Dalam Islam diajarkan tata cara bagaimana memilih pemimpin yang baik,
diantaranya:
Beriman kepada Allah (Mukmin) dan beragama Islam (Muslim) yang baik. “Yakni
seorang Muslim yang memiliki dua sifat, seperti disebutkan dalam Alquran;
Dalam ayat ini kata-kata;“hafizhun ‘alim. Hafizhun” artinya adalah seorang yang
pandai menjaga. Yakni, seorang yang punya integritas, kepribadian yang kuat,
amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain
atau rakyat yang dipimpinnya sebagai dasar kepemimpinan dalam Islam.
Kedua :Amanah.
Sebaliknya pemimpin yang khianat sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga
serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya. “Rasulullah SAW
mengingatkan, sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan
mendorong kefakiran,”
Artinya calon pemimpin yang akan dipilih adalah seorang yang memiliki
kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan
membawa mereka hidup lebih sejahtera
Keempat:Rajin Menegakkan Ibadah.
Shalat adalah barometer akhlak manusia. “Pemimpin yang baik dan layak dipilih
adalah pemimpin yang menegakkan shalat. Shalat melahirkan tanggung jawab.
Kesadaran keimanan / tauhid dibangun melalui shalat sebagimana doa pemimpin
dalam Islam.
Zakat itu bukan membersihkan harta yang kotor, melainkan membersihkan harta
kita (harta yang bersih) dari hak orang lain. seorang pemimpin yang rajin berzakat
dan berinfak, tidak akan korupsi.”Sebab dia yakin Allah sudah menjamin rezekinya,
dan sesungguhnya rezeki yang halal lebih banyak daripada rezeki yang haram.
Kalau sudah yakin seperti itu, untuk apa melakukan korupsi yang sangat dibenci
Allah?.
Sifat suka berjamaah atau memperhatikan masyarakat ini ditunjukkan dalam shalat
fardhu berjamaah. Rasulullah setiap selesai shalat fardhu berjamaah lalu duduk
menghadap kepada jamaah sebagai cara menguatkan iman dan taqwa .
Sikap lain yang perlu dimiliki muslim ketika memilih pemimpin adalah menuruti
kesadaran batin. Dengan kata lain, pilihan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab
kepada Allah SWT, bukan pengaruh ancaman atau suap. Jangan juga memilih
melalui jalur suap karena ancamannya neraka,"
Terakhir, sikap muslim ketika memilih pemimpin adalah menerima lapang dada
siapapun yang ditakdirkan menjadi pemimpin, sebagaimana difirmankan Allah:
ۗ ُقِل الّٰل ُهَّم ٰم ِلَك اْلُم ْلِك ُتْؤ ِتى اْلُم ْلَك َم ْن َتَش ۤا ُء َو َتْنِز ُع اْلُم ْلَك ِمَّم ْن َتَش ۤا ُۖء َو ُتِع ُّز َم ْن َتَش ۤا ُء َو ُتِذ ُّل َم ْن َتَش ۤا ُء
ِبَيِد َك اْلَخ ْيُرۗ ِاَّنَك َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر
"Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan
kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan
dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki
dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tanganMulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."(QS.Ali Imran:
26)
َسَيْأِتي َع َلى الَّناِس َس َنَو اٌت َخ َّد اَعاُت ُيَص َّدُق ِفيَها اْلَك اِذ ُب َو ُيَك َّذ ُب ِفيَها الَّص اِد ُق َو ُيْؤ َتَم ُن ِفيَها اْل َخ اِئُن
َو ُيَخ َّو ُن ِفيَها اَأْلِم يُن َو َيْنِط ُق ِفيَها الُّر َو ْيِبَض ُة ِقيَل َو َم ا الُّر َو ْيِبَض ُة َقاَل الَّرُجُل الَّتاِفُه ِفي َأْم ِر اْلَع اَّمِة
"Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu
pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat
dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada
saat itu Ruwaibidhah berbicara." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud
Ruwaibidhah?". Beliau menjawab: "Orang bodoh yang turut campur dalam urusan
)masyarakat luas." (HR Ibnu Majah
Khutbah Kedua
َاْل َح ْم ُد للِه َعلَى ِإْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َعلَى َتْو ِفْيِقِه َو ِاْمِتَناِنِه َ .و َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال اللُه َو اللُه َو ْح َد ُه َال
َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد أَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه .اللُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد ِو َع َلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا
ِك ثْيًرا
َأَّم ا َبْعُد َ :فَيآ َأيُّـَها الَّناُس ِاَّتُقوا اللَه َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِاَّال َع َلى الِّدْيِن اْلَقِو ْيِم َ . .و َقاَل َتعَاَلى ِ :اَّن اللَه
َو َم آل ِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبى يآ َاُّيَهااَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا .الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد
َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم َو َباِر ْك َع َلى ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد َك َم ا
َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِه يَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِه يَم ِفي اْلَع اَلِم يَن ِإَّنَك َح ِم يٌد َم ِج يٌد
َاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت َاَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت َ ....ر َّبَنا آِتنَا ِفى
.الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر