Anda di halaman 1dari 5

Larangan menyia-nyiakan atau menunda waktu shalat dalam

perspektif Hadist

BAB I

PENDAHULUAN
A-latar belakang

Shalat lima waktu adalah kewajiban bagi tiap muslim mukallaf yang telah ditentukan waktunya.
Banyak sekali hadist Rosul yang menjelaskan ketentuan waktu shalat maktubah. Dalam surat Al-isra`
ayat 78 disebutkan

} ‫أقم الصالة لدلوك الشمس الى غسق اليل وقران الفجر ان قران الفجر كان مشهودا { سورةاالسرء‬
Artinya : dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan { dirikanlah
pula shalat} subuh, sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat. 1

Berdasarkan ayat diatas sudah jelas bahwa shalat yang lima waktu sebagai salah satu perintah
Agama harus kita kerjakan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Karena termasuk salah satu
tanda-tanda orang yang merugi orang yang menyia-nyiakan atau menunda-nunda waktu shalat.

B-Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas. Makalah ini memfokuskan kajiannya terhadap:

 Larangan menunda-nunda waktu shalat menurut beberapa hadist


 Keutamaan menyegerakan shalat pad waktunya.

C- Tujuan pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini agar kita sebagai hamba Allah, bisa memahami bahwa shalat adalah
salah satu ibadah yang paling utama dalam kehidupan manusia, dan untuk kita ketahui bahwa shalat
adalah ibadah yang akan dihisab pertama kali di akhirat. Dan waktu-waktu shalat sudah ada
ketentuan masing-masing dalam agama. Maka tugas kita sebagai hamba Allah melaksanakan dan
mengamalkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Selama kita masih sehat, tubuh kita bisa
bergerak, masih bisa beraktifitas dengan sempurna, laksanakanlah ibadah termasuk shalat sesuai
dengn waktu yang telah ditentukan, Agama melarang kita untuk menyia-nyiakan atau menunda
waktu shalat.

1
Ensiklopedi fiqih Jawabul masail. Hal 112
BAB II
PEMBAHASAN
A.Hadist dan terjemahan

‫قالل االمام البخاري فى صحيححه وبسنده‬


‫ان على‬++‫ا ك‬++‫يأ مم‬++‫رف ش‬++‫ا اع‬++‫ م‬: ‫ حدثنا مهدي عن غيالنى عن انس قال‬: ‫حدثنا موسى بن اسما عيل قال‬
‫ فيها ؟‬+‫ ضيعتم ما ضىعتم‬: ‫ الصالة ؟ قال‬:‫ عهدالنبي صلى هللا عليه وسلم قيل‬2

Telah menceritakan kepada [kami musa bin ismail] berkata, telah memceritakan kepada kami
[ mahdi] dan [ ghailani] dari [Anas] berkata, aku tidak pernah mengenal sesuatupun di zaman
Rosulullah SAW. Seperti apa yang terjadi sekarang.” Dikatakan kepadanya” apakah yang kau
maksud shalat ? “Anas berkata, bukankah memang benar kau telah melalaikannya ?
Kemudia dalam hadist yang lain pada kitab yang sama {shoheh Bukhari] juga diceritakan

‫قال االمام البخاري فى صحيحه وبسنده‬


‫ان ابن ابى رواداخى‬++‫ بن واصل ابوعبيدةالحداد عن عثم‬+‫ اخبرناعبدالواحد‬: ‫حدثنا عمروبن زرارة قال‬
‫ا‬++‫ م‬:‫ فقلت‬.‫و يبكى‬++‫ق وه‬++‫ دخلت على انس بن مالك بالعش‬:‫ سمعت الزهري يقول‬+:‫قال‬.‫عبدالعزيزابن رواد‬
‫ وهذه الصالة قد ضيعت‬,‫ ؟ فقالل الاعرف شيأ مما ادركت االهذه الصالة‬.‫يبكيك‬
Telah menceritakan kepada kami [ Amru bin Zurarah] berkata, telah mengabarkan kepada kami
[ Abdul wahid bin Washil Abu Ubaidah Al- haddad] dari [ Utsman bin Abu Rawwad] saudara Al-Aziz
bin Abu Rawwad, ia berkata aku mendengar [Az-Zuhri] berkata, aku pernah menemui [ Anas bin
Malik] di Damaskus, sementara saat itu ia sedang menangis. Aku lalu bertanya, Apa yang
membuatmu menangis ? Anas lalu menjawab, aku tidak pernah mengenal sesuatupun di zaman
Rosulullah SAW. Seperti apa yang aku temui sekarang setelah masalah shalat. Shalat sekarang ini
sudah dilalaikan.” [Bakar bin Khalaf] berkata, telah menceritakan kepada kami [ Muhammad bin
Bakar Al-Basrani] telah mengabarkan kepada kami [ Utsman bin Abu Rawwad] dengan hadist seperti
ini.
Berikut adalah diagram transmeter sanad hadist di atas dari Imam Al-bukhari

‫رسول هللا محمد صلى هللا عليه‬


‫وسلم‬

‫انس ابن مالك‬

‫مهدى عن غيالن‬

‫موسى بن اسماعيل‬

2
‫االمام البخارى‬
Shohih Bukhari
Shalat merupakan salah satu tanda iman. Sesuai dengan level ke imanan seorang hamba, dia akan
menyempurnakan dan memperhatikan shalatnya. Salah satu bukti dia memperhatikan shalat adalah
menunaikan shalat tersebut sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Allah SWT. Berfirman
dalam Al-qur`an surat Annisa` ayat 4
‫ان الصالة كانت على المؤمنين كتابا موقوتا‬

Artinya: sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban tang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman.
Dari Abu Dzarr Ra. Nabi SAW. Bersabda
‫صل الصالة لوقتها‬
Artinya: shalatlah sesuai dengan waktunya

Shalat merupakan rukun Islam yang ke-2, dikerjakan sebanyak lima kali dalam sehari semalam
dan diwajibkan bagi setiap mukallaf, bahkan sakit sekalipun kita tetap wajib melaksanakan shalat,
kecuali orang yang meninggal dan orang yang tidak berakal sehat tidak mendapat kewajiban untuk
melaksanakan shalat.
Shalat adalah tiang Agama dan amal ibadah ke dua yang akan dihisab oleh Allah SWT. Setelah
iman. Shalat juga termasuk rukun Islam. Sehari semalam diwajibkan shalat lima waktu. Namun
manusia sering menunda atau bahkan melalaikan shalat dengan alasan sibuk. Padahal menunda
shalat termasuk dosa besar. Dalam surat Maryam ayat 59 Allah berfirman:
‫فخلف من بعدهم خلف اضاعوا اصلوة وا تبعوا الشهوت فسوف يلغون غيا‬

Artinya: maka datanglah sesudah mereka pengganti [yang jelek] yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya. Maka mereka kelak akan menemui kesesatan.

Jika kamu berat dengan pekerjaan, tapi kamu menganggap ringan denga shalatmu, maka kamu
adalah orang yang merugi, ketahuilah pekerjaan atau kesibukan yang kita jalankan sekarang berasal
dari Allah SWT.
Dalam kitab Fathul Bari juga diterangkan
‫ اليس‬:‫ال‬++‫ ق‬,‫الة‬++‫ الص‬:‫ل‬++‫لم قي‬++‫ه وس‬++‫لى هللا علي‬++‫ ما اعرف شيأ مماكان على عهد النبي ص‬,‫عن أنس قال‬
‫ضيعتم فيها‬
Dari anas, dia berkata, saya” tidak tahu sesuatu yang tetap di masa Nabi. Ada yang mengatakan,
“shalat”. Tidak kah kalian menyia-nyiakan dalam masalh shalat.? 3

‫ا‬++‫ الاعرف شيأ مم‬:‫ ما يبكىك؟ فقال‬:‫ دخلت على انس ابن مالك بد مشق وهو يبكى فقلت‬:‫قال الزهري‬
‫ادركت االهذه الصالة وهذه الصالة قدضيعت‬
Zuhri berkata, saya pergi ke rumah Anas bin Malik di Damaskus dan dia menangis. Saya bertanya,
apa yang membuatmu menangis ?, dia berkata,” saya tidak tahu apa yang saya perbuat kecuali
shalat ini dan shalat ini di sia-siakan.” 4

3
Fathul bari. Hal 529
4
Fathul bari. Hal 530
Yang di maksud menyia-nyiakan shalat adalah menundanya sampai di akhir waktu, namun belum
sampai keluar waktunya.

B-keutamaan menyegerakan shalat pada waktunya

Keuntungan besar bagi orang yang bergegas mengerjakan shalat. Perbedaanpun tampak bagi
orang-orang yang bergegas shalat. Sejatinya bersiap dan berangkat lebih awal untuk mengerjakan
shalat, bergegas datang ke mesjid, menanti datangnya waktu shalat, mengikuti zikir hingga mengaji
merupakan diantara sebab seseorang mendapatkan ampunan. Selain itu merupakan perbuatan baik
yang berpahala besar. Sebagaimana keteranga hadist Rosulullah

‫دوا اال‬++‫ف االول ثم لم يج‬++‫داء والص‬++‫ا فى الن‬++‫ا س م‬++‫ويعلم الن‬++‫ال ل‬++‫لم ق‬++‫ان رسول هللا صلى هللا عليه وس‬
‫بح‬+‫ة و لص‬+‫ون م فى العتم‬++‫ه ولويعلم‬+‫ الي‬+‫تبقوا‬++‫ا فى التهجيرالنس‬+‫ون م‬++‫ ولويعلم‬+‫تهموا‬+‫ه النس‬++‫ علي‬+‫تهموا‬+‫انيس‬
‫التوهما ولو حبواا‬

Sesungguhnya Rosulullah bersabda: seandainya manusia mengetahui apa [ kebaikan yang


terdapat pada azan dan shaf awal, lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan cara
mengundi, niscaya mereka akan melakukannya. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang
terdapat dalam bersegera [ menuju shalat] niscaya mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya
mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada shalat isya` dan subuh niscaya mereka akan
mendatanginya. Lalu apa saja keutamaan mempersiapka atau menanti dan bergegas melaksanakan
shalat ketika azan telah berkumandang ?

1- orang yang menanti shalat itu sejatinya masih sama tengah berada dalam shalat. Artinya orang
yang menunggu shalat akan memperoleh pahala sebagaimana pahala shalat. Sebagaiman yang
disabdakan oleh Rosulullah yang Artinya : “ kalian dicatat mendapat pahala shalat selama kalian
menunggu shalat, sehingga tidak ada yang menghalanginya pulang ke rumah kecuali karena
menunggu shalat “ {muttafaqun Alaih]

2- orang yang menanti datangnya waktu shalat maka malaikat akan berdoa untuk memohon
ampunan dan belas kasihan selama ia berada dalam tempat shalatnya dan be;um berhadas.

3- menanti datangnya shalat merupakan sebab terhapusnya dosa dan diangkatnya derajat.

4- ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah lebih utama dua puluh derajat dari pada
shalat sendiri

5- kesadaran untuk melaksanakan shaalt tepat pada waktunya, berarti bukti adanya keterikatan
hati dengan sang khaliq

C- Kesimpulan

Shalat adalah tiang Agama dan merupakan amal ibadah ke dua yang akan dihisab oleh Allah SWT.
Setelah iman. Shalat merupakan rukun Islam yang ke dua setelah syahadat dan wajib kita laksanakan
lima kali dalam sehari semalam. Namun manusia sering menunda atau bahkan melalaikan shalat
dengan alasan sibuk padahal menunda-nunda waktu untuk melaksanakan shalat termasuk dosa
besar.
Daftar pustaka

-Hadist shahih Imam Al-Bukhari 529-530

-Fathul bari. Hal 339 hadist 529-530

-Ringkasan fikih lengkap: syaikh Dr. Shalih bin fauzan Al-fauzan

PT. Buku Islam Kaffah

-Fikih Islam : H. Sulaiman Rasjid

PT. Sinar Baru Al-gensindo Bandung 2006

-Al-qur`an dan terjemahan

-Ensiklopedi Fiqih “ Jawabul Masail”

Anda mungkin juga menyukai