PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna. Islam telah mengatur seluruh sisi
kehidupan manusia. Kesempurnaan Islam pun telah Allah jelaskan dalam Q.S.Al-
Maidah ayat 3:
ف إِّل ِ ْث ٍم ۙ فَإِ َّن ٱهَّلل َ َغفُو ٌر َّر ِحيم َ فَ َم ِن ٱضْ طُ َّر فِى َم ْخ َم
ٍ ِص ٍة َغ ْي َر ُمتَ َجان
Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
Dari ayat tersebut, betapa Allah menjadikan Islam rahmatan lil alamin dan
sesempurna agama. Islam membawa perubahan bagi manusia dari seluruh sisi
baik berupa ibadah, muamalat, maupun hablum minal alam. Ajaran Islam juga
Salah satu persoalan yang diatur secara rapi dan sempurna oleh islam yakni
Salat. Salat adalah ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang
1
telah ditentukan syara”. Juga salat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin)
Salat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah
mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Salat
merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Salat didirikan atas lima sendi
(Islam).
Salat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali,
tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain salat
wajib ada juga salat–salat sunah, dan salat itu sangat dianjurkan berjemaah. Salat
berjemaah lebih utama dan lebih baik dari pada salat sendirian sebagaimana sabda
Rasulullah.S.A.W:
صلَّى
َ ِصانِ ْي َحبِ ْيبِ ْي َرس ُْو ُل هللا
َ أو
ْ :وعن أبي هريرة رضي هللا عنه قال
1
Al-Mahfani,Khalilurrahman, Buku Pintar Shalat, Tanggerang : Wahyu Media, 2007 hal 128
2
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Kekasihku Rasulullah saw. telah memberikan
pesan kepadaku, lalu beliau bersabda kepadaku, “Wahai Abu Hurairah, salatlah
bersama jemaah meskipun dengan duduk, karena sungguh Allah ta’’la akan
memberikanmu di setiap salat jemaah dua puluh lima pahala salat dengan tanpa
berjamaah.”
Dalam pelaksaan salat berjemaah ada pula aturan atau ketentuan. Aturan itu
harus sesuai dengan syariat islam. Salat berjemaah diluar syariat tidak
diperbolehkan, salah satu aturannya adalah setiap salat harus diluruskan dan
َ ُون الصُّ ف
وف َ َُف ْال َماَل ئِ َكةُ َربِّهَا؟ ق
َ يُتِ ُّم:ال ُّ ْف تَص َ يَا َرس:فَقُ ْلنَا
َ َو َكي,ُِول هللا
Jabir bin Samurah RA berkata: Rasulullah SAW hadir di hadapan kami seraya
https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/03/27/bolehkah-shaf-renggang-dalam-shalat/(pada
tanggal 10 September 2020 pukul 13.53)
3
hadapan Tuhan? Nabi SAW bersabda: Mereka menyempurnakan saf pertama dan
merapatkannya (HR Muslim: 430; Abu Dawud: 661; Nasai: 816; Ahmad: 21062).
kalangan ulama, ada yang menyatakan wajib, ada yang menyatakan boleh. Yang
Salah satunya adalah hadis riwayat al-Bukhari dari Anas bin Malik:
حدثنا أبو الوليد قال حدثنا شعبة عن قتادة عن أنس بن مالك عن النبي
صلى هللا عليه وسلم قال سووا صفوفكم فإن تسوية الصفوف من إقامة
الصالة
kepada kami Syu’bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Luruskanlah saf kalian, karena lurusnya saf
Dari pendapat diatas, menyatakan bahwa lurusnya saf pada salat berjemaah
adalah bagian dari di tegakkannya salat dan wajib untuk meluruskan, menentukan
sahnya salat.
perbedaan cara pelaksaan salat berjemaah di masjid atau mushalla. Ada yang tetap
seperti biasa yaitu saf lurus dan rapat. Ada saf nya yang direnggangkan (50-100
cm) dan ada yang sampai 1 Meter. Sementara ada pula yang berpendapat tidak
4
boleh salat berjemaah berenggang karena Rasulullah memerintahkan saf harus
lurus dan rapat. Sebaiknya, untuk saat sekarang ini, salat berjemaah dilakukan di
rumah. Ada pula yang melaksanakan salat di rumah saja. Hal ini disebabkan oleh
orang terjangkit lebih banyak daripada biasanya. Penyakit dikatakan wabah ketika
penyakit itu sudah lama tidak pernah menjangkiti masyarakat, datang penyakit
baru yang sebelumnya tidak diketahui, dan penyakit tersebut adalah penyakit yang
baru pertama kali menjangkiti masyarakat di daerah itu dan salah satu yang terjadi
orang yang terpapar covid-19 ini. Maka untuk menjaga dan mengantisipasi kontak
dengan orang yang mungkin terpapar virus corona ini, dilakukan sebuah ikhtiar
atau upaya dengan merengangkan saf ketika salat berjemaah. Hal ini ada yang
2
https://www.alodokter.com/virus-corona (pada tanggal 08 September 2020 pukul 13.53)
5
Melihat fenomena ini, masalah salat berjemaah antara rapat dan renggang ini
sangat menarik untuk dibahas dalam sebuah karya ilmiah. Maka penulis tertarik
untuk membuat karya ilmiah dengan judul ”salat berjemaah tanpa merapatkan saf
Agar tidak terjadi keraguan bagi pembaca dalam memahami dan menganalisa
pembahasan dalam karya ilmiah ini, juga agar penulis tidak keliru dan tidak
menyimpang dari masalah yang sedang dibahas, maka penulis membatasi masalah
yang akan dibahas, yaitu: Pandangan islam mengenai salat berjemaah tanpa
C. Penjelasan Judul
6
Untuk menghindari kekeliruan pembaca saat membaca dan memahami
karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan setiap kata yang tertera di dalam
judulnya:
1. Salat:
2. Berjemaah:
3. Tanpa:
4. Saf:
Deret.
5. Wabah:
sejumlah besar
6. Pandangan:
Pendapat seseorang.
7. Islam:3
3
Kamus KBBI
7
Agama yang diajarkan nabi Muhammad SAW, berpedoman pada
SWT.
D. Tujuan Penulisan
sebagai berikut:
1. Tujuan umum:
2. Tujuan khusus:
SWT.
8
d. Untuk memenuhi satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN) dan
E. Metode Penulisan
dengan menganalisis.
F. Sistematika Penulisan
9
Untuk memudahkan penulisan karya ilmiah ini, penulis akan
saran
BAB II
10
HAKEKAT SALAT BERJAMAAH
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
dalam bentuk ucapan dan perbuatan yang diketahui dan khusus. Diawali dengan
takbir dan ditutup dengan salam. Disebut salat karena kata itu mencakup doa.
merupakan tanda untuk berkumpul. Dan boleh juga menggunakan sebutan: Masjid
al-Jami’ sebagai tambahan, seperti ucapan anda: al-haqqu al-yaqiinu dan haqqu
al-yaqqin, yang berarti masjid hari ini yang mengumpulkan Jemaah. Dan hakikat
sesuatu yang meyakinkan. Sebab, penambahan sesuatu pada dirinya sendiri tidak
4
boleh dilakukan, kecuali berdasarkan pada estimasi ini. Dan al-jamaah berarti
11
Sedang menurut istilah syariat, Jemaah dipergunakan untuk sebutan
perkumpulan tersebut adalah dua orang, yaitu imam dan makmum. Disebut salat
Jemaah karena karena adanya pertemuan orang-orang yang salat dalam bentuk
perbuatan: tempat dan waktu. Jika mereka meninggalkan keduanya atau salah satu
dari keduanya tanpa adanya sebab, maka menurut kesepakatan para imam, hal itu
dilarang.
sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang yakni imam dan makmum. Cara
kepada allah dalam bentuk ucapan dan perbuatan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
12
- Salat gerhana matahari dan bulan.
- Salat jenazah.
Salat yang dilakukan secara berjemaah lebih baik dan lebih utama dari
salat yang dilakukan sendirian (munfarid). Demikian halnya dengan salat wajib
lima waktu, dapat dilakukan sendirian (meskipun yang utama dilakukan secara
untuk salat berjemaah dan satu derajat untuk salat yang dilakukan sendirian. Nabi
Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian dua
merupakan arti atau gambaran secara matematis, artinya kelipatan yang lugas dan
pasti. Namun tersirat makna bahwa dalam salat berjemaah terkandung hikmah dan
keutamaan yang sangat banyak, yang tidak didapat dengan salat sendirian.
13
Salat berjemaah adalah fardhu’ain bagi orang laki-laki yang mukallaf
perjalanan, yakni untuk salat wajib lima waktu. Hal itu didasarkan
ِ َْو ْليَأْ ُخ ُذوا أَ ْسلِ َحتَهُ ْم فَإِ َذا َس َج ُدوا فَ ْليَ ُكونُوا ِم ْن َو َرائِ ُك ْم َو ْلتَأ
ت
maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
14
Ulama berselisih pendapat tentang hukum salat berjemaah, ada yang
mengatakan fardu’ain, ada pula yang mengatakan sunah mu’akkad. Namun, yang
terbanyak mengatakan bahwa hukumnya adalah sunah mu’akkad. Hal ini antara
lain didasarkan pada Hadist Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa salat
berjemaah lebih baik daripada salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat. Jika
mengandung makna bahwa salat sendirian tetap sah. Bila hukumnya wajib, maka
salat sendirian tidak sah dan Rasulullah SAW tidak membandingkan antara
keduanya.
hukumnya wajib antara lain didasarkan pada hadist nabi yang artinya sebagai
berikut:
bertanya: “Wahai Rasulullah, saya tidak punya penuntun yang akan membimbing
lalu mengabulkannya. Namun ketika orang tersebut berbalik hendak pergi, Nabi
pun menjawab: “Ya.” Rasul bersabda: “Maka jika demikian wajib”. (HR.
15
Jumhur ulama berpendapat bahwa salat berjemaah hukumnya sunah
muakkad, yakni amalan sunah yang amat sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Artinya, Allah SWT telah menyuruh mengerjakan salat berjemaah dngan orang-
kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud,
16
Dengan demikian, Allah SWT akan menghukum orang yang tidak mau
yang agung, serta manfaat yang bermacam-macam. Karenanya, salat Jemaah itu
disyariatkan. Dan itu menunjukkan, hikmah yang ada menuntut bahwa salat
Jemaah itu fardhu’ain. Di antara manfaat dan hikmah yang karenanya salat
1. Allah SWT telah mensyariatkan umat ini untuk berkumpul pada waktu-
mencari pahala dan takut akan adzan-Nya serta menginginkan apa yang
ada di sisi-Nya.
6
Ali, Said Bin, Panduan Shalat Lengkap, Jakarta Timur : Almahira, 2007 hal 367
17
4. Ta’aruf, saling kena-mengenal. Sebab, jika sebagian orang mengerjakan
salat dengan sebagian lainnya, maka akan terjalin ta’aruf. Dengan ta’aruf
ini dapat diketahui beberapa kerabat sehingga akan terjalin hubungan yang
lebih erat. Dan darinya akan diketahui orang asing yang jauh dari
7. Memberi tahu orang yang tidak tahu. Sebab, banyak orang yang
mengetahui beberapa hal tentang apa yang ditetapkan dalam salat melalui
salat Jemaah. Mereka juga dapat mendengar bacaan dalam salat sehingga
menjalankannya.
belah. Sesungguhnya umat itu bersatu dalam ketaatan kepada ulil amr.
18
Dan salat Jemaah ini merupkan kekuasaan kecil, karena Jemaah ikut
kepada satu imam dan mengikutinya secara persis. Dan itu membentuk
10. Membiasakan seseorang untuk bisa menahan diri. Sebab, jika seseorang
َّمرْ صُوص
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.” (ash-Shaff:4)
12. Menumbuhkan dalam diri kaum muslimin perasaan sama dan sederajat
13. Bisa memantau keadaan kaum kafir miskin, orang sakit, dan orang-orang
14. Mengubah perasaan orang-orang terakhir dari umat ini akan apa yang
pernah dijalani oleh orang-orang pertama dari umat ini pada zaman dulu.
19
15. Berkumpulnya kaum muslimin di masjid dengan mengharapkan berbagai
hal yang ada di sisi Allah yang dapat menjadi sarana turunnya berbagai
macam berkah.
18. Dakwah ke jalan Allah Azza wa Jalla dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
1. Salat Jemaah dua puluh tujuh kali lipat dari pada salat sendirian.
memperoleh pahala dua puluh tujuh kali lipat dari pahala orang yang salat
sendirian. Hal ini didasarkan pada hadist Abdullah bin Umar ra.
ًصالَةَ ْالفَ ِّذ بِ َسب ٍْع َو ِع ْش ِري َْن َد َر َجة ُ صالَةُ ْال َج َما َع ِة تَ ْف
َ ض ُل َ
20
“Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian
Beberapa orang yang berpendapat bahwa salat Jemaah itu tidak wajib telah
menggunakan hadits-hadits tersebut sebagai dalil. Dan bahwa bentuk kata afhdal
Hal itu didasarkan pada hadist Mu’adz bin Jabal ra. Dari Rasulullah SAW:
dengan Jemaah yang banyak itu dianjurkan jika dijamin aman dari
terlambat).
dalam jaminan dan perlindungan Allah sampai dia memasuki waktu sore.
8. Berkumpulnya para malaikat malm dan malaikat siang dalam salat subuh
dan ashar. Berkumpulnya para malaikat itu pada waktu salat subuh dan
21
ashar merupakan salah satu bentuk kelembutan Allah SWT kepada hamba-
mereka, serta membiarkan para malaikat itu bersama mereka pada waktu-
Rabb mereka, sehingga kesaksian yang akan diberikan oleh para malaikat
10. Orang yang menunggu salat berjemaah masih terus dalam keadaan salat,
sebelum dan sesudah, selama dia masih tetap berada di tempat salatnya.
11. Para malaikat mendoakan orang yang salat berjemaah sebelum salat dan
setelahnya selama dia masih tetap berada di tempat salatnya, selama dia
12. Keutamaan barisan pertama dan barisan sebelah kanan dalam salat Jemaah
bersabda:
لَ ْو يَ ْعلً ُم النَّاسُ َما فِي النِّ َدا ِء َوالصَّف األَ َّول ثُ َّم لَ ْم يَ ِج ُدوا إِاَّل
22
“Jika manusia mengetahui pahala yang ada dalam panggilan
bersabda:
ِ صفُ ْو
ف ِ ال أَ َّولُهَا َو َشرُّ هَا
ُ آخ ُرهَا َو َخ ْي ُر ¶ِ الرِّج
َ ِ َُخ ْي ُر الصُّ ف
وف
23
يَا َرسُوْ َل هللا:ُصلُّونَ َعلَى الصَّفِّ األَ َّول قَالُوا
َ إِ َّن هللاَ َو َماَل ئِ َكتَهُ ي
sebanyak tiga kali, sedang atas barisan kedua satu kali saja.
24
BAB III
A. SHAF
1. Pengertian Shaf
Shaf itu berasal dari syafa yashuffu shaffan yang artinya berjajar atau
ۚ صفًّا لَقَ ْد ِج ْئتُ ُمونَا َك َما َخلَ ْقنَا ُك ْم أَ َّو َل َم َّر ٍة
َ َو ُع ِرضُوا َعلَ ٰى َرب َِّك
25
menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan
صفًّا
َ ت ّٓ ٰ َوال
¶ِ ّص ٰف
“Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf” (Q.S ash-
shafat : 1)
rata, lurus dan rapat. Bahkan beliau mewanti-wanti bahwa beliau akan
7
Sholehudin, Wawan Syafwan, Shalat Berjemaah Dan Permasalahannya, Bandung :
https://www.google.com/search?client=firefoxbd&q=hukum+merenggangkan+shaf+shalat+,
26
mengetahui kerapian saf makmum para sahabat dari belakang
punggung beliau.
kerapian dan kerataan saf-saf itu bagian dari kesempur naan salat.
Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah dia bersabda : “Lurus rapatkan shaf
kalian, karena lurus rapatnya shaf adalah bagian dari kesempurnaan tegaknya
Yang dimaksud rapi dalam saf adalah barisan dan jajaran Jemaah lurus dan
rapat. Tata caranya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini menunjukan
ungkapan yulziqu mankib bil mankib wal qadam bil qadam (merapatkan bahu
dengan bahu dan kaki dengan kaki kawan di sampingnya) dan tarashshu (saling
27
merapatkan bahkan dengan tekanan demikian pula dengan tarashshu yang dari
kata roshshon yang menurut bahasa artinya juga nempel atau rapat.
Jika di perhatikan secara manthiqiyah, seadanya lafal tersebut tentu betapa akan
rapatnya badan Jemaah antara satu dengan lainnya. Pertanyaannya, dapatkah salat
dilaksanakan dengan benar dan sempurna bila satu sama lain serapat itu?. Adakah
dalam sujud itu ialah dilarang merapatkan kedua sikut ke lambung (harus
renggang). Jika sikut direnggangkan dari lambung, tentu perlu ruang atau
jarak secukupnya. Jadi tidak mungkin pada waktu berdiri bahu dengan
bahu dirapatkan.
karena itu akan sangat mengganggu terutama pada duduk tasyahud akhir.
Kondisi ini memustahilkan pada waktu berdiri rapat antara kaki dengan
kawan disebelahnya.8
8
Sholehudin, Wawan Syafwan, Shalat Berjemaah Dan Permasalahannya, Bandung :
28
Dari dalil-dalil kesempurnaan posisi dalam salat, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa yang dimaksud merapatkan bahu Jemaah salat itu tanpa
tuma’ninah duduk. Jadi perlu jarak yang memadai untuk dapat terlaksananya
semua itu.
rapatkannlah saf-saf dan istilah celah-celah dan kekosongan. Tentu celah di sini
merapikan saf itu ialah tidak membiarkan kekosongan yang sebernanya masih
B. Wabah
1. Pengertian Wabah
isolate microbial atau kluster kasus yang tidak biasa atau terjadinya
29
Pengertian Wabah Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian wabah menurut para ahli yaitu :
telah meluas secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit.
menular
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu
30
Wabah adgalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat
2. Bentuk-bentuk Wabah
lebih ditekankan pada konsep prevalensi yang berlebihan dan tidak selalu
epidemic)
31
C. Penyakit Covid 19
1. Pengertian covid 19
2. Gejala covid 19
9
https://medan.tribunnews.com/2020/03/20/penjelasan-lengkap-tentang-virus-corona-
pukul 13.53)
32
sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa
Batuk kering
Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus
Diare
Sakit kepala
Konjungtivitis
Ruam di kulit
yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya
33
BAB IV
hukum agama. Edukasi dan informasi terkait virus terpapar dan gejala-
34
Terlebih bagi umat Muslim, khususnya Indonesia sebagai negara
Namun, adanya hadis palsu yang masih langgeng dijadikan rujukan umat
19.
Maka dari itu, sebagai umat yang maju dan cerdas tetap berhati-
hati ketika melihat sebuah hadis. Pun para ulama ketika berhujjah, tetap
membimbiing umat.
mengelurkan surat edaran Komisi Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang
35
mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke
negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada,
jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin
Zaid).
dicampurbaurkan dengan yang sehat.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah)
dan hal yang menimbulkan madlarat.” (HR Ibn Majah dan Ahmad ibn Hanbal
Namun, ada juga hadis dhaif yang sering menjamah dan diyakini masyarakat
Muslim pada umumnya. Dr. Agung Danarto merincikan hadis-hadis dhaif sebagai
berikut:
10
Al-Kandahlawi, Syaikh Maulana Muhammad Sa’ad, Muntakhab Ahadist Dalil-Dalil Pilihan
36
Dari Anas bin Malik r.a. Rasulullah saw bersabda:
ْص ِرفَت
ُ ض ْ س َما ِء َعلَى أَه ِْل
ِ األر َّ إِنَّ هللاَ تَ َعالَى إِ َذا أَ ْن َز َل َعا َهةً ِم َن ال
penduduk bumi maka Allah menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang
meramaikan masjid.” (Hadits riwayat Ibnu Asakir (juz 17 hlm 11) dan Ibnu Adi
Hadis ini dinyatakan sebagai hadis dhaif oleh Nashir al-Din al-Albani dalam kitab
Silsilat al-ahadits al-Dho’ifat wa al-Maudhu’at, juz IV, hal. 222, hadis no. 1851.
ف َع ْن ُه ْم َ َساج ِد ف
َ ص َر ِ أرا َد هللا بِقَ ْو ٍم عاهةً نَظَ َر إِلَى أه ِْل ال َم
َ إِذا
“Apabila Allah menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Allah melihat ahli
masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka.” (Riwayat Ibnu Adi (juz 3 hlm
233); al-Dailami (al-Ghumari, al-Mudawi juz 1 hlm 292 [220]); Abu Nu’aim
dalam Akhbar Ashbihan (juz 1 hlm 159); dan al-Daraquthni dalam al-Afrad
37
Hadis ini adalah hadis dha’if. (lihat Nashiruddin al-Albani, Shahih wa Dha’if al-
“اج ِد
ِ س ُ ْس َما ِء أُ ْن ِزلَت
َ ص ِرفَتْ عَنْ ُع َّما ِر ا ْل َم َّ ”إِ َذا َعا َهةٌ ِم َن ال
“Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang
(juz 3 hlm 232). Al-Baihaqi berkata: “Beberapa jalur dari Anas bin Malik dalam
diamalkan)”.
(jaga jarak) minimal 1 meter dari orang yang terindikasi menderita corona.
Karena kita tidak bisa mengetahui secara pasti seseorang positif corona
atau tidak, maka sistem jaga jarak dan tidak kontak langsung kini
langsung pada amal ibadah, seperti haji dan umrah, shalat jamaah, shalat
38
Jumat, shalat jenazah, dll. Sebagian dari panduan ibadah dan penyikapan
terpisah karena wabah yang melanda, ada beberapa poin penting yang
1. Jika sudah ada instruksi dari pihak berwenang (dalam hal ini pemerintah &
menaatinya.
masjid.
3. Jika belum ada larangan atau imbauan khusus untuk daerah tertentu,
daerahnya masih steril, maka shalat Jumat dan jamaah di masjid tetap
dilaksanakan seperti biasa, demi menjaga syiar Islam. Dalam kondisi ini,
mestinya.
39
Berikut pendapat para ulama tentang shalat berjamaah dengan social
distancing (jaga jarak 1 meter atau lebih antara jamaah): Shalat di masjid
dengan model social distancing tidak dianggap shalat berjamaah, shalat ini
salat tapi tidak mengurangi rukun salat. Jadi saf renggang itu tidak
40
maka berjarak itu tidak mengurangi atau tidak merusak rukun
11
http://youtu.be/UVsEQjzt7r4.Ceramah Ustad K.H. Abdullah Gymnastiar. Shalat jaga
Jarak, Saf Renggang Tidak Membatalkan Sholat. Pada Tanggal 12 September 2020 pukul
14.55.
Merenggangkan Saf 1 Meter Karena wabah. Pada Tanggal 12 September 2020 pukul
15.00 WIB.
Http://youtu.be/q02cMCq1jqQ. Ceramah Shaikh Sa’ad bin Sashir Asy-Syatsri. Shaf Shalat satu
Meter Apakah salatnya Sah. Pada Tanggal 12 September 2020 pukul 15.00 WIB.
41
shaf tidak mengapa, walaupun seorang harus shalat sendiri di
ulama yang beragumen bahwa hal itu bukan termasuk wajib salat.
adalah nilai hambatan atas hakekat nya yang tidak akan terpenuhi
42
kebaikan salat. Dimana kebaikan sesuatu adalah nilai tambah atas
5. Buya Yahya.
shaf yang renggang disana aka nada setan yang mengganggu ketika
kita salat, dan akan membisikan godaan kepada kita agar salat kita
ketika ada shaf yang renggang di depan kita, maka kitab oleh
12
mengisinya dengan maju ke depan secara pelan. Dalam
12
Http://youtu.be/6-dVe5c1pj8. Ceramah Ustad Buya Yahya. Hukuman Bagi Yang
Merenggangkan Shaf Sholat Berjemaah. Pada Tanggal 12 September 2020 pukul 15.00
WIB.
43
termasuk ke dalam fadilah Jemaah, dalam merapatkan shaf itu,
jemah ada ketika merapatkan shaf dan ketika itu jugalah malaikat
tetapi bila suatu daerah tersebut sudah rawa akan wabah maka
tinggalkan jika ada sesuatu dan itu tidak masalah, apalagi sunnah.
terjadi sesuatu lebih baik kita Kembali ke hukum asal yaitu salat
44
C. Analisis Penulis
Seperti yang penulis jabarkan sebelumnya, bahwa shaf adalah barisan dan
jajaran Jemaah lurus dan rapat. Shaf merupakan bagian dari kesempurnaan salat.
Pada saat ini semua negara khususnya Indonesia telah terjadi wabah yaitu
covid-19 yang di haruskan jaga jarak. Dan pada salat berjemaah harus dengan
atas berkesimpulan bahwa, shaf renggang atau tanpa merapatkan shaf salatnya
Dan lebih baik melakukan salat berjemaah di rumah atau salat sendiri ntuk
Dan ulama lebih cenderung boleh salat berjemaah dengan shaf renggang
karena di nasehatkan oleh ustad AA Gym dalam islam menjauhi kemudaratan itu
lebih di utamakan dari pada mendatangkan kemanfaatan, artinya “kalau rapat shaf
bisa mendatangkan kemudaratan, maka berjarak itu tidak mengurangi rukun salat.
Oleh karena itu lebih baik melakukan salat di rumah saja dan berjaga jarak dan
45
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
shalat berjemaah tenpa merapatkan shaf ketika wabah covid 19, maka dalam
dua orang, rapat ketika merapikan saf itu ialah tidak membiarkan
Salah satu wabah pada saat sekarang ini adalah wabah penyakit covid
19, yang mana wabah ini harus berjaga jarak antara orang lain sejarak
46
1 meter. Demikian juga dengan salat berjemaah, salat berjemaah
berjarak itu tidak mengurangi atau tidak merusak rukun salat”. Shaf
kita itu tidak boleh membuat kita mendapatkan musibah untuk jiwa
kita”.
B. SARAN
dan Sunnah Rasulullah dalam Hadistnya serta tidak menyalahi apa yang
2. Penulis menyarankan agar lebih baik shalat di rumah saja dari pada shalat
terhindar dari covid 19. Dan menjaga kesehatan dan patuhi protocol
kesehatan.
3. Bagi pada wilayah yang zona pe dari covid 19, sudah boleh melaksanakan
masker, cuci tangan, dan jaga jarak 1 meter atau tanpa merapatkan shaf,
47
4. Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan atas apa yang telah
penulis paparkan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran yang
48