ستَ ْغفِ ُرهَُ ،ونَ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِمنْ ستَ ِع ْينُهُ َونَ ْإِنَّ ا ْل َح ْم َد هللِ نَ ْح َم ُدهُ َونَ ْ
ض َّل ت أَ ْع َمالِنَاَ ،منْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم ِ سيِّئَا ِسنَا َو ِمنْ َ ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ُِ
ي لَهُ ضلِ ْل فَاَل َها ِد َ ،لَهُ َو َمنْ يُ ْ
ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّم ًدا ش ِر ْي َك لَهُ َوأَ ْ ش َه ُد أنْ الَ إِ ٰله إالَّ هّٰللا ُ َو ْح َدهُ اَل َ أ ْ
س ْولُهُ َ ع ْب ُدهُ َو َر ُ
ص َحابِ ِه سلّ ْم َعلى سيّدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوأَ ْ ص ّل َو َ اَلل ُه ّم َ
ان إِلَى يَ ْو ِم ال ّد ْين س ٍ َو َمنْ تَبِ َع ُه ْم بِإ ِ ْح َ
س ْي ِبتَ ْق َوى هَّللا ِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم فَيَا ِعبَا َد هَّللا ِ ،أُ ْو ِ
ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِ
تُ ْفلِ ُح ْو َن
:ف َوقَا َل هَّللا ُ تَ َعالَى فِ ْي ِكتَابِ ِه ا ْل َك ِر ْي ِم
ان ال َّر ِج ْي ِمش ْيطَ ِ أَ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِم َن ال َّ
ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُنَّ إِالَّ َوأَ ْنتُ ْم
يَآأَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن َءا َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هَّللا َ َح َّ
سلِ ُم ْو َن ُم ْ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt.
Karena hanya dengan iman dan takwa, kita dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Dalam kesempatan yang berbahagia ini khatib ingin mengajak kita semua untuk
memperhatikan salah satu perintah Allah di dalam Al Quranul Karim tentang amar ma’ruf
nahi munkar.
Sesungguhnya amar ma’ruf nahi munkar merupakan pekerjaan yang agung dan pantas untuk
mendapat perhatian, karena amar ma’ruf itu dapat menciptakan kemashlahatan dan
keselamatan bagi umat, dan apabila kita mengabaikannya dapat menimbulkan bahaya dan
kerusakan yang besar, yakni dengan hilangnya kemuliaan dan munculnya kehinaan. Bahkan
hal ini dapat kita rasakan di negara kita sekarang ini, yang dimana orang orang menegakan
amar ma’ruf nahi munkar diperlakuan dengan sewenang wenang oleh para Hizbusyaithon,
mulai dari dicaci hingga di masukan ke jeruji besi, bahkan mereka tidak segan untuk
menembak mati.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Allah Swt telah menjelaskan di dalam Kitab-Nya yang mulia, tentang kedudukan amar ma’ruf
nahi munkar dalam islam, dan menjelaskan bahwa amar ma’ruf nahi munkar memiliki
kedudukan yang mulia, bahkan dalam beberapa ayat al-Qur’an Allah mendahulukan dalam
penyebutan amar ma’ruf nahi munkar dari pada iman, padahal iman itu merupakan pokok
dan asas dalam agama Islam, sebagai mana tersebut dalam firman Allah Swt :
Di dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 110 Allah swt berfirman:
Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
سى
َ ان َدا ُوۥ َد َو ِعي
ِ سَ ِس ٰ َٓر ِءي َل َعلَ ٰى ل ۟ ين َكفَ ُر
ْ ِوا ِم ۢن بَنِ ٓى إ َ لُ ِع َن ٱلَّ ِذ
۟ ُوا َّو َكان ۟ ص ٰ
َ وا يَ ْعتَ ُد
ون َ ٱ ْب ِن َم ْريَ َم ۚ َذلِ َك بِ َما َع
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah marah kecuali jika salah satu larangan
Allah dilanggar, atau seseorang mengerjakan kemungkaran; dengan melakukan maksiat,
maka Rasululullah shallallahu 'alaihi wa sallam segera menyuruhnya melakukan kebaikan dan
melarang kemaksiatan itu.
Allah Subhaanahu wa Ta'ala memerintahkan keberanian seperti ini, Allah SWT berfirman,
(QS. Al Hajj: 41) "(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." (QS.
Al Hajj: 41),
Dan dalam hadist
Abu Dzar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhku mengatakan yang
benar meskipun pahit." (HR. Ahmad.)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Demikian khutbah jum’at kali ini semoga Allah senantiasa memberikan kesabaran dan
kekuatan kepada kita untuk tetap menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Saling menasehati
dalam kebaikan dan saling mengingatkan bila di antara kita ada yang melakukan keburukan.
Dengan demikian semoga Allah swt akan menggolongkan kita ke dalam orang-orang yang
mendapat keberuntungan di dunia terlebih di akhirat. Wallahu a’lam bishshawab
آن ا ْل َع ِظ ْي ِم َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه
ِ أَ بَا َر َك هَّللا ُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِ ْي ا ْلقُ ْر
ت َو ِذ ْك ِر ا ْل َح ِك ْي ِم َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتهُ إِنَّهُ ُه َو ِ ِم َن ْاألَيَا
ستَ ْغفِ ُر ْوهُ إِنَّهُ ُه َو ا ْل َغفُ ْو ُر ال َّر ِح ْيم ْ فَا،س ِم ْي ُع ا ْل َعلِ ْي ُم
َّ ال
Khutbah ke 2
saya mengajak diri saya dan semua hadirin untuk kembali mematrikan sifat
keberanian dalam diri, untuk menegakkan dan menyuarakan kebenaran dan
menghapuskan kebatilan ataupun minimal sekali meminimalisirnya. Amar
ma’ruf nahi munkar bukan perkara yang mudah bagi setiap muslimin. Sesuai
dengan tahapan yaitu berilmu, beramal, dan berdakwah, dan tahapan yang
tidak mudah yaitu bersabar dalam menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar. Dan
hal ini dapat di mulai didalam jamaah kita dari yang mudah yaitu saling
menegur atau menasehati sahabat kita apa bila ia berbuat salah. Dan Marilah
kita menyingkirkan sifat tidak percaya diri dan rasa takut dalam menyampaikan
kebenaran, sehingga kita dapat mengangkat kalimat ALLAH dengan sebenar
benarnya iman.
Apa yang benar tentu datang dari Allah dan yang salah dari khatib sendiri
,Khatib bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Walhamdulillahirobbil’alamin.
wa iytaa-i dzil qurba, wa yanhaa ‘anil fahsyaa-i wal munkar wal baghy.
ya’idzukum la’alakum tadzakkarun.