Allah berfirman,
Tidak ada niat usholi dalam sholat karena itu perbuatan bid’ah dalam beragama
As Suyuthi berkata,
1
‘Telah ada pada diri Rasulullah teladan yang baik‘ (QS. Al Ahzab: 21).
“Was-was dalam niat shalat dan thaharah itu adalah kebodohan terhadap
syariat atau kekurang-warasan dalam akal” (Al Amru Bil Ittiba’ Wan Nahyu
‘Anil Ibtida’, 28)
Melafalkan niat itu menimbulkan banyak efek negatif. Anda lihat sendiri
orang yang melafalkan niat dengan jelas dan rinci, lalu baru mencoba
bertakbir. Ia menyangka pelafalan niatnya itu adalah usaha untuk
menghadirkan niat. Ibnu Jauzi berkata:
“Di antara bisikan Iblis yaitu dalam niat shalat. Di antara mereka ada yang
berkata ushalli shalata kadza (saya berniat shalat ini dan itu), lalu diulang-
ulang lagi karena ia menyangka niatnya batal. Padahal niat itu tidak batal
walaupun tidak diucapkan. Ada juga yang bertakbir, lalu tidak jadi, lalu
takbir lagi, lalu tidak jadi lagi. Tapi ketika imam keburu ruku’, ia serta-merta
bertakbir walaupun agak was-was demi mendapatkan ruku bersama imam.
Mengapa begini?? Lalu niat apa yang ia hadirkan ketika itu?? Tidaklah ini
terjadi kecuali karena iblis ingin membuat dia melewatkan berbagai
keutamaan. Diantara mereka juga ada yang besumpah atas nama Allah
untuk bertakbir lebih dari sekali. Ada juga yang bersumpah dengan nama
Allah untuk mengeluarkan harta mereka atau dengan talak. Semua ini
adalah bisikan iblis. Syariat Islam yang mudah dan lapang ini selamat dari
semua penyakit ini. Tidak pernah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam
tidak juga para sahabatnya melakukan hal demikian” (Talbis Iblis, 138)
Tatacara sholat
1.Takbir
Tata Cara Takbiratul Ihram dalam Shalat
َةW ثم اْس تقبل الِقْبل، إذا ُقمَت إلى الَّصالِة فأْس ِبغ الُو ُضوَء
…فكِّبر
“Jika engkau hendak shalat, ambilah wudhu lalu menghadap kiblat dan
bertakbirlah…” (HR. Bukhari 757, Muslim 397)
Sedekap didada
Dalilnya hadits Wail bin Hujr:
َو َس َّلَم َيَض ُع َي َد ُه اْلُيْم َن ى َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه
ا َع َلى َص ْد ِر ِه َو ُه َو ِفي َع َلى َي ِدِه اْلُيْس َر ى ُثَّم َي ُشُّد َب ْي َن ُهَم
الَّص اَل ِة
3
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam meletakkan tangan kanannya di
atas tangan kirinya kemudian mengencangkan keduanya di atas dadanya
ketika beliau shalat” (HR,. Abu Daud 759, Al Baihaqi 4/38, Ath Thabrani
dalam Mu’jam Al Kabir 3322)
ان رسول هللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم إذا كَّب ر فيWWك
! يا رسول هللا: فقلت.الصالة؛ سكَت ُه َن َّية قبل أن يقرأ
بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛
… ” فذكره: ” أقول:ما تقول؟ قال
4
Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi
wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul
abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji
wal barod.
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah
menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku
sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah
kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin” (HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98)
Doa ini biasa dibaca Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat fardhu.
Doa ini adalah doa yang paling shahih diantara doa istiftah lainnya, sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (2/183).
5
َو ِإَّم ا َي ْن َز َغ َّن َك ِم َن الَّش ْي َط اِن َن ْز ٌغ َف اْس َت ِع ْذ
ِباِهَّلل ِإَّن ُه ُه َو الَّس ِم يُع اْلَع ِليُم
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar
lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushilat [41]: 36)
“tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab” (HR.
Al Bukhari 756, Muslim 394)
Jadi, membaca Al Fatihah adalah rukun shalat dan inilah yang benar insya
Allah
6
Kemudian Ruku
Bacaan ruku sama dengan bacaan sujud
"Maha suci Engkau, ya Allah, Rabb kami dan segala puji hanya bagi-Mu. Ya
Allah, ampunilah aku."
تى تستِو َيWW ثم ارَف ْع ح،تى َت طَم ِئَّن راِك ًع اWWثم ارَك ْع ح
قاِئًما
Bacaan itidal
Sami Allohu liman hamidah , Robana walakal hamdu
7
Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu’ alaihi wasallam bersabda:
Kemudian sujud
bacaan sujud
"Maha suci Engkau, ya Allah, Rabb kami dan segala puji hanya bagi-Mu. Ya
Allah, ampunilah aku."
Robigfirlii 3x
Tasyahud / tahiyat
Ucapkahlah
8
“At tahiyyaatu lillaah was shalawaatu wat thayyibaatu. As salaamu ‘alaika
ayyuhannabiyyu warahmatullah wabarakaatuh. As salaamu ‘alainaa wa ‘ala
ibaadillahis shaalihiin. Asyhadu an laailaaha illallah, wa asy-hadu anna
muhammadan abduhu wara suuluh”
(Segala ucapan selamat, salawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-
mudahan salawat serta salam terlimpahkan kepadamu wahai engkau wahai Nabi
beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan salawat dan salam
terlimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan
aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya).” (HR.
Bukhari no. 1202, Muslim no. 402)
(Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala
Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. wa barik ‘ala Muhammad
wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaKa
Hamiidum Majid).
Kemudian salam
Asalamu alaikum warohmatulloh