Anda di halaman 1dari 2

hidayah

‫ َن ْر ُجْو َر ْح َم َت ُه َو َن ْخ َش ى َع َذ اَب ُه ِإَّن َع َذ اَب ُه اْل ِجَّد ِباْلُكَّفاِر‬، ‫اْل َح ْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي ِإَّياُه َن ْع ُبُد َو َلُه ُنَص ِّلى َو َن ْس ُج ُد َو ِإَلْي ِه َن ْس َع ى َو َن ْح ِفُد‬
‫ َق ْد َأَّد ى‬،‫ َأْش َه ُد أن َّال ِإَلَه ِإًّال ُهللا َو ْح َدُه َالَش ِر ْي َك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه َال َن ِبَّي َو َال َر ُس ْو َل َب ْع َدُه‬. ‫ُم ْل َح ٌق‬
‫َألّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع لى َس ِّيِد َن ا َو َح ِبْي ِبَن ا‬, ‫ْاَألَم اَن َة َو َب َّلَغ الِّر َس اَلَة َو َن َص َح ْاُألَّم َة َو َج اَه َد ِفْي َس ِبْي ِلِه َح َّق ِجَه اِدِه‬
‫ َر ِّب اْش َر ْح ِلْي‬.‫ َو َع َلى آِل ِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِعْين‬,‫ َو ِإَم اِم اْلُمْه َت ِدْين َو َقاِئ ِد اْلُم َج اِه ِدْين‬,‫ َسِّيِد الُمْر َس ِلْين‬,‫َو َش ِفْي ِع َن ا ُمحَّمٍد‬
‫ َي ا َأُّيهَا‬: ‫ َق اَل ُهللا َت َع اَلى ِفي اْلُق ْر آِن اْلَك ِر ْي ِم‬.‫ َأَّما َب ْع د‬. ‫َص ْد ِر ْي َو َي ِّسْر ِلْي َأْم ِر ْي َو اْح ُلْل ُع ْق َد ًة ِم ْن ِلَساِنْي َي ْف َقُهْو ا َقْو ِلْي‬
‫ َي ا َأُّي َه ا الَّن اُس اَّت ُقْو ا َر َّب ُك ُم اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّمْن َن ْف ٍس‬: ‫ َو َقاَل‬. ‫اَّلِذ ْي َن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َت ُمْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّمْس ِلُمْو َن‬
‫َو اِحَدٍة َو َخ َلَق ِم ْن َه ا َز ْو َج َه ا َو َب َّث ِم ْن ُهَم ا ِر َج اًال َك ِثْيًر ا َو ِنَس آًء َو اَّتُقوا َهللا اَّلِذ ْي َت َس آَء ُلْو َن ِبِه َو ْاَألْر َح اَم ِإَّن َهللا َك اَن َع َلْي ُك ْم‬
.‫َر ِقْيًبا‬
Ma’asyiral Muslimin rohimakumulloh.
Pada hari yang mulia ini, marilah kita selalu menjaga dan meningkatkan mutu keimanan dan kualitas ketakwaan kita
kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu ketakwaan yang dibangun karena mengharap keridhaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan bukan keridhaan manusia, ketakwaan yang dilandasi karena ilmu yang bersumber dari
Alquran dan sunah Rasulullah, dan ketakwaan yang dibuktikan dengan amal perbuatan dengan cara menjalankan
setiap perintah Allah dan Nabi-Nya karena mengharap rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berusaha semaksimal
mungkin menjauhi dan meninggalkan setiap bentuk larangan Allah dan Nabi-Nya karena takut terhadap azab dan
siksa Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ma’asyiral Muslimin rohimakumulloh.


Barangsiapa menolong dalam yang haram atau dalam berbuat dosa, maka ia dihukumi sama dalam melakukan
maksiat. Ini kaedah yang telah disimpulkan dari Al Qur’an dan hadits. Allah Ta’ala berfirman,

‫َو اَل َتَع اَو ُنوا َع َلى اِإْل ْثِم َو اْلُع ْد َو اِن َو اَّتُقوا َهَّللا ِإَّن َهَّللا َش ِد يُد اْلِع َقاِب‬
“Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. ” (QS. Al Maidah: 2).
Ayat ini menunjukkan bahwa terlarang saling tolong menolong dalam maksiat. Dalam hadits juga disebutkan,

‫َو َم ْن َس َّن ِفى اِإل ْس َالِم ُس َّنًة َس ِّيَئًة َك اَن َع َلْيِه ِوْز ُرَها َو ِوْز ُر َم ْن َع ِمَل ِبَها ِم ْن َبْع ِدِه ِم ْن َغْيِر َأْن َيْنُقَص ِم ْن‬
‫َأْو َز اِرِهْم َش ْى ٌء‬
“Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatan jelek tersebut
dan juga dosa dari orang yang mengamalkannya setelah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun juga.” (HR.
Muslim no. 1017).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan
mendapatkan pahala seperti orang yang mengikutinya. Sedangkan barangsiapa yang memberi petunjuk pada
kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosa seperti orang yang mengikutinya. Aliran pahala atau dosa tadi didapati
baik yang memberi petunjuk pada kebaikan atau kesesatan tersebut yang mengawalinya atau ada yang sudah
mencontoh sebelumnya. Begitu pula aliran pahala atau dosa tersebut didapati dari mengajarkan ilmu, ibadah, adab
dan lainnya.”
Sedangkan sabda Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Lalu diamalkan oleh orang setelah itu“, maka maksudnya
adalah ia telah memberi petunjuk (kebaikan atau kesesatan) lalu diamalkan oleh orang lain setelah itu ketika yang
contohkan masih hidup atau sudah meninggal dunia. Demikian penjelasan Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh
Shahih Muslim ketika menjelaskan hadits di atas.
Intinya, dua dalil di atas menunjukkan dengan jelas bahwa siapa saja yang memberi petunjuk pada kejelekan, dosa
atau maksiat, maka ia akan mendapatkan aliran dosa dari orang yang mengikutinya. Ini sudah jadi cukup bukti dari
kaedah yang dibahas kali ini, yaitu siapa yang menolong dalam maksiat, maka terhitung pula bermaksiat.
Contoh Penerapan Kaedah ini,
Siapa yang memberi petunjuk pada saudaranya untuk membunuh muslim lainnya dengan tindakan zalim, maka ia
terhitung bermaksiat karena telah menolong dalam tindakan zalim.
Siapa yang memberi petunjuk pada orang lain untuk mencuri suatu barang, maka ia terhitung pula melakukan
maksiat karena telah menolong dalam tindakan mencuri.
Menerbitkan dan menyebarluaskan buku-buku kesesatan yang berisi ajaran kesyirikan, bid’ah, maksiat, sihir,
perdukunan, klenik, ramalan, maka teranggap berbuat maksiat.
Menyewakan toko pada orang yang diketahui akan menjual khomr (minuman keras), maka pemilik toko tersebut
dihitung pula melakukan maksiat karena telah menolong dalam tindakan maksiat.

Oleh karena itu, di sini akan kami tunjukkan padamu permulaan dari sebuah hidayah agar engkau bisa mencoba
dirimu dan menguji hatimu. Apabila engkau mendapati hatimu condong pada hidayah tersebut lalu dirimu berusaha
untuk menggapainya, maka setelah itu engkau bisa melihat perjalanan akhir darinya yang me laju dalam lautan ilmu.
Sebaliknya, jika engkau mendapati hatimu berat dan lengah dalam mengamalkan apa yang menjadi konsekuensinya,
ketahuilah bahwa jiwa yang mendorongmu untuk menuntut ilmu tersebut adalah jiwa al-ammaarah bi as-su’ (yang
memerintahkan pada keburukan). Jiwa tersebut bangkit karena taat kepada setan terkutuk untuk dijerat dengan tali
tipuannya. Ia terus memberikan tipu dayanya kepadamu sampai engkau betul-betul binasa. Ia ingin agar engkau mem-
perbanyak kejahatan dalam bentuk kebaikan sehingga ia bisa memasukkanmu dalam kelompok orang yang merugi
dalam amalnya. Yaitu, mereka yang sesat di dunia ini, yang mengira bahwa mereka telah melakukan suatu perbuatan
baik. Saat itu setan menceritakan padamu tentang keutamaan ilmu, derajat para ulama, serta berbagai riwayat di
seputarnya. Namun, setan tersebut membuatmu lalai dari sabda Nabi saw.,
“Siapa yang bertambah ilmu, tapi tidak bertambah hidayah, ia hanya bertambah jauh dari Allah.” Juga dari sabda Nabi
saw. yang berbunyi, “Orang yang paling keras siksanya di hari kiamat, adalah orang alim yang ilmunya tak Allah
berikan manfaat padanya.”
Nabi saw. berdoa:
Allahumma innii a’udzubika min ‘ilmi laa yanfa’u, wa qalbin laa yakhsya’, wa ‘amalin laa yurfa’u, wa du’ain
laa yusma’u.
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari amal yang tak
diterima, dan dari doa yang tak didengar.”
Sabda Nabi saw., “Di malam aku melakukan Israk, aku melewati sekelompok kaum yang bibir mereka digunting dengan
gunting api neraka. Lalu aku bertanya, ‘Siapa kalian?’ Mereka menjawab, ‘Kami adalah orang-orang yang
memerintahkan kebaikan tapi tidak melakukannya, dan mencegah keburukan tapi kami sendiri mengerjakannya!”
Oleh karena itu, jangan engkau serahkan dirimu untuk diperdaya oleh jerat tipuannya. Celaka sekali bagi orang bodoh,
karena ia tidak belajar. Tapi celaka seribu bagi orang alim yang tak mengamalkan ilmunya!

‫ َفَم ْن َتاَب ِم ْن َبْع ِد ُظْلِمِه َو َاْص َلَح َفِاَّن َهللا َيُتوُب َع َلْيِه ِاَّن‬. ‫ ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬، ‫َاُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬
‫َهللا َغ ُفوٌر َر ِح ْيٌم‬.
‫بَاَر َك ُهللا لِي َو َلُك ْم فِي ْ الُقْر آِن ْالَعِظ ْيِم – َو َنَفَع نِي َو ِإيَّاُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاآليَاِت َو الِّذْك ِر ْالَح ِكْيِم – َو َتَقَّبَل ِم نِّي َو ِم ْنُك ْم‬
‫ِتَالَو َتُه ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع ْالَعِلْيم – َأُقْو ُل َقْو لِي َهَذ ا َو اْسَتْغُفُر َهللا ْالَعِظ ْيم لِي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم ات‬
. ‫َو ْالُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َنات َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإَّنُه ُهَو ْالَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيِم‬

Khutbah II

‫ ِإَّياُه َنْعُبُد‬،‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه‬. ‫َاْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َأَم َر َنا ِبْاِال ِّتَح اِد َو ْاِال ْع ِتَص اِم ِبَح ْبِل ِهللا اْلَم ِتْيِن‬
‫ اللُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد‬. ‫ َاْلَم ْبُعْو ُث َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِم ْيَن‬،‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬. ‫َو ِإَّيُاه َنْسَتِع ْيُن‬
‫َو اْع َلُم ْو ا َاَّن‬. ‫َاَّم ا َبْعُد ; َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقواَهللا ِفْيَم ا َاَم َر َو اْنَتُهْو ا َع َّم ا َنَهى‬, ‫ِو َع َلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا ِكثْيًرا‬
‫ َو َقاَل َتعَاَلى ِاَّن َهللا َو َم آل ِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّنِبى يآ َاُّيَها‬. ‫ّهللا َاَم َر ُك ْم ِبَاْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَنى ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه‬
‫ اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد نَا ُمَح َّمٍد َو َع َلى َاْنِبيآِئَك‬.‫اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬
‫َو ُرُس ِلَك َو َم آلِئَك ِة ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن َاِبى َبْك ٍرَو ُع َم رَو ُع ْثَم ان َو َع ِلى َو َع ْن َبِقَّيِة‬
‫الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ي الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلىَيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم الَّراِح ِم ْيَن‬

‫ اللُهَّم َاِع َّز ْاِال ْس َالَم َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن‬. ‫َاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت َاَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت‬
‫َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو ْالُم ْش ِرِكْيَن َو اْنُصْر ِع َباَدَك ْالُمَو ِّح ِد َّيَة َو اْنُصْر َم ْن َنَصَر الِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر‬
‫ اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا‬. ‫ َالَّلُهَّم اْفَتْح َبْيَنَنا َو َبْيَن َقْو ِم َّنا ِباْلَح ِّق َو َاْنَت َخ ْيُر اْلَفاِتِح ْيَن‬. ‫َاْع َد اَء الِّدْيِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِاَلى َيْو َم الِّدْيِن‬
‫ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِزَل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء ْالِفْتَنِة َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة‬
.‫ َر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬. ‫َو َس اِئِر ْالُبْلَد اِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن‬
. ‫َر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُفَس َناَو ِاْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َح ْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخ اِس ِر ْيَن‬
‫ِع َباَد ِهللا ! ِاَّن َهللا َيْأُم ُر َنا ِبْالَع ْد ِل َو ْاِال ْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذ ى ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
‫َتَذَّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُرواَهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع لَى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َبْر‬
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
___________________________________selesai______________________________________

Anda mungkin juga menyukai