Anda di halaman 1dari 9

EMPAT PENGHALANG MAGHFIRAH

https://chat.whatsapp.com/L5X78wXbEhKIdW9VyVinAF

Raih kesempatan amal shalih dengan menyebarkan grup ini. Jazaakumullahu khairan

*****

Daftar Isi

Pertama, Syirik.

Kedua, Permusuhan di antara orang beriman.

Ketiga, Makanan haram.

Keempat, Bermaksiat secara terang-terangan.

******

Materi Khutbah Jum’at

Tema

Empat Penghalang Maghfirah

Oleh Muhammad Faishal Fadhli (Staf Pengajar Ma’had Aly An-Nuur)


‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ِإَّن اْلَح ْم َد ِهلل َن ْح َم ُدُه َو َن ْس َت ِعْي ُنُه َو َن ْس َتْغ ِفُرُه‪َ ،‬و َن ُعْو ُذ ِباِهلل ِمْن ُشُرْو ِر َأْنُفِس َن ا َو ِمْن َس ِّي َئ اِت َأْع َم اِلَن ا‪َ ،‬م ْن َيْهِدِه ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِدَي‬
‫‪َ،‬لُه‬

‫أْش َه ُد أْن َال ِإٰل ه إَّال ُهّٰللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْي َك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه‬

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْب َر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِهْي َم ‪ِ ،‬إَّن َك َح ِمْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬و َب اِر ْك َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا‬
‫َب اَر ْك َت َع َلى ِإْب َر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِهْي َم ‪ِ ،‬إَّن َك َح ِمْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫َأ ُذ‬ ‫ُث‬ ‫ُأ‬


‫ِع َب اَد ِهللا‪ْ ،‬و ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا َع َّز َو َج َّل َح ْي َقاَل َت َب اَر َك َو َت َع اَلى‪ُ ،‬عْو ِباِهلل ِمَن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج ْي ِم‬

‫َي ا َأُّيَه ا الَّن اُس اَّتُقوا َر َّب ُك ُم اَّلِذي َخ َلَقُك ْم ِمْن َن ْف ٍس َو اِحَد ٍة َو َخ َلَق ِم ْن َه ا َز ْو َج َه ا َو َب َّث ِم ْن ُهَم ا ِر َج ااًل َك ِثيًر ا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذي َت َس اَء ُلوَن ِبِه‬
‫َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْي ُك ْم َر ِقيًبا‬

‫َف ِأّن َأْص َد َق اْلَح ِدْيِث ِك َت اُب ِهللا‪َ ،‬و َخ ْي َر اْلَه ْد ِى َه ْد ُى ُم َح ّمٍد َص ّلى هللا َع َلْيِه َو َس ّلَم ‪َ ،‬و َش ّر ْاُألُمْو ِر ُمْح َد َث اُتَه ا‪َ ،‬و ُك ّل ُمْح َد َث ٍة ِبْد َع ٌة َو ُك ّل ِبْد َع ٍة َض َالَلًة ‪،‬‬
‫َو ُك ّل َض َالَلِة ِفي الّناِر ‪َ .‬أَّما َب ْع ُد‬

‫‪Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.‬‬

‫‪Pada kesempatan yang mulia ini mari kita panjatkan puji serta syukur kita ke hadirat Allah Subhanahu‬‬
‫‪wa Ta’ala yang sampai hari ini masih memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk dapat‬‬
‫‪menjalankan salah satu dari banyaknya kewajiban yang Allah bebankan kepada kita sebagai seorang‬‬
‫‪hamba.‬‬

‫‪Semoga Allah selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan kepada-Nya.‬‬


Shalawat dan salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam beserta keluarga, sahabat, dan siapa saja yang masih berpegang teguh dengan ajaran yang
beliau bawa hingga hari kiamat kelak.

Tak lupa khatib wasiatkan kepada diri khatib pribadi dan para jama’ah semua untuk selalu meningkatkan
iman dan takwa kita kepada Allah, karena sebaik-baik bekal untuk kita bawa menuju Allah adalah takwa.

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.

Dalam surah An-Najm ayat 32 disebutkan, “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas Pengampunannya.”
Ayat ini menunjukkan bahwa maghfirah atau ampunan Allah meliputi hamba-hamba-Nya yang
bertaubat, berserah diri, dan kembali kepada-Nya.

Dalam surah Az-Zumar ayat 53 juga terdapat larangan berputus asa dari rahmat Allah karena Dia akan
mengampuni semua dosa orang yang bertaubat meskipun mereka telah melampaui batas.

Kemudian di dalam surah Al-Hijr ayat 49, Allah memberitakan bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha
Penyayang dan Maha Pemberi ampunan.

Masih banyak lagi ayat-ayat yang menunjukkan bahwa maghfirah (ampunan) Allah sangat luas dan tidak
terbatas. Hanya saja, ada beberapa perbuatan yang apabila terus menerus dilakukan, tidak segera
ditinggalkan, dapat menghalangi seseorang dari maghfirah.

Bukan karena Allah tidak sayang dan enggan memberi ampun. Tetapi, sesungguhnya, sebagian manusia
justru membangun benteng penghalang yang menolak datangnya maghfirah.

Apa saja perbuatan yang menghalangi maghfirah? Berikut penjelasannya.

Pertama, Syirik.
Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.

Perbuatan yang satu ini bukan saja mendatangkan murka, akan tetapi pelakunya terancam tidak
mendapat maghfirah. Dalam surah An-Nisa’ 48, Allah berfirman

‫ِإَّن ٱَهَّلل اَل َي ْغ ِفُر َأن ُيْش َر َك ِبِهۦ َو َي ْغ ِفُر َم ا ُدوَن َٰذ ِلَك ِلَم ن َي َش ٓاُءۚ َو َم ن ُيْش ِر ْك ِبٱِهَّلل َفَقِد ٱْف َت َر ٰٓى ِإْث ًما َع ِظ يًما‬

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

Dalam tafsir al-Wajiz, Syaikh Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
orang yang mati dalam keadaan musyrik dan tidak mau bertaubat dari kesyirikannya.

Namun Dia mengampuni dosa-dosa selain syirik bagi hamba-hamba-Nya yang dikehendaki untuk
diampuni seperti kemaksiatan orang-orang yang melukai kaum mukminin.

Barangsiapa menyekutukan Allah dengan tuhan lainnya, maka sungguh dia telah melakukan dosa besar
dan melakukan dusta yang sangat berat, sehingga dia layak mendapatkan siksa.”

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.

Kedua, Permusuhan di antara orang beriman.

Dalam Shahih Muslim terdapat hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ أنظروا هذين‬:‫تفتح أبواب الجنة يوم االثنين ويوم الخميس فيغفر لكل عبد ال يشرك باهلل شيئا إال رجال كانت بينه وبين أخيه شحناء فيقال‬
‫ أنظروا هذين حتى يصطلحا‬،‫ أنظروا هذين حتى يصطلحا‬،‫حتى يصطلحا‬

“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua hamba yang tidak menyekutukan Allah
dengan sesuatu pun, akan diampuni. Kecuali dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia
dengan saudaranya.

Maka dikatakan, ‘Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh
kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai
keduanya berdamai.”

Secara jelas dan gamblang, hadits ini menunjukkan bahwa dua mukmin yang berselisih, bermusuhan,
tidak mau berdamai dan memaafkan satu sama lain, dipastikan tidak mendapat ampunan dari Allah
sampai mereka memperbaiki hubungan baik di antara mereka.

Hal tersebut sampai diulang-ulang sebanyak tiga kali. Menunjukkan pentingnya perdamaian antar
sesama saudara seiman dan bahayanya permusuhan karena dapat menghalangi maghfirah yang Allah
berikan setiap hari Senin dan Kamis.

Ketiga, Makanan haram.

Dr. Khalid Abu Syadzi, menyebutkan alasan kenapa makanan haram bisa menjadi penghalang datangnya
maghfirah. Yaitu karena doa yang dipanjatkan orang zalim pemakan harta orang lain dengan cara bathil,
tidak akan didengar oleh Allah.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits tentang dampak buruk harta haram.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Dzat Yang Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya.
Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Dan Dia berfirman, Wahai orang-
orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian.

Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kusut dan
berdebu. Dia mengangkatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Ya Tuhanku, Ya Tuhanku.

Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi
dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (HR.
Muslim)

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.

Keempat, Bermaksiat secara terang-terangan.

Selanjutnya, perbuatan yang menjauhkan seseorang dari maghfirah adalah mujaharah. Yaitu melakukan
maksiat secara terang-terangan.

Bukan berarti maksiat itu boleh dikerjakan diam-diam atau sembunyi-sembunyi. Kita semua
diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah; yaitu takut kepada-Nya fis sirri wal ‘alaniyah, baik ketika
sendirian atau di keramaian.

Hanya saja, mereka yang sudah putus urat malunya, berani mendurhakai Allah di depan umum tanpa
merasa bersalah akan mendapat hukuman yang lebih berat yaitu terhalang dari maghfirah.

Hari ini, banyak sekali orang yang berani melanggar syariat di tempat-tempat umum. Padahal, Islam
sangat mengutuk perbuatan seperti itu karena termasuk dalam kategori mujaharah. Allah Ta’ala
berfirman,

‫ِإَّن ٱَّلِذيَن ُيِحُّبوَن َأن َت ِش يَع ٱْلَٰف ِح َش ُة ِفى ٱَّلِذيَن َء اَم ُنو۟ا َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌم ِفى ٱلُّد ْن َي ا َو ٱْل َء اِخَر ِةۚ َو ٱُهَّلل َي ْع َلُم َو َأنُتْم اَل َت ْع َلُموَن‬
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan
orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui,
sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur: 19)

Dalam ayat ini, terdapat ancaman keras bagi mereka yang suka menyebarluaskan kemungkaran di
tengah-tengah masyarakat.

Lantas bagaimana dengan para pelaku kemaksiatan itu sendiri? Yang dengan pede-nya
mempertontonkan perbuatan haram di depan jutaan mata? Tentu lebih dimurkai oleh Allah karena
merekalah penyebab tersebar luasnya kemungkaran itu.

Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Salim bin Abdillah, dia berkata, ”Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َعِم ْلُت اْلَب اِر َح َة‬: ‫ُك ُّل ُأَّمِتي ُم َع اًف ى ِإاَّل اْلُم َج اِه ِر يَن َو ِإَّن ِمْن اْلُم َج اَهَر ِة َأْن َي ْع َمَل الَّر ُجُل ِبالَّلْي ِل َعَم اًل ُثَّم ُيْص ِبَح َو َقْد َس َت َر ُه ُهَّللا َع َلْيِه َف َي ُقوَل َي ا ُفاَل ُن‬
‫ َو ُيْص ِبُح َي ْك ِش ُف ِس ْت َر ِهَّللا َع ْن ُه‬،‫َك َذ ا َو َك َذ ا َو َقْد َب اَت َي ْس ُتُرُه َر ُّبُه‬

“Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang melakukan mujaharah).
Dan termasuk perbuatan mujaharah (terang-terangan berbuat dosa) adalah seseorang berbuat (dosa)
pada malam hari, kemudian pada pagi harinya dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi
perbuatannya tersebut.

Dia justru berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam
hari Rabb-nya telah menutupinya, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap apa yang Allah telah tutup
darinya.”

Berdasarkan dalil ini, dapat disimpulkan bahwa mujaharah ada beberapa macam. Pertama, maksiat
terang-terangan. Kedua, membuka aib dan maksiat yang sudah Allah tutupi. Ketiga, mujaharah orang-
orang fasik yang saling membanggakan dan menceritakan kemaksiatan mereka.
‫‪Kurang lebih, inilah kesimpulan yang disampaikan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah‬‬
‫‪dalam Fathul Bari-nya (10/487).‬‬

‫‪Demikian empat perkara yang menghalangi datangnya maghifrah. Kita berlindung kepada Allah dari‬‬
‫‪keempat hal tersebut dan dari semua perbuatan buruk.‬‬

‫َأُقْو ُل َق ْو ِلْي هذا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُمْس ِلِمْي َن ِمْن ُك ِّل َذ ْن ٍب‪َ ،‬فاْس َتْغ ِفُرْو ُه ِإَّن ُه ُه َو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِحْي ُم‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ِإَّن اْلَح ْم َد ِهلل َن ْح َم ُدُه َو َن ْس َت ِعْي ُنُه َو َن ْس َتْغ ِفُرُه‪َ ،‬و َن ُعْو ُذ ِباِهلل ِمْن ُشُرْو ِر َأْنُفِس َن ا َو ِمْن َس ِّي َئ اِت َأْع َم اِلَن ا‪َ ،‬م ْن َيْهِدِه ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِدَي‬
‫َلُه‪ ،‬أْش َه ُد أْن َال ِإٰل ه إَّال ُهّٰللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْي َك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه‬

‫َأ ُذ‬ ‫ُث‬ ‫ُأ‬


‫ِع َب اَد ِهللا‪ْ ،‬و ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا َع َّز َو َج َّل َح ْي َقاَل َت َب اَر َك َو َت َع اَلى‪ُ ،‬عْو ِباِهلل ِمَن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج ْي ِم‬

‫َي ا َأُّيَه ا الَّن اُس اَّتُقوا َر َّب ُك ُم اَّلِذي َخ َلَقُك ْم ِمْن َن ْف ٍس َو اِحَد ٍة َو َخ َلَق ِم ْن َه ا َز ْو َج َه ا َو َب َّث ِم ْن ُهَم ا ِر َج ااًل َك ِثيًر ا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذي َت َس اَء ُلوَن ِبِه‬
‫َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْي ُك ْم َر ِقيًبا‬

‫ِإَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬ي ا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُموا َت ْس ِليًما‬

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْب َر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِهْي َم ‪ِ ،‬إَّن َك َح ِمْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬و َب اِر ْك َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا‬
‫َب اَر ْك َت َع َلى ِإْب َر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِهْي َم ‪ِ ،‬إَّن َك َح ِمْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫َر َّب َن ا اْغ ِفْر َلَن ا َو ِلْلُمْس ِلِمْي َن َو اْلُمْس ِلَم اِت‪َ ،‬و اْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت ْاَألْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو ْاَألْم َو اِت‪ِ ،‬إَّن َك َس ِم ْيٌع َق ِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الّد َع َو اِت‬

‫َر َّب َن ا اْغ ِفْر َلَن ا َو ِلَو اِلِدْي َن ا َو اْر َح ْم ُهْم َك َم ا َر َّبْو َن ا ِص َغاًر ا‬

‫َر َّب َن ا آِتَن ا ِفي الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي اآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر‬
‫ِع َب اَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َي ْأُمُر ِبالَع ْد ِل َو اِإلْح َس اِن َو ِإيَت اِء ِذي الُقْر َب ى َو َي ْن َه ى َع ِن الَفْح َش اِء َو الُم ْن َك ِر َو الَب ْغ ِي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُروَن‬

‫َو اْذ ُك ُرْو ا َهللا اْلَع ِظ ْي َم اْلَج ِلْي َل َي ْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و َأِقِم الَّص اَل ة‬

Anda mungkin juga menyukai