Anda di halaman 1dari 9

‫ َو َهَنااَن َع ِن ْا ِالْخ ِتاَل ِف‬، ‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل اِذَّل ْي َاَم َر اَن ِبُل ُز ْو ِم ْا َجلَم اَعِة‬

‫ َو َعىٰل ٰا ِهِل‬، ‫ َو ْا لَّص اَل ُة َو الَّس آل ُم َعىٰل َنِّيِب الَّر َمْح ِة‬، ‫َو الَتَفُّر َق ِة‬
‫ َأْش َهُد َأْن َّال َهَل َّال ُهللا َو ْح َد ُه اَل‬، ‫َو َاَحْص ا ِب ِه ُه َد اِة ْا ُالَّم ِة‬
‫ِإ ِإ‬
‫ َم اَش آَء ُهللا‬،‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُم ـَح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َوَر ُس وُهُل‬،‫ِرَشْيَك ُهَل‬
‫اَك َن َو َم اَلْم َيَش ْأَلْم َيُكْن اَل َح ْو َل َو اَل ُق َّو َة ِا َّال اِب ِهللا ْا لَع ِّيِل‬
، ‫ َفَيآَهُّيا ْاُملْؤ ِم ُن ْو َن‬، ‫ َفَيآَهُّيا ْا ُملْس ِلُمْو َن‬: ‫ َأَّم ا َبْع ُد‬، ‫ْا لَع ِظ ِمْي‬
‫ َفَق اَل ُهللا َتَع اَىل‬، ‫ َفَقْد َفاَز ْا ُملَّتُق ْو َن‬،‫ُاْو ِص ْي ْمُك َو ِا اَّي َي ِبَتْقَو هللا‬
‫ ِبْس ِم اِهّٰلل‬، ‫ َأُع ْو ُذ اِب ِهّٰلل ِم َن ْا لَّش ْي َط ِن ْا لَّر ِج ِمْي‬،‫ْيِف ِكَتاِبِه ْا لَكِر ِمْي‬
‫ َيآَأَهُّيا اِذَّل يَن ٰا َمُن وا اَّتُق وا اَهَّلل َح َّق ُتَقاِت ِه َو اَل‬، ‫الَّر ٰمْح ِن الَّر ِح ِمْي‬
. ‫َتُمْو ُتَّن اَّل َو َأْنْمُت ُم ْس ِلُم وَن‬
Jamaah Jumuah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
‫ِإ‬
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam dan
sehat. Itu semua adalah karunia yang teramat besar, yang Allah
Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya.
Sebagai bentuk syukur itu, marilah senantiasa semaksimal
mungkin kita melaksanakan perintah-perintah Allah dan
menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Sebagai bentuk
komitmen taqwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

1
Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya
serta berada dalam keadaan iman dan Islam, hingga
menjumpai-Nya dalam kedaan berserah diri.
Jamaah Jumuah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Pada kesempatan khutbah ini, marilah kita renungkan firman
Allah Subhanahu wa Taala Q.S. Al-Baqarah [2]: 43.
:]٢[ ‫َو َاِق ْيُم وا الَّص ٰلوَة َو ٰا ُتوا الَّز ٰك وَة َو اْر َكُع ْو ا َم َع الَّر اِكِع َنْي (البقرة‬
٤٣
“Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah
beserta orang yang rukuk,”
Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam sejak pertama kali
mendapatkan perintah shalat lima waktu, beliau senantiasa
menunaikannya dengan berjamaah. Perintah Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam untuk melaksanakan shalat
berjamaah terdapat dalam beberapa hadits di antaranya,
perintah beliau kepada utusannya, yakni Malik bin Al-Huwairits
yang akan kembali ke kampungnya.

“Kembalilah kalian dan jadilah bersama mereka serta ajarilah


mereka dan shalatlah kalian, apabila telah datang waktu shalat
hendaklah salah seorang di antara kalian azan dan hendaklah
orang yang paling tua (berilmu tentang Al Kitab & As Sunnah
dan paling banyak hafalan Al–Qurannya) di antara kalian
mengimami kalian.” (H.R. Al-Bukhari).
Hikmah Shalat Berjamaah
Menurut Jumhur Ulama, shalat berjamaah hukumnya sunnah
muakkad, sedangkan menurut Imam Ahmad bin Hanbal, shalat
berjamaah hukumnya wajib.
Terlepas dari hukum shalat berjamaah, yang jelas Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam selama hidupnya (sebagai rasul)

2
belum pernah meninggalkan shalat berjamaah di masjid
meskipun beliau dalam keadaan sakit.
Rasululah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah memperingatkan
dengan keras keharusan shalat berjamaah di masjid, melalui
sabda beliu:

‫َو اِذَّل ى َنْفىِس ِبَي ِد ِه َلَق دمهمت أن َاُم َر َحِبْط ٍب َفَيْحَتِط ُب َّمُث‬
‫ َّمُث‬، ‫َاُم َر اِب لَّص َالِة َفُي َؤ ِّذ َن َلَه ا َّمُث َاُم َر َر ُج ًال َفَي ُؤ َّم الَّن اَس‬
‫ُاَخ اِلَف ِاىَل َر ُج ٍل َالَيْش َهُد وَن الَّص َالَة َف ُأْح ِرَق َعَلِهْي م ُبُي وُهَتْم‬
‫(خبري ومسمل‬
“Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku
bertekad menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku
suruh seorang adzan untuk shalat dan seseorang untuk
mengimami manusia, kemudian aku pergi kepada orang-orang
yang tidak ikut sholat, kemudian aku bakar rumah mereka”
Pada suatu saat, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
didatangi oleh salah satu sahabat yang dicintainya, yaitu
Abdullah bin Umi Maktum. Ia berkata kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa dirinya buta dan tidak ada
yang menuntunnya ke masjid sehingga ia memohon kepada
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam agar memberinya keringanan
untuk tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya
kepadanya:

‫ َفَأِج ْب‬: ‫ َقاَل‬. ‫َه ْل َتْس َم ُع الّنَد اَء اِب لَّص َالِة ؟ َقاَل َنَع ْم‬.

3
“Apakah engkau mendengar seruan untuk shalat? Ia menjawab,
‘Ya’, beliau berkata lagi, ‘Kalau begitu, penuhilah”. (H.R. Imam
Muslim).
Begitulah seruan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
kepada umatnya agar senantiasa menunaikan shalat
berjamaah di masjid sekalipun kepada sahabatnya yang tidak
bisa melihat alias buta. Bagaimana dengan kita umatnya, yang
diberikan kenikmatan yang sempurna.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

‫ة ِاَّال ىِف‬ ‫(َالَص َالَة ِلَم ْن َج اَر اْلَمْس ِج َد ِاَّال اِب ْلَج َم اَعة َو ىِف ِر َو اَي‬
‫اْلَمْس ِج د (امحد‬
“Tidak sempurna shalat seseorang yang bertetangga dengan
masjid kecuali dengan berjamaah. Dalam suatu riwayat, kecuali
di masjid.” (H.R. Imam Ahmad).
Jamaah Jumuah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Hadits-hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya shalat
berjamaah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menekankan
bahwa shalat berjamaah dilaksanakan di masjid. Karena masjid
dibangun bukan untuk bemegah-megahan, melainkan untuk
diramaikan atau dimakmurkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman Q.S. At-Taubah [9]: 18.
‫إ َّنَم ا َيْع ُم ًر َم َس اِج َد ِهللا َمْن أَم َن اِب ِهلل َو الَيْوِم األِخ ِر َو أَق اَم الَّص َالَة‬
١٨ :]٩[ ‫َو َأىَت الَّز َكوَة َو َلْم ْخَيَش إ َّال َهللا (التوبة‬
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap
4
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut selain
kepada Allah.”
Sementara itu, shalat berjamaah memiliki begitu banyak
keistimewaan dan hikmah bagi yang mengerjakannya. Di
antaranya dari yang telah diterangkan oleh para ulama sebagai
berikut:
Pertama, Mendapatkan Pahala 27 Derajat Tingkatannya dari
pada Shalat Sendiri.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
‫َص اَل ُة اْلَج َم اَعِة َتْفُض ُل َص اَل َة اْلَف ِّذ ِبَس ْب ٍع َو ِع ِرْشيَن َد َر َج ًة‬
)‫(البخري ومسمل‬
“Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian
dengan dua puluh tujuh derajat.” (H.R. Imam Al-Bukhari dan
Muslim)
Kedua, Diampuni Dosa yang Lalu.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
‫ىَل الَّص اَل ِة‬ ‫َمْن َتَو َّض َأ ِللَّص اَل ِة َفَأْس َبَغ اْلُو ُض وَء َّمُث َم ىَش‬
‫ْل‬ ‫ِإ‬
‫يِف ا َمْس ِج ِد‬ ‫اْلَم ْكُتوَبِة َفَص اَّل َها َم َع الَّن اِس َأْو َم َع اْلَج َم اَعِة َأْو‬
)‫َغَفَر اُهَّلل ُهَل ُذ ُنوَبُه (مسمل‬
“Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu menyempurnakan
wudhunya, kemudian berjalan menuju shalatnya yang fardhu,
lalu dia melaksanakannya bersama manusia, atau bersama
jamaah, atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-
dosanya.” (H.R. Imam Muslim)

5
Siapa di antara kita yang tidak pernah melakukan dosa, maka
salah satu sebab dosa diampuni adalah menghadiri shalat
jamaah.
Ketiga, Mendapatkan Pahala yang besar
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

‫َل ْو َيْعُمَل الَّن اُس َم ا يِف الِّن َد اِء َو الَّص ِّف اَأْلَّو ِل َّمُث َلْم ِجَيُد وا اَّل َأْن‬
‫َيْس ِهَت ُم وا َعَلْي ِه اَل ْس َهَتُم وا َو َلْو َيْع َلُم وَن َم ا يِف الْهَّتِج ِري اَل ْس َتَبُقوِإا َلْي ِه‬
‫ِإ‬
‫(البخ ري‬. ‫َو َلْو َيْع َلُم وَن َم ا يِف اْلَع َتَم ِة َو الُّص ْب ِح َأَلَتْو َمُها َو َل ْو َح ْب ًو ا‬
)‫ومسمل‬
“Seandainya manusia mengetahui apa yang terdapat pada
azan dan shaf pertama, lalu mereka tidak akan
mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya
mereka akan melakukannya. Dan seandainya mereka
mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera (menuju
shalat berjama’ah), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Dan
seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada
shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya
walaupun harus dengan merangkak.” (H.R. Imam Al-Bukhari
dan Muslim)
Keempat. Shalat Isya Seakan Shalat Separuh Malam, dan
Shalat Subuh Seakan Shalat Sepanjang Semalam.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

‫اَء يِف ٍة َمَجاَعٍة َفَأَكَّنىَّلَم ا َقَّلاَم ِنْصَّلُك َف الَّلْي ِل َو َمْن‬ ‫َمْن َص ىَّل اْلِع َش‬
)‫َمَج اَع َفَأَكَّنَم ا َص ال ْي َل ُه (مسمل‬ ‫َص ىَّل الُّص ْب َح يِف‬
“Barangsiapa shalat Isya berjamaah, seolah-olah ia shalat
malam selama separuh malam, dan barangsiapa shalat Subuh

6
berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya.”
(H.R. Muslim)
Kelima, Tumbuhnya Persaudaraan dan Kasih sayang
Apabila sebuah komunitas masyarakat Muslim bertemu lima kali
dalam sehari, maka pastinya akan tumbuh kasih sayang
diantara mereka. Jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa
berjamaah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid,
maka kita akan bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak
datang ke masjid?
Seandainya jawaban yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka
kita akan bergegas menjenguk dan mendoakannya
Jamaah Jumuah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Sebagai penutup, mari kita simak nasihat dari Abdullah bin
Masud:
“Barangsiapa ingin bertemu dengan Allah di hari kiamat kelak
dalam keadaan Muslim, hendaklah ia menjaga shalat lima
waktu dimanapun ia diseru kepadanya. Sungguh, Allah telah
mensyariatkan kepada Nabi kalian dengan sunnah-sunnah
yang merupakan petunjuk. Shalat lima waktu termasuk sunnah-
sunnah yang merupakan petunjuk. Seandainya kalian shalat di
rumah kalian dan tidak shalat berjamaah di masjid, niscaya
kalian akan meninggalkan sunnah Nabi kalian. Seandainya
kalian meninggalkan sunnah-sunnah Nabi kalian, niscaya kalian
akan sesat. Dan saya melihat pada zaman kami para Shahabat,
tidak ada yang meninggalkan shalat berjama’ah kecuali
seorang munafik, yang telah diketahui kemunafikannya.”
‫ َو َنَفَع يِن َو اَّي ْمُك ِبَم اِف ْي ِه‬، ‫اَب َر َك هللا يِل َو َلْمُك ىِف ْا لُق ْر آِن ْا لَع ِظ ِمْي‬
‫ِم َن ْاَالاَي ِت َو ِذ ْكِر اْلَح ِكِمْي َو َتَقَّبَل ُهللا ِم َّنا َو ِم ْنْمُك ِتِإَالَو َت ُه َو َّن ُه‬
‫ِإ‬
7
‫ُه َو الَّس ِم ْي ُع الَع ِلُمْي ‪َ ،‬و َأُق ْو ُل َق ْو يِل َه َذ ا َفأْس َتْغِفُر َهللا الَع ِظ َمْي‬
‫َّنُه ُه َو الَغُفْو ُر الَّر ِح مْي ‪.‬‬
‫‪Khutbah ke-2:‬‬
‫ِإ‬
‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َعَىل ْح َس اِنِه َو الُّش ْكُر ُهَل َعَىل َتْو ِف ْيِق ِه َو ِاْم ِتَناِن ِه ‪.‬‬
‫َال‬ ‫َّال‬ ‫َال ِا ِإ‬
‫َو َأْش َهُد َأْن َهَل ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه ِرَشْيَك ُهَل َو َأْش َهُد‬
‫ِه‬ ‫ِإ‬
‫أَّن َس ِّيَد اَن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َوَر ُس ْو ُهُل اَّدل اِع ى إ َىل ِرْض َو اِن ‪ .‬اللُهَّم‬
‫َص ِّل َعىَل ُم َح َّم ٍد ِوَعىَل َاِهِل َو َأَحْص اِبِه َو َس ْمِّل َتْس ِلْيًم ا ِكثًرْي ا َأَّم ا‬
‫َبْع ُد ‪َ .‬فَيآَهُّيا ْا ُملْس ِلُمْو َن ‪َ ،‬فَيآَهُّيا ْاُملْؤ ِم ُن وَن ‪ُ ،‬اْو ِص ْي ْمُك َو َنْفىس‬
‫ِبَتْقَو ى هللا َفَقْد َفاَز ْا ُملَّتُقْو َن ‪َ ،‬و َقاَل َتعَاىَل َّن َهللا َو َم آلِئَكَت ُه‬
‫ِه‬ ‫َل‬ ‫ِإ‬
‫ُيَص ُّلْو َن َعَىل الَّنىِب يآ َاَهُّيا اِذَّل ْيَن آَمُن ْو ا َص ْو ا َع ْي َو َس ُمْو ا‬
‫ِّل‬ ‫ُّل‬
‫َتْس ِلْيًم ا‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َعىَل ُم َح َّم ٍد َو َعىَل آِل ُم َح َّم ٍد اَمَك َص َّلْي َت‬
‫َعىَل ْبَر اِه َمْي َو َعىَل آِل ْبَر اِه َمْي ‪َّ ،‬نَك ِمَح ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬و اَب ِرْك َعىَل‬
‫ىَل‬ ‫ِه‬ ‫ىَل‬ ‫ْك‬ ‫ِإ ٍد ِإ‬ ‫ىَل‬ ‫ٍد‬ ‫ِإ‬
‫ُم َح َّم َو َع آِل ُم َح َّم اَمَك اَب َر َت َع ْبَر ا َمْي َو َع آِل‬
‫ِإ‬
‫ْبَر اِه َمْي ‪َّ ،‬نَك ِمَح ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪.‬‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫‪8‬‬
‫َاللُهَّم اْغِف ْر ِلْلُم ْؤ ِمِنَنْي َو ْا ُملْؤ ِم َن اِت َو ْا ُملْس ِلِم َنْي َو ْا ُملْس ِلَم اِت َاَالْح يآِء‬
‫ِم ُهْنْم َو ْا َالْم َو اِت ‪ ،‬الّٰلُهَّم َأِع َّز ْا ْس َالَم َو ْا ُملْس ِلِم َنْي َو َأِذ َّل الْرِّش َك‬
‫ْآِإل‬
‫َو ْا ُملِرْشِك َنْي َو اْنْرُص ِع َب اَدَك َو ْيَن َو اْنْرُص َمْن َنَرَص ا ْيَن‬
‫ِّدل‬ ‫ِّحِد‬ ‫ُمل‬
‫َو اْخ ُذ ْل َمْن َخ َذ َل ْا ُملْس ِلِم َنْي َو َد ِّم ْر َأْعَد اَك َأْعَد اَء اِّدل ْيِن َو اْعِل‬
‫ِلَك َم اِتَك ىَل َيْو َم اِّدل ْيِن ‪.‬‬
‫اللُهَّم اْد َفِإ ْع َع َّن ا ْا لَبَالَء َو ْا لَو اَب َء َو الَّز َالِزَل َو ْا ِملَحَن َو ُس ْو َء ْا لِفْتَن ِة‬
‫َو ْا ِملَحَن َم ا َظ َه َر ِم َهْنا َو َم ا َبَط َن ِم ْن َبِدَل اَن َه َذ ا خآَّص ًة َوَس اِئِر‬
‫ْا لُبَدْل اِن ْا ُملْس ِلِم َنْي عآَّم ًة اَي َر َّب ْا لَع اَلِم َنْي ‪َ .‬ر َّبَن ا َظ َلْم َن ا َاْنُفَس َنا َوإ ْن‬
‫َلْم َتْغِف ْر َلَن ا َو َتْر ْمَح َن ا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْاَخلاِرِسْيَن ‪َ .‬ر َّبَن ا آِتنَا ىِف اُّدل ْنَيا‬
‫َح َس َنًة َو ىِف ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِق َنا َعَذ اَب الَّناِر‬

‫‪9‬‬

Anda mungkin juga menyukai