakannya:
Ialah setiap saat ada kepentingan asalkan tidak waktu yang dilarang untuk
mengerjakan shalat sunnah, baik siang maupun malam hari.Namun utamanya jika
dikerjakan dimalam hari sebagaimana shalat tahajud, pada sepertiga malam yang
terakhir.
5) Shalat Muthlaq
Shalat Muthlak adalah shalat yang dikerjakan sewaktu-waktu, kecuali pada yang
dilarang untuk mengerjakan shalat sunnat, misalnya sesudah shalat subuh dan shalat
ashar.
Waktu-waktu yang dilarang dalam mengerjakan shalat mutlak: (a) Disaat
matahari akan terbit sampai naik sepenggalah (setinggi tombak). (b) Disaat matahari
berada ditengah-tengah persis sampai tergelincir kebarat (lingsir). (c) Disaat matahari
akan terbenam sampai terbenam secara sempurna (tiba waktu maghrib).(d) Setelah shalat

ashar sampai matahari terbenam. (e) Setelah shalat subuh sampai matahari naik
sepenggalah (setinggi tombak).
6) Shalat Safar.
Apabila seseorang hendak berpergian, sebelum meninggalkan rumah, ia
dianjurkan mengerjakan solat safar dua rakaat; demikian pula sesudah tiba di rumah
kembali. Caranya sama dengan mengerjakan solat subuh, hanya niatnya berlainan, yaitu
berniat solat safar sunnat karena Allah SWT. Selesai solat berdoalah agar perjalanan
diridhai, dimudahkan dan diselamatkan Allah SWT. dalam perjalanan, baik pribadi,
tugas maupun keluarga yang ditinggalkan.5
Artinya :Bahwasannya Rasulullah SAW. Biasa Shalat Safar diatas kendaraannya
kemana saja kendaraan itu membawa beliau dengan cara beliau dengan mengganggukan
kepala beliau.
7) Shalat Rawatib
Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan menyertai shalat fardu. Shalat
sunah ini terbagi dalam shalat mu’akkad dan ghairu mu’akkad. Adapun yang termasuk
dalam shalat-Shalat Sunah Rawatib adalah sebagai berikut
a) Mu’akkad ·
➢ Dua rakaat sebelum sholat subuh
➢ Dua rakaat sebelum sholat zuhur
➢ Dua rakaat sesudah sholat zuhur
➢ Dua rakaat sesudah sholat maghrib
➢ Dua rakaat sesudah sholat isya
➢ Shalat dua rakaat sesudah Isya
Artinya : Barang siapa Shalat pada tiap hari dan malam dua belas rakaat, niscaya do
bangunkan untuknya rumah dalam Surga, yaitu : empat rakaat sebelum Dzhur, dan
dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah magrib, dan dua rakaat sesudah Isya’
dan dua rakaat sebelum Fajar, dan pada riwayat lain, dua rakaat sesudah jumaat di
rumahnya. (HR. Thirmidzi)

Artinya : Barang siapa diantara kamu mau shalat sesudah Jum’at, maka sejogjanya
shalat empat rakaat. (HR. Bukhari).7
b) Ghairu Mu’akkad ·
➢ Empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur
➢ Empat rakaat sebelum asar
➢ Empat rakaat sebelum maghrib
➢ Shalat dua rakaat sebelum Isya
Artinya : Barang siapa yang memelihara shalat empat rakaat sebelum dzuhur dan
empat rakaat sesudahnya, niscaya Allah haramkan dia dari siksa api neraka.

Artinya : Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat sebelum Ashar empat
rakaat.
Masing-masing berdasarkan rincian hadist-hadist berikut:
Dari Ummu Habibah: “Nabi SAW bersabda: Barangsiapa mengerjakan empat
rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat sesudahnya maka Allah mengharamkan
baginya dari api neraka.” (H.R. Tirmizi).
“Dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Allah memberi
rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum shalat Asar”
(H.R. Tarmizi).
Hadist Nabi Muhammad SAW: “Dari Abdullah bin Mughafal, Nabi SAW
bersabda: Shalatlah kamu sebelum Maghrib, shalatlah kamu sebelum Maghrib.
Kemudian Nabi mengatakan yang ketiga kalinya bagi yang menghendakinya.” (H.R.
Bukhari).
b. Sedangkan yang dapat dilakukan secara berjamaah atau munfarid antara lain:
1) Salat Tarowih

Shalat tarowih adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada malam bulan
ramadhan.Waktu shalat tarowih ialah sesudah shalat isya’ sampai terbit fajar (masuk
waktu subuh).
2) Shalat Witir.
Shalat witir adalah shalat yang dikerjakan dengan bilangan ganjil. Misalnya :
satu raka’at tiga, lima dan seterusnya.Waktunya setelah shalat shalat isya’ sampai
terbit fajar (tiba waktu subuh).
Rasulullah s.a.w bersabda :“Ij’aluu akhirosholaatikum bil laili witron.”
Artinya :“Jadikanlah akhir shalatmu pada waktu malam dengan witir.” (HR.Bukhori
dan Muslim yang bersumber dari Ibnu ‘Umar r.a.).10
Shalat Witir
Artinya : Sesungguhnya beliau bersabda.”Witir itu wajib atas setiap muslim,
maka barang siapa berkehendak Shalat Witir lima rakaat, maka laksanakanlah, dan
barang siapa yang berkehendak Shalat Witir tiga rakaat maka laksanakanlah, dan
barang siapa yang berkehendak Shalat Witir satu rakaat maka laksanakanlah. (HR.
Abu Daud).
3) Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika
matahari sedang naik. Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak
terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat
dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali
salam
4) Shalat Tahajjud

Shalat Tahajud adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam,
dimulai selepas isya sampai menjelang subuh. Jumlah rakaat pada shalat ini tidak
terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya. Pembagian Keutamaan Waktu Shalat
Tahajud
a) Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 samapai jam 22.00
b) Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
c) Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh
Tahajjud artinya bangun dari tidur. Dalam terminologi al-Qur‟an, tahajjud
adalah ibadah tambahan (nafilah) yang dilakukan pada malam hari, baik di awal,
tengah, atau akhir malam. Shalat tahajjud artinya shalat sunnah yang dikerjakan pada
waktu malam hari setelah tidur lebih dahulu walaupun tidurnya hanya sebentar. syafi‟I
berkata: ”shalat malam dan witir baik sebelum atau sesudah tidur dinamai tahajjud.
Orang yang melaksanakan shalat tahajjud disebut mutahajjid.11
Muhammad Shalih Ali Abdillah Ishaq dalam kitab Kaifa Tatahammas
Liqiiyamil Lail, menyamakan Tahajjud dengan Qiyamul Lail. Jadi, Tahajjud atau
Qiyamul lail adalah menghidupkan malam (terutama pada akhir malam) dengan shalat
tahajjud, atau mengaji al-Qur‟an, atau segala aktivitas lain yang bernilai ibadah. Para
ulama‟ sepakat bahwa hukum shalat tahajjud bagi kaum muslimin adalah sunnah
muakkad (sunnah yang ditekankan). Hal ini berdasarkan nash dari al-Qur‟an, sunnah
dan ijma‟ kaum muslimin.
Waktu Tahajjud Kapan waktu shalat tahajjud dilakukan? Berbagai informasi
yang terhimpun dari berbagai sumber mengemukakan bahwa: “waktu shalat sunnah
tahajjud dan witir adalah sejak dari selesainya shalat Isya hingga shalat Subuh. Sabiq
dan Hasan menyimpulkan bahwa “Shalat malam itu bisa dikerjakan dipermulaan, di
pertengahan, dan dipenghabisan malam.
Apabila di interpretasikan menurut waktu Indonesia, sepertiga awal malam itu
kira-kira pukul 22.00 wib, sampai pukul 23.00 wib, seperdua malam diperkirakan
kira- kira pukul 00.00 wib, sampai pukul 01.00 wib, dan dua pertiga malam sekitar
pukul 02.00 wib atau pukul 03.00 wib sampai sebelum fajar atau masuk waktu
Subuh.12
5) Sholat Tasbih
Sesuai dengan namanya, salat Tasbih adalah salat sunah untuk memperbanyak
tasbih. Di dalam salat ini, tasbih dibaca setidaknya sebanyak 300 kali. Pengerjaannya
dapat dilakukan siang hari atau malam hari. Tidak ada waktu khusus untuk
mendirikan salat Tasbih. Salat Tasbih ini hukumnya sunah sesuai dengan hadis yang
diriwayatkan Abdullah bin Abbas ketika ia mengajarkan kepada pamannya Abbas bin
Abdul Muthallib mengenai salat Tasbih: "Wahai Abbas, pamanku, sukakah paman,
aku beri, aku ajari 10 macam kebaikan yang dapat menghapus 10 macam dosa? Jika
Paman mengerjakan hal tersebut, Allah akan mengampuni dosa-dosa Paman, baik
yang awal maupun yang akhir, baik yang sudah lalu maupun yang akan datang, baik
yang disengaja maupun tidak, baik yang kecil maupun yang besar, baik yang samar-
samar maupun yang terang-terangan. 10 macam kebaikan itu adalah, Paman
mengerjakan salat empat rakaat, dan setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surah,
apabila selesai membaca itu, dalam rakaat pertama dan masih [dalam posisi] berdiri,
bacalah "Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar" sebanyak
15 kali, lalu rukuk, dan dalam rukuk membaca bacaan seperti itu sebanyak 10 kali,
kemudian mengangkat kepala dari rukuk [iktidal] juga membaca itu 10 kali, lalu sujud
juga membaca 10 kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud [duduk di antara dua
sujud] juga membaca 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, kemudian mengangkat
kepala dan membaca 10 kali, jumlahnya ada 75 kali dalam setiap rakaat, paman dapat
melakukannya dalam empat rakaat." (H.R. Abu Dawud).
Tata Cara Salat Tasbih Salat tasbih dikerjakan dengan jumlah empat rakaat,
baik itu dengan sekali salam atau dua kali salam. Jika dikerjakan dengan dua kali
salam, maka salat Tasbih didirikan masing-masing dua rakaat. Tata cara pengerjaan
Takbiratul Ihram.

a) Membaca Surah Al-Fatihah


b) Membaca surah pendek.
c) Membaca tasbih (Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu
akbar) 15 kali.
d) Rukuk, membaca tasbih rukuk.
Sebelum bangun iktidal, membaca tasbih (Subhanallah wal hamdulillah walaa
ilaaha illallah wallahu akbar) 10 kali.
e) Iktidal.
Di posisi iktidal sebelum sujud, membaca tasbih (Subhanallah wal hamdulillah
walaa ilaaha illallah wallahu akbar) 10 kali.
f) Sujud. Dalam posisi sujud sebelum bangun untuk duduk di antara dua sujud
membaca tasbih (Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar)
10 kali.
g) Duduk di antara dua sujud.
Dalam posisi duduk, sebelum sujud kedua, membaca tasbih (Subhanallah wal
hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar) 10 kali.
h) Sujud kedua.
Dalam posisi sujud kedua, sebelum bangun, membaca tasbih (Subhanallah wal
hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar) 10 kali.
i) Duduk untuk bangun melanjutkan rakaat kedua. Sebelum bangun dalam posisi
duduk membaca tasbih (Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu
akbar) 10 kali.
j) Bangun, melakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama.
k) Untuk rakaat terakhir sebelum salam, baik itu rakaat kedua atau rakaat keempat,
sebagai ganti poin 15, sebelum salam membaca tasbih (Subhanallah wal
hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar) 10 kali sehingga tetap dalam
rakaat tersebut tasbih diucapkan 75 kali.

2. MEDIA PEMBELAJARAN
LINK MEDIA PEMBELAJARAN LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH SWT DENGAN
MENGAMALKAN SHOLAT SUNNAH:

A. LINK PPT LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH SWT DENGAN MENGAMALKAN


SHOLAT SUNNAH (TPACK)
B. LKPD:
https://www.liveworksheets.com/3-dfur714954ln (TPACK)

3. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 8 BAB 4
LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH SWT
DENGAN MENGAMALKAN SHOLAT SUNNAH

NAMA
KELAS
NO. ABSEN :

Sekolah : SMP Negeri 6 Tanjung Redeb


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VIII / 1
Materi Pokok : Lebih Dekat Kepada Allah SWT Dengan Mengamalkan Salat Sunnah

I. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dalam ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
J. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.9 Melaksanakan salat 1.9.1 Meyakini salat sunah berjamaah dan
sunah berjamaah dan munfarid sebagai perintah agama.
munfarid sebagai perintah
agama.

2 2.9 Menunjukkan perilaku 2.9.1 Membiasakan perilaku peduli dan gotong


peduli dan gotong royong royong dalam kehidupan sehari-hari
sebagai implementasi sebagai implementasi dari pemahaman
pemahaman salat sunah sholat sunah berjamaan dan munfarid .
berjamaah dan munfarid.

3 3.9 Memahami tata cara 3.9.1 Menjelaskan pengertian tentang shalat


salat sunah berjamaah sunnah berjamaah dan munfarid.
dan munfarid. 3.9.2 Menunjukkan dalil-dalil naqli tentang
shalat sunnah berjamaah dan munfarid.
3.9.3 Mengkategorikan macam-macam shalat
sunnah yang dilaksanakan secara
berjamaah dan munfarid beserta tata cara
pelaksanaannya .
3.9.4 Menyimpulkan hikmah shalat sunnah
2.9.2 berjamaah dan munfarid .
4 4.9 Mempraktikkan salat 4.9.1 Menyajikan shalat sunnah berjamaah dan
sunah berjamaah dan munfarid sesuai dengan ketentuan syariat
munfarid. Islam.
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik, Model
Pembelajaran Discovery Learning, serta metode literasi, diskusi, presentasi dan demonstrasi
dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani
mengemukakan pendapat, maka:

1 Melalui penjelasan dalil Al Qur’an maupun Hadits, peserta didik mampu meyakini salat sunah
berjamaah dan munfarid sebagai perintah agama dengan percaya diri.

2. Melalui penugasan, peserta didik mampu membiasakan perilaku peduli dan gotong royong
dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman sholat sunah berjamaan
dan munfarid dengan tanggung jawab .

3. Melalui penugasan, peserta didik mampu berakhlak Mulia dengan perilaku peduli dan gotong
royong dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman sholat sunah
berjamaan dan munfarid dengan tanggung jawab.

4. Setelah mengamati tayangan video dan berdiskusi dalam kelompok, peserta didik mampu
Merumuskan pengertian tentang shalat sunnah berjamaah dan munfarid dengan baik dan
benar

5. Setelah mengamati tayangan video dan berdiskusi dalam kelompok, peserta didik mampu
Menyusun dalil-dalil naqli tentang shalat sunnah berrjamaah dan munfarid dengan tepat.

6. Setelah mengamati tayangan video dan berdiskusi dalam kelompok, peserta didik mampu
Mengkategorikan macam-macam shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah dan
munfarid beserta tata cara pelaksanaannya dengan lengkap dan tepat.

7. Setelah mengamati tayangan video dan berdiskusi dalam kelompok, peserta didik mampu
Menyimpulkan hikmah shalat sunnah berjamaah dan munfarid dengan benar.\

8. Setelah mempresentasikan hasil diskusi dan tanya jawab Menyajikan shalat sunnah
berjamaah dan munfarid sesuai dengan ketentuan syariat Islam dengan percaya diri.

9. Setelah mempresentasikan hasil diskusi dan tanya jawab Mempraktikkan shalat sunnah
berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri.
PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 8
BAB 4
LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH SWT DENGAN
MENGAMALKAN SHOLAT SUNNAH
OLEH: ANUGRAH ABADI, M.Pd.I
A. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI!

PERHATIKAN MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH BERIKUT INI!

a. Shalat Tarawih Shalat Tahiyyatul Masjid


b. Shalat Dhuha Shalat Qabliyah Shubuh
c. Shalat Khusuf Shalat Bakdiyah Isya’
d. Shalat Idul Fitri Shalat Qobliyah Dhuhur
e. Shalat Idul Adha Shalat Ba’diyah Magrib
f. Shalat Rawatib Shalat Qobliyah Ashar
g. Shalat Tahajud Shalat Ba’diyah Dhuhur
h. Shalat Tasbih Shalat Hajat
i. Shalat Istikharah Shalat Taubat
j. Shalat Istisqa’
k. Shalat Kusuf
l. Shalat Witir

1. Macam-macam Sholat sunnah yang ditekankan dikerjakan secara

berjamaah adalah…

a. A,b,c,d,e

b. C,d,e,j,k

c. H,I,j,k,l

d. J,h,f,d,b

e. L,k,j,I,h
2. Macam-macam Sholat Sunnah yang ditekankan dikerjakan secara

munfarid/ sendirian adalah….

a. A,d,g,h,i

b. C,f,g,j,l

c. H,k,l,n,m,

d. K,l,m,o,p

e. I,m,f,n,r

3. Macam-macam Sholat Sunnah yang boleh dilaksanakan secara berjamaah atau munfarid
adalah…

A. A,d,g,j,l

B. L,h,g,b,a

C. M,j,k,l,n

D. C,e,g,I,k

E. H,m,k,l,d

4. Perhatikan Tata Cara Shalat Sunnah Berikut ini!


a. Niat

b. Takbiratul ihram

c. Membaca taawudz dan surat Al Fatihah

d. Membaca surat Al-Baqarah atau selama surat itu yang dibaca dengan lantang

e. Rukuk, lalu membaca tasbih selama 100 ayat surat Al-Baqarah

f. I'tidal

g. Membaca surat Al-Fatihah lalu surat Ali Imran

h. Rukuk kembali dan dilanjutkan dengan I'tidal


i. Sujud dan membaca tasbih selama rukuk pertama

j. Duduk di antara dua sujud.

k. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua

l. Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

m. Rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

Hanya saja, pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat An-Nisa, lalu dianjurkan juga

membaca surat Al-Maidah

n. Salam
o. Dianjurkan mendengarkan 2 khutbah tausiyah
5. urutan Tata cara diatas adalah cara mengerjakan sholat sunnah…
a. Sholat Sunnah Tasbih

b. Sholat Sunnah Idain

c. Sholat Sunnah Istisqo’

d. Sholat Sunnah Kusuf/Khusuf

e. Shalat Sunnah Rawatib

6. Perhatikan Tata cara sholat tasbih di bawah ini!


Cara mengerjakan sholat tasbih sama seperti sholat lainnya. Perbedaannya hanya pada

niat dan bacaan tasbih di dalamnya. Dikutip dari Buku Pintar Sholat karya M. Khalilurrahman

Al Mahfani berikut tata cara sholat tasbih sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu

Majah, Ibnu Khuzaimah, dan Thabrani yang bersumber dari Ikrimah dari Ibnu Abbas.

a. Berdiri menghadap kiblat sambil membaca niat dalam hati untuk melaksanakan sholat

tasbih karena Allah semata.

b. Takbiratul Ihram seraya mengucap "Allahu Akbar". Kemudian membaca doa iftitah dan

surat al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca salah satu surat dalam Al Quran. Lalu

membaca bacaan tasbih sholat tasbih sebanyak 15 kali kemudian rukuk.


c. Rukuk. Setelah membaca bacaan rukuk lalu membaca bacaan tasbih sebanyak 10 kali

kemudian i'tidal.

d. I'tidal diikuti dengan bacaan I'tidal lalu membaca tasbih sebanyak 10 kali, kemudian sujud.

e. Sujud diikuti dengan membaca bacaan sujud lalu membaca tasbih sebanyak 10 kali.

Kemudian duduk di antara dua sujud.

f. Duduk di antara dua sujud diikuti dengan membaca doa duduk di antara dua sujud lalu

membaca tasbih sebanyak 10 kali. Kemudian sujud yang kedua.

g. Sujud kedua dengan membaca bacaan sujud lalu membaca tasbih sebanyak 10 kali.

Kemudian berdiri untuk rakaat kedua. Sebelum berdiri hendaklah duduk istirahat sambil

membaca tasbih sebanyak 10 kali.

h. Kemudian lakukan rakaat selanjutnya seperti tata cara di atas.

7. Pernyataan yang benar sesuai dengan ketentuan sholat tasbih adalah, kecuali…
a. Shalat Tasbih adalah sholat sunnah yang dilaksanakan dengan 4 rakaat.
b. Setiap rakaat dalam sholat tasbih kita disunnahkan untuk membaca tasbih sebanyak
75 kali.
c. Apabila kita melaksakan sholat tasbih, berarti kita membaca tasbih sebanyak 300 kali.
d. Sholat Tasbih adalah sholat yang wajib dilaksanakan seumur hidup sekali.
e. Sholat sunnah tasbih boleh dilakukan disiang hari maupun di malam hari.
C. UNTUK LEBIH MEMAHAMI MATERI TENTANG MACAM-MACAM SHOLAT
SUNNAH DISKUSIKAN DENGAN KELOMPOK KALIAN MASING-MASING,
KERJAKAN DI KARTON/ KERTAS YANG BESAR UNTUK DIPRESENTASIKAN DI
KELAS!

1. KELOMPOK JUJUR
BUATLAH PETA KONSEP TENTANG SHOLAT SUNNAH MUNFARID RAWATIB

2. KELOMPOK 2:
BUATLAH PETA KONSEP TENTANG SHOLAT SUNNAH TAHYATUL MASJID

3. KELOMPOK 3:
BUATLAH PETA KONSEP TENTANG SHOLAT SUNNAH ISTIKHOROH

SELAMAT MENGERJAKAN

PENILAIAN
4. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

1. OBSERVASI
Tabel 1
Jurnal Guru Mata Pelajaran

Sekolah : SMP Negeri 6 Tanjung Redeb


Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Catatan Keterangan Tindak
N Nama Butir
Waktu Kejadian/Perilak Positif/Negati Lanjut
o Siswa Sikap
u f
1

2
Tabel 2
Jurnal Penilaian Sikap Spiritual oleh Guru BK atau Wali Kelas

Sekolah : SMP Negeri 6 Tanjung Redeb


Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Positif/ Tindak Lanjut
N Nama Kejadian/Perila Butir
Waktu Negati
o Siswa ku Sikap
f
1

2
Tabel 3
Jurnal Penilaian Sikap Sosial s

Sekolah : SMP Negeri 6 Tanjung Redeb


Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
N Nama Kejadian/Perila Butir Positif/ Tindak
Waktu
o Siswa Ku Sikap Negatif Lanjut
1

2
1. PENILAIAN DIRI

Tabel 4
Penilaian Diri

Nama : .........................................................
Kelas/Semester : .........................................................
Tahun Pelajaran : .........................................................
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda centang (  ) pada kolom yang
tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya selalu melaksanakan sholat sunah tarawih di masjid!
2 Saya selalu melaksanakan salat sunah rawatib
3 Saya kadang-kadang melaksanakan salat kusufain ketika terjadi
gerhana
4 Saya sering melaksanakan salat istikharah ketika memperoleh
suatu permasalahan
5 Setiap hari saya melaksanakan salat dhuha
6 Saya selalu melaksanakan sholat sunah tahiyatul masjid di masjid!
7 Saya selalu melaksanakan salat sunah tahajud
8 Saya kadang-kadang melaksanakan salat istisqo’ Ketika meminta
hujan
9 Saya sering melaksanakan salat hajat ketika memiliki hajat agar
dikabulkan
10 Setiap hari saya melaksanakan salat sunnah rawatib

Keterangan :
o YA= Skor 5, TIDAK= Skor 0
o Nilai Akhir

Skor yang
NA = diperoleh x 100
Skor Maksimal
3. PENILAIAN ANTAR TEMAN

Tabel 5
Penilaian Antar Teman
Nama Teman yang dinilai : .........................................................
Nama Penilai : .........................................................
Kelas/Semester : .........................................................
Tahun Pelajaran : .........................................................
Petunjuk:
1. Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok.
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu menunjukkanperilaku yang
sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atautanda strip (-) jika
temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut.
3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru.
Nama Teman : 1. ……………......……… 2. ………...…....
Nama Penilai : ………………………………………………
Kelas/Semester : ………………………………………………
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Sering melaksanakan salat tarawih di masjid
2 Segera melaksanakan salat berjama’ah ketika adzan berkumandang
3 Tidak menolak ketika ditunjuk menjadi imam
4 Tidak menyombongkan diri ketika menjadi imam
5 Tidak mengatur shof berdasarkan pangkat atau jabatan
6 Selalu melaksanakan salat Id
7 Pernah melaksanakan salat Istiaqa
8 Pernah melaksanakan salat kusufain
9 Sering melaksanakan salat sunah rawatib
10 Sering melaksanakan salat sunah dhuha
a. Hasil penilaian antarteman perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan memberikan bantuan
fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.

2. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

1. TES TULIS
b. Pilihan Ganda
Link Soal Pilihan Ganda:
https://quizizz.com/join?gc=53869889 (TPACK)
c. Uraian
Tabel 6
Kisi-Kisi Tes Tertulis Bentuk Uraian

Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Tanjung


Redeb Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

No Kompetensi Materi Indikator Level No Soal Bentuk


Dasar Soal Kognitif Soal
1. 3.9. Lebih Dekat Menjelaskan Menjelaskan definisi Menjelaskan 1 Uraian
Kepada Allah SWT Sholat dari sholat sunnah C1
Sunnah
dengan maka siswa dapat
mengamalkan sholat menganalisis definisi
Sunnah dari sholat sunnah

Menunjukkan Dalil C2
2 Dalil Naqli dalil sholat sunnah Menunjukkan 2
tentang Sholat maka siswa
Sunnah

Sholat Sunnah siswa dapat


yang dikerjakan menguraikan tata cara
3 secara berjamaah sholat sunnah yang C4
beserta tata dikerjakan secara Menguraikan 3
caranya berjamaah
Sholat Sunnah siswa dapat
yang dikerjakan menguraikan sholat
4
secara munfarid sunnah yang C4
beserta tata dikerjakan secara Menguraikan 4
caranya munfarid beserta tata
caranya

Sholat Sunnah disajikan sebuah


yang dikerjakan Narasi tentang
5
secara berjamaah Manfaat shalat Sunnah
atau munfarid Siswa dapat C4 5
Menyimpulkan Menyimpulka
Hikmah sholat n
Tersebut

Bentuk Soal Uraian!


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan shalat Sunnah!
2. Coba kalian tunjukkan dalil naqli baik dari Al-Qur’an maupun Hadist yang merinci tentang
ketentuan sholat Shunnah!
3. Uraikanlah Sholat Sunnah yang dapat dikerjakan secara berjamaah beserta tata caranya?
4. Uraikanlah Sholat Sunnah yang dapat dikerjakan secara munfarid beserta tata caraya?
5. Salat sunnah adalah salat diluar kewajiban kita namun memiliki tujuan guna melengkapi
setiap kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam salat wajib kita. Salat sunnah ada 2
jenisnya, yaitu salat sunnah muakkad (witir, tahajud, tarawih, dsb) dan salat sunnah ghairu
muakkad (Dhuha, Qobliyah Ashar, Qobliyah Maghrib).Simpulkanlah Hikmah dari sholat
sunnah?

1. PENGERTIAN SHOLAT SUNNAH


Salat sunah adalah beragam jenis salat yang dianjurkan untuk dikerjakan, akan tetapi tidak
diwajibkan. Seorang muslim tidak berdosa ketika tidak melaksanakan salat sunah, sedangkan
melaksanakannya berarti memperoleh pahala.
2. DALIL NAQLI TENTANG SHOLAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal
manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu diperintahkan
oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
Ibnu Mas‘ud Radhiyallahu anhu berkata: “Apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat-
shalat wajib maka laksanakanlah shalat malam.”Sementara Mujahid mengatakan, “Jika engkau telah
menyelesaikan urusan duniamu, maka menghadaplah kepada Rabb-mu dengan shalat.”

Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang (kewajiban-kewajiban) dalam Islam, lalu beliau menjawab,
‘(Melaksanakan) shalat lima waktu dalam sehari semalam.’ Orang itu bertanya lagi, ‘Adakah
kewajiban lain atas diriku?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada, kecuali engkau mengerjakan shalat
sunnah.'”

3. MACAM-MACAM SHOLAT SUNNAH BERJAMAAH


Sholat Sunnah yang dapat dilakukan secara berjamaah antara lain:
a.Salat Tarowih
Shalat tarowih adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada malam bulan ramadhan.Waktu shalat tarowih
ialah sesudah shalat isya’ sampai terbit fajar (masuk waktu subuh).
Shalat Tarawih/shalat malam ‫هبنذ نم مدقت ام هل رفغ اباستحاو ان اميا ناضمر ماق نم‬

Artinya : Barang siapa mendirikan shalat pada bulan Ramadhan karena iman dan penuh harap, maka
akan diampuni dosanya yang telah lewat.
‫ (ملسم هاور)ليللا ةلص ة ضي رفلا دع ب ةلصلا لضفاو‬Artinya : Shalat yang afdhol sesudah yang fardhu adalah shalat
lail.14
d. Shalat Dua Hari Raya
Sholat hari raya adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada kedua hari raya, yaitu: hari raya Fitri (tgl. 1
Syawal) dan hari raya Adlha (kurban tgl. 10 Dzul Hijjah).
Waktu shalat hari raya fitri itu, pada tanggal 1 syawal mulai terbit matahari sampai matahari tergelincir
(datang waktu dhuhur).
2. Dan shalat hari raya kurban, pada tanggal 10 djul hijjah (bulan haji) mulai terbir matahari sampai
matahari tergelincir (tiba waktu dhuhur).
e. Shalat Gerhana
Shalat dua gerhana adalah shalat yang dikerjakan karena ada gerhana bulan dan matahari. Cara
mengerjakannya :
Cara mengerjakan shalat dua gerhana itu boleh dikerjakan secara sendirian, tetapi utamanya dikerjakan
secara berjama’ah.
f. Shalat Istisqo’
Shalat istisqo’adalah shalat sunnat yang dikerjakan, karena ada keperluan untuk mohon hujan.
g. Shalat Witir.
Shalat witir adalah shalat yang dikerjakan dengan bilangan ganjil. Misalnya : satu raka’at tiga, lima dan
seterusnya.Waktunya setelah shalat shalat isya’ sampai terbit fajar (tiba waktu subuh).
Rasulullah s.a.w bersabda :“Ij’aluu akhirosholaatikum bil laili witron.” Artinya :“Jadikanlah akhir
shalatmu pada waktu malam dengan witir.” (HR.Bukhori dan Muslim yang bersumber dari Ibnu ‘Umar
r.a.).

Shalat Witir
Artinya : Sesungguhnya beliau bersabda.”Witir itu wajib atas setiap muslim, maka barang siapa
berkehendak Shalat Witir lima rakaat, maka laksanakanlah, dan barang siapa yang berkehendak Shalat

Witir tiga rakaat maka laksanakanlah, dan barang siapa yang berkehendak Shalat Witir satu rakaat maka
laksanakanlah. (HR. Abu Daud).16
4. Salat sunah ada yang dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) diantaranya:
a. Shalat Wudhu
Shalat sunat wudhu’ atau yang disebut juga dengan shalat syukrul wudhu adalah shalat
yang dikerjakan setelah berwudhu’.Tata cara pelaksanaannya adalah:
1) Sehabis berwudhu kita disunahkan membaca doa: 2) Selesai membaca doa tersebut,lalu
melaksanakan shalat sunah wudhu 2 rakaat. 3) Shalat ini dikerjakan 2 rakaat sebagaimana
shalat yang lain dengan ikhlas sampai salam. Shalat Wudhu
‫ هء وضو نسحيفءاض وتي ملسم نم ام (ملسم هاور) ةنجلا هل تبجوالا‬, ‫ه هجوو هبلقب امهيلع لبقم نيتعكر ىﯨلصف موقي مث‬
Artinya : Tidaklah seorang muslim berwudhu, lalu membaguskan wudhunya
kemudian ia bangkit melakukan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahnya
kepada allah pada keduanya, kecuali wajib baginya surga. (HR. Muslim).17
b. Shalat Tahiyyatul Masjid
Shalat Tahiyyatul Masjid adalah Shalat yang dilakukan sebagai penghormatan terhadap
masjid, dilakukan oleh orang yang masuk ke dalam mesjid sebelum ia duduk.dikerjakan dua
raka’at. Cara pengerjaannya sama dengan sholat sunat yang lainnya.
c. Shalat Taubat
Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat
terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka'at dengan waktu
yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.
d. Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang
naik. Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul
tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at.
Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali salam
e. Shalat Tahajjud

Shalat Tahajud adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas
isya sampai menjelang subuh. Jumlah rakaat pada shalat ini tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4,
dan seterusnya. Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud
1) Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 samapai jam 22.00
2) Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
3) Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh
Tahajjud artinya bangun dari tidur. Dalam terminologi al-Qur‟an, tahajjud adalah ibadah
tambahan (nafilah) yang dilakukan pada malam hari, baik di awal, tengah, atau akhir malam.
Shalat tahajjud artinya shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari setelah tidur lebih
dahulu walaupun tidurnya hanya sebentar. syafi‟I berkata: ”shalat malam dan witir baik sebelum
atau sesudah tidur dinamai tahajjud. Orang yang melaksanakan shalat tahajjud disebut
mutahajjid.18
Muhammad Shalih Ali Abdillah Ishaq dalam kitab Kaifa Tatahammas Liqiiyamil Lail,
menyamakan Tahajjud dengan Qiyamul Lail. Jadi, Tahajjud atau Qiyamul lail adalah
menghidupkan malam (terutama pada akhir malam) dengan shalat tahajjud, atau mengaji al-
Qur‟an, atau segala aktivitas lain yang bernilai ibadah. Para ulama‟ sepakat bahwa hukum shalat
tahajjud bagi kaum muslimin adalah sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan). Hal ini
berdasarkan nash dari al-Qur‟an, sunnah dan ijma‟ kaum muslimin.
Waktu Tahajjud Kapan waktu shalat tahajjud dilakukan? Berbagai informasi yang
terhimpun dari berbagai sumber mengemukakan bahwa: “waktu shalat sunnah tahajjud dan witir
adalah sejak dari selesainya shalat Isya hingga shalat Subuh. Sabiq dan Hasan menyimpulkan
bahwa “Shalat malam itu bisa dikerjakan dipermulaan, di pertengahan, dan dipenghabisan malam.
Apabila di interpretasikan menurut waktu Indonesia, sepertiga awal malam itu kira-kira
pukul 22.00 wib, sampai pukul 23.00 wib, seperdua malam diperkirakan kira- kira pukul 00.00
wib, sampai pukul 01.00 wib, dan dua pertiga malam sekitar pukul 02.00 wib atau pukul 03.00
wib sampai sebelum fajar atau masuk waktu Subuh.

Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan menyertai shalat fardu. Shalat sunah
ini terbagi dalam shalat mu’akkad dan ghairu mu’akkad. Adapun yang termasuk dalam shalat-
Shalat Sunah Rawatib adalah sebagai berikut
4) Mu’akkad ·
➢ Dua rakaat sebelum sholat subuh
➢ Dua rakaat sebelum sholat zuhur
➢ Dua rakaat sesudah sholat zuhur
➢ Dua rakaat sesudah sholat maghrib
5) Ghairu Mu’akkad ·
➢ Empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur
➢ Empat rakaat sebelum asar
➢ Empat rakaat sebelum maghrib
Shalat dua rakaat sebelum Isya
‫را نلا ىلع هلل هم رح اه دعب عب راو ره ا لبق ظل تاعكر عبرا ىلع ظف اح نم‬
Artinya : Barang siapa yang memelihara shalat empat rakaat sebelum dzuhur dan
empat rakaat sesudahnya, niscaya Allah haramkan dia dari siksa api neraka.
‫اعبرا رص لبق ىلص ء ا ر ما هلل مح ر علا‬
Artinya : Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat sebelum Ashar empat
rakaat.21
Masing-masing berdasarkan rincian hadist-hadist berikut:
Dari Ummu Habibah: “Nabi SAW bersabda: Barangsiapa mengerjakan empat rakaat sebelum
Zuhur dan empat rakaat sesudahnya maka Allah mengharamkan baginya dari api neraka.”
(H.R. Tirmizi).
“Dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Allah memberi rahmat kepada
orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum shalat Asar” (H.R. Tarmizi).
Hadist Nabi Muhammad SAW: “Dari Abdullah bin Mughafal, Nabi SAW bersabda: Shalatlah
kamu sebelum Maghrib, shalatlah kamu sebelum Maghrib. Kemudian Nabi mengatakan yang
ketiga kalinya bagi yang menghendakinya.” (H.R. Bukhari).
f. Shalat Istikhoroh
Shalat istikhoroh adalah shalat sunnah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah
agar memberikan pilihan yang lebih baik dari dua perkara (pilihan) atau lebih untuk menghapus
keraguan hati dalam memilih, agar tidak menyesal dilain hari nanti.
Waktu mengerjakannya:
Ialah setiap saat ada kepentingan asalkan tidak waktu yang dilarang untuk mengerjakan
shalat sunnah, baik siang maupun malam hari.Namun utamanya jika dikerjakan dimalam hari
sebagaimana shalat tahajud, pada sepertiga malam yang terakhir.
g. Shalat Muthlaq
Shalat Muthlak adalah shalat yang dikerjakan sewaktu-waktu, kecuali pada yang dilarang
untuk mengerjakan shalat sunnat, misalnya sesudah shalat subuh dan shalat ashar.
Waktu-waktu yang dilarang dalam mengerjakan shalat mutlak: (a) Disaat matahari akan
terbit sampai naik sepenggalah (setinggi tombak). (b) Disaat matahari berada ditengah-tengah
persis sampai tergelincir kebarat (lingsir). (c) Disaat matahari akan terbenam sampai terbenam
secara sempurna (tiba waktu maghrib).(d) Setelah shalat ashar sampai matahari terbenam. (e)
Setelah shalat subuh sampai matahari naik sepenggalah (setinggi tombak).

h. Shalat Safar.
Apabila seseorang hendak berpergian, sebelum meninggalkan rumah, ia dianjurkan
mengerjakan solat safar dua rakaat; demikian pula sesudah tiba di rumah kembali. Caranya sama
dengan mengerjakan solat subuh, hanya niatnya berlainan, yaitu berniat solat safar sunnat karena
Allah SWT. Selesai solat berdoalah agar perjalanan diridhai, dimudahkan dan diselamatkan Allah
SWT. dalam perjalanan, baik pribadi, tugas maupun keluarga yang ditinggalkan.22
Shalat Shafar ‫ء امي ا ء ىم وي هب تهج وت ثيح هتلحار ىلع ىلصي ملسو هيلع هلل ىلص يبنلا ن اك‬
Artinya :Bahwasannya Rasulullah SAW. Biasa Shalat Safar diatas kendaraannya
kemana saja kendaraan itu membawa beliau dengan cara beliau dengan mengganggukan kepala
beliau.23

5. Kesimpulan dalam hikmah shalat Sunnah

• Menambah kecintaan Allah SWT terhadap kita.


• Menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam shalat wajib kita.
• Menambah amalan-amalan kebajikan dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT.
• Menjadikan waktu kita lebih produktif setiap saat.
• Akan tinggal bertetanggaan dengan Rasulullah SAW karena kita cinta terhadap sunnah-sunnahnya.
• Memperlancar berbagai rezeki kita.
• Lewat salat, Allah menjadikan tubuh kita sehat dikarenakan kita banyak bergerak.
PENUGASAN
a. Tugas Individu
Setelah kalian mempelajari tentang ketentuan shalat sunnah, amatilah ciri-ciri orang yang
rajin melaksanakan shalat berjamaah di lingkungan di mana kalian tinggal!
Perilaku yang diamati Tanggapanmu
Ketika jam istirahat sekolah banyak Sangat setuju karena itu tanda orang
anak yang melaksanakan sholat yang beriman dan disiplin serta
Dhuha di Masjid Sekolah istiqomah dalam melaksanakan sholat
sunnah.

Skor Penilaian :
1) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
2) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
3) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

b. Tugas Kelompok
1) Buatlah kelompok, Maksimal 5 orang perkelompok!
2) Carilah penjelasan tentang tata cara shalat sunnah yang benar!
Skor Penilaian :
1) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan tentang tata cara shalat sunnah
dengan sempurna, nilai 100
2) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan tentang tata cara shalat sunnah
kurang sempurna, nilai 90.
3) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan tentang tata cara shalat sunnah
masih ada kesalahan, nilai 80.
Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi
BAB IV
LEBIH DEKAT
KEPADA ALLAH
DENGAN
MENGAMALKAN
ŚALAT SUNNAH

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


BERDOA

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


MUROJAAH SURAH AL KAFIRUUN

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


LAGU KEBANGSAAN

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


PENDAHULUAN

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


PENDAHULUAN

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penjelasan dalil Al Qur’an maupun Hadits,(B) peserta didik (A) mampu meyakini salat sunah
berjamaah dan munfarid (C) sebagai perintah agama dengan percaya diri. (D)\
2. Melalui pemberian contoh cerita tentang keutamaan sholat sunnah,(B) peserta didik (A) mampu membiasakan
diri melaksanakan shalat sunnah berjamaah dan munfarid sebagai perintah agama (C) dengan istiqomah.
3. Melalui penugasan(B) peserta didik (A) mampu membiasakan perilaku peduli dan gotong royong dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman sholat sunah berjamaan dan munfarid (C) dengan
tanggung jawab. (D)
4. Melalui penugasan, peserta didik mampu berakhlak Mulia dengan perilaku peduli dan gotong royong dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman sholat sunah berjamaan dan munfarid dengan
tanggung jawab.
5. Setelah mengamati tayangan video dan berdiskusi dalam kelompok, peserta didik mampu Merumuskan pengertian tentang
shalatsunnahberjamaah danmunfariddenganbaikdanbenar
Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi
PENDAHULUAN

MENGINGATKAN DAN MENGAITKAN


MATERI SEBELUMNYA

MATERI BAB IV
LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH DENGAN
MENGAMALKAN ŚALAT SUNNAH

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


ICE BREAKING

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


MUTIARA KHAZANAH ISLAM

Śalat sunnah
Śalat sunnah adalah śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya.
Orang yang melaksanakan śalat sunnah mendapatkan pahala dan
keutamaan dari Allah Swt. Namun, jika seseorang tidak
melaksanakan śalat sunnah, dia tidak berdosa.

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


2
ŚALAT SUNNAH MUNFARĪD
Secara lebih rinci, śalat-śalat sunnah yang
dilaksanakan secara sendiri-sendiri sebagai berikut :

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


Śalat sunnah rawātib adalah śalat yang dilaksanakan menyertai atau
mengiringi śalat fardlu, baik sebelum maupun sesudahnya.
• Śalat rawātib mu`akadah (śalat rawātib yang sangat
dianjurkan).
ŚALAT RAWĀTIB Adapun yang merupakan śalat rawātib mu`akkadah yaitu:
▪ Dua rakaat sebelum śalat Zuhur
▪ Dua rakaat sesudah śalat Zuhur
▪ Dua rakaat sesudah śalat Magrib
▪ Dua rakaat sesudah śalat Isya’
▪ Dua rakaat sebelum śalat Subuh.

Anugrah Abadi Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013


• Śalat rawātib gairu mu`akkadah (śalat rawātib yang cukup dianjurkan untuk dikerjakan).
Adapun yang merupakan śalat sunnah rawātib gairu mu`akkadah yaitu:
▪ Dua rakaat sebelum Zuhur (selain dua rakaat yang mu`akkadah)
▪ Dua rakaat sesudah Zuhur (selain dua rakaat yang mu`akkadah)
▪ Empat rakaat sebelum Asar
▪ Dua rakaat sebelum Magrib.

Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, śalat rawātib ini terbagi menjadi dua yaitu : qabliyyah (dikerjakan sebelum śalat fardu), dan ba’diyyah
(dikerjakan setelah śalat fardu).
Contoh tata cara melaksanakan śalat rawātib qabliyyah Zuhur :
a. Berniat śalat rawātib qabliyyah Zuhur Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya
adalah :

Artinya : “Saya berniat śalat qabliyyah Zuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

a. Takbirātul ihrām
b. Śalat dua rakaat seperti tata cara Śalat pada umumnya.
c. Salam.

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


ŚALAT TAHIYYATUL MASJID

• Berniat śalat tahiyyatul masjid. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Bunyi
niatnya kalau diucapkan sebagai berikut :

Artinya : “Saya berniat śalat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat karena Allah ta’ala. Allahu
Akbar.”
• Setelah berniat dilanjutkan dengan takbiratul ihrām, membaca doa iftitāh, surah al-Fātihah,
dan seterusnya sampai salam.

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


ŚALAT ISTIKHĀRAH
Śalat istikhārah adalah, śalat dengan maksud untuk memohon petunjuk Allah Swt. dalam menentukan pilihan terbaik di antara
dua pilihan atau lebih. Śalat istikharah sebenarnya hampir sama dengan śalat hajat. Bedanya, kalau śalat istikharah tertuju pada
suatu keinginan atau cita-cita yang sudah nampak adanya, tetapi masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya. Sedangkan
śalat hajat, tertuju pada sebuah keinginan yang belum kelihatan akhir dan tujuannya.
Waktu yang terbaik dalam melaksanakan śalat istikhārah ini adalah saat mulai pertengahan malam yang akhir, sebagaimana
waktu śalat tahajjud.
1. Bangun pada waktu pertengahan malam dan berwudhu.
2. Melaksanakan śalat istikhārah dengan diawali niat. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Adapun bunyi
niatnya jika diucapkan sebagai berikut:

Artinya : “ Saya berniat śalat sunnah istikhārah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


3. Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fātihah kemudian membaca surah al-Kāfirun. Bacaan surah al-Kāfirun
boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.

4. Pada rakaat kedua setelah membaca surah al-Fātihah kemudian membaca surah al-Ikhlās. Bacaan surah al-Ikhlās boleh
lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.

5. Setelah śalat dua rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa istikhārah yang diajarkan Nabi Muhammad saw. sebagai
berikut :

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


• Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan
Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI.
• Ahsan, Muhammad, dkk. 2018. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/MTs.Kelas VIII Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
• https://almanhaj.or.id/3500-disyariatkannya-shalat-sunnah-dan-keutamaannya.html,
• https://www.youtube.com/watch?v=pm2EEZYHdjk
• https://www.anugrahabadi.blogspot.com
• https://www.youtube.com/watch?v=AWvS1_lES9Y

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi
• Mengamati gambar
• Buatlah Peta Konsep dan Rincian Pembelajaran
yang diberikan sesui dengan petunjuk Guru
• Diskusikan dengan kelompokmu apa yang
berkaiatan dengan gambar tersebut jelaskan
masing-masing
• Catat hasil diskusi yang ditemukan
• Jangan lupa dipresentasikan dan ditanggapi dari
kolompok lain

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


PENILAIAN

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


Presentasi

Kelompok jujur

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


Penutup

• Dari Pembelajaran hari ini kita semua dapat mengetahui, Penertian Shalat Sunnah Macam-
Macam Shalat Sunnah Munfarid, Tata cara Shalat Rawatib,Tahyatul Masjid dan Shalat
Istikhoroh

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


AYO BERLATIH

• Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !

1. Hukum melaksanakan śalat sunnah rawatib qabliyah Subuh adalah....


a. sunnah grairu mu’akad
b. sunnah mu’akad
c. fardu kifayah
d. fardu ‘ain
2. Śalat sunnah rawatib yang dilaksanakan sebelum śalat Isya’ dinamakan....
a. qabliyah Magrib
b. qabliyah Isya
c. ba’diyah Isya
d. ba’diyah Subuh
3. Śalat tahiyatul masjid dilaksanakan secara ....
a. berjemaah lebih utama
b. munfarīd lebih utama
c. munfarīd atau sendiri
d. berjemaah atau munfarīd

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


4. Śalat witir dilaksanakan setelah śalat Isya. Jumlah bilangan rakaatnya paling banyak adalah ... rakaat
a. tiga
b. lima
c. sembilan
d. sebelas
5. Perhatikan śalat sunnah berikut ini !
1) Śalat idain
2) Tarawih
3) Witir
4) Tasbih
5) Tahiyatul masjid
Śalat sunnah yang dapat dilaksanakan secara munfarīd atau berjema’ah adalah...
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 3, 4 dan 5
d. 1, 3 dan 4
6. Memahami dan menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dalam pelaksanaan śalat tarawih, merupakan
salah satu wujud akhlak mulia umat Islam yang dinamakan ....
a. tawadu
b. qanaah
c. tawakal
d. tasamuh

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


7. Śalat sunnah yang tujuannya untuk meminta hujan akibat kemarau panjang adalah śalat....
a. kusūf
b. khusūf
c. istisqā
d. tahajjud
8. Śalat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal ....
a. 10 Zulhijjah
b. 11 Zulhijjah
c. 12 Zulhijjah
d. 13 Zulhijjah
9. Śalat rawatib yang hukumnya sunnah muakkad adalah....
a. dua rakaat sebelum śalat Zuhur
b. dua rakaat sebelum śalat Asar
c. empat rakaat sebelum śalat Zuhur
d. empat rakaat sebelum śalat Asar
10. Pada waktu melaksanakan śalat tasbih, jumlah seluruh bacaan tasbih adalah....
a. 200
b. 300
c. 400
d. 500

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini!

1. Apakah perbedaan śalat sunnah mu’akkad dan gairu mu’akkad?

2. Sebutkan tiga macam śalat sunnah yang dilaksanakan secara berjema’ah!

3. Tuliskan bacaan niat śalat tahajjud beserta artinya!

4. Sebutkan hikmah melaksanakan śalat sunnah!

5. Bagaimana cara melaksanaan śalat sunnah istisqā?

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


C. Tugas

1. Carilah dalil-dalil naqli yang terkait dengan pelaksanaan śalat sunnah!Pak Mardiansyah merupakan salah seorang tokoh
masyarakat. Ia sangat rajin melaksanakan śalat Idul Fitri dan śalat Idul Adha. Bagi Pak Mardiansyah, kedua śalat hari raya
itu sudah dianggap sebagai kewajiban karena dapat meningkatkan rasa hormat masyarakat kepadanya. Namun, di sisi
yang lain dia malas dalam melaksanakan śalat far«u. Pak Mardiansyah menganggap bahwa śalat hari raya lebih berarti
dan lebih penting dibandingkan śalat fardu. Pendirian beliau sudah tentu tidak benar. Bagaimana cara menjelaskan dan
memberi pengertian kepadanya? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing! (jawaban
minimal terdiri dari dua cara alternatif)

2. Carilah data dan informasi dari teman-teman sekelasmu mengenai śalat sunnah yang sering dilaksanakan. Kemukakan
juga alasan-alasannya! Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau
kelompok!

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


• Jangan Lupa selalu mengerjakan shalat 5 waktu + shalat Sunnahnya
• Selalu Murojaah dan baca Qur’an
• Menghormati orang tua dan guru dan selalu mendoakannya ya

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi


Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi
Wassalam

Materi PAI Kelas VIII Kurikulum 2013 Anugrah Abadi

Anda mungkin juga menyukai