Anda di halaman 1dari 5

Khutbah I

‫ َاْش َهُد َاْن‬.‫َاْلَح ْم ُد ِهلل اِذَّل ى َاْر َس َل َر ُس وُهَل اِب ْلُهَد ى َو ِد ْيِن اْلَحِّق ِلُيْظ ِهَر ُه َعىَل اِّدل ْيِن ِّلُك ِه َو َكَفا اِب ِهلل َش ِهْي ًد ا‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ْمِّل َو ِاَب رْك َعىَل ُم َح َّم ٍد‬.‫َالِاَهَل ِاَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالِرَش ْيَك ُهَل َو َاْش َهُد َاَّن ُم َح َم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس وُهُل‬
‫ َفَيا ِع َباَد ُهللا ُاوِص ْي ْمُك َو َنْفىِس ِبَتْقَو اهللا ِاَّتُقوَهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن‬: ‫َو َعىَل َاِهِل َو َاَحْص اِبِه َاَمْجِع َنْي َاَّم ا َبْع ُد‬
‫ َو َكَذ اَكِل َجَع ْلَناْمُك ُاَّم ًة َو َس ًط ا ِلَتُكوُن ُش َهَد اَء َعىَل الَّناِس َو َيُكوَن الَّر ُس وُل‬: ‫ َو َقاَل َتَع اىَل‬. ‫ِاَّال َو َاْنْمُت ُم ْس ِلُم وَن‬
‫َعَلْي ْمُك َش ِهْي ًد ا‬
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Dalam kesempatan khutbah jum’at ini marilah kita panjatkan


puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sehingga kita dapat
melaksanakan shalat jum’ah ini. Sebagai wujud rasa syukur itu
marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada
Allah SWT, dengan taqwa yang sebenar-benarnya taqwa, agar
kita mampu mewujudkan diri sebagai hamba yang terpilih oleh
Allah sebagai hamba yang mulia di Sisi-Nya.

Firman Allah.

‫َو َكَٰذَكِل َجَع ۡلَٰن ۡمُك ُأَّم ٗة َو َس ٗط ا ِّلَتُكوُنوْا ُش َهَد ٓاَء َعىَل ٱلَّناِس َو َيُكوَن ٱلَّر ُس وُل َعَلۡي ۡمُك َش ِهيٗد ۗا‬
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu (QS. Al Baqarah : 143)”

Kata al wasath dalam bahasa Arab bisa bermakna keadilan,


kebaikan dan pertengahan antara dua ujung. Walaupun ayat
tersebut terkesan berbicara dalam konteks kehidupan di
akherat kelak tetapi banyak para ulama seperti Ibnu Jarir,
Yusuf Qardhawi, Quraish Shihab dan beberapa ulama
kontemporer saat lain, memberi makna umatan wasathan adalah
umat yang adil, baik, tengahan dan seimbang atau moderat
dalam konteks kehidupan di dunia sekarang ini. Mengingat
adanya beberapa ayat Al Qur’aan dan sabda Nabi Muhammad
SAW yang mendorong kepada kita untuk bersikap adil dan
moderat dalam konteks kehidupan di dunia ini seperti; Janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil (QS. Al Maidah; 8).

Hadirin jama’ah Jum’ah rahimakumullah

Dengan pilihan jalan tengah atau moderat ini diharapkan kita


akan mampu menampilkan diri sebagai seorang muslim yang
wajar. Tidak ekstrim dan tidak berlebihan (ghuluw) dalam
mengaktualisasikan dan melaksanakan praktik-praktik ajaran
Islam dalam kehidupan sosial kita sehari-hari.
Firman Allah:

‫َت‬ ‫اَل‬ ‫َۖك‬ ‫َل‬ ‫ٱ ِف ٓا اَت َك ٱ ٱَّدل ا ٱٓأۡلِخ َۖة اَل َتن َنِص ي َك ِم ٱُّدل ۡن ۖا َأ ِس ن ٓاَمَك َأ ٱ‬
‫ُهَّلل‬
‫ۡح َس َن ِإ ۡي َو ۡبِغ‬ ‫َو ۡبَتِغ َمي َء ٰى ُهَّلل َر َر َو َس َب َن َي َو ۡح‬
‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
‫ۡلَفَس اَد يِف َأۡلۡر ِۖض َّن َهَّلل اَل ِحُي ُّب ۡلُم ۡفِس ِد يَن‬
‫ِإ‬
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan. (Al Qashash : 77)”

Dengan Ayat ini Islam benar-benar mengajarkan kepada kita


tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dalam
menghadapi dua faham yang sangat ekstrim. Antara faham
materialisme (serba materi) dan faham spiritualisme (serba
ukhrawi). Yaitu seraya menempuh jalan tengah (moderat)
dengan berusaha meraih kemulyaan hidup di negeri akherat
namun tetap harus berusaha untuk mendapatkan kemulyaan
hidup di dunia. Tanpa menempuh jalan ini kita pasti akan
mengalami kehidupan yang tidak wajar sehingga bisa
menimbulkan kesulitan dan kesengsaraan baik secera pribadi,
keluarga maupun orang lain.

Maka tidak ada jalan lain selain kita harus berbaur dan
menyatu dengan sesama umat manusia dalam bentuk kerja
sama, tolong menolong, saling menghormati, saling
menyayangi dan saling bertoleransi antar sesama umat
manusia. Karena tidak ada seorangpun yang bisa hidup dengan
baik dan muliya tanpa bantuan dan kerja sama dengan orang
lain.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahmakumullah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Islam sebagai agama


yang membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil
alamin) tidak hanya menyuruh untuk dapat membina hubungan
yang baik dengan sesama umat Islam saja. Tetapi juga
membina hubungan baik dengan sesama umat manusia pada
umumnya walaupun berbeda keyakinan dan agamanya.
Namun menghormati dan bertoleransi perbedaan keyakinan
dan agama bukan berarti kita mengakui kebenaran agama dan
keyakinan mereka, walaupun kita juga harus mengakui
keberadaan agama dan keyakinan mereka dalam realita
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sikap toleransi juga bukan berarti kita mengkompromikan


beberapa ajaran agama yang berbeda menjadi ajaran bersama
atau singkretisme dalam praktek ritual keagamaan dan
keyakinan bersama. Tentu hal ini sangat tidak dibenarkan
dengan dalih dan alasan apapun. Bahkan secara tegas praktek
toleransi seperti ini harus kita tolak karena telah melenceng
dari prinsip-prinsip toleransi itu sendiri.

Firman Allah.

‫َلۡمُك ِد يُنۡمُك َو َيِل ِد يِن‬


“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.(QS. Al Kaafiruun : 1-6)”

Dengan pemahaman dan sikap moderasi yang dapat kita


demonstrasikan sebagai seorang muslim ditengah-tengah
kehidupan sosial kemasyarakatan itu, maka berarti kita telah
mampu mengaktualisasikan dan menampilkan diri kita sebagai
seorang muslim moderat. Yaitu membawa kedamaian,
pencerahan dan rahmat bagi alam semesta atau rahmatan
lil’alamin.

Demikian khutbah jum’at yang dapat kami sampaikan mudah-


mudahan menambah wawasan keislaman dan keimanan kita
kepada Allah serta kita benar-benar mampu
mengaktualisasikan diri kita sebagai seorang muslim dengan
sikap dan perbuatan yang selalu berbuat baik yang diridhai
oleh Allah SWT, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada
kita dan berupaya untuk menghindari dari perbuatan dan
prilaku kerusakan di muka bumi ini, Amin.

‫اَب َر َك هللاُ ىِل َو َلْمُك يِف ْالُقْر َاِن ْالَع ِظ ِمي َو َنَفَع ىِن َو ِا اَّي ْمُك ِبَم ا ِف ْيِه ِم َن ْاَالاَي ِت َو اِّذل ْكِر ْاَحلِكِمْي َو َتَقَّبَل هللاُ ِم َّنا‬
‫َو ِم ْنْمُك ِتَالَو َتُه ِاَنُه ُه َو الَّس ِم ْي ُع ْالَع ِلِمْي‬

Khutbah II

‫ َاْش َهُد َاْن َال اَهَل ِاَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال‬.‫َاْلَح ْم ُد ِهلل اِذَّل ى َجَع َلَنا َو ِا َّيْمُك ِع َباِدِه اْلُم َّتِقَنْي َو َاَّد َبَنا اِب ْلُقْر َاِن اْلَكِر ِمْي‬
‫َ الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ْمِّل َعىَل ُم َح َّم ٍد َو َعىَل َاِهِل َو ْحَص ِب ِه َاَمْجِع َنْي َاَّم ا‬. ‫ َو َاْش َهُد َاَّن ُم َح َّم ًد اَع ْب ُد ُه َو َر ُس وُهُل‬.‫ِرَش ْيَك ُهَل‬
‫ َو َقاَل َتَع اىَل ِاَّن َهللا َو َم َالِءَكَتُه‬. ‫ َفَيا َاَهُّيا الَّنا ُس اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم وُتَّن ِاَّال َو َاْنْمُت ُم ْس ِلُم وَن‬: ‫َبْع ُد‬
‫ُيَص ُّلوَن َعىَل الَّنيِب اَي َاَهُّيا اِذَّل ْيَن َاَمُنوا َص ُّلوا َعَلْي ِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِلْيًم ا‬,
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ْمِّل َو اَب ِر ْك َعىَل ُم َح َّم ٍد َو َعىَل َاِهِل َو َاَحْص ا ِبِه َاَمْجِع َنْي ‪َ ,‬و اْر ىَض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر َمْحِتَك اَي َاْر َح َم‬
‫الَّر اِمِح َنْي َالَّلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِم َنْي َو اْلُمْس ِلَم اِت َو اْلُم وْء ِمِنَنْي َو اْلُم وْء ِم َناِت َاَالْح َياِء ِم ُهْنْم َو ْاَالْم َو اِت ِ اَّنَك ِمَس ْي ٌع‬
‫َقِرْيٌب ُم ِج ْي ُب اَّدل ْع َو اِت ‪َ .‬ر َّبَنا َال ُتِز ْغ ُقُلوَبَنا َبْع َد ِ اْذ َهَد ْيَتَنا َو َه ْب َلَنا ِم ْن ُدَل ْنَك َر َمْحًة ِ اَّنَك َاْنَت‬
‫‪.‬اْلَو َّهاب‪َ .‬ر ىِّب اْغِفْر ىِل َو ِلَو اَدِل َّي َو اْر ْمَح ُهَم ا اَمَك َر َّبَياىِن َص ِغ ًرْي ا‬
‫َر َّبَنا َاِتَنا ىِف اُّدل ْنَيا َح َس َنًة َو ىِف ْاَال ِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِق َنا َعَذ اَب الَّناِر ‪ُ.‬س ْب َح اَن َر ِّبَك َر ىّب ْالِع َّز ِة َّمَعا َيِص ُفون‬
‫َو الَّس َالُم َعىَل اْلُمْر َس ِلَنْي َو اْلَح ْم ُد ِ ِهلل َر ِّب اْلَع اَلِم َنْي‬
‫ِع َباَد ِهللا ‪ِ ،‬اَّن َهللا َيْأُم ُر ْمُك اِب ْلَع ْد ِل َو اِاْلْح َس اِن َو ِا ْيَتاِء ِذ ْي اْلُقْر ىَب َو َيَهْنى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَكِر َو اْلَبْغِي ‪،‬‬
‫َيِع ُظ ْمُك َلَع َّلْمُك َتَذ َّكُر ْو َن ‪َ .‬فاْذ ُكُر ْو ا َهللا اْلَع ِظ َمْي َيْذ ُكُر ْمُك َو ِذَل ْكُر ِهللا َأْكُرَب‬

Anda mungkin juga menyukai