Artinya: “Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. al-Nisa’ [04]: 103).
Adapun dalil hadits mengenai kewajiban shalat di antaranya adalah hadits yang terdapat dalam kitab
Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim:ٍ
Artinya: “Allah SWT pada malam Isra’ mewajibkabkan atas umatku lima puluh shalat, kemudian aku
terus-menerus kembali kepada Allah dan memohon keringan sehingga Allah menjadikannya menjadi
lima shalat sehari semalam.”
Shalat fardhu yang wajib dikerjakan oleh segenap umat Islam adalah shalat lima waktu. Yaitu, shalat
zhuhur, ashar, maghrib, isya’ dan subuh.
Sholat memang begitu penting dan asasi dalam interaksi hubungan vertikal dengan Allah Ta’ala dan juga
horizontal dengan sesama. Dikatakan ada hubungan dengan sesama adalah ketika seseorang melakukan
Ibadah Sholat Berjama’ah maka secara otomatis juga dia akan berinteraksi dengan tetangga dan saudara
di sekitar Masjid.
Sholatlah yang mampu mempertemukan satu dengan yang lain dan sholatlah yang mampu menjadi
ajang silaturahim antar satu muslim dengan muslim yang lain. Di antara urgensi yang lain tentang
keutamaan sholat tentu sedikit banyak sudah kita ketahui dari kitab, kajian dan berbagai macam bacaan
serta ceramah.
Di antaranya sholat sebagai tiang agama, sholat sebagai kepalanya Ibadah dan amalan yang akan
pertama kali menjadi hitungan Allah Ta’ala di hari perhitungan adalah sholat.
Sebanyak apa pun ibadah yang kita kerjakan namun luput dari membawa catatan sholat maka Ibadah
tersebut akan menjadi sia-sia belaka.
Sholat wajib lima waktu harus dilaksanakan dalam kondisi apa pun baik saat sehat, sakit maupun dalam
perjalanan atau peperangan sekalipun.
صاَل ةَ َويُْؤ تُوا ال َّزكَاةَ ۚ َو ٰ َذلِكَ ِدينُ ْالقَيِّ َم ِة ِ َِو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِيَ ْعبُدُوا هللا ُم ْخل
َّ صينَ لَهُ ال ِّدينَ ُحنَفَآ َء َويُقِي ُموا ال
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
meunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al Bayyinah: 5).
Dalam surat lain, Allah SWT berfirman:َ
"Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu. (QS. Al Baqarah: 238)
Ibnu Katsir menerangkan perihal ayat tersebut yakni peliharalah semua salat(mu) dan (peliharalah) salat
wusta. Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk. Jika kalian dalam keadaan takut
(bahaya), maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kalian telah aman, maka
sebutlah Allah (salatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kalian apa yang belum kalian
ketahui.
Allah memerintahkan agar semua salat dipelihara dalam waktunya masing-masing, dan memelihara
batasannya serta menunaikannya di dalam waktunya masing-masing.
Artinya: Dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwa dia mendengar
Jabir bin Abdullah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Yang
memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat."
(HR. Muslim) [No. 82 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., "Amal apakah yang paling utama?" Ia menjawab,
"Mengerjakan salat pada waktunya." Aku berkata lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Berjihad
di jalan Allah." Aku bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua."
Ibnu Mas'ud mengatakan, "Semua itu diceritakan oleh Rasulullah Saw. kepadaku. Seandainya aku
meminta keterangan yang lebih lanjut, niscaya beliau akan menambahkannya."
Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya amal perbuatan yang paling disukai Allah ialah
menyegerakan salat pada awal waktunya.
4. Amalan Wajibْ
Dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma bahwa ketika Nabi Shallallahualaihiwasallam mengutus Muadz
radliallahu anhu ke negeri Yaman, Beliau berkata,: "Ajaklah mereka kepada syahadah (persaksian) tidak
ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka telah
mentaatinya, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari
semalam. Dan jika mereka telah menaatinya, maka beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas
mereka shadaqah (zakat) dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan
kepada orang-orang faqir mereka". (HR. Bukhari) [No. 1395 Fathul Bari] Shahih.
5. Penggugur Dosa
Dan bila ia berdiri dan shalat lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya dan juga memujinya dengan
sesuatu yang memang Dialah yang berhak atasnya lalu mengkhusyukkan hatinya semata-semata hanya
untuk Allah, maka niscaya ia akan berlepas diri dari dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan oleh
ibunya. (HR. Muslim) [No. 832 Versi Syarh Muslim] Shahih
6. Penebus Dosaُ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Said bin Amru bin Said bin al-Ash telah menceritakan
kepadaku bapakku dari bapaknya dia berkata, "Kami berada di sisi Utsman, lalu dia meminta air wudhu
seraya berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang
muslim yang ketika waktu shalat telah tiba kemudian dia membaguskan wudhunya, khusyunya serta
shalatnya, melainkan hal itu menjadi penebus dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan
dosa besar. Dan itu (berlaku) pada seluruh waktu." (HR. Muslim) [No. 228 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
"Barang siapa yang melakukan wudu seperti wuduku ini, kemudian ia bangkit dan mengerjakan salat
Lohor, maka diampunilah baginya semua dosa yang dilakukannya antara salat Lohor dan salat Subuhnya.
Kemudian (bila) ia melakukan salat Asar, maka diampunilah baginya dosa yang ia lakukan antara salat
Asar dan salat Lohornya. Kemudian (bila) ia salat Magrib, maka diampunilah baginya semua dosa yang ia
lakukan antara salat Magrib dan salat Asarnya. Kemudian (bila) ia salat Isya, maka diampunilah baginya
dosa yang ia lakukan antara salat Isya dan salat Magribnya. Kemudian barangkali ia tidur lelap di malam
harinya; dan jika ia bangun, lalu wudu dan melakukan salat Subuh, maka diampunilah baginya semua
dosa yang ia kerjakan antara salat Subuh dan salat Isyanya. Semuanya itu adalah perbuatan-perbuatan
baik yang dapat menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan buruk.”
Dari Abdullah bin Amru, dari Nabi SAW bahwasanya suatu hari beliau pernah menyebutkan mengenai
shalat seraya bersabda: "Barangsiapa yang menjaganya, ia akan mempunyai cahaya, bukti dan
keselamatan kelak di hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mempunyai
cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat dan ia akan tinggal bersama Qorun, Firaun, Haman dan
Ubay bin Khalaf." (HR. Ahmad) [No. 6288].
Dari Imrah bin Hushain radliallahu anhu berkata: "Suatu kali aku menderita sakit wasir lalu aku tanyakan
kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang cara shalat. Maka Beliau shallallahu alaihi wasallam
menjawab: "Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup lakukanlah dengan duduk dan bila tidak
sanggup juga lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi badan". (HR. Bukhari) [No. 1117 Fathul
Bari] Shahih
Dalam setiap hari, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan salat 5 waktu, yang terdiri dari salat
Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.
Setiap waktu salat tersebut memiliki jumlah rakaat yang berbeda. Ada pula beberapa bacaan khusus
yang membedakannya.
Artinya: "Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman," (QS. An-Nisa: 103).
Salat 5 waktu tidak boleh ditinggalkan, karena amal ibadah yang satu ini merupakan tiang agama.
Dari Ibnu Abbas RA. bahwasannya Nabi SAW telah mengutus Muadz RA ke Yaman, lalu beliau bersabda
kepadanya
“Ajaklah mereka (penduduk Yaman) untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sungguh aku
adalah utusan Allah, jika mereka menaatinya, maka beritahukan mereka bahwa Allah telah mewajibkan
kepada mereka 5 salat dalam sehari semalam,” (HR. Al-Bukhari).
Sebelum memahami tata cara salat, pertama-tama Moms dan Dads harus memenuhi syarat-syarat
berikut ini:
Selain syarat, ada pula yang disebut dengan rukun salat yang harus diketahui sebelum memahami tata
cara salat, yakni:
Salam pertama
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat 5 waktu salat yang wajib ditunaikan oleh setiap
Muslim.
Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada
di waktu Subuh. Dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada
petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur," (QS. Ar-Rum: 17-18).
Inilah pembagian waktu salat dan bacaan niat salat 5 waktu bahasa Arab yang perlu dipahami:
1. Subuh
Salat Subuh merupakan salat 5 waktu yang dikerjakan paling awal, yakni sejak terbitnya fajar sampai
terbitnya matahari.
Subuh secara bahasa adalah awal siang (awwal an-nahar). Berbeda dengan tata cara salat yang lain,
salat Subuh hanya memiliki rakaat dan termasuk paling sedikit.
Karenanya, tata cara salat Subuh yang hanya punya 2 rakaat tidak bisa disamakan dengan Zuhur, Asar,
Magrib, bahkan Isya.
ض الصُّ بْح َركَعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلل تَ َعالَى َ ُأ.
َ ْصلِّى فَر
Artinya: Aku niat salat fardu Subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala.
Perbedaan salat Subuh dengan salat wajib 5 waktu lainnya adalah adanya kesunahan membaca doa
kunut.
Doa qunut
Ulama Syafi’iyah menggolongkannya sebagai sunah ab’ad sehingga bila lupa dan tidak membacanya,
maka sunah hukum menggantinya dengan sujud sahwi.
ُك َواِ نَّه َ ضى َعلَ ْي َ ض ْى َوالَ يُ ْق ِ ك تَ ْق َ َّضيْتَ فَاِ ن ِ َاَللّهُ َّم ا ْه ِدنَا فِ ْي َم ْن هَ َديْتَ َوعَافِنَا فِ ْي َم ْن عَافَيْتَ َوت ََولَّنَا فِ ْي َم ْن ت ََولَّيْتَ َوب
َ َار ْك لًنَا فِ ْي َما اَ ْعطَيْتَ َوقِنَا َش َّر َما ق
صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد َ ك َو َ ضيْتَ َواَ ْستَ ْغفِرُكَ َواَتُوْ بُ اِلَ ْيَ َك ْال َح ْم ُد َعلَى َما ق َ َار ْكتَ َربَّنَا َوتَ َعالَيْتَ فَل َ َالَ يَ ِذلُّ َم ْن َوالَيْتَ َوالَ يَ ِع ُّز َم ْن عَا َديْتَ تَب
صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم َ النَّبِ ِّي ْاالُ ِّم ِّي َو َعلَى آلِ ِه َو
Artinya: "Ya Allah tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah
kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku
sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang
telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah
yang menghukum dan bukan dihukum.Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia
orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu
segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat
kepada-Mu. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad
SAW, keluarga, dan para sahabatnya."
2. Zuhur
Salat Zuhur dikerjakan pada siang hari, tepatnya ketika matahari berada di tengah langit sampai
bayangan sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut.
Zuhur artinya di tengah siang atau waktu terang. Salat Zuhur terdiri dari 4 rakaat dengan 2 tahiyat.
Adapun bacaan niat salat 5 waktu bahasa Arab, khususnya Zuhur, yaitu:
“Usholli fardha dzuhri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu Zuhur, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
3. Asar
Salat 5 waktu yang wajib dikerjakan setelah selesai waktu salat Zuhur adalah salat Asar.
Tata cara salat Asar sama dengan salat 5 waktu yang jumlah rakaatnya ada 4, seperti Zuhur dan Isya.
Waktu salat Asar yaitu sejak bayangan benda sedikit melebihi bendanya, sampai matahari terbenam.
Jumlah rakaatnya juga sama dengan salat Zuhur, 4 rakaat dengan 2 tahiyat.
“Usholli fardha ‘ashri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu asar, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
4. Magrib
Salat Magrib merupakan salat wajib 5 waktu yang berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat.
Salat Magrib dilakukan sejak matahari terbenam, hingga mega merah sudah tak tampak lagi dilangit.
Dalam tata cara salat Magrib, Moms mesti melakukan tahiyat awal di rakaat ke-2, lalu dilanjutkan
dengan tahiyat akhir di rakaat ke-3.
Berikut ini bacaan niat salat Magrib sebagai rangkaian salat 5 waktu:
“Usholli fardha maghribi tsalaatsa raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu maghrib, tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
5. Isya
Terakhir, ada salat Isya yang ditunaikan sejak hilangnya 'mega merah', sampai terbit fajar shadiq (fajar
yang pancaran cahayanya membentang atau horizontal).
Tata cara salat Isya mirip dengan salat Zuhur dan Asar. Hal yang membedakan hanya niatnya saja.
“Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu Isya, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
Berikut tata cara salat dan doa yang benar sesuai urutannya!
1. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram. Takbiratul ihram, yaitu membaca Allâhu Akbar saat memulai salat.
Gerakan ini adalah tata cara salat yang paling awal dan wajib dilakukan.
Dengan takbiratul ihram, berarti umat Islam sudah benar-benar masuk dalam tata cara salat.
Jadi, apa yang sebenarnya boleh dilakukan sebelum salat, seperti makan dan minum misalnya, saat itu
sudah tak boleh lagi.
Cara melakukan takbiratul ihram adalah dengan mengangkat dua tangan sejajar dengan telinga dan
mengucapkan, “Allâhu Akbar".
Bersamaan dengan takbiratul ihram, bacalah niat salat 5 waktu bahasa Arab atau dengan latin.
Usai mengucapkan takbir pertama, maka lipat tangan di dada, tepatnya pada area yang mendekati hati.
“Allaahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa.
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin.Inna
sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika
umirtu wa ana awwalul muslimiin”.
Tata cara salat yang selanjutnya adalah membaca surat Al-Fatihah. Membaca surat tersebut hukumnya
wajib pada setiap rakaat salat,
Bila tidak bisa maka membaca ayat apa pun dalam surat dalam Al-Qur'an yang diketahuinya.
Boleh juga membaca zikir-zikir bila tak satu pun ayat yang diketahui.
Jika tetap tak bisa, maka cukup dengan berdiam yang lamanya seukuran orang membaca Al-Fatihah.
Tata cara salat Magrib ataupun salat 5 waktu lainnya, yakni dengan membaca surah pendek di setiap
rakaat.
Surah pendek bisa dibaca ketika Moms atau Dads selesai melafazkan surat Al-Fatihah di dalam hati.
Surah pendek dibaca pada dua rakaat pertama.
Dalam tata cara salat yang benar, Moms mesti melakukan rukuk setelah selesai membaca Al-Fatihah dan
surat pendek.
Ketika rukuk sebagai tata cara salat, Moms atau Dads harus sambil membaca:ِ
Artinya: "Maha suci Tuhanku yang maha agung dengan segala pujian-Nya” sebanyak 3 kali.
Setelah selesai rukuk, kita bisa melakukan gerakan itidal dengan membaca:
Bacaan tersebut diucapkan sekaligus mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan berdiri tegak.
"Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du."
Artinya: "Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-
apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
Sujud adalah posisi yang dilakukan dengan meletakkan kedua telapak tangan dan menempelkan dahi
serta hidung pada sajadah.
Sujud sering dianggap sebagai bagian penting dalam tata cara salat 5 waktu.
Ketika sujud, bacaan salat lengkap latin yang perlu diucapkan 'dalam hati', yaitu:
Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dengan segala pujian-Nya.” Dibaca sebanyak 3 kali.
Setelah sujud, kita bisa melakukan gerakan duduk di antara dua sujud.
Bagian dari tata cara salat yang satu ini dilakukan sambil membaca doa berikut:
Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah
rezeki dan petunjuk untukku."
7. Tasyahud Awal
Gerakan salat tasyahud awal dilakukan saat rakaat kedua pada salat Zuhur, Asar, Magrib dan Isya.
Ini juga merupakan tata cara salat yang tidak boleh dilewatkan,
Sambil melakukan duduk tasyahud awal, Moms dan Dads bisa membaca doa berikut:
“Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi
wabarakatuh.
Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar
rasulullah."
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, selawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam
sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan
semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh.
Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah,"
(HR. Muslim)
8. Tasyahud Akhir
Sebelum mengucapkan salam, Moms atau Dads harus melakukan tasyahud akhir.
Gerakan ini merupakan tata cara salat yang tidak boleh sampai dilewatkan oleh umat Muslim.
Kita dapat membaca doa berikut saat berada dalam posisi tasyahud akhir:
"Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa
aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa
aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid."
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana
Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi
Muhammad dan keluarga
Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan
keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia," (HR. Bukhari).
9. Salam
Tata cara salat yang terakhir adalah mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.
Usai salat, dianjurkan untuk berdoa dan berzikir kepada Allah SWT.
"Faṣbir 'alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ'isy-syamsi wa qablal-gurụb. Wa minal-
laili fa sabbiḥ-hu wa adbāras-sujụd."
Artinya: "Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji
Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).
Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang."
Ketika kita selesai melaksanakan tata cara salat 5 waktu, hendaknya memanjatkan doa kepada Allah
SWT.
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina," (QS. Al-Ghafir: 60).
Adapun doa setelah tata cara salat 5 waktu yang bisa diamalkan yakni:
Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika
hidup dan setelah mati."
Artinya:
"Ya Allah kami meminta kepadamu keselamatan agama, kesehatan jasmani, tambahan Ilmu, keberkahan
dalam rezeki, tobat sebelum mati, Rahmat ketika hendak mati dan Ampunan setelah mati.
Ya Allah, ringankanlah kami ketika sedang sakaratul maut, selamatkan dari api neraka, dan ampunilah
ketika sedang proses hisab."
Artinya:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami menyimpang pada kesesatan setelah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya
Engkau Maha Pemberi (Karunia)."
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan belas kasihilah mereka berdua
sebagaimana mereka berbelas kasih kepadaku di waktu aku kecil."
َ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ
اب النَّار
Artinya:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari
siksa neraka.