HISAB LEVEL 11
Nama:
Supported by :
PENGANTAR
Bersegera dalam kebaikan adalah ajaran agama Islam Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman :
yang mulia ini. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : ُك ٍّل ْج َه ٌة ُه ُم ِّل َه َف َت ُق ۟ا ْلَخ َٰر َأ
َو َو ي ا ۖ ٱْس ِب و ٱ ْي ِت ۚ َن
ْي َو ِل ِو
َم ا َتُك وُنو۟ا َي ِت ِب ُم ٱل َج ِم يًع ا ۚ ِإَّن ٱل َه ٰى
ْأ
۞ َو َس اِر ُع ٓو ۟ا ِإَلٰى َم ْغ ِف َر ٍة ِّم ن َّر ِّبُك ْم َو َج َّن ٍة َع ْر ُض َه ا ٱلَّس َٰم َٰو ُت َل َع َّل ُه َّل ُك
َّت ُم ْل ْت َّد ُأ ُض َأْل ُك ِّل َش ْى ٍء َق ِد يٌر
ِل ِق يَن ِع َو ٱ ْر
Artinya: “… Maka berlomba-lombalah dalam
Artinya: “Dan bersegeralah kamu pada ampunan berbuat kebaikan.” (Q.S. Al-Baqarah : 148)
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa.” (Q.S. Ali Imron : 133)
Supported by :
TELADAN RASULULLAH UNTUK BERSEGERA BERBUAT KEBAIKAN
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk
bersegera dalam berbuat kebaikan. Tidak boleh menunda-nunda
kebaikan ataupun malas mengerjakannya.
ْعَأل
َباِد ُروا ِبا اِل
َم
“Bersegeralah mengerjakan kebaikan…” (H.R. Muslim)
Supported by :
Siappp!!
َو ُيْص ِبُح َك اِف ًر ا َيِبيُع ِد يَن ُه ِبَع َر ٍض ِم َن الُّد ْن َيا Musibah itu seperti potongan malam,
artinya gelap, tidak terlihat, dan tidak
“Bersegeralah melakukan amalan sholih terduga. Ketika itu manusia tidak tahu
sebelum datang musibah seperti potongan
malam yang gelap, yaitu seseorang pada waktu
ke manakah harus pergi untuk mencari
pagi masih beriman dan di sore hari sudah jalan keluar.
menjadi kafir. Ada pula yang sore hari masih
beriman dan di pagi hari sudah menjadi kafir. Ia
menjual agamanya karena ingin mendapatkan
sedikitnya keuntungan dunia.” (H.R. Muslim)
Supported by :
TELADAN IMAM SA’ID Imam Sa’id bin al-Musayyab (wafat
setelah tahun 90 Hijriyah), imam
BIN AL-MUSAYYAB besar dari generasi Tabi’in dan
paling luas ilmunya di kalangan
mereka. Imam Ibnu Hibban berkata
tentang sifat-sifat beliau yang
Sabda Rasulullah shallallahu’alaihi terpuji: “Beliau termasuk pemuka
wasallam: “Sebaik-baik umatku para Tabi’in dalam pemahaman
adalah generasi yang aku diutus di agama, sifat wara’, ilmu, ibadah dan
masa para sahabat, kemudian kemuliaan… Diceritakan bahwa
selama empat puluh tahun, tidaklah
generasi yang datang setelahnya, dikumandangkan adzan shalat
kemudian generasi yang datang kecuali Sa’id bin al-Musayyab telah
setelahnya”. berada di masjid menanti shalat
berjama’ah”.
Tidak terkecuali dalam masalah shalat
berjama’ah di masjid, petunjuk para
Shahabat adalah yang terbaik. Mereka
memandang shalat berjama’ah di masjid
sebagai salah satu petunjuk agung dalam
Islam.
Supported by :
BERSEGERA DALAM MENGHADIRI SHOLAT
Imam al-Aswad bin Yazid bin Qais an-Nakha’i al-Kufi Imam Ibrahim bin Maimun ash-Sha’ig
(wafat tahun 75 Hijriyah), imam besar dan panutan (wafat tahun 131 Hijriyah) dari generasi
dari generasi Tabi’in. Imam Ibrahim an-Nakha’i Tabi’ut tabi’in. Imam Yahya bin Ma’in
berkata tentangnya: “Imam al-Aswad ini apabila berkata tentangnya: “Ketika beliau
telah tiba waktu sholat fardhu, maka beliau akan sedang bekerja mengangkat palu untuk
menghentikan onta tunggangannya meskipun menempa besi, lalu beliau mendengar
sedang berada di atas batu”. adzan shalat berkumandang, maka
beliau tidak akan lanjut memukulkan
palu tersebut karena ingin bersegera
Imam al-A’masy Sulaiman bin Mahran al-Kufi (wafat melaksanakan sholat berjama’ah”.
tahun 147 Hijriyah), imam besar penghafal hadits dari
generasi Tabi’in junior. Imam Waqi’ bin al-Jarrah
berkata memujinya: “Imam al-A’masy ini selama
sekitar 70 tahun tidak pernah ketinggalan takbir
pertama bersama Imam dalam sholat berjama’ah”.
YUUK PILIH JAWABAN YANG TEPAT!
A. Said Al-Munafiqi
B. Abu Jamal
C. Said Bin Al-Musayyab rahimahullah
Supported by :
YUUK PILIH JAWABAN YANG TEPAT
Supported by :
catatan