Anda di halaman 1dari 7

1

Khutbah Jum’at
“Jangan Salah Paham & hindari Paham yg Salah”
Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A.
CEO Aplikasi adaustadzh.com, Mudir Ma’had Aly Raudhotul Qur’an Azzam dan
Sekum PP HDMI

Khutbah ke-I

‫لِل نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرهُ َونَ ُع ْو ُذ ِباهللِ ِم ْن شُ ُر ْو ِر أَ ْن ُف ِسنَا َو ِم ْن‬ ِ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد‬
‫ِي لَهُ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن ََل‬ َ ‫ض ِل ْل فَ ََلهَاد‬ ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ت أَ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَ ََل ُم‬ ِ ‫سيِئَا‬َ
‫علَى‬ َ ‫ص ِل‬ َ ‫ الل ُه َّم‬،ُ‫ع ْب ُدهُ َو َرسُ ْولُه‬ َ ‫هللا َوحْ َدهُ ََل ش َِريْكَ لَهُ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا‬ ُ ‫ِإلَهَ ِإ ََّل‬
َ‫ اِتَّقُ ْوهللا‬، َ‫ فَ َيااَيُّ َها ْال ُم ْس ِل ُم ْون‬،ُ‫صحْ ِب ِه أَجْ َم ِعيْنَ اَ َّما َب ْعد‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬ َ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ
‫ َو َما‬:‫الى فِي ِكتَابِ ِه ْالك َِري ِْم‬ َ َ‫َح َّق تُقَاتِه َوَلَتَ ُم ْوتُ َّن اَِلَّ َوأَنـْتُ ْم ُم ْس ِل ُم ْونَ فَقَ ْد قَا َل هللاُ تَع‬
‫ُون‬
ِ ‫س ِإَل ِليَ ْعبُد‬ َ ‫َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َواإل ْن‬
Kaum muslimin Rahimakumullah
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Tuhan semesta Alam, Dialah Allah yang
menciptakan kita, Allah ciptakan kita akal, jiwa dan raga. Supaya dengan apa yang
berikan tersebut dapat kita gunakan dalam beribadah kepada Allah swt.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang
senantiasa membimbing umat sampai akhir umur beliau, tak kenal Lelah dalam
berdakwah, contoh utama dalam menyayangi para dhuafa dan orang miskin. Semoga
kita sama-sama dapat meneladani beliau sehingga bertemu dengan beliau di surga-
Nya Allah swt.
Khatib berwasiat kepada para hadirin, marilah perbanyak bekal taqwa, naikkan
kualitas taqwa kita kepada Allah swt, melaksanakan ketaatan semakimal mungkin,
meninggalkan kemaksiatan dan keburukan sebisa mungkin.
Kaum muslimin Rahimakumullah
Izinkan khatib membahas tema pada kesempatan ini yaitu “Jangan Salah Paham,
Hindari Paham Salah”
Kaum muslimin Rahimakumullah
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendapatkan dua kebiasaan
masyarakat yang harus dihidari, yaitu sering salah paham dan sering paham yang
salah.
2
Yang dimaksudkan oleh khatib adalah salah paham antara masyarakat atau
miskomunikasi, dan paham yang salah karena hanya menilai sesuatu hanya
berdasarkan yang biasanya, bukan atas ilmu.
Dalam momentum kemerdekaan Republik Indonesia ini, perlunya meluruskan dua
hal yang banyak menimbulkan masalah. Karena salah paham, dua orang bisa saling
bertengkar, saling memusuhi atau bahkan saling menghabisi. Karena paham yang
salah juga dapat menimbulkan kekeliruan presepsi dan pemahaman dalam melihat
suatu masalah. Pemahaman yang salah terhadap agama, misalnya saja paham yang
salah terhadap tawakkal. Yang dimaknai dengan berdiam diri tanpa ada usaha,
ikhtiar maupun mencari sebabnya,
Pertama : Menghindari sebab-sebab Salah paham
a. Hindari berburuk Sangka
Allah berfirman dalam Alquran,

….. ‫م‬ٞۖ ‫ٱلظ ِن إِ ۡث‬


َّ ‫ض‬ َّ َ‫ٱجتَنِبُواْ َكثِ ٗيرا ِمن‬
َ ۡ‫ٱلظ ِن إِ َّن بَع‬ ۡ ْ‫يَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا‬
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan
orang ….QS. Al-Hujurat:12.
Dalam ayat ini kita diberikan arahan oleh Allah untuk berburuk sangka, atau
berprasangka buruk kepada orang lain yang boleh jadi apa yang dipersangkakan itu
tidak benar. Rasulullah saw mewanti-wanti agar tidak terjebak kepada berburuk
sangaka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

َ ‫سسُوا َوالَ ت َ َحا‬


‫سدُوا‬ َّ ‫سسُوا َوالَ ت َ َج‬
َّ ‫ث َوالَ ت َ َح‬ ِ ‫ب ْال َح ِد ْي‬ َّ ‫الظ َّن فَإِ َّن‬
ُ َ‫الظ َّن أ َ ْكذ‬ َّ ‫إِيَّا كُ ْم َو‬
ِ َّ َ‫غضُوا َوكُ ْونُوا ِعبَاد‬
‫َّللا إحْ َوانًا‬ َ ‫َوالَتَدَابَ ُروا َوالَتَبَا‬
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk
adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang
lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling
membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” HR Bukhari dan
Muslim.
b. Tidak langsung percaya berita dan tabayyun jika ada permasalahan
Allah swt berfirman dalam alquran

3
ۡ‫علَى َما فَعَ ۡلتُم‬ ِ ُ ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ ِإن َجا َٰٓ َءكُمۡ فَا ِس ُۢقُ بِنَبَ ٖإ فَتَبَيَّنُ َٰٓواْ أَن ت‬
َ ْ‫صيبُواْ قَ ۡو ُۢ َما بِ َج َهلَ ٖة فَتُصۡ بِ ُحوا‬
٦ َ‫نَدِمِ ين‬
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu. QS. Al-Hujurat : 6.
Cerita dibalik ayat ini adalah bahwasanya Rasulullah saw mengirimkan Al-Walid
ibnu Uqbah kepada Banil Mustaliq untuk mengambil harta zakat mereka. Lalu Banil
Mustaliq menyambut kedatangannya dengan membawa zakat (yakni berupa ternak),
tetapi Al-Walid kembali lagi dan melaporkan bahwa sesungguhnya Banil Mustaliq
telah menghimpun kekuatan untuk memerangi Rasulullah. Menurut riwayat
Qatadah, disebutkan bahwa selain itu mereka murtad dari Islam.
Hadirin yang dirahmati Allah
Maka Rasulullah Saw. mengirimkan Khalid ibnul Walid r.a. kepada mereka, tetapi
beliau Saw. berpesan kepada Khalid agar meneliti dahulu kebenaran berita tersebut
dan jangan cepat-cepat mengambil keputusan sebelum cukup buktinya. Khalid
berangkat menuju ke tempat Banil Mustaliq, ia sampai di dekat tempat mereka di
malam hari. Maka Khalid mengirimkan mata-matanya untuk melihat keadaan
mereka; ketika mata-mata Khalid kembali kepadanya, mereka menceritakan
kepadanya bahwa Banil Mustaliq masih berpegang teguh pada Islam, dan mereka
mendengar suara azan di kalangan Banil Mustaliq serta suara salat mereka. Maka
pada keesokan harinya Khalid r.a. mendatangai mereka dan melihat hal yang
menakjubkan dirinya di kalangan mereka, lalu ia kembali kepada Rasulullah Saw.
dan menceritakan semua apa yang disaksikannya, lalu tidak lama kemudian Allah
Swt. menurunkan ayat ini.
Pesan yang kita dapatkan adalah jangan langsung mudah percaya terhadap kabar
yang datang, apalagi kabar tersebut berisikan hal-hal yang negatif, maka perlu
ditelisik, ditelusuri, dan lakukan klarifikasi kepada sumber yang diberitakan.
Di Era digital seperti sekarang ini, dimana informasi beredar luas dan cepat, maka
dibutuhkan kedua poin ini, agar kita tidak menjadi orang-orang yang “nadimiin”
orang yang menyesal seperti yang diungkapkan Allah dalam ayat 6 surat al-Hujurat
tadi.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Kedua : Hindari Paham yang salah

4
Dalam al-quran Allah SWT mengingatkan hamba Nya bahaya paham yang salah.
Atau bisa juga kita namakan paham yang sesat. Karena paham yang salah dapat
membuat kita salah Tafsir, bahkan bisa salah dalam tindakan dan kelakuan.
Siapakah orang yang punya paham yang salah itu, Allah sebut ciri-ciri nya

ٰٰۤ ُ
‫ض ٰلل بَ ِعيْد‬
َ ‫ي‬
ْ ِ‫ولىِٕكَ ف‬ ‫ّللا َويَ ْبغُ ْونَ َها ع َِوجًا ۗ ا‬
ِ ٰ ‫ع ْن َسبِ ْي ِل‬
َ َ‫صد ُّْون‬ ٰ ْ ‫علَى‬
ُ َ‫اْلخِ َرةِ َوي‬ َ ‫الَّ ِذيْنَ يَ ْستَحِ ب ُّْونَ ْال َحيٰوةَ الدُّ ْنيَا‬

“(yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat,
dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang)
bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS Ibrahim ayat 3)
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini : Allah menyebutkan bahwa mereka lebih menyukai
kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, yakni mereka mendahulukan kepentingan
dunia dan menjadikannya di atas segalanya. Mereka bekerja untuk kehidupan
duniawinya dan melupakan akhirat mereka, dan mereka meninggalkan urusan
akhiratnya di belakang mereka.

Paham yang salah bisa disebabkan oleh hawa nafsu dan sifat yang suka melenceng
dari jalan dan agama Allah yang lurus. Paham yang salah juga disebabkan
ketiadaan ilmu dan ketiadaan guru yang membimbing.

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya.” (QS. Al-Israa’:36)
Hendaklah kita belajar dan mengamal Islam dengan komprehensif dan tidak
setengah setengah,
َ ‫ان إِنَّهُ لَكُ ْم‬
‫عدُو ُمبِين‬ ِ ‫ط‬ ِ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ادْ ُخلُوا فِي الس ِْل ِم كَافَّةً َو َْل تَتَّبِعُوا ُخطُ َوا‬
َ ‫ت ال َّش ْي‬

Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian
mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,”
(Surat Al-Baqarah ayat 208)
Selain itu juga hendaklah berlajar dari guru,
Ibnu Sirin berkata, "Ilmu ini (tidak terpisahkan dengan) agama, perhatikan dari siapa kamu
mempelajarinya!"
5
Hadirin yang berbahagia
pertama : Paham yang salah disebabkan hawa nafsu dan kedua : Paham yang salah
disebabkan ketiadaan ilmu yang komprehensif dan ketiadaan guru.
Syaikh Abu Yazid al Bustamiy (wafat 261 H, seorang sufi[1] bermadzhab Hanafi)
mengatakan:
‫من لم يكن له شيخ فشيخه الشيطان‬
“Barangsiapa tidak memiliki guru maka gurunya adalah syaithan.” (Tafsir Rûhul
Bayân, 5/264).
Mari pada kesempatan ini khatib mengajak untuk kita saling berbaik sangka, tidak
salah paham satu dengan yang lain, dan berupaya terus belajar, belajar kepada para
guru yang berkompeten di bidang nya.

َ‫ارك‬َ َ‫) ب‬١٣٣( َ‫ض أ ُ ِعدَّتْ ِل ْل ُمتَّقِين‬ ُ ‫األر‬ ْ ‫س َم َاواتُ َو‬ َّ ‫ض َها ال‬ ُ ‫ع ْر‬ ْ ٍ‫ارعُوا إِلَى َم ْغف َِرة‬
َ ‫مِن َربِِّكُ ْم َو َجنَّ ٍة‬ ِ ‫س‬ َ ‫َو‬
‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا‬.‫ت َوال ِذِّ ْك ِر ا ْل َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَّاكُ ْم ِب َما فِ ْي ِه مِنَ اْآل َيا‬،‫آن ا ْل َعظِ ي ِْم‬
ِ ‫هللاُ ِل ْي َولَكُ ْم فِي ا ْلقُ ْر‬
َّ ‫َوأَ ْستَ ْغف ُِر هللاَ ِل ْي َولَكُ ْم َو ِل ْل ُم ْسلِمِ يْنَ فَا ْستَ ْغف ُِر ْوهُ إِنَّهُ ه َُو ا ْلغَفُ ْو ُر‬
‫الرحِ ْي ُم‬

6
‫‪Khutbah II‬‬

‫لى ت َْوفِ ْي ِق ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ‬ ‫ع َ‬‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫لى ِإحْ َ‬ ‫ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ َ‬
‫إلى ِرض َْوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم‬ ‫ع ْبدُهُ َو َرسُ ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫س ِيِّدَنَا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫أن َ‬ ‫َوحْ دَهُ الَ ش َِريْكَ لَهُ َوأ َ ْش َهدُ َّ‬
‫اس‬ ‫س ِلِّ ْم ت َ ْس ِل ْي ًما ِكثي ًْرا أ َ َّما بَ ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫علَى ا َ ِل ِه َوا َ ْ‬ ‫س ِيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِِّل َ‬ ‫َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ع َّما نَ َهى َوا ْعل ُم ْوا أ َّن هللاَ أ َم َركُ ْم ِبأ ْم ٍر بَدَأ فِ ْي ِه ِبنَف ِس ِه َوثَـنَى‬ ‫َ‬
‫اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما أ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬
‫لى النَّ ِبى يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا‬ ‫ع َ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬ ‫ِب َمآلئِ َكتِ ِه ِبقُدْ ِس ِه َوقَا َل ت َعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ يُ َ‬
‫علَى‬ ‫س ِلِّ ْم َو َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫س ِيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِِّل َ‬ ‫س ِلِّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما الل ُه َّم َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬‫صلُّ ْوا َ‬ ‫َ‬
‫ع ِن اْل ُخلَفَاءِ‬ ‫ض اللِّ ُه َّم َ‬‫ار َ‬ ‫علَى ا َ ْنبِيآئِكَ َو ُرسُلِكَ َو َمآلئِ َك ِة اْل ُمقَ َّربِيْنَ َو ْ‬ ‫سيِِّدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬‫آ ِل َ‬
‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعيْنَ َوت َابِ ِعي‬ ‫ع ْن بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬ ‫ع ِلى َو َ‬ ‫الرا ِش ِديْنَ أَبِى بَ ْك ٍر َوعُ َمر َوعُثْ َمان َو َ‬ ‫َّ‬
‫اح ِميْنَ ا َلل ُه َّم‬ ‫عنَّا َمعَ ُه ْم بِ َرحْ َمتِكَ يَا ا َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ِ‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫ان اِلَىيَ ْو ِم ال ِدِّي ِْن َو ْ‬ ‫التَّابِ ِعيْنَ لَ ُه ْم بِاِحْ َ‬
‫س ٍ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ ِع َّز‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬ ‫ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ص ْر َم ْن‬ ‫ص ْر ِعبَادَكَ اْل ُم َو ِ ِّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ش ِْركَ َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫اْ ِإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوأ َ ِذ َّل ال ِّ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو دَ ِ ِّم ْر أ َ ْعدَا َءال ِدِّي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِكَ إِلَى يَ ْو َم ال ِدِّي ِْن‪.‬‬ ‫ص َر ال ِدِّيْنَ َو ْ‬ ‫نَ َ‬
‫ظ َه َر ِم ْن َها‬ ‫الزالَ ِز َل َواْ ِلم َحنَ َوسُ ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِلم َحنَ َما َ‬ ‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬ ‫الل ُه َّم ادْفَ ْع َ‬
‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً يَا َربَّ اْلعَالَ ِميْنَ ‪.‬‬ ‫سائِ ِر اْلب ُْلدَ ِ‬ ‫صةً َو َ‬ ‫ع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬ ‫طنَ َ‬ ‫َو َما بَ َ‬
‫سن ََاوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَكُ ْون ََّن مِنَ اْلخَا ِس ِريْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى الدُّ ْنيَا‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬ ‫َربَّنَا َ‬
‫ان‬ ‫س ِ‬ ‫ار‪ِ .‬عبَادَ هللاِ ! إِ َّن هللاَ يَأ ْ ُم ُر بِاْلعَدْ ِل َواْ ِإلحْ َ‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫عذ َ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫آلخ َرةِ َح َ‬ ‫سنَةً َوفِى اْ ِ‬ ‫َح َ‬
‫ع ِن اْلفَحْ شآءِ َواْل ُم ْنك َِر َواْل َب ْغي َي ِعظُكُ ْم لَ َعلَّكُ ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َواذْكُ ُروا‬ ‫بى َو َي ْن َهى َ‬ ‫َو ِإيْتآءِ ذِي اْلقُ ْر َ‬
‫هللا أ َ ْك َب ْر‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِزدْكُ ْم َولَ ِذ ْك ُر ِ‬ ‫ع َ‬ ‫هللا اْل َع ِظي َْم َيذْكُ ْركُ ْم َوا ْشكُ ُر ْوهُ َ‬ ‫َ‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai