Sebutkan apa saja sikap hidup yang bisa dicontoh dari nabi Ibrahim dan nabi ismail!
Setelah dapat mengambil pelajaran dari nabi Ibrahim dan nabi ismail, buatlah satu teks narasi bebas
yang menceritakan tentang pelajaran hidup yang diambil dari nabi Ibrahim dan nabi ismail!!
1
Link Video Pembelajaran
https://youtu.be/nk-5kTHuFvA
https://youtu.be/suvBWrbKRFU https://youtu.be/suvBWrbKRFU
2
Shalat jum’at dan sholat sunnah duha
Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik Anak-Anak, Apa keistimewaan hari Jumat?
Mengapa umat Islam melaksanakan salat Jumat? Rasulullah saw. bersabda bahwa “Hari Jumat adalah
tuannya semua hari dan hari yang paling agung. Bahkan bagi Allah, hari Jumat lebih agung dari pada hari
raya Idulfitri dan Iduladha.” Inilah keistimewaan hari Jumat. Pada malam dan siang hari Jumat, kita
dianjurkan untuk membaca surah al-Kahfi. Kita juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca selawat
kepada Nabi saw. Bagaimana bacaan selawat yang biasa kalian baca di rumah? Ayo berselawat! Umat
Islam diperintahkan untuk mendirikan salat Jumat berdasarkan firman Allah Swt. berikut Terjemah:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka
segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Jumu’ah/62: 9)
kisah perjalanan hijrah Nabi saw. dari Makkah ke Madinah? Rasul saw. mendirikan salat jumat
pertama dalam perjalanan hijrah. Beliau bersama rombongan melanjutkan perjalanan setelah beberapa hari
tinggal di Quba dan membangun Masjid Quba. Ketika itu hari Jumat pagi. Sebelum sampai di Madinah,
waktu salat Jumat telah tiba. Rasul saw. bersama rombongan mendirikan salat Jumat di perkampungan
Bani Salim bin Auf. Tepatnya di sebuah lembah (Wadi) ar-Ranuna. Sekarang di tempat ini terdapat masjid
yang diberi nama “Masjid alJum’ah.” Sebelum Nabi saw. tiba di Madinah, kaum muslim telah mendirikan
salat Jumat. Salat Jumat ini dipimpin oleh Abu Umamah As’ad bin Zararah. Abu Umamah adalah salah
seorang dari dua belas orang yang melakukan baiat Aqabah II.
1. Tata cara shalat jumat
▪ Menyegerakan pergi ke masjid untuk salat Jumat.
▪ Masuk ke masjid dengan mendahulukan kaki kanan dan berdoa.
▪ Menjaga adab di dalam masjid antara lain a) menjaga kebersihan dan tidak mengotori masjid dan b)
tidak berdiam diri bagi orang yang sedang junub dan haid.
▪ Dianjurkan melakukan salat sunah Tahiyatul Masjid. Salat Tahiyatul Masjid adalah salat dua rakaat
yang dikerjakan sebagai penghormatan ketika kita memasuki masjid. ▪ Dianjurkan melakukan salat
sunah lain sebelum azan dikumandangkan.
▪ Ketika masuk waktu salat Zuhur, muazin mengumandangkan azan. Bagaimana sikap kalian jika
mendengar azan? Ada masjid dengan muazin yang mengumandangkan satu kali azan salat Jumat.
Ada juga yang mengumandangkan dua kali azan. Pada masjid yang mengumandangkan dua kali azan,
setelah azan pertama, jemaah diberi kesempatan untuk melakukan salat sunah qabliyah Jumat.
Selanjutnya muazin mengumandangkan azan kedua.
▪ Khatib menyampaikan dua khutbah di atas mimbar sambil berdiri. Khutbah pertama dan kedua
dipisahkan dengan khatib duduk. Ketika khatib duduk, jemaah dianjurkan untuk berdoa. Waktu
antara dua khutbah termasuk waktu mustajab untuk berdoa.
▪ Setelah khatib selesai berkhutbah, muazin mengumandangkan ikamah.
▪ Dalam pelaksanaan salat berjemaah, meluruskan dan merapatkan saf (barisan) merupakan
keutamaan dan kesempurnaan salat berjemaah, termasuk dalam salat jemaah Jumat.
3
B. Pilihlah peran yang kalian hendak peragakan!
C. Praktikkan salat Jumat dengan bimbingan gurumu!
3. Aspek Penilaian
Skor Penilaian
4 Amat Baik Semua gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancar
3 Baik Sebagian besar gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancar
2 Cukup Separuh gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancar
1 Kurang Sebagian kecil gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancer
Selain melakukan ibadah wajib, kaum muslim dianjurkan juga melakukan ibadah sunnah, salah
satunya yaitu mendirikan sholat sunah dhuha. Sholat sunah menjadi ibadah tambahan dan bernilai pahala.
Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang diyakini dapat memudahkan rezeki bagi siapa saja
yang mengerjakannya. Kebanyakan umat muslim melaksanakan sholat dhuha karena memiliki hajat untuk
dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT.
Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang dilaksanakan pada waktu dhuha (pagi hari)
ketika matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya hingga menjelang dzuhur. Sholat
dhuha baik dilaksanakan di awal waktu maupun akhir waktu dan pelaksanaanya tidak jauh berbeda dengan
shalat fardhu pada umumnya dan dilakukan minimal dua rakaat.
Sholat dhuha sendiri merupakansalah satu sholat sunah yang sangat dianjurkan karena memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
4. Tata cara shalat duha
Niat Sholat Dhuha
Bacaan niat sholat dhuha
ْن مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء هَّلِل ِ َتعَ الَى
ِ اُصَ لِّيْ ُس َّن َة الضُّحَ ى رَ ْكعَ َتي
Usholli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’aalaa.
Artinya: saya berniat mengerjakan sholat sunah dhuha dua rakaat semata-mata karena Allah ta’ala.
Rakaat Pertama
Takbiratul ihram adalah ketika jari-jari dirapatkan dihadapkan ke depan dan mengangkat kedua
tangan dengan ujung jarinya sejajar dengan pundak atau telinga seraya mengucapkan “Allahu Akbar” dan
pandangan mata melihat ke arah sujud.
Menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri. Setelah tangan
berada di posisi itu secara sempurna, dilanjutkan membaca iftitah.
Doa Iftitah
Terdapat beberapa hadis yang membahas mengenai bacaan doa iftitah. Untuk lebih jelasnya
Grameds bisa langsung menanyakan kepada ahli fiqih. Dan yang sering dibaca oleh masyarakat Indonesia
adalah sebagai berikut:
4
هللا ب ُْكرَ ًة َوَأصِ ياًل
ِ َ َو ُس ْبحَ ان، َو ْالحَ مْ ُد هَّلِل ِ َكثِيرً ا،هللا ُ َأ ْك َب ُر َك ِبيرً ا
َ ِإنَّ صَ اَل تِيْ َو ُن ُسكِيْ َو َمحْ يَايَ َو َممَاتِيْ ِ رَ بِّ العَ الَ ِم ْينَ اَل َش ِر ْيكَ لَ ُه َو ِبذلِك. َت َواَأْلرْ ضَ حَ ِنيْفا ً مُسْ لِما ً َومَا َنا مِنَ ال ُم ْش ِر ِك ْين
َ ْ هَّلِل ْ َأ ِ ْت َوجْ ِهيَ لِلَّذِيْ َف َطرَ ال َّسم ََوا ُ َوجَّ ه
َت َوَأ َنا مِنَ ْالمُسْ لِ ِم ْينُ ُْأمِر
Allahu akbaru kabiiraw walhamdu lillahi katsiraw wa subhanallaahi bukrataw wa ashiila, inni wajjahtu
wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikin. Inna
sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamatilillahi rabbil alamin la syarikalahu wabidzaalika umirtu wa
anaa minal muslimin.
Artinya: Allah Maha Besar, Maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang
sebanyak-banyaknya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada Dzat
yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah
termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semuanya
untuk Allah, penguasa alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku
diperintahkan dan aku termasuk orang-orang Islam.
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari
pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami memohon
pertolongan. Tunjukanlah kami jalan yang lurus yaitu jalannya orang-orang yang telah engkau beri nikmat
kepadanya, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan yang sesat.
Rukuk
Setelah selesai membaca surat dalam Al-Qur’an kemudian dilanjutkan melakukan rukuk.
I’tidal
Kemudian melakukan i’tidal. I’tidal yaitu bangun dari rukuk untuk berdiri tegak dengan mengangkat
kedua tangan sejajar dengan telinga seraya mengucapkan
5
Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa saja
yang Engkau kehendaki setelah itu”.
Sujud
Kemudian dilanjutkan dengan gerakan sujud seraya membaca:
هّللَا ُ اَ ْك َب ُر
Artinya: Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki
kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berikanlah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku”.
Sujud
Kemudian dilanjutkan sujud seraya mengucap “Allahu Akbar” dan dilanjutkan membaca bacaan berikut
sebanyak tiga kali.
ُس ْبحَ انَ رَ بِّيَ اَألعْ لَى َو ِبحَ مْ ِد ِه
Artinya: Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji bagiNya.
Rakaat Kedua
Dari posisi sujud kemudian berdiri tegak sambal mengucapkan “Allahu Akbar”. Doa-doanya sama dengan
rekaat yang pertama, hanya saja pada rekaat kedua tidak perlu membaca doa iftitah, jadi langsung Al-
Fatihan kemudian dilanjutkan baca surat/ayat dalam Al-Quran.
Dilanjutkan rukuk, i’tidal, sujud, duduk diantara sujud dan jika 2 rekaat maka dilanjutkan tasyahud akhir.
Tasyahud Akhir
Setelah sujud yang kedua, kemudian melakukan tahiyat akhir dengan cara duduk tasyahud akhir.
Kemudian dilanjutkan membaca
Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan
Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu wahai nabi Muhammad.
6
Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami dan juga atas seluruh hamba
Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Kemudian dilanjutkan membaca
رَ ا ِهي ِْم َوعَ لَىIIارَ ْكتَ عَ لَى ِإ ْبIIا َبII َك َم،ٍاركْ عَ لَى مُحَ َّم ٍد َوعَ لَى اَ ِل مُحَ َّمدI
ِ I َو َب.رَ ا ِهي ِْمIIرَ ا ِهي ِْم َوعَ لَى اَِإِل ْبIIلَّيْتَ عَ لَى ِإ ْبIص
َ َكمَا،ٍاَللَّ ُه َّم صَ ِّل عَ لَى مُحَ َّم ٍد َوعَ لَى اَ ِل مُحَ َّمد
فِى ْالعَ الَ ِم ْينَ ِإ َّنكَ حَ ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد. اَِإِل ْبرَ ا ِهي ِْم
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad dan juga limpahkan
rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan
keselamatan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan
kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan
kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah maha terpuji lagi Maha
Agung.
Salam
Kemudian dilanjutkan salam yang diikuti menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam
yang pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.
Bacaan salam adalah sebagai berikut:
ِ ال َّسالَ ُم عَ لَ ْي ُك ْم َورَ حْ م َُة
هللا
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuhaMu, keagungan adalah keagunganMu,
keindahan adalah keindahanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah,
apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah,
apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran
dhuhaMu, keagunganMu, keindahanMu dan kekuatanMu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan
kepada hamba-hambamu yang shalih.
Aspek Penilaian
Skor Penilaian
4 Amat Baik Semua gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancar
3 Baik Sebagian besar gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancar
2 Cukup Separuh gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancar
7
1 Kurang Sebagian kecil gerakan, bacaan dan tertib benar dan lancer
8
Pembelajaran Bahasa Arab
َ ََ ََ
1
Pembelajaran : PKN
Untuk menjadi bangsa yang kuat dan rukun makan harus saling menghargai perbedaan
suku bangsa, ras, hingga agama. Di Indonesia sendiri memiliki suku hingga ras yang memiliki
ciri khas dan berbeda-beda tiap daerah. Dengan saling menghargai akan tercipta kerukunan
hingga mencegah perpecahan.
1. Keberagaman Indonesia
Sudah menjadi rahasia umum kalau Indonesia memiliki keberagaman mulai suku bangsa,
adat istiadat, bahasa, agama, hingga, kesenian, dengan keberagaman tersebut membuat Indonesia
kaya akan budaya. Selain itu, keberagaman bisa terlihat dari sekolah hingga lingkungan rumah
karena memiliki teman yang berada suku, agama, hingga ras. Untuk menjaga kerukunan terhadap
suatu perbedaan harus menghargai dan menghormati suku bangsa, ras, hingga agama.
Untuk menghargai dan menghormati antar suku bangsa bisa dengan bermain dan berkumpul
bersama teman tanpa melihat perbedaan suku. Enggak membeda-bedakan suku ketika bersama
teman atau akan memberikan pertolongan Menghindari menggunakan bahasa daerah ketika
berbicara dengan orang dari suku lain. Tidak menganggap suku sendiri lebih baik dari pada suku
lain sehingga memicu perdebatan. Menjaga toleransi dan perbedaan satu sama lain ketika teman
atau di lingkungan sekitar mengadakan acara adat. Untuk menghargai dan menghormati suku lain
bisa dengan ikut gorong royong di lingkungan agar terjalin persaudaraan dan mengenal satu
dengan lain.
MARI MENJAWAB!
4. Pernahkah kalian melakukan kerja sama di lingkungan keluarga, di sekolah, maupun di masyarakat?