Anda di halaman 1dari 3

‫ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ ٰل َه ِإلَّا‬،‫ْن‬ ِ ‫لى َي ْو ِم ال ِّدي‬ َ ‫ان ِإ‬ ٍ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى ٰالِ ِه َوَأصْ َح ِاب

ِاب ِه َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس‬ َ ‫ َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد‬،‫ْاَأل ْن ِب َيا ِء َو ْالمُرْ َسلِي َْن‬
‫ ِا َّتقُوا‬.‫ َأمَّا َبعْ ُد َف َيا َأ ُّي َها ْال َحاضِ ر ُْو َن‬.‫ِق ْال َوعْ ِد ْاَأل ِميْن‬ ُ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا م َُحـم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه صاد‬.‫ك ْال َح ُّق ْالم ُِبيْن‬ ُ ِ‫ْك لَ ُه ْال َمل‬ َ ‫هللا َوحْ دَه اَل َش ِري‬
ٰۤ ُ ‫ٰ هّٰللا‬ ۤ ٰ ُ ‫ الَّ ِذي َْن َيسْ َت ِمع ُْو َن ْال َق ْو َل َف َي َّتبع ُْو َن اَحْ َس َن ٗه ۗ ا‬:‫ َف َقا َل هللاُ َت َعالَى‬.‫هللاَ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتم ُْو ُتنَّ اَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬
‫ك ُه ْم‬ َ ‫ك الَّ ِذي َْن َهدى ُه ُم ُ َواول ِٕى‬ َ ‫ول ِٕى‬ ِ ‫ِإ‬
ِ ‫ اُولُوا ااْل َ ْل َبا‬Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji bagi Allah swt yang terus
‫ب‬
senantiasa menurunkan nikmat dan rahmatNya kepada kita. Semua ini wajib kita
syukuri untuk menjadi modal kita beribadah sebagai misi utama diciptakannya manusia
ke alam dunia ini. Maksimalnya pengabdian kita menyembah Allah swt bisa terus kita
pupuk dengan menguatkan ketakwaan yakni senantiasa patuh kepada perintahNya dan
takut melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah swt. Karena
makna takwa sendiri yakni imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahih yaitu menjalankan
apapun yang diperintahkan oleh Allah swt dan berupaya dengan sungguh-sungguh
untuk menjauhi apapun yang dilarang-Nya. Ketakwaan ini juga yang akan menjadi
panduan kita dalam mengarungi dinamika kehidupan yang semakin  komplek di tengah
perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini. Cepat dan pesatnya perubahan
zaman ini bukan hanya memberikan dampak positif berupa kemudahan dalam
berbagai aktivitas kehidupan, namun juga menyelipkan dampak negatif yang perlu
diwaspadai. Di antara dampak negatif yang muncul adalah banjirnya informasi, baik itu
informasi yang benar ataupun informasi yang tidak benar atau yang terkenal dengan
istilah hoaks. Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Informasi yang masuk melalui
berbagai media, khususnya melalui internet dan media sosial harus benar-benar
diseleksi secara cermat. Pasalnya, informasi yang bertebaran di media tersebut
memiliki dua kemungkinan yakni benar atau salah. Kemudian perlu juga kita ingat
bahwa informasi yang berasal dari media sosial yang terlihat baik, belum tentu benar.
Yang benar pun belum tentu bermanfaat dan yang bermanfaat belum tentu cocok
untuk disebar-sebarkan atau dibagi-bagikan ke ranah publik. Semua berita yang masuk
ke dalam handphone khususnya, harus kita pilah dan pilih sekaligus tidak boleh
langsung menyebarkannya. Perlu dilakukan verifikasi atau tabayyun dan dipastikan
kebenaran serta manfaatnya. Kita diperintahkan oleh Allah swt untuk mengikuti hal-hal
yang baik saja dari informasi-informasi yang banyak berseliweran di sekitar kita. Allah
ٰۤ ُ
swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Azzumar ayat 18: ‫ك الَّ ِذي َْن‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫الَّ ِذي َْن َيسْ َت ِمع ُْو َن ْال َق ْو َل َف َي َّت ِبع ُْو َن اَحْ َس َن ٗه ۗ ا‬
ۤ ٰ ‫هّٰللا‬
‫ب‬ِ ‫ك ُه ْم اُولُوا ااْل َ ْل َبا‬ َ ‫ َه ٰدى ُه ُم ُ َواُول ِٕى‬Terjemah : (Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah
diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah ulul albab (orang-orang yang mempunyai
akal sehat). Oleh karenanya, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Kita tidak
diperbolehkan terburu-buru dalam menyimpulkan sesuatu khususnya menyimpulkan
informasi yang ada di media sosial. Di tengah derasnya arus informasi saat ini, sangat
sulit untuk membedakan antara yang haq (benar) dengan yang hoaks (salah). Perlu
dipastikan beberapa aspek yang bisa memandu kita untuk mengetahui apakah
informasi yang beredar tersebut benar atau salah.  Aspek dalam mengklarifikasi sebuah
informasi juga sudah dicontohkan oleh para ulama ahli hadits dengan memastikan
beberapa aspek di antaranya adalah kebenaran dan ketepercayaan sumber
informasi atau sanad dan perawinya. Selanjutnya penting juga untuk memastikan
kebenaran konten  atau matannya. Kemudian kesesuaian konteks tempat dan waktu
serta latar belakang saat informasi tersebut didapatkan juga penting untuk
diperhatikan. Al-Qur’an juga sudah memberi panduan untuk kita senantiasa melakukan
tabayun atau klarifikasi sebelum kita menyimpulkan dan meyakini sebuah informasi.
Dalam hal ini Allah berfirman:  ‫ِين آ َم ُنوا ِإنْ َجا َء ُك ْـم َفاسِ ٌق ِب َن َبٍإ َف َت َب َّي ُنوا َأنْ ُتصِ يبُوا َق ْومًا ِب َج َهالَ ٍة َف ُتصْ ِبحُوا َعلَ ٰى َما‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ َف َع ْل ُت ْم َنا ِدم‬  Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
‫ِين‬
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Qs. Al-Hujurat : 6). Sekali lagi Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah, Kita diingatkan oleh Allah swt untuk tidak boleh terburu-
buru dalam menyimpulkan sesuatu. Perlu konfirmasi dan klarifikasi pada sebuah
informasi agar tidak memberi dampak negatif dalam kehidupan. Surat Al-Hujurat ayat 6
ini mengingatkan bahwa jika kita terburu-buru mempercayai berita yang tidak jelas,
maka akan bisa menimpakan musibah bagi diri sendiri dan orang lain yang pada
akhirnya hanya akan memunculkan penyesalan terhadap apa yang kita lakukan.  Sudah
banyak contoh kejadian saat ini akibat kecerobohan dalam membuat dan membagikan
konten informasi di media sosial. Banyak pihak yang menyesal karena bermasalah dan
harus berurusan dengan proses hukum akibat dilaporkan pihak yang dirugikan. Ini
menjadi pelajaran bagi kita semua untuk waspada dan berhati-hati dalam menerima
informasi. Rasulullah bersabda: ‫ُــت‬ ْ ‫هلل َو ْال َي ْو ِم ْاآلخ ِِر َفل َيــقُ ْل َخيْرً ا َأ ْو لِ َيـصـم‬ َ ‫ َو َمنْ َك‬Artinya: “Siapa
ِ ‫ان يُْؤ مِنُ ِبا‬
yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
[HR Bukhari] Ketidakhati-hatian kita dalam memproduksi, memahami, dan
menyebarkan informasi di media sosial juga bisa berdampak pada munculnya masalah
baru seperti fitnah, ujaran kebencian, menggunjing, dan juga berburuk sangka. Padahal
perbuatan-perbuatan ini merupakan hal yang dilarang dan disebutkan dalam Al-Qur’an
di antaranya dana al-Hujurat ayat 12: ‫الظنِّ ا ِْث ٌم َّواَل َت َج َّسس ُْوا َواَل‬ َّ ‫ض‬ َ ْ‫الظ ۖنِّ اِنَّ َبع‬
َّ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا اجْ َت ِنب ُْوا َك ِثيْرً ا م َِّن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫اَ ُيحِبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَنْ َّيْأ ُك َل لَحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْي ًتا َف َك ِرهْ ُتم ُْو ۗهُ َوا َّتقُوا َ ۗاِنَّ َ َت َّوابٌ رَّ ِح ْي ٌم‬  ‫ضًا‬
ۗ ْ‫ض ُك ْم َبع‬ُ ْ‫ َي ْغ َتبْ بَّع‬Artinya: “Wahai orang-
orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu
yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada
Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah, Ilmuwan juga memberikan panduan bagi kita untuk
melakukan 7 hal sebelum kita memutuskan atau mengambil sebuah kesimpulan yang
disebut sebagai teori Ladder of Inference (Tangga Inferensi). Tujuh tahapan dalam
Ladder of Inference ini mampu membantu dalam mengisi celah pemikiran untuk
membuat keputusan berdasarkan kenyataan.  Pertama, Pahami informasi atau data-
data yang tersedia. Kedua, pilih data-data yang tersedia dengan cermat dengan
menghubungkan pada pengalaman dan keyakinan yang dimiliki. Ketiga, interpretasikan
atau pahami arti dari data dan kondisi fakta yang terjadi dengan cara meneliti apa yang
dilihat atau didengar. Di tahap inilah kita harus melakukan tabayun dan klarifikasi.
Keempat, asumsikan data yang diinterpretasikan berdasarkan asumsi pribadi. Kelima,
tarik kesimpulan dari asumsi yang kita buat. Keenam ambil kesimpulan, dan ketujuh
lakukan jika itu diyakini sebagai sebuah keputusan yang benar. Ma’asyiral muslimin
‫‪rahimakumullah, Semoga kita senantiasa diberi perlindungan dan hidayah oleh Allah‬‬
‫‪swt dalam menapaki hidup di tengah derasnya arus informasi ini. Semoga kita juga‬‬
‫‪senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah untuk dapat mengetahui mana yang hak dan‬‬
‫آن ْا َلعظِ ي ِْم َو َن َف َعنِي َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه مِنْ آ َي ِة َوذ ِْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ .‬أقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا ‪mana yang batil. Amin.‬‬ ‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫ار َ‬
‫َب َ‬
‫ٰ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫هّٰلِل‬ ‫ُ‬ ‫هّٰلِل‬ ‫هّٰلِل‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ك لهُ‪ Khutbah II ،‬فأسْ تغفِ ُر هللاَ ال َعظِ ْي َم ِإن ُه ه َُو الغف ْو ُر الرَّ ِحيْم‬ ‫َ‬ ‫ْال َح ْمد ِ َوال َح ْمد ِ ث َّم ال َحمْ د ِ‪ .‬ش َهد نْ إل َه ِإ هللاُ َوحْ دَ هُ ش ِري َ‬
‫َ‬ ‫اَل‬ ‫اَّل‬ ‫اَل‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ان ِإلَى‬ ‫ص ِّل ‪َ  ‬و َسلِّ ْم َعلَى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫َوَأ ْش َه ُد أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَّذِيْ اَل َن ِبيَّ َبعْ دَ هُ‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫صلُّ ْو َن َعلَى ال َّن ِبيِّ ‪ٰ ،‬يَأ‬ ‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‪َ .‬ف َقا َل هللاُ َت َعالَى‪ِ :‬إنَّ هللاَ َو َماَل ِئ َك َت ُه ُي َ‬ ‫َي ْو ِم القِ َيا َم ِة‪َ .‬أمَّا َبعْ دُ‪َ ،‬ف َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا َف َق ْد َف َ‬
‫ٰ‬
‫ت‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّدَ َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى َأ ِل َس ِّي َد َنا م َُح َّم ٍد ‪.‬اَللّ ُه َّم ْ‬
‫اغفِرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪  .‬اَل ٰلّ ُه َّم َ‬ ‫يُّها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َ‬
‫الزاَل ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْالفِ َت ِن َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر‬ ‫ٰ‬
‫ت‪ .‬اَللّ ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْا َلو َبا َء والقُر ُْو َن َو َّ‬ ‫ت‪،‬ـ اََأْلحْ يا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَمْ َوا ِ‬ ‫َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ٰ‬
‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عام ًَّة َيا َربَّ ْا َلعالَ ِمي َْن‪ .‬اَللّ ُه َّم َأ ِر َنا ْال َح َّق َح ًّقا َوارْ ُز ْق َنا ا ِّت َبا َع ُه َوَأ ِر َنا ْالبَاطِ َل‬ ‫ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َبلَ ِد َنا ِإ ْندُو ِنيْسِ يَّا خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ب ُْلدَ ِ‬
‫هّٰلِل‬
‫ار‪َ .‬واَ ْل َح ْم ُد ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِمي َْن‪ٍ  ‬ع َبا َد هللاِ‪ِ ،‬إنَّ هللاَ َيْأ ُم ُر‬ ‫بَاطِ اًل َوارْ ُز ْق َنا اجْ ِت َنا َب ُه‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ ،‬و ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُكر ُْوهُ‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شا ِـء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ان َوِإيْتا ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫ِباْل َع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم‪َ ،‬ولَذ ِْك ُر ِ‬‫َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai