Anda di halaman 1dari 22

Jenis-Jenis Hidayah

(Petunjuk) Dari Allah


Kelompok 1
Permadi Yoga
Wisnu Wardani
Christofer Dendra
Reza Kevin Mahendra
Purnama Adnan Kusuma
Daniel Ronald Stefanus Somba
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Hidayah

Hidayah adalah bimbingan atau petunjuk yang diberikan


oleh Allah SWT untuk seseorang, berupa terbukanya
hati dan lapangnya dada untuk meyakini kebenaran
agama Islam.

Hidayah adalah sebab utama keselamatan dan


kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga,
barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah SWT untuk
meraihnya, maka sungguh dia telah meraih
keberuntungan yang besar dan tidak akan ada
seorangpun yang mampu mencelakakannya. 
Makna Hidayah
Kata Hidayah berasal dari bahasa Arab, hadaa, yahdii,
hadyan, hudan, hidyatan, hidaayatan. Hidayah secara
bahasa berarti petunjuk atau bimbingan, Secara istilah
(terminologi), Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk
jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga
meraih kemenangan di sisi Allah.

Pada umumnya, hidayah dibagi menjadi dua yakni yang


pertama hidayah bayan wal irsyad (penjelasan dan
petunjuk). Hidayah ini cenderung dimiliki oleh para nabi
dan rasul. Hidayah turun kepada mereka dan mereka
punya kewajiban menyampaikan dan menjelaskan hal
tersebut kepada umat yang ada bersama mereka pada
saat itu.

Kemudian ada hidayah taufiq, yang merupakan hidayah


yang Allah turunkan kepada hamba-hamba Allah, siapa
saja, dengan syarat punya kemauan dan kesungguhan
untuk mendapatkan hidayah Allah.
01
Hidayah yang bersifat umum dan
diberikan Allah kepada semua
makhluk

02
Hidayah yang berupa penjelasan
Macam-macam dan keterangan
Hidayah

03
Hidayah taufik

04
Hidayah kepada Surga dan
Neraka
Hidayah yang bersifat umum dan diberikan Allah kepada semua makhluk, sebagaimana yang disebut
dalam firman-Nya:

‫َقا َل َر ُّب َنا الَّ ِذ ۤ ْي اَ ْع ٰطـى ُك َّل َش ْي ٍء َخ ْل َق ٗه ُث َّم َه ٰدى‬


qoola robbunallaziii a'thoo kulla syai-in kholqohuu summa
hadaa
"Dia (Musa) menjawab, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya
petunjuk.""(QS. Ta-Ha 20: Ayat 50)

Hidayah ini diberikan kepada semua makhluk dalam hal yang berhubungan dengan
kelangsungan dan kemaslahatan hidup mereka dalam urusan-urusan dunia, seperti
melakukan hal-hal yang bermanfaat dan menjauhi hal-hal yang membinasakan untuk
kelangsungan hidup di dunia.
Hidayah yang berupa penjelasan dan keterangan tentang jalan yang baik dan jalan yang buruk, serta
jalan keselamatan dan jalan kebinasaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

ٰ ‫َواَ مَّا َثم ُْو ُد َف َه َد ْي ٰن ُه ْم َفا ْس َت َحبُّوا ْال َع ٰمى َع َلى ْاله ُٰدى َفا َ َخ َذ ْت ُه ْم‬
‫ص ِعـ َق ُة‬
‫ب ْاله ُْو ِن ِب َما َكا ُن ْوا َي ْك ِسب ُْو َن‬ ْ
ِ ‫ ۚ  ال َع َذا‬
wa ammaa samuudu fa hadainaahum fastahabbul-'amaa 'alal-
hudaa fa akhozat-hum shoo'iqotul-'azaabil-huuni bimaa kaanuu
yaksibuun
"Dan adapun kaum Samud, mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai kebutaan (kesesatan) daripada petunjuk itu, maka
mereka disambar petir sebagai azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan."(QS. Fussilat 41: Ayat 17)

Hidayah inilah yang mampu dilakukan oleh manusia, yaitu dengan berdakwah dan menyeru
manusia ke jalan Allah, serta menjelaskan kepada mereka jalan yang benar dan
memperingatkan jalan yang salah. Tentu saja hidayah ini merupakan sebab besar untuk
membuka hati manusia agar mau mengikuti petunjuk Allah SWT dengan taufik-Nya.
Hidayah taufik, merupakan ilham dalam hati manusia untuk mengikuti jalan yang benar dan
kelapangan dada untuk menerima kebenaran serta memilihnya. inilah hidayah (sempurna) yang
mesti menjadikan orang yang meraihnya akan mengikuti petunjuk Allah SWT. Inilah yang disebutkan
dalam firman-Nya:
‫هّٰللا‬
ِ ‫اَ َف َم ْن ُزي َِّن َل ٗه س ُْٓو ُء َع َملِ ٖه َف َر ٰا هُ َح َس ًنا  ۗ  َف ِا نَّ َ ي‬
‫ُض ُّل َم ْن َّي َشٓا ُء‬
‫هّٰللا‬
‫كـ َع َلي ِْه ْم َح َس ٰرتٍ  ۗ  ِانَّ َ َعلِ ْي ٌم‬َ ‫َو َي ْه ِديْ َمنْ َّي َشٓاءُ  ۖ  َفاَل َت ْذ َهبْ َنـ ْف ُس‬
‫صـ َنـع ُْو َن‬ْ ‫ِِۢـۢب َما َي‬
a fa mang zuyyina lahuu suuu-u 'amalihii fa ro-aahu hasanaa,
fa innalloha yudhillu may yasyaaa-u wa yahdii may yasyaaa-u
fa laa taz-hab nafsuka 'alaihim hasaroot, innalloha 'aliimum
bimaa yashna’uun
"Maka apakah pantas orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatannya itu? Sesungguhnya Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka jangan engkau (Muhammad) biarkan
dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."(QS. Fatir 35: Ayat 8)
Puncak hidayah ini, yaitu hidayah kepada Surga dan Neraka ketika penghuninya digiring kepadanya.
Seperti dalam firman Allah SWT:

‫ص ُد ْو ِر ِه ْم م ِّْن ِغ ٍّل َت ْج ِر ْي ِم ْن َت ْح ِت ِه ُم ااْل َ ْن ٰهرُ  َۚ و َقا‬ ُ ‫َو َن َز ْع َنا َمـا ِف ْي‬
‫هّٰللا‬ ۤ ‫هّٰلِل‬
ٰ
 ۚ  ُ ‫ي ل ْو اَ ْن َهدٮ َنا‬ ‫اَل‬ َ َ ‫لُوا ْال َح ْم ُد ِ ال ِذ ْي َهدٮ َنا لِ ٰهذا  َۗ و َما كنا لِ َن ْه َت ِد‬
َّ ُ َ ٰ َّ
‫ـق  َۗ و ُن ْو ُد ۤ ْوا اَ ْن ِت ْل ُك ُم ْال َجـ َّن ُة ا ُ ْو ِر ْث ُتم ُْو َها‬
ِّ ‫ت ُر ُس ُل َر ِّب َنا ِبا ْل َح‬ ْ ‫َل َق ْد َجٓا َء‬
‫ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َملُ ْو َن‬
wa naza'naa maa fii shuduurihim min ghilling tajrii ming
tahtihimul-an-haar, wa qoolul-hamdu lillaahillazii hadaanaa
lihaazaa, wa maa kunnaa linahtadiya lau laaa an hadaanalloh,
laqod jaaa-at rusulu robbinaa bil-haqq, wa nuuduuu ang
tilkumul-jannatu uuristumuuhaa bimaa kungtum ta'maluun
"dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang
telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul
Tuhan kami telah datang membawa kebenaran." Diserukan kepada mereka, "Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa yang
telah kamu kerjakan.""(QS. Al-A'raf 7: Ayat 43)
Hal yang Bisa Menjadi
Jalan Seseorang
Mendapat Hidayah
Bertaubat
Bertaubat, Tobat berarti berpindah dari hal yang kurang baik
menuju ke kehidupan dengan penuh keimanan Allah SWT.

Iman
Iman, Kita harus percaya dan yakin akan kebenaran iman dan
rukun iman. Kepercayaan inilah yang akan memudahkan
tercapainya hidayah.

Berpegang Teguh
kepada Agama Allah
Berpegang Teguh kepada Agama Allah, Kita harus memegang
erat agama Allah dan bertawakal kepada-Nya.

Ilmu
Ilmu, mempelajari ilmu dan mengamalkannya bias
mendatangkan hidayah bagi kita
Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Hidayah
Pertama, ia merasakan mudah atau tidak berat melaksanakan
kewajiban (ketaatan) kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Hidayah
Kedua, apabila mendengar nama Allah disebut cintanya kepada
Allah bertambah, dan hatinya bergetar. 
Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Hidayah
Ketiga, senantiasa istiqamah/ konsisten. Artinya berpegang
teguh pada nilai-nilai keimanan yang dimiliki. 
Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Hidayah
Keempat, rajin dan sungguh-sungguh menghadiri majelis-majelis
ilmu, guna menambah perbendaharaan keilmuan dan keimanan
kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Hidayah
Kelima, hidupnya bermahkotakan rasa malu. Baik malu kepada
Allah maupun makhluk Allah.
01
Irhas
Peristiwa istimewa atau luar biasa yang terjadi pada calon nabi dan
rasul

02 Mukjizat
Hal luar biasa yang terjadi pada Rasul dan Nabi yang biasanya
berupa kemampuan menghadirkan peristiwa luar biasa

Jenis-jenis
Hidayah 03 Karomah
Kemuliaan yang diterima seorang waliullah berupa kemampuan luar
biasa yang tidak dapat diterima oleh akal biasa

04
Maunah
Kejadian luar biasa sebagai bentuk pertolongan dari Allah SWT
yang dilakukan oleh orang beriman dan sholeh selain rasul

05 Istidraj
Hal luar biasa atau tidak wajar yang diterima oleh orang tak
beriman, zalim, dan penuh ankara murka
Irhas, Mukjizat, karomah, Maunah, dan Istidraj
Persamaan kelima hal tersebut adalah segala kejadian
menakjubkan yang tidak dapat dinalar oleh “rumus” logika
ilmu pengetahuan.

Perbedaannya ialah terletak pada siapa penerimanya dan


bagaimana tingkat ketaqwaannya pada Allah Subhanahu
wata’ala.

Tidak semua manusia punya kesempatan merasakan


kehebatan irhas, mukzijat, karomah, maunah, dan istidraj.
Baik digunakan untuk menyelamatkan diri sendiri dan
orang banyak maupun untuk “dipamerkan” pada orang
lain. Hanya orang-orang yang diizinkan oleh Allah yang
punya itu semua.
Irhas
Irhas Adalah peristiwa istimewa / luar biasa yang terjadi pada calon Nabi dan Rasul. “Dimulai
dari dalam kandungan hingga dilantik jadi nabi. Seringkali irhas berfungsi sebagai salah satu
bukti / tanda kenabian (calon Nabi). Dengan begitu ia bakal dapat perlakuan special
(perlindungan, Pendidikan baik, dan perhatian khusus) dari sebagian orang di sekitar.

Contoh: Nabi Isa AS dapat berbicara saat berada di dalam kandungan untuk memberi
penjelasan pada Ibunya Bunda Mariam (Q.S. Maryam 29-33). Serta Nabi Muhammad SAW
dibedah dadanya oleh dua malaikat semasa beliau kecil untuk membersihkan hati beliau dari
kotornya sifat manusia.
Mukjizat
Mukjizat adalah hal luar biasa yang terjadi pada Rasul dan Nabi yang biasanya berupa kemampuan
menghadirkan peristiwa luar biasa. Dengan adanya kejadian hebat dan kelabihan luar biasa itu bias
jadi bukti bahwa orang tersebut bukan orang sembarangan. Mukjizat selain untuk menolong
pengikut Rasul juga dapat meredakan gangguan kaum kafir.

Hikmah adanya Mukjizat dapat menjadikan orang yang beriman bakal makin beriman. Sedangkan
yang masih ragu-ragu dan ingkar bakal menjadi semakin ingkar. Dengan begitu dapat diketahui
mana yang munafik dan mana yang bukan. Sebeb seringkali mukjizat merupakan peristiwa yang tak
direncanakan (diterima begitu saja) serta tak akan berulang lagi.

Contoh: Nabi Nuh membuat kapal super besar ditengah daratan musim kemarau lalu setelah kapal
jadi munculah banjir dasyat. Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar api atas perintah nambrud.
Kejadian-kejadian Nabi Muhammad saat membelah bulan, isra’ mi’raj, mengucurkan air di sela-sela
jari beliau, dan masih banyak yang lainnya.
Karomah
Karomah adalah kemuliaan yang diterima seorang wali (waliullah)
biasanya berupa kemampuan luar biasa yang tidak dapat dipraktikan
dan diterima oleh akal orang biasa. Waliyullah ialah orang beriman
yang tingkat kesalehan / ketakwaannya sangat tinggi sehingga dekat
pada Allah. Bahkan pantas menyandang sebagai kekasih Allah SWt.

Karomah berfungsi untuk melindungi / menolong diri sendiri maupun


orang disekitar dari hal yang tak menyenangkan hingga mara bahaya.

Karomah seringkali terjadi pada Ibu para Nabi dan Rasul. Selain itu
juga terjadi pada orang-orang terdekat Rasul. Sebut saja seperti para
sahabat Nabi Muhammad. Tak sedikit dari mereka mempunyai
kemampuan luar biasa diluar akal sehat terutama setelah
sepeninggalan Rasulullah.
Maunah
Maunah adalah kejadian luar biasa sebagai bentuk pertolongan dari Allah SWT yang dilakukan
oleh orang beriman dan saleh selain Rasul, Nabi, dan Wali. Seperti halnya mukjizat dan karomah,
maunah seringkali terjadi tanpa ada perencanaan (secara tiba-tiba), tidak dapat diulangi lagi, tidak
dapat ditandingi, dan tidak dapat dipelajari oleh akal.

Contoh: Nenek-nenek waktu ada kebakaran dapat meloloskan diri dari kepungan api dengan
cara menjebol tembok. Terselamatkan dari musibah sunami besar padahal banyak orang di
sekitar jadi korban. Terselamatkan dari santet (sihir) / tipu daya iblis yang bekerjasama dengan
manusia.
Istidraj
Istidraj adalah hal luar biasa / tidak wajar
yang diterima oleh orang tak beriman, zalim,
dan penuh Ankara murka. Istidraj hanya jadi
tipu daya bagi para penerimanya. Mereka
bakal terlena dengan kenikmatan palsu
yang diperoleh. Padahal kelak bakal
mendapat azab. Kalau tidak di dunia dan
diakhirat, paling tidak diakhirat bakal dapat
siksa pedih. Contoh: Raja zalim yang korupsi, tidak adil, dan
melakukan perbudakan sehingga menyengsarakan
rakyat. Dia bakal mendapatkan kemudahan dan
mendapatkan apa yang diinginkan tapi itu rasanya
bakal sebentar saja walau kenyataannya terjadi
bertahun-tahun. Setelah itu ia bakal mendapat azab tak
terperikan. Contoh lainnya orang mudah mencari rizqi
lantas jadi kaya raya dan jarang sekali jatuh sakit.
Padahal amal ibadah wajib tak pernah dilakukan.
Contoh terkhir pada penyihir dan peramal yang mampu
melakukan hal tidak wajar.
TERIMAKASIH
Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam menyampaikan materinya

Anda mungkin juga menyukai