NSMA : 241232060004
Pagendingan Desa Jatihurip Kecamatan Cisayong Kab. Tasikmalaya 46153 Telp./Fax (0265) 7526818
Kata Pengantar
Modul Dalail ini berisi dalil- dalil yang diambil dari buku Dalail yang telah
diringkas, agar memudahkan para mahasantri dalam menghapal dan memahami
dalil- dalil al-Qur’an, Hadist dan Qaul Ulama.Semoga dengan adanya buku ini
mahasantri lebih semangat lagi untuk mendalaminya. Sehingga dapat menjadi
bekal untuk alat berdakwah, menyebarkan kebaikan dikemudian hari dan menjadi
amal shaleh yang terus mengalir. Aamiin yra.
Ilmu Tasawuf diambil dari hadist Jibril, sebagaimana hadist dibawah ini:
س ْو ِل هللاِ س ِع ْن َد َر ُ ضا قَا َل :بَ ْينَ َما نَ ْحنُ ُجلُ ْو ٌ ض َي هللاُ َع ْنهُ َأ ْي ً عَنْ ُع َم َر َر ِ
ش ِد ْي ُد ب َ ض الثِّيَ ا ِ ش ِد ْي ُد بَيَ ا ِ سلَّم َذاتَ يَ ْو ٍم ِإ ْذ طَلَ َع َعلَ ْينَا َر ُج ٌل َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ َ
س ِإلَى الس فَ ِر َوالَ يَ ْع ِرفُ هُ ِمنَّا َأ َح دٌَ ,حتَّى َجلَ َ الش ْع ِر ,الَ يُ َرى َعلَ ْي ِه َأثَ ُر َّ س َوا ِد َّ َ
ض َع َكفَّ ْي ِه َعلَى س نَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه ِإلَى ُر ْكبَتَ ْي ِهَ ,و َو َ س لَّم ,فَأ ْ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ النَّبِ ِّي َ
ص لَّى هللاُ س ْو ُل هللاِ َ س الَ ِم ,فَقَ ا َل َر ُ فَ ِخ َذ ْي ِهَ ,و قَ ا َل :يَ ا ُم َح َّم ُد َأ ْخبِ ْرنِ ْي َع ِن اِإل ْ
س ْو ُل هللاِ, َش َه َد َأنْ الَِإ لَ هَ ِإالَّ هللاُ َو َأنَّ ُم َح َّم ًدا َر ُ س الَ ُم َأنْ ت ْ س لَّم :اَِإل ْ َعلَ ْي ِه َو َ
اس تَطَ ْعتَ انَ ,وت َُح َّج ا ْلبَ ْيتَ ِإ ِن ْ ض َ َص ْو َم َر َم َ الص الَةََ ,وتُ ْؤ تِ َي ال َّز َك اةََ ,وت ُ َوتُقِ ْي ُم َّ
ص ِّدقُهُ .قَ ا َل :فَ َأ ْخبِ ْرنِ ْي َع ِن س َئلُهُ َويُ َ ص َد ْقتُ .فَ َع ِج ْبنَ ا لَ هُ يَ ْ سبِ ْيالً .قَا َل َ : ِإلَ ْي ِه َ
اآلخ ِرَ ,و تُ ْؤ ِم َن س لِ ِهَ ,وا ْليَ ْو ِم ِ ان ,قَا َل َ :أنْ بِاهللَِ ,و َمالَِئ َكتِ ِهَ ,و ُكتُبِ ِهَ ,و ُر ُ اِإل ْي َم ِ
ان ,قَ ا َل َ :أنْ س ِ ص َد ْقتَ .قَ ا َل :فَ َأ ْخبِ ْرنِ ْي َع ِن اِإل ْح َ بِا ْلقَ ْد ِر َخ ْي ِر ِه َو ش َِّر ِه .قَا َل َ :
الس ا َع ِة تَ ْعبُ َد هللاَ َكَأنَّكَ ت ََراهُ فَِإنْ لَ ْم تَ ُكنْ ت ََراهُ فَِإنَّهُ يَ َراكَ .قَ ا َل :فَ َأ ْخبِ ْرنِ ْي َع ِن َّ
اراتِ َه ا, الس اِئ ِل .قَ ا َل :فَ َأ ْخبِ ْرنِ ْي عَنْ َأ َم َ ُؤو ُل َع ْن َه ا بِ َأ ْعلَ َم ِم َن َّ س ْ قَا َل َ :ما ا ْل َم ْ
الش ا ِء قَ ا َل َ :أنْ تَلِ َد اَأل َم ةُ َربَّتَ َه اَ ,وَأنْ تَ َرى ا ْل ُحفَ اةَ ا ْل ُع َراةَ ا ْل َعالَ ةَ ِر َع ا َء َّ
ي َم ِن ق ,فَلَبِ ْثتُ َملِيًّ ا ,ثُ َّم قَ ا َل :يَ ا ُع َم ُرَ ,أتَ ْد ِر ْ ان ,ثم اَ ْنطَلَ َ اولُ ْو َن فِ ْي ا ْلبُ ْنيَ ِيَتَطَ َ
س ْولُهُ َأ ْعلَ ُم .قَ ا َل :فَِإنَّهُ ِج ْب ِر ْي ُل َأتَ ا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم. الس اِئل؟ قُ ْلتُ :هللاُ َو َر ُ َّ
سلِ ٌم َر َواهُ ُم ْ
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata :
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi
bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Merujuk dari hadist tersebut para ulama menjadikan referensi bahwa ajaran
agama Islam mempunyai 3 garis besar ajaran, yaitu tentang: Islam, Iman dan
Ihsan.
Setelah Rasulullah Saw wafat, para ulama memformulasikan ketiga disiplin
ilmu tersebut sesuai dengan klasifikasinya, ilmu keislaman menjadi disiplin ilmu
Syariat atau ilmu Fiqih,. Ilmu keimanan menjadi disiplin ilmu Tauhid atau Aqidah,
sedangkan ilmu keihsanan menjadi disiplin ilmu Tasawuf.
Objek ilmu Tasawuf adalah hati manusia, agar menjadi bersih dan
lebih baik lagi dengan menghiasi dengan sifat-sifat mahmudah ,
sehingga dapat menuju ( wushul) kepada Allah SWT.
3. Syekh Abdul Qodir al Jailani, dalam kitab ‘Adab as Suluk, hlm 189
ْص ْوفُ اَن ُ َ سمعت الجنيد يقول؛التت:وقال الشبلي رحمه هللا تعالى
ق َع ْنكَ َويُ ْح ْييَكَ بِ ِه َ َيُ ِمتَك
ُ الح
Artiya: “ Dan aku telah mendengar Imam Junaid berkata: Ilmu
Tasawuf adalah ilmu yag menjadikan nafsumu dimatikan Allah untuk
keinginanmu, dan Allah menghidupkan hatimu dengan ilmu Tasawuf
itu.
7. Syekh Sayyid Sabiq dalam kitab ‘Anashir al-Quwwah fil Islam, hlm
91
“Tasawuf adalah satu ilmu dari ilmu-ilmu Islam, ia pada hakekatnya ruh
Islam dan berliannya”.
Menurut Syekh Sayyid Sabiq. Ilmu Tasawuf bagian dari ilmu Islam
yang tercantum dalam arkanuddin, bukanlah sebagai pelengkap
bahkan sebagai ruh dan berliannya, karena semua ibadah tampa
disertai kebersihan hati tidak ada nilainya di hadapan Allah.
Agama Islam bukanlah agama tektual akan tetapi agama bimbingan, oleh karena
itu selain Allah menurunkan kitabnya lengkap dengan petugasnya.Q.S al- Hajj,75
Allah berfirman jika manusia berada dijalan yang lurus artinya didalam
menjalankan agama mengikuti araha-Nya dengan mengikuti utusan-Nya, tidak
belajar langsung dari al-Qur’an, sebagaimana para sahabat dibimbing langsung
oleh Rasulullah Saw, ada contoh praktis, maka Allah akan menganugrahkan air
yang segar. Air adalah sumber kehidupan, dapat berupa suatu
kenikmatan,kesehatan, kesuksesan, keberkahan ( rizki yang ada bermanfaat untuk
dunia dan akhirat), ketenangan (rizki batin). Disebabkan batinnya mendekat
kepada Allah dibawah bimbingan Mursyid.
طريقتنا جا معة بين الطريقة البرها نية والطريقة اإل شرا قية
Melihat dari kelima pendapat ulama tersebut mereka sepakat merujuk pada
firman Allah dalam surat al-Jin ayat 16, bahwa ketika mengamalkan agama harus
menggunakan metode yang benar yaitu: dengan mengikuti para Nabi dan orang-
orang pilihan. Sehingga tujuan beragama tercapai ( kesuksesan) yang dijanjikan
Allah, selain itu dapat merasakan perjalanan ruhani para Nabi dan orang- orang
pilihan ( halat/ hal) seperti: kehusyuan, jadbah, fana dll, dan dimampukan
menempuh level- level hawa nafsu, dalam artian dimampukan beralih dari nafsu
amarah ke nafsu lawwamah- mulhimah- muthmainnah- radhiyah- mardhiyyah-
dan nafsu kamilah.serta menghiasi dengan sifat- sifat terpuji atau menegakkan
pilar- pilar ruhani.
1. Mursyid
2. Adanya Silsilah
3. Adanya Talqin dzikir, Ijazah wirid dan Ba’iat
4. Adanya sumber ajaran
5. Adanya murid
1. MURSYID
Istilah Mursyid diambil dari firman Allah dalam surat al- Kahfi ayat 17
Ini merupakan suatu bukti bahwa agama Islam bukanlah agama tektual akan tetapi
agama bimbingan, Allah SWT turunkan al- Quran lengkap dengan petugasnya
yang akan memberikan bimbingan sebagaimana firman Allah SWT diantaranya
dalam:
Q.S .Yunus; 47
ول
ٌ سُ َو لِ ُك ِّل ُأ َّم ٍة َر
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai rasul (utusan).
1. Q.S. al-A’raf: 33
2. Q.S. Azzumar:22
ٰۤ هّٰللا
ض ٰل ٍل ُّمبِ ْين ف َكىول ِ فَ َو ْي ٌل لِّ ْل ٰق
َ ْ ِ ِٕ ُسيَ ِة قُلُ ْوبُ ُه ْم ِّمنْ ِذ ْك ِر ِ ۗ ا
ي
Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah.
Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”
هّٰللا
سلِ ْي ٍم ٍ ؕ اِاَّل َمنْ اَتَى َ بِقَ ْل
َ ب
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Selain Iblis yang telah berjanji dengan segala cara akan menyesatkan adak Adam/
manusia, didalam diri kita ada hawa nafsu yang jika ada bimbingan Mursyid akan
senantiasa menyesatkan manusia.
5. Q.S. Yusuf 53
Allah SWT hanya menerima ibadah yang dilakukan dengan kondisi hati
yang bersih dari penyakit batin, sementara syetan sudah mengumumkan ingin
menyesatkan manusia, tentu akan berusaha dengan berbagai cara agar manusia
tertipu.Ditambah keinginan hawa nafsu yang cenderung kepada kenikmatan
duniawi. Tentu akan sulit menuju kepada Allah tampa seorang pemandu atau
gaet.Maka bimbingan seorang Mursyid sangatlah diperlukan.
TUGAS MURSYID
Tugas seorang Mursyid sangatlah berat seperti tugas Rasulullah Saw, yang
mengajak kepada manusia yang cenderung kepada keinginan hawa nafsu dan
berorientasi kepada kenikmatan dunia yang menipu.
Seorang Mursyid adalah al- Ulama pewaris Rasullah Saw, sebagai kholifah
Rasulullah Saw dizaman ini..
رخمة هللا على خلفا: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: عن الخسن قال
الذين يحيون سنتى ويعلمو نها: ومن خلفاؤك يا رسول هللا ؟ قال: قالوا,ئ
النساس
Dari Hasan berkata; Rasulullah Saw telah bersabda:” Rahmat Allah atas para
khalifahku”, mereka bertanya: Siapakah para khalifahmu wahai Rasulullah Saw,
Beliau menjawab:” ( Yaitu orang- orang yang menhidupkan sunahku dan
mengajarkannya kepada manusia”.( H.R Ibnu Abdul Barr).
ير ا
ً ِاج ا ُم ن ِ اع يً ا ِإ لَ ى هَّللا ِ بِ ِإ ْذ نِ ِه َو
ً س َر ِ َو َد
dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi
cahaya yang menerangi
Kedudukan seorang Mursyid sangatah mulia karena berperan sebagai wakil Allah
dimuka bumi setelah Rasulullah Saw wafat.
الشيخ ن وب الح ق في:وعرفه الشيح الكبر ابن عربيي قدس هللا سره فقال
الع الم كاالرس ول عليهم الص الة والس الم في زم انهم ب ل هم الورث ة ال ذين
رعون فلهم
َ ورثواعلم الش راِئ ِع عن األمبي آء عليهم الس ال ُم غيران ه آل يُش
وليس لهم التش ِر ْي ُع ولهم حف ظ
َ ِ رض ي هللا عنهم حف ظُ الش ريع ِة فى العم
وم
ب ِ القلوب و ُمراعاةُ اآلدا
ِ ب فى الخصوص وهم من العلماء باهللا بِ َمن ِزل ِة الطبي
األمرين
ِ بين
َ الشيخ ُ وقد َج َم َع
Syekh Akbar Ibnu Arobi Qoddasallahu Sirrohu, memberitahukan bahwa para guru
( pembingbing lahir batin)itu adalah wakil Allah yang haq dalam alam ini, seperti
para rasul pada zamannya.Mereka (para pembimbing) adalah para pewaris ilmu
syariat dari para Nabi Alihimussalatu wassalam, hanya saja mereka tidak
menciptakan syariat tersendiri, melainkan mereka menjaga dan melestarikan
syariat secara umum. Mereka tidak memiliki syariat sendiri , melainkan menjaga
hati dan adab secara khusus. Mereka termasuk orang- orang yang mengetahui
Allah yang menempati posisi seperti dokter. Dan sungguh seorang guru tersebut
telah menggabungkan dua perkara yang besar ( lahir dan batin)”.
أب و الجس م وأب و ال روح ف أبو الجس م م رب للجس م: وعلم أن األب أب وان
وأبو الروح مرب لل روح ال تي هي,الكثيف الظلما ني فهو السبب في مماته
ف أبو ال روح, فهو الذي جعله هللا سببا في حياته وترقياته, الهيكل النورانى
أفضل و أجل وأعلى و أكمل ألنه الوسطة بين السلك وربه
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya posisi ( kedudukan) ayah itu ada dua macam ,
yaitu ayah jasmani dan ayah ruhani.Tugas dari ayah jasmani adalah memelihara,
merawat jasmani atau jasad kasar yang menjadi sebab adanya kematian.Sedangkan
tugas dari ayah ruhani adalah membimbing ruhani yang wujudnya berupa Nur
Ilahiyyah. Ruhani tersebut dijadikan Allah menjadi sebab hidupnya manusia dan
naik turunnya derajat manusia. Dengan melihat tugasnya maka ayah ruhani jauh
lebih utama, lebih agung, lebih tinggi dan lebih sempurna karena ia merupakan
perantara antara hamba dengan Tuhannya”.
Oleh karena itu tampa seorang pembimbing atau Mursyid yang kamil
mukamil/Murobbi ruh/Mursyid haqiqi/ ulama Robbani, kita tidak akan sampai
kepada Tuhan karena tidak mengenalnya, refensi dari Dr. Khathar Yusuf
Muhammad, dalam kitab: al- Mausu’ah Yusufiyyah,hlm 18
صل ِة الى هللا َ ِإ ْذ ه َُو, لوال المربي ما عرفت ربي:كم قيل
ِّ الخبي ُر بالطريقة ال ُم َو
العرفين
َ ول ْم يختليفْ في ذ لكَ اح ٌد من, ورسوله صلى هللا عليه وسلم
Artinya:”Sesungguhnya telah dikatakan, bahwa seandainya tidak ada pembimbing
ruhani, maka aku tidak akan mengenal Tuhanku. Mengapa demikian? Karena dia
( pembimbing ruhani) adalah orang yang mengetahui jalan yang dapat
mengantarkan kepada Allah dan utusan-
Dari uraian diatas berbagai pendapat ulama sufi tentang urgentsi memiliki seorang
Mursyid, Ibnu ‘Athaillah memberikan nasihatnya, dalam kitab: Tajul ‘Arus al-
Hawi Litadzhib an- Nufus
إذا طلبت قارئا وج دت م اال يحص ى وإذا طلبت طبيب ا:يقول ابن عط اء هللا
وجدت كثيرا وإذاطلبت فقيها وجدت مثل ذ لك وإذا طلبت من يد ل ك على هللا
فإن ظفرت به فأمسكه بكلت يديك,ويعرفك بعيوب نفسك لم تجد إال قليال
Ibnu ‘Athaillah berkata: Jika kamu mencari sang qori ( ahli qoriah), maka kamu
pasti dapat menjumpainya tak terhitung, jika kamu mencari seorang tabib ( dokter)
maka pasti kamu menemukannya banyak sekali, jika kamu mencari seorang ahli
fiqih maka kamu pasti menjumpainya banyak juga dan jika kamu mencari
seseorang yang se-nantiasa menunjukkanmu kepada Allah serta memberita-
hukanmu terhadap aib-aibmu pada dirimu, maka kamu tidak akan menemukannya
kecuali sedikit sekali, maka jika kamu dapat menjumpainya maka peganglah ia
dengan kedua tanganmu.
Oleh karena itu Syekh Ahmad Syarif as- Sanusi mengatakan dalam kitab:
Fuyudhat al Mawahib al Makiyyah,hlm 19
ومن اهم األمور واكبرها لد ي سلف األم ة وخلفه ا إتخاذاس تاذ م رب ع الم
خب ير بمعالج ة ام ر, دري ب احوال النف وس,س الك في نفس ه مس لك لغ يره
وي رد الخاس ر بتطبيب ه الى احس ن, ينهج لك ل ط الب النهج الق ويم,ض ها
ألن الذوات اإلنسا نية مرآة التجليات الربا نية,تقويم
‘Termasuk urusan paling urgent da paling besar menurut ulama terdahulu dan
kemudian adalah memiliki seorang ustadz yang bisa membimbing ( lahir da batin),
yang alim, yang suluk dan dapat memperjalankan ruhani muridnya, mengetahui
seluk beluk batiniyah sehingga mengetahui pula cara mengobati penyakit- penyakit
batin, dapat memposisikan ( mendudukkan) muridnya pada manhaj yang kokoh,
dan dapat mengembalikkan muridnya ( memperbaiki) murid yang rugi ( khosir)
dengan mengobatinya kepada kondisi yang lebih baik. Karena perwujudan
insaniyah merupakan cerminan (pancaran) dari perwujudan Ilahiyyah”.
berpendapat :
4. H.R. Thabrani
: س لَ ْم َ صلَى هللا َعلَ ْي ِه َو َ س ْو ُل هللا ُ عَنْ ُم َعا ِويَةَ ْب ِن أبَي
َ َس ْفي
ُ قَا َل َر:ان قَا َل
س َعلَ ْي ِه ِإ َما ٌم َماتَ ِم ْيتَةً َجا ِهلِيَّ ِة
َ َمنْ َماتَ َولَ ْي
|”Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan bahwa Rasulullah Saw telah
bersabda;”Barang siapa yang mati sedang ia tidak memiliki Imam, maka
matinya seperti mati jahiliyah”.
2. SILSILAH
“Sebaiknya bagi murid mengenal terlebih dahulu hubungan gurunya dan seluruh
para guru yang ada dalam silsilah hingga kepada Nabi Saw.Karena jika mereka
ingin mencari pertolongan ruhani mereka dan sudah dipastikan bahwa
hubungannya benar, maka akan berhasil ( mendatangkan) ruhani mereka untuk
menolongnya. Maka barang siapa yang tidak tersambung sisilahnya kepada Nabi
Saw, sesungguhnya bimbingan ( hubungan)nya terputus dan tidak mewarisi
( bimbingan) Rasulullah Saw. Dan janganlah diambil ba’iat dan ijazah darinya”.
Fungsi Sanad
1. Akan membimbing ilmu dan hikmah kepada umat kepada ajaran agama
yang benar- benar murni, terpelihara dan terjaga.
2. Silsilah / sanad merupakan validitas sebuah ajaran dan penerimanya.
3. Adanya silsilah / sanad menjaga orisinilitas ( kemurnian) ajaran tasawuf
yang disampaikan dari generasi ke generasi.
1) Q.S. Muhammad:19ࣖ
Ijazah wirid adalah: memberikan amalan yang bersumber dari Rasulullah Saw.
ض َي هّٰللا ُ َع ِن ا ْل ُمْؤ ِمنِ ْي َن اِ ْذ يُبَايِ ُع ْونَكَ ت َْحتَ الش ََّج َر ِة فَ َعلِ َم َما ِف ْي قُلُ ْوبِ ِه ْم
ِ لَقَ ْد َر
ر ْيبًااِ َس ِك ْينَةَ َعلَ ْي ِه ْم َواَثَابَ ُه ْم فَ ْت ًحا ق
َّ فَا َ ْن َز َل ال
“Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji
setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada
dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi
balasan dengan kemenangan yang dekat”.
ثُ ث فَاِنَّ َم ا يَ ْن ُك َ الَّ ِذ ْي َن يُبَايِ ُع ْونَكَ اِنَّ َما يُبَايِ ُع ْو َن هّٰللا َ ۗيَ ُد هّٰللا ِ فَ ْو
َ ق اَ ْي ِد ْي ِه ْم ۚ فَ َمنْ نَّ َك
هّٰللا
َ َس ٖ ۚه َو َمنْ اَ ْو ٰفى بِ َما ٰع َه َد َعلَ ْيهُ َ ف
سيُْؤ تِ ْي ِه اَ ْج ًرا َع ِظ ْي ًما ِ ࣖ َع ٰلى نَ ْف
“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad),
sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas
tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia
melanggar atas (janji) sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah
maka Dia akan memberinya pahala yang besar”.
Bai’at/ Komitmen
4. SUMBER AJARAN
Sumber agama ushuluddin ( Imam an- Nawawi ad- Dimisqi, w.676H/1277M)
bermadzhab Syafi;I
1. Al- Qur;an
2. As Sunnah
4. Qiyas ( logika)
Syekh Abul Qosim Junaid al- Baghdadi mengutip perkataan Abd Wahab asy
Sya’rani, hlm 26 dalam kitab Al Kawakib asy Syahiq fi al- Farq bayn al Murid
ash Shadiq wa ghayr Shadiq
Menggunakan Ijma dan Qiyas untuk menjadi solusi karena beragamnya kasus dan
peristiwa yang terjadi dikehidupan manusia yang tidak ada habisnya sampai dunia
berakhir. Sementara nash, perbuatan Rasulullah Saw dan ketetapannya terbatas.
Maka mustahil sesuatu yang terbatas dihadapkan dengan sesuatu yang ada
batasnya.( Ibnu Rusyd, Bidayatul Hidayah)
ص ْو ِل إلَى ُح ُك ٍم ش َْر ِع ٍّي ِم َن األ ِد لَة الشَر ِعيَّ ِة ُ بَ ْذ ُل:اَ ِالجتِ َها ُد ه َُو
ُ الج ْه ِد فِي ا ْل ُو
ح
ِ ص ِح ْي ِ اع َوا ْلقِيا
َّ س ال ْ سنَّ ِة َو
ِ اإلج َم ِ ا ْل ِكتَا
ُّ ب َوال
Ijtihad adalah mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan hukum syara’
berdasarkan dalil- dalil al- Qur’an, As-Sunnah, Ijma Ulama, dan Qiyas yang
shahih.
2. H.R.Ad-Darimi
5. .MURID
Murid terbagi : 2
1. Murid Tabaruk adalah murid yang hanya menerima ijazah wirid untuk
mengambil barokah dari awrod yang diijazahkan
1. AMALAN DZIKIR
۟ ٱذ ُك ُر
َ وا ٱهَّلل َ َك ِذ ْك ِر ُك ْم َءابَٓا َء ُك ْم َأ ْو َأ
ش َّد ِذ ْك ًرا ِ َض ْيتُم َّم ٰن
ْ َس َك ُك ْم ف َ َفَِإ َذا ق
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah
dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-
banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari
itu”.
2) Q.S.Al- Ali Imran: 191
س بِّ ُح لَهۥُ فِي َه ا بِٱ ْل ُغ د ُِّو ْ ت َأ ِذ َن ٱهَّلل ُ َأن تُ ْرفَ َع َويُ ْذ َك َر فِي َه ا
َ ُٱس ُمهۥُ ي ٍ فِى بُيُو
ال
ِ الآلص
َ َو
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk
dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu
petang”.
4) H.R.Bukhari Muslim
ت بِال ّذ ْك ِر ِح ْي َن
ِ الص ْوَّ ض َي هللا َع ْن ُه َم ا قَ ا َل اَنَّ َر ْف َع ِ س َرٍ عَنْ ا ْب ِن َعبَّا
ص لَى هللا َعل ْي ِه َ ان َعلَى َع ْه ِد النَّبِ ِّي َ اس ِم َن ا ْل َم ْكتُ ْوبَ ِة َك
ُ َّص ِرفُ الن َ يَ ْن
َ ص َرفُ ْوا بِ َذا لِكَ ِإ َذا
ُس ِم ْعتُه َ س ُك ْنتُ اَ ْعلَ ُم ِإ َذا ا ْن
ٍ وقَا َل ا ْبنُ َعبَّا. َ سلم َ َو
Dari Ibnu ‘Abbas Ra, mengambarkan bahwa mengeraskan suara dalam
berdzikir setelah orang selesai menunaikan sholat fardhu terjadi dizaman
Nabi Saw.Ibnu ‘Abbas mengatakan, “ Aku mengetahui bahwa mereka telah
selesai sari shalat itu karena mendengarnya”. َ
س لَّ َم قَ ا َل لِ ْل َعبَّا ِ
س ْب ِن َع ْب ِد ص لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس و َل هَّللا ِ َ س َأنَّ َر ُ
عَنْ ا ْب ِن َعبَّا ٍ
ش َر ْطيكَ َأاَل َأ ْمنَ ُحكَ َأاَل َأ ْحبُوكَ َأاَل َأ ْف َع ُل بِ كَ َع ْاس يَا َع َّماهُ َأاَل ُأع ِ
ب يَا َعبَّ ُ ا ْل ُمطَّلِ ِ
الص ٍ ِخ َ
آخ َرهُ قَ ِدي َمهُ َو َح ِديثَهُ َخطََأهُ َو َع ْم َدهُ ِإ َذا َأ ْنتَ فَ َع ْلتَ َذلِكَ َغفَ َر هَّللا ُ لَكَ َذ ْنبَكَ َأ َّولَهُ َو ِ
ت تَ ْق َرُأ فِي صلِّ َي َأ ْربَ َع َر َك َع ا ٍ
ال َأنْ تُ َ يرهُ ِس َّرهُ َو َعاَل نِيَتَهُ َعش َْر ِخ َ
ص ٍ يرهُ َو َكبِ َ ص ِغ َ َ
ورةً فَِإ َذا فَ َر ْغتَ ِمنْ ا ْلقِ َرا َء ِة ِفي َأ َّو ِل َر ْك َع ٍة َوَأ ْنتَ س َ ب َو ُ ُك ِّل َر ْك َع ٍة فَاتِ َحةَ ا ْل ِكتَا ِ
ش َرةَ َم َّرةً س َع ْ ان هَّللا ِ َوا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َواَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َوهَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َخ ْم َ قَاِئ ٌم قُ ْلتَ ُ
س ْب َح َ
وع فَتَقُولُ َه ا الر ُك ِ س كَ ِمنْ ُّ ش ًرا ثُ َّم ت َْرفَ ُع َرْأ َ ثُ َّم ت َْر َك ُع فَتَقُولُ َه ا َوَأ ْنتَ َرا ِك ٌع َع ْ
س كَ ِمنْ ش ًرا ثُ َّم ت َْرفَ ُع َرْأ َ اج ٌد َع ْس ِ اج ًدا فَتَقُولُ َه ا َوَأ ْنتَ َ س ِ ش ًرا ثُ َّم تَ ْه ِوي َ َع ْ
س َك فَتَقُولُ َه ا ش ًرا ثُ َّم ت َْرفَ ُع َرْأ َ َس ُج ُد فَتَقُولُ َه ا َع ْ ش ًرا ثُ َّم ت ْ الس ُجو ِد فَتَقُولُ َه ا َع ْ ُّ
ت ِإنْون فِي ُك ِّل َر ْك َع ٍة تَ ْف َع ُل َذلِ كَ فِي َأ ْربَ ِع َر َك َع ا ٍ س ْب ُع َ س َو َ ش ًرا فَ َذلِكَ َخ ْم ٌ َع ْ
صلِّيَ َها فِي ُك ِّل يَ ْو ٍم َم َّرةً فَا ْف َع ْل فَِإنْ لَ ْم تَ ْف َع ْل فَفِي ُك ِّل ُج ُم َع ٍة َم َّرةً ستَطَ ْعتَ َأنْ تُ َ ا ْ
س نَ ٍة َم َّرةً فَ ِإنْ لَ ْم تَ ْف َع ْل ش ْه ٍر َم َّرةً فَِإنْ لَ ْم تَ ْف َع ْل فَفِي ُك ِّل َ فَِإنْ لَ ْم تَ ْف َع ْل فَفِي ُك ِّل َ
فَفِي ُع ُم ِركَ َم َّرةً
Rasulullah bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib, “Wahai Abbas, wahai
pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau
aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat (pekerti)? Jika engkau
melakukannya, Allah mengampuni dosamu; dosa yang awal dan yang akhir, dosa
yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang
kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam
(dosa). Engkau shalat empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca al-Fatihah
dan satu surat (al-Quran). Jika engkau telah selesai membaca (surat) pada awal
rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca,
‘Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar sebanyak 15
kali. Kemudian ruku’, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali.
Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku’, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak
10 kali. Kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau ucapkan (dzikir) itu
sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau
ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan
(dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau
ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 (dzikir) pada setiap satu
rakaatnya. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu melakukan
(shalat) itu setiap hari sekali, maka lakukanlah! Jika engkau tidak melakukannya,
maka (lakukan) setiap bulan sekali! Jika tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali!
Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) sekali dalam umurmu”.
3. SHOLAT HAJAT
H.R. HAKIM
ًش َرةَ َر ْك َع ة ْ "ا ْثنَتَ ا َع: قَ ا َل،سلَّ َم َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ س ُعو ٍد عَنْ النَّبِ ِّي ْ عَنْ ا ْب ِن َم
آخ ِر ِ َش هَّدْتُ فِي َ فَ ِإ َذا ت،َش هَّ ُد بَ ْي َن ُك ِّل َر ْك َعتَ ْي ِن َ َوتَت،صلِّي ِهنَّ ِمنْ لَ ْي ٍل َأ ْو نَ َه ا ٍر َ ُت
،س لَّ َم َ ص لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ ص ِّل َعلَى النَّبِ ِّي َ َو، فََأ ْث ِن َعلَى هَّللا ِ َع َّز َو َج َّل،صاَل تِك َ
،تٍ س ْب َع َم َّرا َ س ِّي ِ َوآيَ ةَ ا ْل ُك ْر،ت ٍ س ْب َع َم َّرا َ ب ِ اج ٌد فَاتِ َح ةَ ا ْل ِكتَ اِ سَ ََوا ْق َرْأ َوَأ ْنت
َو ُه َو َعلَى ُك ِّل،ُ لَ هُ ا ْل ُم ْل ُك َولَ هُ ا ْل َح ْم د،ُش ِريكَ لَه َ اَل إلَهَ إاَّل هَّللا ُ َو ْح َدهُ اَل:َوقُ ْل
،ش ك ِ سَألُك بِ َم َعاقِ ِد ا ْل ِع ِّز ِمنْ َع ْر ْ اللَّ ُه َّم إنِّي َأ: ثُ َّم قُ ْل،ت ٍ َعش َْر َم َّرا،ش َْي ٍء قَ ِدي ٌر
س ْل َ ثُ َّم، َو َكلِ َماتِ ك التَّا َّم ِة،اس ِمك اَأْل ْعظَ ِم ْ َو،َو ُم ْنتَ َهى ال َّر ْح َم ِة ِمنْ ِكتَابِ ك
فَ ِإنَّ ُه ْم،الس فَ َها َءُّ َواَل تُ َعلِّ ُمو َها، ش َمااًل ِ سلِّ ْم يَ ِمينًا َو َ ثُ َّم،سك َ ارفَ ْع َرْأ ْ ثُ َّم،اجتَك
َ َح
"ابُ ست ََج ْ ُ فَي،ُون بِ َها
َ يَ ْدع
Artinya: “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dua belas rekaat kamu
mengerjakannya siang dan malam hari dan duduk bersyahadat setiap dua rakaat,
maka jika kamu duduk bertasyahhud dalam akhir shalatmu, pujilah Azza wa Jalla
dan bershalawatlah atas nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bacalah
ketika kamu sujud surat Al Fatihah sebanyak tujuh kali, ayat kursi sebanyak tujuh
kali dan ucapkanlah:
ش ِريكَ لَهُ لَهُ ا ْل ُم ْل ُك َولَهُ ا ْل َح ْم ُد َوه َُو َعلَى ُك ِّل ش َْى ٍء قَ ِدي ٌر
َ َالَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ ال
Sebanyak sepuluh kali, kemudian ucapkanlah:
اللهم إني أسألك! بمعاقد العز من عرش!!ك ومنتهى الرحم!!ة من كتاب!!ك واس!!مك
األعظم وجدك األعلى وكلماتك التامة
1) Q.S. Al-Isra: 79
ُص لَى هللا َ ِس ْو ِل هللاُ ص لَ ْيتُ َم َع َر: َ ض َي هللا َع ْن ُه َم ا قَ ا َل ِ س َر ٍ عَنْ ا ْب ِن َعبَّا
ص لَى هللا َعلَ ْي ِه َ س ْو ُل هللا ُ أخ َذ َر َ َ فَقُ ْمتُ عَنْ ي,س لَ ْم َذاتَ لَ ْيلَ ٍة
َ َ ف,س ا ِر ِه َ َعلً ْي َه َو
ِ سلَ ْم بِ َرْأ
س ِّي ِمنْ َو َراِئ فَ َج َع ْلنِ ْي َ َو
Dari Ibnu Abbas Ra.berkata:Pada suatu malam aku pernah melakukan sholat
bersama Rasulullah Saw, aku berdiri disamping kiri Beliau lantas Beliau
memegang kepalaku dari belakang , lalu memposisikanku disebelah kanan Beliau.
H.R.Bukhari
ص لَّى َ ثُ َّم,مس َ ش َ ِ ثُ َّم قَ َع َد يَ ْذ ُك ُر هللا َحتَّى تَ ْطلُ َع ال,صلَى ال َغ َداةَ فِ ْي َج َما َع ٍة
َ َْمن
ص لّى هللاُ َعلَ ْي ِه َ س ْو ُل هللا ُ قَ ا َل ق ا َل َر.أج ٍر َح َّخ ٍة َو ُع ْم َر ٍة ْ َكانَتْ لَ هُ َك,َر ْك َعتَ ْي ِن
سلَ ْم تَا َّم ٍة تَا َّم ٍة تَا َّم ٍة
َ َو
“Siapa yang shalat Shubuh secara berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada
Allah hingga matahari terbit, kemudian dia sholat dua rakaat ( Israq/ Imam
Ghazali), maka baginya pahala bagaikan haji dan umrah. Dia ( Anas) berkata,
‘Rasulullah Saw bersabda,’Sempurna,sempurna, sempurna”.-
7. SHOLAT DHUHA BERJAMAAH
H.R.Ahmad
ص لَى فِ ْي َ س لَ ْم َ ص لَى هللا َعلَ ْي ِه َو َ س ْو َل هللاُ ان ْب ِن َمالِ ك اَنّ َر
َ َعَنْ ِعـ ْتب
َ َ فَقَا ُم ْوا َو َرا َءهُ ف, ض َحى
َ ِصلَ ْوا ب
صاَل تِ ِه ُ س ْب َحةَ ال
ُ بَ ْيتِ ِه
ص لَّى َ الص ْب َح َم َع النَّبِ ُّي ُّ ص لَّى َ ُ اَنَّه:ُض َي هللاُ َع ْنه ِ س َو ْد َر ْ َسيِّ ِدنَا يَ ِز ْيد بِنْ ا
َ ْعَن
,س ُح ْو َن بِ َه ا ُو ُج ْو َه ُه ْم َ ذو َن بِيَ ِد ِه يَ ْم
ْ أخُ َاس ي ُ َّار الن َ َ ثُ َّم ث: َوقا َل.سلّ ْمَ هللا َعل ْي ِه َو
ب ِر ْي ًح ا ِم َن َ َواَ ْطي,
َ جِ فَ َو َج ْد تُ َها َأ ْب َر َد ِم َن الثَّ ْل,س ْحتُ بِ َها َو ْج ِه ْي َ فََأ َخذتُ بِيَ ِد ِه فَ َم
س ِكْ ال ِم
Artinya : Diriwayatkan dari sahabat Yazid bin Aswad bahwa ia shalat subuh
bersama Rasulallah, lalu setelah shalat para jamaah berebut untuk menyalami
Nabi, lalu mereka mengusapkan ke wajahnya masing-masing, dan begitu juga saya
menyalami tangan Nabi lalu saya usapkan ke wajahku, maka saat itu aku
merasakan tangan Beliau lebih dingin dari pada salju dan lebih wangi dari pada
misik. (H.R. Bukhari, hadits ke 3360).
9. AURAT
1) Q.S Al-Ahzab: 59
2) Q.S An-Nur: 31
ين َ وج ُهنَّ َواَل يُ ْب ِد َ ص ِر ِهنَّ َويَ ْحفَ ْظ َن فُ ُر َ ٰ ض َن ِمنْ َأ ْب ْ ض ُ ت يَ ْغِ ََوقُل لِّ ْل ُمْؤ ِم ٰن
ض ِر ْب َن بِ ُخ ُم ِر ِهنَّ َعلَ ٰى ُجيُ وبِ ِهنَّ ۖ َواَل ْ َِزينَتَ ُهنَّ ِإاَّل َم ا ظَ َه َر ِم ْن َه ا ۖ َو ْلي
ين ِزينَتَ ُهنَّ ِإاَّل لِبُ ُع ولَتِ ِهنَّ َأ ْو َءابَ ٓاِئ ِهنَّ َأ ْو َءابَ ٓا ِء بُ ُع ولَتِ ِهنَّ َأ ْو َ يُ ْب ِد
َأ ْبنَ ٓاِئ ِهنَّ َأ ْو َأ ْبنَ ٓا ِء بُ ُع ولَتِ ِهنَّ َأ ْو ِإ ْخ ٰ َونِ ِهنَّ َأ ْو بَنِ ٓى ِإ ْخ ٰ َونِ ِهنَّ َأ ْو بَنِ ٓى
ين َغ ْي ِر ُأ ۟ولِى َ س ٓاِئ ِهنَّ َأ ْو َم ا َملَ َكتْ َأ ْي ٰ َمنُ ُهنَّ َأ ِو ٱل ٰتَّبِ ِع َ َِأ َخ ٰ َوتِ ِهنَّ َأ ْو ن
ۖ س ٓا ِء َ ِّت ٱلنِ وا َعلَ ٰى َع ْو ٰ َر ۟ ين لَ ْم يَ ْظ َه ُر َ ال َأ ِو ٱلطِّ ْف ِل ٱلَّ ِذ
ِ ٱلر َجِّ ٱِإْل ْربَ ِة ِم َن
ِ ين ِمن ِزينَتِ ِهنَّ ۚ َوتُوبُ ٓو ۟ا ِإلَى ٱهَّلل َ ِض ِر ْب َن بِ َأ ْر ُجلِ ِهنَّ لِيُ ْعلَ َم َم ا يُ ْخفْ ََواَل ي
ون َ َُج ِمي ًعا َأ ُّيهَ ٱ ْل ُمْؤ ِمن
َ ون لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح
ُصلّى هللا
َ ب ِإلى رسول هَّللا َّ ان َأ َح
ِ ب الثِّيا َ َك:سلمةَ رضي هَّللا عنها قالت َ عن ُأ ِّم
. حديث حسن:ل َ والترمذي َوقا، رواه َأبو داود.ميص ُ َسلَّم القَ َعلَ ْي ِه و
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha: “Pakaian yang amat dicintai Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ialah baju gamis.” (Diriwayatkan oleh Imam Abu
Dawud dan Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan)
َ َش ْه َر ٍة َأ ْلب
ُسهُ هَّللا ُ يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة ثَ ْوبًا ِم ْثلَه َ س ثَ ْو
ُ ب َ َِمنْ لَب
“Barangsiapa memakai pakaian syuhroh, niscaya Allah akan memakaikan
kepadanya pakaian semisal pada hari kiamat” (HR. Abu Daud no. 4029 dan Ibnu
Majah no. 360. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
11.BERJENGGOT
1) HR. Muslim no. 625
ين َأحْ فُوا
َ َخالِفُوا ْال ُم ْش ِر ِك: صلَى َعلَ ْي ِه َو َسلَ ْم َ َ ق:َع ْن ا ْن ِن ُع َم َر
َ َق: ال
َ ال َرس ُْو ُل هللا
ب َوَأ ْوفُوا! اللِّ َحى َ ارِ ال َّش َو
“Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.”
(HR. Muslim no. 625)
12.LARANGAN MEROKOk
2) Q.S.Al-Isra: 26-27
َواَل تُبَ ِّذ ْر تَ ْب ِذ ْير
Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros." (QS Al Isra:
26)
ش ْي ٰطنُ لِ َربِّ ٖه َكفُ ْو ًرا َ اِنَّ ا ْل ُمبَ ِّذ ِر ْي َن َكانُ ْٓوا اِ ْخ َو
َ ان الش َّٰي ِط ْي ِن َۗو َك
َّ ان ال
Artinya: "Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan
itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS Al Isra: 27)
Sebagai penutup semoga segala amal yang kita lakukan selalu dalam kondisi
ikhlas, baik amal yang dianggap besar atau kecil, sesuai dengan pernyataan:
Ibnu Athaillah dalam Hikam:
ب
ٍ راغ
ِ ب ٍ ب َزا ِه ٍد َوالَ َكثُ َر َع َم ٌل بَ َر ًز ِمنْ قَ ْل
ٍ َما قَ ّل َع َم ٌل بَّ َر ًز ِمنْ قَ ْل
َ
Artinya: Tidak dianggap kecil/ sedikit amal perbuatan yang dilakukan ikhlas
( tampa pamrih) dan tidak dianggap banyak amal yang dilakukan oleh seorang
yang tidak ikhlas.
Memiliki hati yang iklas dalam berbagai amal adalah anugrah dari Allah SWT.
Buah dari istiqomah menjalankan ilmu Tasawuf dibawah bimbingan dari seorang
ulama Robbani/ Mursyid
Artinya: Baiknya amal perbuatan itu, sebagai hasil dari baiknya budi dan hati, dan
baiknya hati sebagai hasil dari kesungguhan istiqomah pada apa yang
diperintahkan Tuhan ( yakni tidak bergerak dari apa yang didudukkan oleh Tuhan).
َ الَ تُ ْف ِر ْحكَ الطَّا َعةُ إلننَّ َها َ بَ َر َزتْ ِم ْنكَ واَ ْف َر ْح بِ َها إلنَّ َها بَ َر َجتْ ِم َن هللاِ اِل ْيك,
Artinya: Jangan merasa gembira atas perbuatan taat ( bakti) karena engkau merasa
telah dapat melaksanakannya, tetapi bergembiralah atas perbuatan taat itu , karena
ia sebagai karunia taufiq, hidayah dari Allah kepadamu.
Wassalamu mu’alaikum wr wb
.
.