ْالَحْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َأْر َسَل َر ُسْو َلُه ِباْلُهَدى َو ِد ْيِن اْلَح ِّق ِلُيْظِهَرُه َع َلى ال ِّدْيِن ُك ِّل ِه َو َكَفى ِباِهَّلل َش ِهْيًدا َأْش َهُد
َأْن َالِإلَه ِإَّالُهَّللا َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه وَأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَحَّم ٍد َو َع َلى آِل ِه
َفَيا ِع َب اَد ِهَّللا ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْق َو ى ِهَّللا َو َق اَل ُهَّللا َتَع اَلى ِفْي ِكَتاِب ِه: َأَّم ا َبْعُد، َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْيَن
َو َقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا، َيآَأُّيَها اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنْو ا اَّتُقْو ا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن: اْلَك ِر ْيِم
. ِاَّتِق َهَّللا َح ْيُثَم ا ُكْنَت َو َأْتِبِع الَّسِّيَئَة اْلَحَس َنَة َتْم ُح َها َو َخاِلِق الَّناَس ِبُخ ُلٍق َح َس ٍن: َع َلْيِه َو َس َّلَم
Hamdalah
Sholawat
Marilah senantiasa kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan haqqa
tuqahtihi (sebenar-benar takwa). Menjalankan perintah danmeninggalkan larangan-Nya.
Janganlah sekali-kali meninggalkan dunia ini, kecuali dalam keadaan Islam dan khusnul
khatimah.
Tema khutbah pada kesempatan kali ini adalah, merenungi bukti-bukti kekuasaan Allah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan ada empat orang yang digelari malik al–ardh (penguasa
dunia). Wilayah kekuasaan mereka membentang dari Timur hingga Barat, memiliki pasukan
militer kuat dan kekayaan hebat. Dua di antaranya berasal dari golongan orang mukmin. Yang
pertama, Nabi Sulaiman, dan Dzulqarnain. Sedangkan dua diantaranya dari golongan orang-
orang kafir, yakni Fir’aun dan Namrudz.
Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang punya kuasa luar biasa. Rakyatnya bukan hanya dari
golongan manusia saja, tapi juga golongan jin. Beliau dianugerahi Allah kemampuan untuk
berbicara dengan hewan. Karena Nabi Sulaiman memang memohon kepada Allah. Dibuktikan
dengan ayat:
َقاَل َر ِّب اْغ ِفْر ِلي َو َهْب ِلي ُم ْلًك ا اَل َيْنَبِغ ي َأِلَح ٍد ِم ْن َبْع ِد ي ِإَّنَك َأْنَت اْلَو َّهاُب
Dia (Sulaiman) berkata, “Ya tuhanku, ampunilah aku dan anugerhkanlah kepdaku
kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, engakaulah yang Maha
Pemberi”. (Q.S. Shad: 35)
Oleh karena itu, kita kenal bahwa Sulaiman di samping seorang nabi, juga merupakan
raja yang sangat adil dalam menyelesaikan berbagai perselisihan antar rakyatnya.
Yang kedua, Nabi Dzulqarnain. Ia diberi kedudukan oleh Allah, seperti yang telah
dimaktubkan dalam Al-Qur’an pada ayat:
Tetapi walau keduanya memiliki kekusaan yang hebat, mereka tetap hamba Allah yang saleh
dan taat.
Sedangkan, dua penguasa yang lain itu berasal dari kaum kafir. Salah satunya Namrud,
seorang raja yang hidup pada zaman Nabi Ibrahim. Ia memiliki pasukan militer hebat, serta
kekayaan berlimpah. Bahkan Allah menganugerahi kecerdasan dan fisik prima. Konon Namrud
tidak pernah menderita sakit selama 400 tahun.
Akhirnya, ia berlaku lalim terhadap rakyatnya. Ia tidak segan membunuh rakyat yang tidak mau
mengakui dirinya tuhan.
Hingga suatu hari, ia didatangi malaikat Allah yang mengajaknya beriman. Peristiwa itu terjadi
tiga kali. Akan tetapi ia menolak menjadi hamba beriman. Akhirnya, Namrud ditantang oleh
Allah untuk mengumpulkan seluruh bala tentaranya.
Lalu Allah mengirim jutaan ekor nyamuk agar menghisap darah tentaranya. Akibatnya seluruh
kekuatan militernya hancur lebur.
Ada salah satu dari jutaan makhluk kecil itu masuk ke rongga kepala Namrud melalui lubang hidungnya.
Dan berdiam di sana selama ratusan tahun menyiksa kepalanya. Bahkan, Namrud membentur-benturkan
kepalanya sebab sakit tak terkira. Hingga ajal menjemputnya.
Jamaah Jumah Rahimakumullah
Pelajaran yang dapat kita petik dari peristiwa ini, sesungguhnya kekuatan, kekayaan, dan
kekuasaan bukan untuk dibanggakan, apalagi disombongkan. Namun semua itu harus
disyukuri, dijadikan wasilah agar semakin dekat dengan Allah SWT. Tentu kita tidak ingin lahir
Namrud-Namrud baru lahir di jaman modern ini.
Ada sebuah negara yang memiliki penduduk besar, militer kuat, serta teknolgi canggih di dunia,
yakni Cina. Karena kelebihan-kelebihan itu, presidennya, Xi Jin Ping mengatakan, “Tidak ada
seorang pun yang mampu menggoncang Cina”. Tidak lama setelah pemimpinnya
mengucapkan itu, salah satu kotanya, Wuhan diserang oleh makhluk Allah yang sangat kecil,
yakni virus Corona. Yang tidak mungkin melawannya dengan kekuatan militer. Akhirnya,
seluruh dunia menjadi geger. Lebih dari dari ratusan ribu orang terinfeksi.
Maka sebagai manusia beriman, kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa ini bahwa tidak
butuh gempa yang dahsyat dan tsunami besar agar bisa menggoncangkan Cina. Karena Allah
tidak segan membuat nyamuk atau sesuatu lebih besar dari itu sebagai kebenaran-Nya.
ِإَّن َهَّللا اَل َيْسَتْح ِيي َأْن َيْض ِرَب َم َثاًل َم ا َبُعوَض ًة َفَم ا َفْو َقَها َفَأَّم ا اَّلِذ يَن آَم ُن وا َفَيْع َلُم وَن َأَّن ُه
اْلَح ُّق ِم ْن َر ِّبِهْم َو َأَّم ا اَّل ِذ يَن َك َف ُروا َفَيُقوُل وَن َم اَذ ا َأَر اَد ُهَّللا ِبَه َذ ا َم َثاًل ُيِض ُّل ِب ِه َك ِث يًرا
َو َيْهِد يِبِه َك ِثيًرا َو َم ا ُيِض ُّل ِبِه ِإاَّل اْلَفاِسِقيَن
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpaan seekor nyamuk atau yang lebih besar
dari itu. Adapun orang-orang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi
mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpaan itu?”. Dengan (perumpaan)
itu banyak orang yang dibiarkan sesat, dan dengan tu banyak (pula) orang yang diberi-Nya
petunjuk. Allah tidak menyesatkan seserang kecuali orang fasik. (Q.S Al-Baqrah: 26)
Maka bersyukurlah kita kepada Allah dijadikan hamba yang beriman, bukan hanya soal ibadah,
juga mencakup soal finansial. Makanan kita diatur, halal, baik, bersih dan suci. Larangan
terhadap barang haram, seperti kelelawar, kecoa, dan lain-lain. Kesemuanya merupakan
anugerah dari Allah bagi orang mukmin.
َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َو َكَف ىَ ،و ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى َسِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد اْل ُمْص َط َفىَ ،و َع َلى آِل ِه َو َأْص َح اِبِه
َأْه ِل اْل َو َفاَ .أْش َه ُد َأْن اَّل إلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْي َك َل ُهَ ،و َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه
ْل ْل ُأ ْل َأ ُل َأ
َو َر ُس ْو ُه َّم ا َب ْع ُد َ ،ف َي ا ُّي َه ا ا ُمْس ِلُمْو َن ْ ،و ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا ا َع ِلِّي ا َع ِظ ْي ِم
َو اْع َلُمْو ا َأَّن َهللا َأَمَر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْي ٍم َ ،أَمَر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َع َلى َن ِبِّيِه اْل َك ِر ْي ِم َفَقاَل ِ :إَّن
ّٰل
َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّن ِبِّي َ ،ي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْي ِه َو َس ِّلُموا َت ْس ِليًماَ ،ال ُهَّم
َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل َسِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َّلْي َت َع َلى َس ِّيِد َن ا ِإْب َر اِه ْي َم َو َع َلى
آِل َسِّيِد َن ا ِإْب َر اِه ْي َم َو َب اِر ْك َع َلى َسِّيِد َن ا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َن ا ُم َح َّم ٍد َك َم ا َب اَر ْك َت َع َلى
َس ِّيِد َن ا ِإْب َر اِه ْي َم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َن ا ِإْب َر اِه ْي َم ِ ،فْي اْلَع اَلِم ْي َن ِإَّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد َ .الّٰل ُهَّم اْغ ِف ْر
ِلْلُمْس ِلِم ْي َن َو اْل ُمْس ِلَماِت واْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْل ُمْؤ ِم َن اِت اَأْلْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو اَأْلْم َو اِت ،اللهم اْد َف ْع َع َّن ا
اْل َب اَل َء َو اْل َغ اَل َء َو اْل َو َب اَء َو اْلَفْح َش اَء َو اْل ُم ْن َك َر َو اْل َب ْغ َي َو الُّس ُيْو َف اْل ُم ْخ َت ِلَف َة َو الَّش َداِئَد
َو اْل ِمَح َن َ ،م ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن ِ ،م ْن َب َلِد َن ا َه َذ ا َخ اَّص ًة َو ِم ْن ُبْل َداِن اْلُمْس ِلِم ْي َن َع اَّم ًة ،
ِإَّن َك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر ِع َب اَد ِهللا ،إَّن َهللا َي ْأُمُر ِباْل َع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ِإْي َت اِء ِذي اْل ُق ْر َب ى
وَي ْن َه ى َع ِن الَفْح َش اِء َو اْلُم ْن َك ِر َو الَب ْغ ِيَ ،يِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن َ .ف اذُك ُروا َهللا اْلَع ِظ ْي َم
َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر