Beranda ▼
Beranda ▼
Beranda ▼
Sebelum kita berani mengatakan bahwa tahlilan dan yasinan adalah bid’ah,ada baiknya terlebih
dahulu kita mengetahui/mencari tahu de vinisi Bid’ah menurut para ‘ulama, kemudian kita mencari
tahu devinisi tahlilan dan yasinan,setelah kita tahu de vinisi keduanya baru kita menyimpulkan
apakh tahlilan dan yasinan termasuk bid’ah dholalah,atau sunnah.?
DEVINISI BID’AH
Imam Syafi’i rahimahullah,seorang ‘ulama besar pendiri madzhab sy aafi’iyyah,mendefinisikan,
bid’ah sbb,
ﻻ, وﻣﺎ أﺣﺪث ﻣﻦ اﻟﺨﻴﺮ. ﻓﻬﺬه اﻟﺒﺪﻋﺔ اﻟﻀﻼﻟﺔ,ﻣﺎ أﺣﺪث ﻳﺨﺎﻟﻒ ﻛﺘﺎﺑﺎ أو ﺳﻨﺔ اأو أﺛﺮا أو اﺟﻤﺎﻋﺎ
ﻓﻬﺬه ﻣﺤﺪﺛﺔ ﻏﻴﺮ ﻣﺬﻣﻮﻣﺔ,ﺧﻼف ﻓﻴﻪ ﻟﻮاﺣﺪ ﻣﻦ ﻫﺬه اﻷﺻﻮل.
“ Bid’ah adalah apa-apa yang diadakan yang menyelisihi kitab Allah dan sunah-N YA, atsar, atau
ijma’ maka inilah bid’ah yang sesat. Adapun perkara baik yang diadakan, yang tidak menyelisihi
salah satu pun prinsip-prinsip ini maka tidaklah termasuk perkar a baru yang tercela.”
Imam Ibnu Rojab rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul “ Jami’ul Ulum wal Hikam “
mengatakan bahwa bid’ah adalah,
ٌ
ﻓﻠﻴﺲ، أﺻﻞ ِﻣ َﻦ اﻟﺸﺮع ﻳﺪل ﻋﻠﻴﻪ ﻓﺄﻣﺎ ﻣﺎ ﻛﺎن ﻟﻪ، ﻣﺎ ا ْﺣ ِﺪ َث ﻣﻤﺎ ﻻ أﺻﻞ ﻟﻪ ﻓﻲ اﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﻳﺪل ﻋﻠﻴﻪ
ً ﺑﺪﻋﺔ
، ﻟﻐﺔ ً وإن ﻛﺎن ً
ْ ، ﺷﺮﻋﺎ ﺑﺒﺪﻋﺔ
ٍ
“ Bid’ah adalah apa saja yang dibuat tanpa landasan syari’at. Jika punya landasan hukum dalam
syari’at, maka bukan bid’ah secara syari’at, walaupun termasuk bid’ah dalam tinjauan bahasa.”
Dalam definisi bid’ah yang dikemukakan oleh para ulama’ di atas, bukankah bisa difahami bahwa
perkara baru atau perkara yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW itu dibagi dua yaitu
perkara baru yang sama sekali tidak ada dasarny a dalam syare’at dan perkara baru yang ada
dasarnya dalam syare’at. Ibnu Rojab menegaskan bahwa perkar a baru yang ada dasarnya dalam
syare’at, itu tidak bisa dikatakan bid’ ah secara syare’at walaupun sebenarnya ia termasuk bid’ah
secara bahasa, dan jika suatu amala n dianggap bid’ah secara bahasa,tapi tidak secara
syare’at,maka amalan tersebut boleh dilakukan,selagi tidak ada nash y ang nyata nyata
melarangnya.
Setelah kita tahu devinisi bid’ah menurut para ‘ulama,sekarang mari kita lihat devinisi tahlilan dan
yasinan.
ﺎل ﻳُ ْﺼ ِﺒ ُﺢ ﻋَ ﻠَﻰ ﻛُﻞ ُﺳ َﻼ َﻣﻰ ِﻣ ْﻦ ا َﺣ ِﺪﻛُ ْﻢ َﺻﺪَ َﻗ ٌﺔ َﻓﻜُﻞ َ اﻟﻨﺒﻲ َﺻﻠﻰ اﻟﻠ ُﻪ ﻋَ ﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ َﻢ اﻧ ُﻪ َﻗ ِ ﻋَ ْﻦ ا ِﺑﻲ َذر ﻋَ ِﻦ
وف َﺻﺪَ َﻗ ٌﺔ ِ ﻴﺮ ٍة َﺻﺪَ َﻗ ٌﺔ َوا ْﻣ ٌﺮ ِﺑ ْﺎﻟ َﻤﻌْ ُﺮ
َ ﻴﺤ ٍﺔ َﺻﺪَ َﻗ ٌﺔ َوﻛُﻞ َﺗ ْﺤ ِﻤﻴﺪَ ٍة َﺻﺪَ َﻗ ٌﺔ َوﻛُﻞ َﺗ ْﻬ ِﻠﻴﻠَ ٍﺔ َﺻﺪَ َﻗ ٌﺔ َوﻛُﻞ َﺗﻜْ ِﺒ
َ َﺗ ْﺴ ِﺒ
ٌ َ ْ
رواه ﻣﺴﻠﻢ. ﻳَﺮﻛَﻌُ ُﻬ َﻤﺎ ِﻣ َﻦ اﻟﻀ َﺤﻰ ْ ﺎن ِ ََو َﻧﻬْ ٌﻲ ﻋَ ِﻦ اﻟ ُﻤ ْﻨﻜ َ ِﺮ َﺻﺪَ ﻗﺔ َوﻳُ ْﺠ ِﺰئُ ِﻣ ْﻦ َذ ِﻟ َﻚ َرﻛْﻌَ ﺘ
“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhny a beliau
bersabda: "Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu
adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu adalah
sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar ma ’ruf nahi munkar itu adalah
sedekah, dan mencukupi semua itu dua r akaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.”
(Hadits riwayat: Muslim).
sedangkan yasinan adalah acara membaca surat yasin yang biasanya juga dirangkai dengan
tahlilan. Di kalangan masy arakat Indonesia istilah tahlilan dan y asinan populer digunakan untuk
menyebut sebuah acara dzikir bersama, doa bersama, atau majlis dzikir . Singkatnya, acara tahlilan,
dzikir bersama, majlis dzikir, atau doa bersama adalah ungkapan y ang berbeda untuk meny ebut
suatu kegiatan yang sama, yaitu: kegiatan individual atau berk elompok untuk berdzikir kepada
Allah SWT, Pada hakikatnya tahlilan/yasinan adalah bagian dari dzikir k epada Allah SWT
ﻮل اﻟﻠ ِﻪ َﺻﻠﻰ اﻟﻠ ُﻪ ﻋَ ﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ َﻢ َﺧ َﺮ َج ﻋَ ﻠَﻰ َﺣ ْﻠ َﻘ ٍﺔ ِﻣ ْﻦ َ ﻳَﺔ ان َر ُﺳ ُ ﺎو َ ْ ٍ ﻋَ ْﻦ ا ِﺑﻲ َﺳ ِﻌ
ِ َﻴﺪ اﻟ ُﺨﺪْ ِري َﻗﺎل ُﻣﻌ
َﺟﻠَ ْﺴﻨَﺎ َﻧ ْﺬﻛُ ُﺮ اﻟﻠﻪَ َو َﻧ ْﺤ َﻤﺪُ ُه ﻋَ ﻠَﻰ َﻣﺎ َﻫﺪَ ا َﻧﺎ ِﻟ ْﻼ ْﺳ َﻼ ِم َو َﻣﻦ ِﺑ ِﻪ ﻋَ ﻠَ ْﻴﻨَﺎ: َﻗ ُﺎﻟﻮا. َﻣﺎ ا ْﺟﻠَ َﺴﻜُ ْﻢ ؟:ﺎلَ ا ْﺻ َﺤ ِﺎﺑ ِﻪ َﻓ َﻘ.
ﺎل ا َﻣﺎ اﻧﻲ ﻟَ ْﻢ ا ْﺳﺘَ ْﺤ ِﻠ ْﻔﻜُ ْﻢ ُﺗﻬْ َﻤ ًﺔ ﻟَﻜُ ْﻢ
َ َﻗ.اكَ َواﻟﻠ ِﻪ َﻣﺎ ا ْﺟﻠَ َﺴﻨَﺎ اﻻ َذ:اك؟ َﻗ ُﺎﻟﻮا َ آﻟﻠ ِﻪ َﻣﺎ ا ْﺟﻠَ َﺴﻜُ ْﻢ اﻻ َذ:ﺎل َ َﻗ
رواه أﺣﻤﺪ و ﻣﺴﻠﻢ و اﻟﺘﺮﻣﺬي. ﺎﻫﻲ ِﺑﻜُ ُﻢ ْاﻟ َﻤ َﻼ ِﺋﻜ َ َﺔ ِ ﻳﻞ َﻓﺎ ْﺧ َﺒ َﺮ ِﻧﻲ ان اﻟﻠﻪَ ﻋَ ﺰ َو َﺟﻞ ﻳُ َﺒ ُ ﻨﻪ ا َﺗﺎ ِﻧﻲ ِﺟ ْﺒﺮ ُ َوﻟَ ِﻜ
ِ
و اﻟﻨﺴﺎﺋﻲ
“ Dari Abu Sa'id al-Khudriy radliallahu 'anhu, Mu'awiyah berkata: Sesungguhny a Rasulullah shalla
Allahu alaihi wa sallam pernah k eluar menuju halaqah (perkumpulan) par a sahabatnya, beliau
bertanya: "Kenapa kalian duduk di sini?". Mer eka menjawab: "Kami duduk untuk ber dzikir kepada
Allah dan memujiNya sebagaimana Islam mengajarkan kami, dan atas anuger ah Allah dengan
Islam untuk kami". Nabi ber tanya kemudian: "Demi Allah, kalian tidak duduk k ecuali hanya untuk
ini?". Jawab mereka: "Demi Allah, kami tidak duduk kecuali hanya untuk ini". Nabi bersabda:
"Sesungguhnya aku tidak mempunyai prasangka buruk terhadap kalian, tetapi malaikat Jibril
datang kepadaku dan memberi kabar bahwasany a Allah 'Azza wa Jalla membanggakan tindakan
kalian kepada para malaikat". (Hadits riwayat: Ahmad, Muslim, At-Tirmidziy dan An-Nasa`iy).
Jika kita perhatikan hadits ini, dzikir bersama y ang dilakukan para sahabat tidak hanya sekedar
direstui oleh Nabi Muhammad SA W, tetapi Nabi juga memujiny a, karena pada saat yang sama
Malaikat Jibril memberi kabar bahwa Allah ' Azza wa Jalla membanggakan kr eatifitas dzikir
bersama yang dilakukan para sahabat ini kepada para malaikat.
اﻟﻨﺒﻲ َﺻﻠﻰ ِ ﻴﺪ ْاﻟ ُﺨﺪْ ِري اﻧ ُﻬ َﻤﺎ َﺷ ِﻬﺪَ ا ﻋَ ﻠَﻰ ٍ ﺎل ا ْﺷﻬَ ﺪُ ﻋَ ﻠَﻰ ا ِﺑﻲ ُﻫ َﺮﻳْ َﺮ َة َوا ِﺑﻲ َﺳ ِﻌ َ ﻋَ ﻦ ْاﻻ َﻏﺮ ا ِﺑﻲ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ٍﻢ اﻧ ُﻪ َﻗ
ِ
ون اﻟﻠﻪَ ﻋَ ﺰ َو َﺟﻞ اﻻ َﺣﻔﺘْ ُﻬ ُﻢ ْاﻟ َﻤ َﻼ ِﺋﻜ َ ُﺔ َو َﻏ ِﺸ َﻴﺘْ ُﻬ ُﻢ اﻟﺮ ْﺣ َﻤ ُﺔ ْ َﻻ:ﺎل
ْ ﻳَﻘﻌُ ﺪُ َﻗ ْﻮ ٌم
َ ﻳَﺬﻛُ ُﺮ َ اﻟﻠ ُﻪ ﻋَ ﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ َﻢ اﻧ ُﻪ َﻗ
رواه ﻣﺴﻠﻢ.ُﻴﻤ ْﻦ ِﻋﻨْﺪَ ه َ َو َﻧ َﺰﻟَ ْﺖ ﻋَ ﻠَ ْﻴ ِﻬ ُﻢ اﻟﺴ ِﻜﻴﻨ َُﺔ َو َذﻛ َ َﺮ ُﻫ ُﻢ اﻟﻠ ُﻪ ِﻓ
"Dari Al-Agharr Abu Muslim, sesungguhny a ia berkata: Aku bersaksi bahwasany a Abu Hurairah dan
Abu Said Al-Khudzriy bersaksi, bahwa sesungguhny a Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak duduk suatu kaum dengan ber dzikir bersama-sama kepada Allah 'Azza wa Jalla, kecuali
para malaikat mengerumuni mer eka, rahmat Allah mengalir memenuhi mer eka, ketenteraman
diturunkan kepada mereka, dan Allah menyebut mereka dalam golongan orang yang ada
disisiNya". (Hadits riwayat Muslim)
dan masih banyak lagi hadts hadits shohih yang menjelaskan tentang k e utamaan dzikir
berjama’ah.
3. DASAR - DASAR BACAAN YANG ADA DALAM ACARA YASINAN DAN TAHLILAN
Seluruh bacaan dan dzikir y ang kita baca dalam yasinan dan tahlilan semua mengandung k e
utamaan – ke utamaan,dan Rosululloh SAW sendiri menyuruh kita untuk membacany a.
Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam
mendengar seseorang membaca Qul huwaAllahu Ahad (Surat Al-Ikhlash). Maka beliau bersabda:
"Pasti". Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang pasti?". Jawab beliau: "Ia
pasti masuk surga".
(Hadits riwayat: Ahmad).
Artinya“ Dari Aisyah radliallahu 'anhaa, "bahwasanya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bila
merasa sakit beliau membaca sendir i Al-Mu`awwidzaat (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat
An-Naas), kemudian meniupkannya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang membacanya
kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan dari surat-surat tersebut".
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).
Artinya"Dari Abdullah bin Mas'ud r adliallahu 'anhu, ia berkata: "Barangsiapa membaca 10 a yat dari
Surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka setan tidak masuk rumah itu pada malam itu sampai
pagi, Yaitu 4 ayat pembukaan dari Surat Al-Baqarah, Ayat Kursi dan 2 ayat sesudahnya, dan 3 ayat
terakhir yang dimulai lillahi maa fis-samaawaati..)" (Hadits riwa yat: Ibnu Majah).
ُ
11. Membaca Tahlil : اﻟﻠﻪ ﻻَ ِاﻟَﻪَ اﻻ
ُ َا
12. Membaca Takbir : ﻟﻠﻪ اﻛْ َﺒ ُﺮ
13. Membaca Tasbih : اﻟﻠﻪ
ِ ﺎن َ ُﺳ ْﺒ َﺤ
14. Membaca Tahmid : ﻟﻠﻪ ِ ُْاﻟ َﺤ ْﻤﺪ
Dalil mengenai keutamaan membaca tahlil, takbir dan tasbih:
Sabda Rosululloh SAW.
Artinya“ Dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhumaa, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shalla
Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik Dzikir adalah ucapan Laa ilaaha illa-Llah, dan
sebaik-baik doa adalah ucapan Al-Hamdi li-Llah ". (Hadits riwayat: At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sabda Rosululloh SAW.
Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: " Ada
dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan kebaikan dan disukai oleh Allah Y ang
Maha Rahman, yaitu Subhaana-Llahi wa bihamdihi, Subhaana-Llahi Al-'Adzim".( Hadits riwayat: Al-
Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
Sabda Rosululloh.
Artinya“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhny a
beliau bersabda: "Bahwasany a pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih
itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan tahlil itu adalah
sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar makruf nahi munkar itu adalah
sedekah, dan mencukupi semua itu dua r akaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.”
(Hadits riwayat: Muslim).
Demikianlah dalil-dalil yang biasa dipakai sebagai dasar dilaksanakany a amal tahlilan dan yasinan
oleh kaum muslimin yang mendukung tahlilan dan yasinan. Tulisan ini bukan bermaksud untuk
mengajak pembaca sekalian harus setuju dengan tahlilan dan y asinan, tetapi lebih sebagai
keprihatinan penulis terhadap kondisi umat Islam khususny a di Pulau Batam, yang saling
menyalahkan, membid’ahkan bahkan sampai mengkafirkan satu sama lain. P adahal ini hanya
disebabkan perbedaan-perbedaan pendapat par a ‘ulama kita, yang para ulama itu sendiri
sebenarnya sangat longgar dalam m ensikapinya. Tahlilan dan yasinan adalah salah satu amalan
yang selalu dicecar dengan kata-kata sesat, bid’ah bahkan sampai kekafiran. Dan bisa dikatakan
bahwa di Batam ini, tahlilan dan y asinan menjadi icon tudingan bid’ ah oleh semua pihak yang tidak
setuju dengan tahlilan dan y asinan. Setiap pembicaraan bid’ah, ahli bid’ah, menyalahi sunah, sesat
dan lain sebagainya pasti menjadikan yasinan dan tahlilan sebagai cont ohnya.
Berbagi 19
299 komentar:
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Zamzami Saleh 22 Juni 2011 02.22
hmm tulisan yang bagus...Semoga suatu saat mereka yang belum tahu cara penggalian hukum dan
ijtihad , bisa tahu kenapa para ulama menghukum ini dan itu...
oh ya buat "Dinda" kayak nya baca Majmu' fatawa nya Ibn Taymiyah deh...biar tahu pendapat beliau soal
doa dan bacaan al-qur'an yang dikirimkan pahala dan manfaatnya buat yang telah meninggal... (takutnya
kalau sya suruh baca Azkarnya Imam nawawi atau buku2 syafi'iyah lainnya malah nyangka saya orang
fanatik banget)
Balas
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Balas
trimaksih banyak untuk agan agan dia atas untuk bagi ilmuny
a
Balas
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Yadie Kasalo 7 Februari 2012 23.53
AdiT's InVincibLe mengatakan...
[quote] Bro,, kalo hal itu emg bai pastilah Rasulullah sudah melakukanny a dluan...
Ga mgkin rasulullah lupa untuk ngelakuin sesuatu g y baik pas ada org meninggal..
Para ulama juga banyak yg membid'ahkan tahlilan dan yasinan saat ada org mati..
Daripada nanti dilema di antara jalan kesesatan.. lebih baik ambil aman,, tinggalin aja perkara yg ga ada
contoh dr Rasulullah,,,[/quote]
ya udah kalo begitu sampean gak usah sholat taraweh berjamaah sebulan full di masjid pada bulan
romadhon, dan gak usah baca mushaf Al Qur'an yah....? karena nabi gak pernah lakuin taraweh
berjamaah sebulan penuh di masjid juga gak pernah baca mushaf utsmani.
Balas
Balasan
Balas
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang
sedang minta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila
doa itu sampai kepadanya baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya
Allah ‘Azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gu
nung-gunung. Adapun
hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk
mereka dan bersedekah atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)
Jadi sekali lagi, tahlilan itu bukan acara makan-makan yah mas Tholab, kalo gak percaya coba deh
sampean ikut acara tahlilan yg diadakan masyarakat saat ada kematian, sampean akan melihat orang2
pada baca surat Yasin, baca tahlil, tahmid, tasbih sholawat dll bacaan yg di anjurkan Rasulullah saw
untuk banyak-banyak dibaca. Dan hal ini satu pun tidak ada dijumpai larangan. kecuali membaca
ditempat2 yang kotor dan najis. kalo ada makanan ato cemilan (pacetan kata orang jawa) dateng
disajikan, coba sampean tanya kepada keluarga mayit yg ditinggal mati, siapa yg menyediakan cemilan
itu?
Satu lagi buat orang yang anti tahlilan, tolong cariin satu ayat Al Quran atau satu/sepotong hadis yang
melarang orang membaca Al Quran, bacaah tahlil, tahmid, tasbih, sholawat di rumah orang yang sedang
berkabung karena ditinggal mati salah satu anggota keluarganya.
Balas
Balasan
Balas
satu lagi, anda juga mengatakan: sedangkan urusan dunia cari larangannya ada apa tidak. misalnya kita
mabuk (urusan dunia) kita dilarang karena ada ayat yang melarang kita untuk mabuk (minum khamar).
melihat tulisan ini keliatannya anda lebih suka menggunakan istilah urusan dunia untuk menyebut
kemaksiatan atau perbuatan dosa.
Yg namanya perbuatan dosa ato maksiat so pasti sudah jelas larangannya. jika anda belum tahu bentuk
larangannya dan kepengin tahu, silahkan cari. Misalnya minum khomer, ini sudah jelas hukumnya yaitu
haram. dan perkara yg haram itu pasti sudah jelas dilarang untuk dilakukan atau dijalani atau diamalkan.
Bagi orang awam seperti saya dan anda, yg bukan seorang mujtahid ya tidak wajib mencari dan
mengetahui secara jelas bentuk atau bunyi ayat ato haditsnya yg dijadikan dasar hukum. asal tahu
bahwa khomer itu haram itu sudah cukup.
Balas
0766aeea-5ef8-11e1-9557-000bcdcb471e28 Februari 2012 12.35
menurut anda "yg namanya ibadah itu sudah jelas dasar hukumnya. karena ibadah itu adalah nilai suatu
perbuatan atau amal yg akan mendapat pahala dari Allah dan sudah
jelas dasar hukumnya. sampai kapan pun yg namanya (perbuatan atau amal) yg bernilai ibadah jika
dicari larangannya sudah pasti kagak bakalan ketemu". Berbicara dasar
hukum apakah membaca Al Quran, bacaah tahlil, tahmid, tasbih, sholawat di rumah orang yang sedang
berkabung karena ditinggal mati salah satu anggota keluarganya,
pernah dilakukan Nabi serta para Sahabat? tentunya jika perbuatan demikian baik pasti Nabi telah
melakukan hal tersebut.karena Nabi tidak menuntunkan kepada kita maka
sebaiknya kita juga tidak melakukan yang Nabi tidak lakukan.Memang membaca Membaca Tahlil,Takbir,
Tasbih,Tahmid sangat baik dan dianjurkan seperti sabda Nabi:
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ: وأﻓﻀﻞ اﻟﺪﻋﺎء, ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﻟﻠﻪ: )) أﻓﻀﻞ اﻟﺬﻛﺮ: ﺳﻤﻌﺖ رﺳﻮل اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل: ))ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﻗﺎل.
Artinya: "Jabir bin Abdullah berkata: "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: "Sebaik-baik bacaan
dzikir adalah: Laa ilaaha illallaah (tidak ada u
Than selain Allah).
Dan sebaik-baik dua adalah: alhamdulillaah (segala puji bagi Allah)" (HR. Turmudzi dan Imam Turmudzi
berkata: "Haditsnya Hasan Gharib").
“Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Alloh (dengan menyebut namaNya)”.
(Al-Ahzaab, 33:42).
namun tidak ada satu Hadist pun apalagi Ayat yang menyatakan bahwa Nabi membaca Al Qur'an dan
Dzikir ketika ada orang meninggal atau dalam peringatan a
y ng berhubungan
dengan kematian. Dalam urusan ibadah tata cara dalam melakukannya pun sudah diatur oleh Allah serta
Nabi, jadi kita jangan membat aturan-aturan sendiri yang dianggap
sejak Nabi wafat Islam sudah sempurna, tidak perlu ditambah atau dikur
angi..
Allah berfirman: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan
kepadamu ni’mat-Ku dan telah Kuredai Islam itu menjadi agama bagimu. ” (QS
Sementara itu sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam: “Sesungguhnya siapa di antara kamu yang
hidup niscaya dia akan melihat banyak perselisihan (yang akan
terjadi). Oleh itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah khulafa-ur-rasyidin yang mendapat
petunjuk, gigitlah dia (sunnah sunnah itu) dengan ger
aham.
Hindarkanlah olehmu mengada-ngada akan perkara baru (dalam urusan agama), tiap-tiap perkara baru
adalah bid’ah dan tiap-tiap bid’ah adalah sesat. “(HR Abu Daud dan
Tirmizi).
Balas
Balas
Balasan
Balas
ﻤُﺼ َﻄ َﻔﻰ ﻣُ َﺤﻤ ٍﺪ َﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَ ﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ َﻢ َا ْﻟ َﻔﺎﺗ َِﺤ ْﺔ ْ اﻟﻨﺒﻲ ْاﻟِ ِإﻟَﻰ َﺣ ْﻀﺮَة
َ ﻟﻤُﺼﻨﻔِ ْﻴ َﻦ َو َﺟ ِﻤ ْﻴ ِﻊ ْا
َ ﻟﻤ
ﻼ ِﺋﻜ َ ِﺔ َ ﺎء َو ْا
ِ اء َواﻟﺼﺎﻟ ِِﺤ ْﻴ َﻦ َواﻟﺼ َﺤﺎﺑ َِﺔ َواﻟﺘ ِﺎﺑﻌِ ْﻴ َﻦ َو ْاﻟﻌُ ﻠَ َﻤ ِ َﺎء َواﻟﺸﻬَ ﺪ ِ ﺎء َو ْاﻟﻤُ ْﺮ َﺳﻠ ِْﻴ َﻦ َو ْاﻻ ْوﻟ َِﻴِ ُﺛﻢ إﻟَﻰ َﺣ ْﻀﺮَةِ ا ْﺧ َﻮاﻧ ِِﻪ ِﻣ َﻦ ْاﻻ ْﻧ ِﺒ َﻴ
ْاﻟﻤُ َﻘﺮ ِﺑ ْﻴ َﻦ َا ْﻟ َﻔﺎﺗ َِﺤ ْﺔ
َ ﺎر ِﺑﻬَ ﺎ ﺑَﺮﻫَﺎ َوﺑ َْﺤ ِﺮﻫَﺎ ُﺧ ُﺼ ْﻮ ًﺻﺎ َاﺑ ْ ِ ﺎت َو ْاﻟﻤُ ْﺆ ِﻣﻨ ِْﻴ َﻦ َو ْاﻟﻤُ ْﺆ ِﻣﻨِ ﻫْﻞ ْا ُﻟﻘ ُﺒ ْﻮ ِر ِﻣ َﻦ ْاﻟﻤُ ْﺴﻠ ِِﻤ ْﻴ َﻦ َو ْاﻟﻤُ ْﺴﻠ َِﻤ
َﺎء َﻧﺎ َواﻣﻬَ ﺎ ِﺗﻨَﺎ ِ ﺎر ِق اﻻَ ْر ِض َو َﻣ َﻐ
ِ َﺎت ِﻣ ْﻦ َﻣ َﺸ َ ُﺛﻢ
ِ إﻟﻲ َﺟ ِﻤ ْﻴ ِﻊ ا
َوا ْﺟﺪَ ادَ َﻧﺎ َو َﺟﺪا ِﺗﻨَﺎ َو َﻣ َﺸ ِﺎﻳ َﺨﻨَﺎ َو َﻣ َﺸ ِﺎﻳ َﺦ َﻣ َﺸ ِﺎﻳ ِﺨﻨَﺎ
َا ْﻟ َﻔﺎﺗ َِﺤ ْﺔ.........اﺟﺘَ ﻤَﻌْ ﻨَﺎ ﻫَﻬُ ﻨَﺎ ِﺑ َﺴ َﺒ ِﺒ ِﻪ َو ُﺧ ُﺼ ْﻮ ًﺻﺎ ْ َوﻟ َِﻤ ِﻦ
DAN SETERUSNYA
ُﻗ ْﻞ ُﻫ َﻮ اﻟﻠﻪُ ا َﺣﺪٌ اﻟﻠﻪُ اﻟﺼ َﻤﺪُ ﻟَ ْﻢ ﻳَ ﻠِﺪْ َوﻟَ ْﻢ ﻳُﻮﻟَﺪْ َوﻟَ ْﻢ ﻳَ ﻜُ ْﻦ ﻟَﻪُ ﻛُ ُﻔ ًﻮا ا َﺣﺪ
ﺐ ِ ﻮذ ِﺑ َﺮب ْاﻟ َﻔﻠَ ِﻖ * ِﻣﻦ َﺷﺮ َﻣﺎ َﺧﻠَ َﻖ * َو ِﻣﻦ َﺷﺮ َﻏ
َ ﺎﺳ ٍﻖ ا َذا َو َﻗ ُ ُ* ُﻗ ْﻞ اﻋ
َﺎﺳ ٍﺪ ا َذا َﺣ َﺴﺪِ ـﺜَـﺖ ﻓِ ﻰ ْاﻟﻌُ َﻘﺪِ * َو ِﻣﻦ َﺷﺮ َﺣ
ِ َو ِﻣﻦ َﺷﺮ اﻟﻨﻔ
.واﻟﺬِ ﻳْ َﻦ َﺎﻫ ْﻢ ﻳُ ﻨْﻔِ ُﻘ ْﻮ َن َ ﺐ ﻓِ ْﻴ ِﻪ ُﻫﺪً ى ﻟ ِْﻠﻤُ ﺘﻘِ ْﻴ َﻦَ .اﻟﺬِ ﻳْ َﻦ ﻳُ ْﺆ ِﻣﻨ ُْﻮ َن ِﺑ ْﺎﻟ َﻐ ْﻴ ِﺐ َوﻳُ ﻘِ ْﻴﻤُ ْﻮ َن اﻟﺼ َ
ﻼ َة َو ِﻣﻤﺎ َر َز ْﻗﻨ ُ ﻤﻦ اﻟﺮ ِﺣ ْﻴ ِﻢ .اﻟﻢ َذﻟ َِﻚ ْاﻟﻜِ ُ
ﺘَﺎب ﻻَرَﻳْ َ اﻟﻠﻪ اﻟﺮ ْﺣ ِ ِﺑ ْﺴ ِﻢ ِ
ِﻚ ﻋَ ﻠﻰ ُﻫﺪً ى ِﻣ ْﻦ َرﺑ ِﻬ ْﻢ َ ُ ْ
ِﻚ َو ِﺑﺎﻻ ِﺧﺮَةِ ُﻫ ْﻢ ﻳُ ْﻮﻗِ ﻨ ُْﻮ َن .اوﻟﺌ َ َ َ ْ َ َ ْ
ﻳُ ﺆ ِﻣﻨ ُْﻮ َن ِﺑ َﻤﺎ اﻧ ِﺰل اﻟ ْﻴ َﻚ َو َﻣﺎ اﻧ ِﺰل ِﻣ ْﻦ ﻗ ْﺒﻠ َ ْ
ات ﺎو ِ ﻪُ َ َ َ ٌ
ﻟﺤﻲ اﻟﻘﻴ ْﻮمُ ﻻﺗﺎﺧﺬه ِﺳﻨَﺔ َوﻻﻧ ْﻮمٌ .ﻟ َﻣﺎﻓِ ﻰ اﻟﺴ َﻤ َُ ُ َ َ َ ْ ﻤﻦ اﻟﺮ ِﺣ ْﻴ ُﻢ اﻟﻠﻪُ ﻻَ اﻟَﻪَ اِﻻ ُﻫ َﻮ ْا َ اﺣﺪٌ ﻻَاﻟﻪَ اﻻ ُﻫ َﻮ اﻟﺮ ْﺣ ُ َو ُاوﻟﺌ َ
ِﻚ ُﻫ ُﻢ ْاﻟﻤُ ْﻔﻠ ُِﺤ ْﻮ َنَ .واﻟﻬُ ﻜُ ْﻢ اﻟﻪُ َو ِ
ﺎء َو ِﺳﻊَ ﻛُ ْﺮ ِﺳﻴﻪُ ﻳُﺤ ْﻴ ُﻄ ْﻮ َن ِﺑ َﺸ ْﻲ ٍء ِﻣ ْﻦ ِﻋ ْﻠ ِﻤ ِﻪ اﻻ ِﺑ َﻤﺎ َﺷ َ ﻳَﺸ َﻔﻊُ ِﻋﻨْﺪَ ُه اﻻ ِﺑﺎ ْذﻧ ِِﻪ ﻳَﻌْ ﻠَ ُﻢ َﻣﺎﺑ َْﻴ َﻦ اﻳْ ﺪِ ﻳْ ِﻬ ْﻢ َو َﻣﺎ َﺧ ْﻠ َﻔﻬُ ْﻢ َوﻻَ َِو َﻣﺎﻓِ ﻰ ْاﻻ ْر ِض َﻣ ْﻦ َذاﻟﺬِ ى ْ
ْ
ات َو َﻣﺎ ﻓﻲ اﻻ ْر ِض َوا ْن ُﺗ ْﺒﺪُ ْوا َﻣﺎﻓِ ﻰ ا ْﻧ ُﻔ ِﺴﻜُ ْﻢ ا ْو ُﺗ ْﺨ ُﻔ ْﻮ ُه ﺎو ِ ّ
ات َو ْاﻻ ْر ِض َوﻻَ ﻳَﺆدُ ُه ِﺣ ْﻔ ُﻈﻬُ َﻤﺎ َو ُﻫ َﻮ اﻟﻌَ ﻠِﻲ اﻟﻌَ ِﻈ ْﻴ ُﻢ .ﻟِﻠ ِﻪ َﻣﺎﻓِ ﻰ اﻟﺴ َﻤ َ
ْ ْ ﺎو ِ
اﻟﺴ َﻤ َ
Balas
ﺎﻟﻠﻪ
اﻣ َﻦ ِﺑ ِ اﻣ َﻦ اﻟﺮ ُﺳ ْﻮ ُل ِﺑ َﻤﺎ ا ْﻧ ِﺰ َل اِﻟَ ْﻴ ِﻪ ِﻣ ْﻦ َر ِﺑﻪ َو ْاﻟﻤُ ْﺆ ِﻣﻨ ُْﻮ َن .ﻛُﻞ َ
ﺎءَ .واﻟﻠﻪُ ﻋَ ﻠَﻰ ﻛُﻞ َﺷ ْﻲ ٍء َﻗﺪِ ﻳْ ٌﺮَ . ﻳَﺸ ُﺎء َوﻳُ ﻌَ ﺬ ُب َﻣ ْﻦ َ اﻟﻠﻪ َﻓ ُﻴ ْﻐﻔِ ﺮُ ﻟ َِﻤ ْﻦ َ
ﻳَﺸ ُ ﺎﺳ ْﺒﻜُ ْﻢ ِﺑ ِﻪ ِ
ﻳُﺤ ِ َ
رُﺳﻠ ِِﻪ َو َﻗ ُﺎﻟ ْﻮا َﺳ ِﻤﻌْ ﻨَﺎ َوا َﻃﻌْ ﻨَﺎ ُﻏ ْﻔ َﺮا َﻧ َﻚ َرﺑﻨَﺎ َواﻟَ ْﻴ َﻚ ْاﻟ َﻤ ِﺼ ْﻴﺮُ .ﻻَﻳُ ﻜَﻠ ُﻒ َﻧ ْﻔ ًﺴﺎ اﻻ وُ ْﺳﻌَ ﻬَ ﺎ ﻟَﻬَ ﺎ َﻣﺎﻛ َ َﺴ َﺒ ْﺖ ﻦ ﻣ ﺪﺣ
ْ َ َ ٍ ِ ْ ُ ا ﻦ َﻴﺑ قُ ﺮﻔَ ُ
ﻧ َ ﻻ ِﻪ ﺘُُ
َو َ ِ ﺘِ ِ َ ِ ِ َ ُ ِ
ﻠ رُﺳ و ﻪﺒ ﻛو ﻪ َ ﻜ ﺋَ
ﻼ ﻣ
َ ْ َ ْ َ ْ
اﺧ ْﺬ َﻧﺎ ا ْن َﻧ ِﺴ ْﻴ َﻦ ا ْو ا ْﺧ َﻄﻌْ ﻨَﺎ َرﺑﻨَﺎ َوﻻَ َﺗ ْﺤ ِﻤﻞ ﻋَ ﻠ ْﻴﻨَﺎ ا ْﺻ ًﺮا ﻛ َ َﻤﺎ َﺣ َﻤﻠﺘَ ﻪُ ﻋَ ﻠﻰ اﻟﺬِ ﻳْ َﻦ ِﻣ ْﻦ َﻗ ْﺒ ِﻠﻨَﺎ َرﺑﻨَﺎ َوﻻَ ُﺗ َﺤﻤﻠﻨَﺎ َﻣﺎﻻَ َﻃ َ
ﺎﻗ َﺔ ﻟﻨَﺎ َوﻋَ ﻠَ ْﻴﻬَ ﺎ َﻣﺎاﻛْﺘَ َﺴ َﺒ ْﺖ َرﺑﻨَﺎ ﻻَ ُﺗ َﺆ ِ
ِﺑ ِﻪ
Balas
Balasan
Balas
Balasan
Balas
ﻳَﻐﻔِ ْﺮ ﻟَﻜُ ْﻢ ُذ ُﻧ ْﻮ َﺑﻜُ ْﻢ َو َﻣ ْﻦ ﻳُ ِﻄ ِﻊ اﻟﻠﻪَ َو َر ُﺳ ْﻮﻟَﻪُ َﻓ َﻘﺪْ َﻓﺎ َز َﻓ ْﻮ ًزا ﻋَ ِﻈ ْﻴ ًﻤﺎ ْ .اﻣﻨُﻮا اﺗ ُﻘﻮا اﻟﻠﻪَ َو ُﻗ ْﻮ ُﻟ ْﻮا َﻗ ْﻮﻻً َﺳﺪِ ﻳْ ﺪً ا
ْ ﻳُﺼﻠ ِْﺢ ﻟَﻜُ ْﻢ اﻋْ َﻤﺎﻟَﻜُ ْﻢ َو َ ﻳَﺎ اﻳﻬَ ﺎ اﻟﺬِ ﻳْ َﻦ َء.
‘Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan
barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar’ [Al Ahzaab 70-71]
apa rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan "tahlilan" (maksudnya bukan bacaan laa ila ha
illallah) kepada istri beliau yg pertama khadijah radhiallahu anha ???
ataukah kepada paman beliaushallallahu 'alaihi wasallam yaitu hamzah radhiallahu anhu????
dan apakah beliau "yasinan" saat sahabat para syahid di perang badar, perang uhud????
apakah khalifah yg 4 juga "tahlilan", dan "yasinan" saat orang yg paling mulia yaitu nabi shallallahu 'alaihi
wasallam meninggal ???
tentu tidak, tidak sama sekali !!
apalagi yg kamu pusingkan ??
susah dg perkara yang diselewengkan, maksud baik, tapi car a salah..
Balas
Telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dari hadits Irbadh bin Sariyah radhiallahu anhu bahwa
beliau bersabda:
ﺎل ُ ِﻴﻐ ًﺔ َذ َر َﻓ ْﺖ ِﻣﻨْﻬَ ﺎ ْاﻟﻌُ ُﻴﻮنُ َو َو ِﺟﻠَ ْﺖ ِﻣﻨْﻬَ ﺎ ْاﻟ ُﻘ ُﻠ
َ ﻮب َﻓ َﻘ َ ﻳَﻮ ٍم ُﺛﻢ ا ْﻗ َﺒ َﻞ ﻋَ ﻠَ ْﻴﻨَﺎ َﻓ َﻮﻋَ َﻈﻨَﺎ َﻣ ْﻮ ِﻋ َﻈ ًﺔ َﺑﻠ
ْ ات ُ َﺻﻠﻰ ِﺑﻨَﺎ َر ُﺳ
َ ﻮل اﻟﻠ ِﻪ َﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَ ﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ َﻢ َذ
وﺻﻴﻜُ ْﻢ ِﺑﺘَ ْﻘ َﻮى اﻟﻠ ِﻪ َواﻟﺴ ْﻤ ِﻊ َواﻟﻄﺎﻋَ ِﺔ َوا ْن ﻋَ ْﺒﺪً ا َﺣ َﺒ ِﺸﻴﺎ َﻓﺎﻧﻪُ َﻣ ْﻦ ﻳَﻌِ ْﺶ َ ﺎذا َﺗﻌْ ﻬَ ﺪُ اﻟَ ْﻴﻨَﺎ َﻓ َﻘ
ِ ﺎل ا َ َﻗﺎﺋ ٌِﻞ ﻳَﺎ َر ُﺳ
َ ﻮل اﻟﻠ ِﻪ ﻛَﺎن َﻫﺬِ هِ َﻣ ْﻮ ِﻋ َﻈ ُﺔ ﻣُ َﻮد ٍع َﻓ َﻤ
وﺻﻴﻜُ ْﻢ ِﺑﺘَ ْﻘ َﻮى اﻟﻠ ِﻪ َواﻟﺴ ْﻤ ِﻊ َواﻟﻄﺎﻋَ ِﺔ َوا ْن ﻋَ ْﺒﺪً ا َﺣ َﺒ ِﺸﻴﺎ َﻓﺎﻧﻪُ َﻣ ْﻦ ﻳَﻌِ ْﺶِ ﺎل ا َ ﺎذا َﺗﻌْ ﻬَ ﺪُ اﻟَ ْﻴﻨَﺎ َﻓ َﻘ َ َﻗﺎﺋ ٌِﻞ ﻳَﺎ َر ُﺳ
َ ﻮل اﻟﻠ ِﻪ ﻛَﺎن َﻫﺬِ هِ َﻣ ْﻮ ِﻋ َﻈ ُﺔ ﻣُ َﻮد ٍع َﻓ َﻤ
ﺎت ِ اﺟﺬِ َواﻳﺎﻛُ ْﻢ َوﻣُ ْﺤﺪَ َﺛ َ
َ ﻳﻦ َﺗ َﻤﺴﻜُﻮا ِﺑﻬَ ﺎ َوﻋَ ﻀﻮا ﻋَ ﻠ ْﻴﻬَ ﺎ ِﺑ
ِ ﺎﻟﻨﻮ َ ِاﺷﺪ
ِ ﻴﻦ اﻟﺮ ْ
َ ﺎء اﻟ َﻤﻬْ ﺪِ ﻳ َ ْ
ِ ﻨﺔ اﻟ ُﺨﻠ َﻔ َ َ
ِ ﺜِﻴﺮا ﻓﻌَ ﻠ ْﻴﻜُ ْﻢ ِﺑ ُﺴﻨﺘِﻲ َو ُﺳ ً
ً َ اﺧﺘِ ﻼﻓﺎ ﻛَ ْ ِﻣ ْﻨﻜُ ْﻢ ﺑَﻌْ ﺪِ ي َﻓ َﺴ َﻴ َﺮى
ﻮر َﻓﺎن ﻛُﻞ ﻣُ ْﺤﺪَ َﺛ ٍﺔ ِﺑﺪْ ﻋَ ٌﺔ َوﻛُﻞ ِﺑﺪْ ﻋَ ٍﺔ َﺿ َﻼﻟَ ٌﺔ ْ
ِ ُاﻻﻣ
“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat bersama kami, beliau lantas menghadap ke
arah kami dan memberikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh yang membuat mata menangis dan
hati bergetar. Lalu seseorang berkata, “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasihat untuk
perpisahan! Lalu apa yang engkau washiatkan kepada kami?” Beliau mengatakan: “Aku wasiatkan
kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, senantiasa taat dan mendengar meskipun yang memerintah
adalah seorang budak habsyi yang hitam. Sesungguhnya orang-orang yang hidup setelahku akan melihat
perselisihan yang banyak. Maka, hendaklah kalian berpegang dengan sunahku, sunah para khalifah yang
lurus dan mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham.
Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah
bid’ah dan setaip bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Daud no. 3991, At-Tirmizi no. 2600, dan Ibnu Majah no.
42 dengan sanad yang shahih)
bagaimana??
masih mau ngelak juga ?
pikirkan ini semua dengan hati nurani kita, saya sudah bawakan sedikit ayat Allah, dan hadits2 shahih..
masih mau ngelak juga ??
Balasan
Balas
Balas
Balas
Kalau kita HARUS dan WAJIB mencontoh ibadah seperti Nabi Saw tak mungkin kita sepenuhnya mampu.
Pertanyaannya... APA HUKUMNYA MENOLONG NENEK YANG MAU MENYEBERANG JALAN ??..
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Berikut kami sampaikan kutipan dari Tafsir Ibn Katsir ketika memberikan tafsir QS An-Najm : 38-39
(Mohon bisa diterjemahkan...)
َ
{ وﻣﻦ وﻫﺬه اﻵﻳﺔ. ﻛﺬﻟﻚ ﻻ ﻳﺤﺼﻞ ﻣﻦ اﻷﺟﺮ إﻻ ﻣﺎ ﻛﺴﺐ ﻫﻮ ﻟﻨﻔﺴﻪ، ﻛﻤﺎ ﻻ ﻳﺤﻤﻞ ﻋﻠﻴﻪ وزر ﻏﻴﺮه:ﺎن اﻻ َﻣﺎ َﺳﻌَ ﻰ { أي ِ َوا ْن ﻟ ْﻴ َﺲ ﻟِﻺ ْﻧ َﺴ
وﻣﻦ اﺗﺒﻌﻪ أن اﻟﻘﺮاءة ﻻ ﻳﺼﻞ إﻫﺪاء ﺛﻮاﺑﻬﺎ إﻟﻰ اﻟﻤﻮﺗﻰ؛ ﻷﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻬﻢ وﻻ ﻛﺴﺒﻬﻢ؛ وﻟﻬﺬا ﻟﻢ، رﺣﻤﻪ اﻟﻠﻪ،اﻟﻜﺮﻳﻤﺔ اﺳﺘﻨﺒﻂ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ
، وﻟﻢ ﻳﻨﻘﻞ ذﻟﻚ ﻋﻦ أﺣﺪ ﻣﻦ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ، وﻻ أرﺷﺪﻫﻢ إﻟﻴﻪ ﺑﻨﺺ وﻻ إﻳﻤﺎء،ﻳﻨﺪب إﻟﻴﻪ رﺳﻮل اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ أﻣﺘﻪ وﻻ ﺣﺜﻬﻢ ﻋﻠﻴﻪ
ﻓﺄﻣﺎ اﻟﺪﻋﺎء، وﻻ ﻳﺘﺼﺮف ﻓﻴﻪ ﺑﺄﻧﻮاع اﻷﻗﻴﺴﺔ واﻵراء، وﺑﺎب اﻟﻘﺮﺑﺎت ﻳﻘﺘﺼﺮ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺼﻮص، وﻟﻮ ﻛﺎن ﺧﻴﺮا ﻟﺴﺒﻘﻮﻧﺎ إﻟﻴﻪ،رﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ
وﻣﻨﺼﻮص ﻣﻦ اﻟﺸﺎرع ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ،واﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﺬاك ﻣﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰ وﺻﻮﻟﻬﻤﺎ.
"إذا ﻣﺎت اﻹﻧﺴﺎن اﻧﻘﻄﻊ ﻋﻤﻠﻪ إﻻ: ﻗﺎل رﺳﻮل اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ: ﻋﻦ أﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮة ﻗﺎل،وأﻣﺎ اﻟﺤﺪﻳﺚ اﻟﺬي رواه ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ
، ﻓﻬﺬه اﻟﺜﻼﺛﺔ ﻓﻲ اﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﻫﻲ ﻣﻦ ﺳﻌﻴﻪ وﻛﺪه وﻋﻤﻠﻪ، (3) " أو ﻋﻠﻢ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ، أو ﺻﺪﻗﺔ ﺟﺎرﻳﺔ ﻣﻦ ﺑﻌﺪه، ﻣﻦ وﻟﺪ ﺻﺎﻟﺢ ﻳﺪﻋﻮ ﻟﻪ:ﻣﻦ ﺛﻼث
واﻟﺼﺪﻗﺔ اﻟﺠﺎرﻳﺔ ﻛﺎﻟﻮﻗﻒ وﻧﺤﻮه ﻫﻲ ﻣﻦ آﺛﺎر ﻋﻤﻠﻪ. (4) " وإن وﻟﺪه ﻣﻦ ﻛﺴﺒﻪ، "إن أﻃﻴﺐ ﻣﺎ أﻛﻞ اﻟﺮﺟﻞ ﻣﻦ ﻛﺴﺒﻪ:ﻛﻤﺎ ﺟﺎء ﻓﻲ اﻟﺤﺪﻳﺚ
واﻟﻌﻠﻢ اﻟﺬي ﻧﺸﺮه ﻓﻲ اﻟﻨﺎس ﻓﺎﻗﺘﺪى ﺑﻪ.[12 :( اﻵﻳﺔ ]ﻳﺲ5) { } اﻧﺎ َﻧ ْﺤ ُﻦ ُﻧ ْﺤ ِﻴﻲ ْاﻟ َﻤ ْﻮ َﺗﻰ َو َﻧﻜْﺘُ ُﺐ َﻣﺎ َﻗﺪﻣُ ﻮا َوآ َﺛﺎ َر ُﻫﻢ: وﻗﺪ ﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ،ووﻗﻔﻪ
ﻣﻦ ﻏﻴﺮ أن ﻳﻨﻘﺺ ﻣﻦ، "ﻣﻦ دﻋﺎ إﻟﻰ ﻫﺪى ﻛﺎن ﻟﻪ ﻣﻦ اﻷﺟﺮ ﻣﺜﻞ أﺟﻮر ﻣﻦ اﺗﺒﻌﻪ: وﺛﺒﺖ ﻓﻲ اﻟﺼﺤﻴﺢ،اﻟﻨﺎس ﺑﻌﺪه ﻫﻮ أﻳﻀﺎ ﻣﻦ ﺳﻌﻴﻪ وﻋﻤﻠﻪ
"أﺟﻮرﻫﻢ ﺷﻴﺌﺎ.
Balas
، ﻃﻮﺑﻰ ﻷﻣﺔ ﻳﻨﺰل ﻫﺬا ﻋﻠﻴﻬﻢ: ﻓﻠﻤﺎ ﺳﻤﻌﺖ اﻟﻤﻼﺋﻜﺔ اﻟﻘﺮآن ﻗﺎﻟﻮا،إن اﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎرك وﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺮأ ) ﻃﻪ ( و) ﻳﺲ ( ﻗﺒﻞ أن ﻳﺨﻠﻖ آدم ﺑﺄﻟﻔﻲ ﻋﺎم
وﻃﻮﺑﻰ ﻷﺟﻮاف ﺗﺤﻤﻞ ﻫﺬا،وﻃﻮﺑﻰ ﻷﻟﺴﻦ ﺗﺘﻜﻠﻢ ﺑﻬﺬا
"Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala telah membaca surat Thaha dan Yasin seribu tahun sebelum
menciptakan Adam. Maka saat [ara malaikat mendengar Al-Qur'an, mereka berkata: Beruntunglah bagi
umat yang diturunkan ini atas mereka, beruntunglah lisan yang berucap dengannya, dan beruntunglah
bagi hati yang mengembannya." (HR. al-Darimi dalam Sunannya: 2/456, Ibnu Huzaimah dalam al-Tauhid:
109, Ibnu Hibban dalam al-Dhu'afa': 1/108, dan lainnya. Syaikh Al-Albani menyebutkannya sebagai hadits
munkar dalam Silsilah al-Ahadits al-Dhaifah, no. 1248. Beliau berkata: dan matan ini adalah maudhu'
sebagaimana dikatakan Ibnu Hibban, dan isnadny a dhaif jiddan/lemah sekali)
وﻛﺎن ﻟﻪ ﺑﻌﺪد ﻣﻦ ﻓﻴﻬﺎ ﺣﺴﻨﺎت، ﻓﻘﺮأ ﺳﻮرة ) ﻳﺲ ( ﺧﻔﻒ ﻋﻨﻬﻢ ﻳﻮﻣﺌﺬ،ﻣﻦ دﺧﻞ اﻟﻤﻘﺎﺑﺮ
"Siapa yang masuk ke pemakaman, lalu ia membaca surat Yasin niscaya diringankan siksa mereka (ahli
kubur) pada hri itu, dan baginya kebaikan-kebaikan sebanyak orang yang di dalamnya." (Hadits maudhu'
(palsu) yang dikeluarkan al-Tsa'labi dalam tafsirnya, disebutkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah Al-Hadits
Al-Dhaifah: no. 1246)
Ketiga, diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda,
إن ﻟﻜﻞ ﺷﻲء ﻗﻠﺒﺎ وﻗﻠﺐ اﻟﻘﺮآن ﻳﺲ وﻣﻦ ﻗﺮأ ﻳﺲ ﻛﺘﺐ اﻟﻠﻪ ﺑﻘﺮاءﺗﻬﺎ ﻗﺮاءة اﻟﻘﺮآن ﻋﺸﺮ ﻣﺮات
"Sesungguhnya setiap sesuatu ada jantungnya, dan jantungnya Al-Qur'an adalah surat Yasin. Siapa
membacanya surat Yasin niscaya Allah mencatat untunya membaca Al-Qur'an sepuluh kali." (HR. Al-
Tirmidzi, statusnya Maudhu' (palsu) sebagaimana disebutkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif
Sunan al-Tirmidzi: 2887, Dhaif Al-Targhib wa Al-Tarhib: 885, Dhaif al-Jami' al-Shaghir: 1935)
ﻓﺎﻗﺮؤوﻫﺎ ﻋﻨﺪ ﻣﻮﺗﺎﻛﻢ، ﻏﻔﺮ اﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻣﺎ ﺗﻘﺪم ﻣﻦ ذﻧﺒﻪ، ﻣﻦ ﻗﺮأ ) ﻳﺲ ( اﺑﺘﻐﺎء وﺟﻪ اﻟﻠﻪ
"Siapa membaca surat Yasin untuk mengharap wajah Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu, maka bacalah surat Yasin pada orang meninggal kalian." (Hadits Dhaif, dalam Dhaif al-Jami' al-
Shaghir: 5785)
Kelima, dari 'Atha bin Abi Rabbah Radhiyallahu 'Anhu berkata, telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah
Shallallahu A
' laihi Wasallam bersabda,
"Siapa membaca surat Yasin di siang hari, niscaya dipenuhi semua kebutuhannya." (Dhaif Misykah al-
Mashabih: 2118)
Dan secara umum semua riwayat yang menerangkan keutamaan surat Yasin adalah Dhaif dan maudhu'
(palsu) sebagaimana yang telah diteliti oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam beberapa kitabnya.
Wallahu Ta'ala A'lam.
bagaimana bapak yadi yang terhormat? masihkah anda berpegang teguh epada
k hadits palsu??
Balas
"Siapa yang membaca surat (Yasin) pada malam Jum'at diampuni dosanya."
Syaikh Al-Albani berkata: "Dhaif Jiddan (sangat lemah,-ter)" (Lihat: Dhaif al-T
arghib wa al-Tarhib: no. 450).
Dan tidak terdapat satu haditspun yang shahih tentang keutamaan surat Yasin." Wallahu Ta'ala A'lam.
-Hadist surat al-kahfi Dari Abu Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
اﻟﻨﻮ ِر ﻓِ ْﻴ َﻤﺎ ﺑ َْﻴﻨَﻪُ َوﺑ َْﻴ َﻦ ْاﻟ َﺒ ْﻴ ِﺖ ْاﻟﻌَ ﺘِ ْﻴ ِﻖ َ َﻣ ْﻦ ََﻗ َﺮا ُﺳ ْﻮ َر َة ْاﻟﻜَﻬْ ِﻒ ﻟَ ْﻴﻠَ َﺔ ْاﻟ ُﺠ ْﻤﻌَ ِﺔ ا َﺿ
ْ ﺎء ﻟَﻪُ ِﻣ َﻦ
"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh
antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim
serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-T arghib wa al-Tarhib, no. 736)
Balasan
Balas
Sesungguhnya SETAN dan Kaum Yahudi sangat lah suka melihat umat islam
terpecah belah....
Janganlah kalian menyalahkan seseorang dalam urusan agamanya karena apa yang kamu katakan dan
kamu perbuat
belum tetntu baik di mata ALLAH ,
“Barangsiapa membuat
buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang
mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat
buat hal baru yang buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang
mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya” (Shahih Muslim hadits
no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi
Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau saw menganjurkan?, maksudnya bila
kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru a y ng membuat kebaikan atas
islam maka perbuatlah.., alangkah indahny a bimbingan Nabi saw yang tidak mencekik
ummat, beliau saw tahu bahwa ummatny a bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi
ribuan tahun akan berlanjut dan akan muncul ekmajuan zaman, modernisasi, kematian
ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan hal hal yang baru
demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam ekmuliaan, demikianlah bentuk
kesempurnaan agama ini, yang tetap akan bisa dipakai hingga akhir zaman, inilah
makna ayat :
“ALYAUMA AKMALTU LAKUM DIINUKUM…”, yang artinya “hari ini
Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, kusempurnakan pulaenikmatank
bagi kalian, dan kuridhoi islam sebagai agama kalian ”,
Maksudnya semua ajaran telah sempurna, tak perlu lagi ada pendapat lain demi
memperbaiki agama ini, semua hal yang baru selama itu baik sudah masuk dalam
kategori syariah dan sudah direstui oleh Allah dan rasul Nya, alangkah sempurnanya
islam,
Saya mohon agar umat islam ini jangan memusuhi sesama islam, karena di sanalah letak dari
kelemahan islam itu sendiri...
terima kasih
Wassalamualaikum..
Balas
Balasan
Balas
@ M. Yakub R. Kan dah banyak diatas komentar yang menyebutkan diatas... Hadis yang melarang.. baca
dulu...
makasih..aku lebih setuju kàlau yasin dan tahlil kita baca Sendiri dan kita amalkan isinya.. tidak pake
Akhiran An. . YASINAN . TAHLILAN TAKBIRAN TAHMIDAN. DST.
Ada yang gak terima...
Lakum dinukuum walyadin...
Balas
Kalo yang tdk setuju membaca Tahlil dan Yasin, mau koment silakan!!! aku tunggu!. suwun!!
Balas
Balasan
Balas
C-70el Denpasar 21 Januari 2013 20.17
Apabila telah datang kematian padamu maka akan timbul hukum baru buat yg ditinggalkan/ahli waris.
dan bila terdapat anak yatim didalamnya haram hukumnya makan dari harta anak yatim bila kita
berkumpul di keluarga simayit yg terdapat anak yatim.
sudah jadi rahasia umum di masyarakat kita, guna mengadakan kirim doa entah itu 7
harinya,40harinya,seratus harinya,1000 harinya dstusnya mengadakan ritual kirim doa dengan
menyajikan makan, kalo keluarga simayit kaya bukan menjadi masalah sampai2 nyembelih kerbau dlsbg
tp buat simiskin sampai bela-belain ngutang sana sini buat ngadain acara tersebut. itu menjadi
memberatkan.
Balas
Sebagian Kristen ada yang Mereka yg mengadakan ritual tersebut berdalih katanya
berdasarkan dengan Yesus naik ke surga pada hari yang keempat puluh setelah kebangkitan yesus.
Dan juga mereka meyakini takhayul bahwa arwah dari orang yang telah meninggal itu masih ada
dirumahnya dan akan ‘pergi’ setelah 40 hari.
Menurut mereka katanya bertujuan peringatan 40 hari adalah untuk kebaktian dan mengingatkan bahwa
hidup ini katanya hanya sementara saja,sebagai bentuk ucapan syukur pada Tuhan dan untuk menghibur
/ menguatkan keluarga yang ditinggalkan, dan selain
melakukan PESTA MAKAN-MAKAN, mereka meminta pelayanan bidston kepada pendeta setempat.
Namun orang kristen yang tinggal di Daerah Jawa(Keturunan Kejawen), biasanya tidak hanya 40 hari
saja, namun mulai hari pertama meninggal sampai seminggu, 40 hari setelah meninggal, 100 hari
setelah meninggal, dan setahun setelah meninggal.
Ziarah Kubur sebagian umat islam, hampir mirip tata cara ziarahnya waktu saya dulu nasrani. tabur
bunga, meminta berkah, dikhususkan waktunya. Kalau nasrani biasanya sehari sebelum natal, dan
tanggal lahir / meninggal orang tersebut.
Kalau sekte katholik biasanya yg suka ngalap berkah ke kuburan Santo ataupun Santa (mungkin kalo di
indonesia disebut Wali) mereka berdo’a.
Misalkan do’a mereka : “melalui perantara Santa Agnes, kami berdoa pada Tuhan Allah Bapa yang Maha
Kuasa…. dst.
Dan juga tabur bunga itu kristen sendiri meniru Adat Konghucu dalam Festival Ziarah Kubur Cheng Beng
(Qing Ming), 1.800 tahun yang lalu, dan sekarang biasanya dirayakan tiap tanggal 5 April.
Balasan
Balas
Senyatanya kedua belah pihak memiliki sisi yang benar. Artinya: landasan dalil yang dikemungkakan pro
tahlilan dan yasinan jika dilihat dari sisi apa yang dibaca saat acara tersebut memang berdalil, terlepas
pada kuat atau lemahnya hadits yang dinukil, tetapi ada yang melandasinya.
Bagi yang tidak pro pada tahlilan dan yasinan, -terlepas dari dirosatul adillah (penelitian dalil)-,
sebenarnya titik beratnya ada pada historis keberadaan acara-acara tersebut. Yang senyatanya, tradisi
tersebut (ingat! bukan isi bacaannya) tidak bisa dipungkiri memang berasal dari tradisi hindu. Itu bisa
dilihat dari latar belakang budaya Nusantara.
WaliSongo atau siapa pun yang membawa Islam ke Nusantara, memulai proses pengislaman dengan
tidak meniadakan tradisi hindu yang sudah kental di masyarakat secara frontal, tetapi merenofasinya
dengan mengubah bacaan-bacaan tahlil, tasbih dsb (sehingga wajar jika kita dapati dalil disitu). Ini tidak
bisa dipungkiri oleh mereka yang melek sejarah Islam dan Nusantara. Itu pulalah yang terjadi dengan
agama Nasrani, mereka juga melakukan inovasi yang sama, mengayomi tradisi yang ada dengan
menyisipkan ritual kekristenan.
Sehingga bersitegang dengan dalil masing-masing tidaklah mengeluarkan dari polemik yang ada,
keduanya membicarakan sisi/sudut yang berbeda.
Yang semestinya, kita, sebagai generasi Muslim Nusantara yang sudah jauh dari masa kewalian
mengambil tongkat estafet dakwah itu.
Jika para Wali sudah sukses dengan inovasi bertahap dengan merubah tata
cara dan bacaan, bagian kita kini untuk mulai mengurangi atau meniadakan
tradisi hindu itu secara bertahap. Hingga sampai kepada Islam yang
sejalan dengan Alquran dan Sunah secara utuh.
Salam dakwah.
Balas
Jadi kalo tahlilan dibilang budaya hindu yg dilakukan oleh para wali di jawa sebagai proses pengislaman
dengan tidak meniadakan tradisi hindu yang sudah kental di masyarakat secara frontal, tetapi
merenofasinya dengan mengubah bacaan-bacaan tahlil, itu adalah prediksi yag sangat ngawur dan
mengada-ada.
Jadi para wali di jawa(Nusantara) pada abad ke-14 mengajarkan tahlilan itu bukan karena mengikuti
tradisi Hindu-budha yg saat itu masih banyak dianut oleh masyarakat, tapi karena mengikuti jejak para
ulama atau guru2nya terdahulu, yg saya tahu sudah dilakukan sejak jaman Iman Al Ghozali pada abad
ke-10 M (1058-1111 M) di Baghdad jauh sebelum jaman para wali di Jawa yg baru ada pada abad ke-14
M.
Coba abah Difa baca Buku: FILSAFAT UMUM Dari Metodologi Sampai Teofilosofi, karya bersama Drs
Atang Abdul Hakim, M.A dan Drs. Beni Ahamad Saebani, M.Si. pada halaman 465-4
66
Balas
Balas
Coba perhatikan sekali lagi dari pernyataan 4 madzhab yg ditulis di situ, adakah pernyataan yang
mengindikasikan bencinya terhadap berkumpul untuk membaca ayat2 suci Al qur'an, berdzikir dan
berdo'a (sebagaimana orang2 yg bertahlilan)?
Balas
Balasan
Keterangan :
“Dan makruh [dibenci] hukumnya bagi keluarga mayit ikut duduk bersama orang-orang yang sengaja
diundang untuk berta’ziyah dan menghidangkan makanan bagi mereka, sesuai dengan riwayat Ahmad
dari Jarir bin Abdullah al-Bajali, yang mengemukakan: “Kami menganggap berkumpul di (rumah
keluarga) mayit dengan menyuguhi makanan pada mereka, setelah si mayit dikubur, itu sebagai bagian
ratapan (yang dilarang)”.
Balas
sedang membaca Yasin & Tahlil adalah suatu fadillah yg amat baik, mengapa sebagian Umat muslim
menafikkan sebagai suatu ibadah yg tidak mungkin dibalas oleh Allah.....sungguh mereka telah
melampaui batas, semoga Allah SWT mengampuni & memberi hidayah...amiin
Balas
Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat balasannya. Dan
barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat balasannya. (Shahih
Muslim No.1647)
Balas
http://ass-yafiiah.blogspot.com/
Balas
dewasa.
Ketika Nabi masih hidup, putra-putri beliau yg
yg sangat mulia.
untuk NABI,
padahal ABU BAKAR adalah mertua NABI,
UMAR bin KHOTOB mertua NABI,
UTSMAN bin AFFAN menantu NABI 2 kali malahan,
ALI bin ABI THOLIB menantu NABI.
Apakah para sahabat BODOH....,
Apakah para sahabat menganggap NABI hewan....
muslimin.
TAHLILAN Gus.."
sy jawab dengan baik:"Kanjeng Nabi soho putr
o
daharan e..."
mereka menjawab: "nggih Gus...".
wajib...??
dia jawab gk berani menyampaikan..., takut timbul
masalah...
setelah bincang2 lama, sy katakan.., Jenengan
dll.
nya menyedihkan.
shaf nya gk rapat, antar jama'ah berjauhan, dan
shaf...
dalam berpendapat...
dari kenyataan yg sy liat, saudara2 salfi memang
berkenan...
semoga Alloh membawa Ummat Islam ini ekmbali ke
Yg aneh afa trend org2 salafi yg auroh full day di hotel. Pasukan2 pada ngumpulin nabing duit beberapa
bulan kemudian dauroh di hotel di bandung dgn mengundang ust salafy yg kondang.. wow apa ini nggak
bidah.. harusnya kan di masjid ya... bukan di hotel
Balasan
Balas
Neny Nur A
' ini 3 April 2014 23.20
assalamualaikum..
melihat begitu gigihnya mebela kebidahan mereka jadi teringat perkataan imam atsauri yg hidup
sejaman dengan imam as syafi'i.. " Bidah lebih disukai iblis dari pada maksiat" kenapa karena orang
berbuat maksiat hati kecilnya menyadari bahwa itu perbuatan dosa dan akan mudah untuk bertobat..
tapi kalau orang berbuat bidah dia akan sulit bertaubat karena mereka menganggapnya ibadah padahal
bukan ibadah.
mereka beranggapan... ibadah ko dilarang... inikan baik.. dll... padahal sedikit sesuai sunah lebih baik
dari pada bersungguh-sungguh dalam kebid'ahan.
Balas
Neny Nur A
' ini 3 April 2014 23.24
Imam Syafi'i rahimahullah dalam kitab al-Umm berkata:
"...dan aku membenci al-ma'tam, yaitu proses berkumpul (di tempat keluarga mayat) walaupun tanpa
tangisan, karena hal tersebut hanya akan menimbulkan bertambahnya kesedihan dan membutuhkan
biaya, padahal beban kesedihan masih melekat." (al-Umm (Beirut: Dar al-Ma'rifah, 1393) juz I, hal 279)
Balas
Tp memang pd dasarnya tuntunan tahlil utk org meninggal nabi tidak prnh mncontoh kannya.
Klo memang tahlil utk kematian itu baik, pasti nabi sudah mencohtohkannya. Tp yg qt tau org2 yg dekat
dgn nabi tdk pernah qt jimpai ktika wafat trus ditahlilkan,, sampai pada masa nabi wafat pun para
sahabat tidak ada membuat tahlil khusus utk or g yg wafat.
Jadi jgn menomor satukan ego dlm hal sperti ini. Krn smua tuntunan dlm islam tu sudah jelas. Pelajari,
buka hati dan think again bukan malah menghujat seolah2 adisi
tr lbh penting drpd sunnah yg sudah jlas2
nabi terapkan. Think again
Balas
ketahuilah saudara seimanku, otak dan hati mereka yg menyeru tahlilan pd kematian dan yasinan baik
mereka adalah lebih HINA DARI PADA PEMBUNUH !
KEPALA - KEPALA MEREKA DAN HATI- HATI MENJADI KERAS KARENA KEBODOHAN ILMU YG MEREKA
PELIHARA !
SELAMANYA AHLUL BID'AH ITU LEBIH SUSAH TAUBATNYA DARI PADA AHLI MAKSIAT DAN PEZINA !
MEREKA SANGAT SENANG MEMBOLAK BALIKAN FAKTA YG ADA, KARENA PINTU HATI HIDAYAH
MEREKA TELAH TERTUTUP DENGAN NAFSU DAN EGO !
DAN MEREKA TIDAK AKAN PERNAH MENERIMA ILMU DARI ULAMA SALAF
SEMOGA ALLAH SELALU MERAHMATI DAN MEMBERKAHI SETIAP NAFAS DARI HIDUP KITA DENGAN
SUNNAH RASULULLAH SHALLAHU'ALAIHI WASSALAM.. ALLAHUMMA AAMIIN..
Balas
http://shufi-indonesia.blogspot.com/2014/11/tahlilan-menurut-ajaran-di-mta-bidah.html
Balas
Klo mmg masih banyak yg melakukan Tahlilan, biarkan saja, yg penting kita sudah memberikan Dalil2 ttg
larangan Tahlilan...
Dan pelaku Tahlilan jangan dikit2 bilang Wahabi, Sesat, anti bid'ah,,sama saudara2 muslim yg mengikuti
Al-Qur'an dan Hadist, serta mengikuti sunnah.
Sama kaum kafir bisa bertoleransi, knpa sesama muslim tidak bisa???
http://nu-1926.blogspot.com/2013/01/masalah-keagamaan_21.html
Balas
Balas
Mf kalo ada yg salah., tolong dluruskan jika saya salah. Trima ksh :)
Balas
Ayat (Tanda tanda kebesaran Allah SWT) itu ada dua, yaitu ayat yang tercipta oleh Allah dan ada ayat
yang terucap oleh Allah.
1. Ayat yang tercipta yaitu alam semesta beserta isinya termasuk manusia merupakan ayat yang tercipta
oleh Allah.Bagaimana kita bersikap terhadap ayat ini? apa perlu dalil untuk memahami kebesaran Allah
ini? manusia diberikan oleh Allah SWT berupa akal Fikiran bertujuan untuk merenungi akan kebesaran
dan keagungan Allah SWT.
2. Ayat yang terucap adalah wahyu yang dibawa oleh para Nabi berupa petunjuk bagi umat manusia
dalam beribadah untuk mengenal Allah. Kitab suci al qur'an merupakan wahyu yang diberikan kepada
Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk manusia agar selamat dunia dan akhir at.
a) ibadah wajib merupakan ibadah pokok yang tidak boleh ditinggalkan dan merupakan suatu ketetapan
dari Allah SWT dan apa bila dikerjakan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT dan apabila
ditinggalkan kita akan mendapatkan dosa ayng tentunya balasanya adalah siksa api neraka.
b) ibadah Sunnah merupakan ibadah yang apa bila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan
tidak apa apa.
c) ibadah amaliah adalah ibadah dengan amalan amalan tertentu dengan ikhlas untuk mengharapkan
ridho Allah dengan penghambaan diri manusia sebagai mahluk lemah dan tiada daya dan upaya untuk
mengharapkan pertolongan dari Allah SWT yang serba maha.
Jadi hubunganya dengan tema ini, tahlil atau tidak tahlil, Maulid atau tidak Maulid semuanya benar,
benar bagi yang menjalankan tahlil dan Maulid, dan benar bagi tidak menjalankan.
Ada pertanyaan dari yang tidak menjalankan tahlil?
Pasti ada pertanyaan, Nabi dan para sahabat tidak menjalankan Tahlil, Yasin dan Maulid kok anda bilang
benar.
Jawabanya sederhana, Nabi adalah kekasih Allah dan dosanya sudah mendapatkan jaminan ampunan
dari Allah, do'a nabi langsung didengar oleh Allah lewat perantara malaikat Jibril, begitu juga para
sahabat, beliau beliau ini adalah orang yang dekat dengan Nabi dan ahlaknya terpuji tidak ada pikiran
tentang duniawi.
Lantas apa hubunganya denga Tahlil, Yasinan dan Maulid yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasul?
kembali lagi bahwa manusia adalah mahluk lemah yang tiada daya dan upaya yang selalu
mengharapkan pertolongan dari Allah SWT, karena manusia tidak mendapat jaminan pengampunan
dosa selain Allah menghendakinya. Manusia diberi akal dan fikiran untuk merenungkan akan tanda-tanda
kebesaran Allah dan setelah itu berserah diri kepada-Nya.
Ibadah manusia itu adalah manusia itu sendiri yang merasakan, tentu dari ayat yang saya uraikan diatas,
ada hubunganya dengan Allah dan hubunganya dengan alam dan sekitar kita.
Apabila kita mengamalkan Tahlil, Yasin dan Maulid itu kita rasakan dampaknya baik untuk diri pribadi,
lingkungan sosial maka orang lain tidak bisa mengintervensi untuk merubah semua itu.
Contohnya buat diri pribadi, kita merasa aman dan nyaman dalam kehidupan sehari hari karena saling
berbagi dengan sesama dan lingkungan bukan kah itu ang y dicari dalam hidup ini.
Buat lingkungan kita saling bergotong royong dan saling menghindarkan perpecahan dengan saling
berkumpul, bertukar pikiran dan saling mema'afkan.
Sekarang balik bertanya bagi yang anti Tahlil, Yasin dan Maulid
Seperti apa hubungan anda dengan lingkungan sekitar? apakah anda hanya bergaul dengan yang
sealiran dengan anda saja karena menganggap yang mejalankan Tahlilan, Yasinan dan maulid kalian
anggap sesat?
Apa dampak buat diri anda sendiri yang anda rasakan?
Seperti apa jiwa sosial anda?
mohon ma'af disini saya hanya cuma memberikan suatu pemahaman menurut pemikiran saya, karena
akal dan fikiran merupakan suatu anugrah dari Allah SWT dan tentunya pemikiran saya dengan anda
semua pasti berbeda.
Wassalamu'alaikum wr wb
Balas
Dalam buku yang ditulis H Machrus Ali, mengutip naskah kuno tentang jawa yang tersimpan di musium
Leiden, Sunan Ampel memperingatkan Sunan Kalijogo yang masih melestarikan selamatan
tersebut:“Jangan ditiru perbuatan semacam itu karena termasuk bid'ah”. Sunan Kalijogo menjawab:
“Biarlah nanti generasi setelah kita ketika Islam telah tertanam di hati masyarakat yang akan
menghilangkan budaya tahlilan itu”.
Balas
Wkwk itu hadis darimana? Hadis gak jelas.. dan saya cari cari di 9 buku hadis sama sekali gak ada...
demi membenarkan sebuah tradisi kamu membuat buat hadis sendiri?
Balas
(QUOTE) : ya udah kalo begitu sampean gak usah sholat taraweh berjamaah sebulan full di masjid pada
bulan romadhon, dan gak usah baca mushaf Al Qur'an yah....? karena nabi gak pernah lakuin taraweh
berjamaah sebulan penuh di masjid juga gak pernah baca mushaf utsmani.
kenapa anda menyarankan untuk tidak sholat taraweh berjamaah sebulan penuh??
apakah rasullulah pernah mengajarkan untuk tidak taraweh berjamaah sebulan penuh ?? bukankah
rasulullah melakukan sholat berjamaah tar
aweh dimasjid walaupun tidak sebulan penuh...
“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda:
"Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah,
setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan AHLIL T itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir
itu adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu adalah sedekah, dan mencukupi semua itu dua
rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).
saya sepakat untuk ini, akan tetapi sy termasuk org yang keberatan dengan Tahlillan dan yasinan di
rumah orang meninggal apalagi dengan
acara makan2 dimana kerabat serumah yang si mati yang menyediakan..
Imam Nawawi Asy-Syafi’i dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab menjelaskan :ﻗﺎل ﺻﺎﺣﺐ اﻟﺸﺎﻣﻞ
وﻏﻴﺮه وأﻣﺎ اﺻﻼح اﻫﻞ اﻟﻤﻴﺖ ﻃﻌﺎﻣﺎ وﺟﻤﻊ اﻟﻨﺎس ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻠﻢ ﻳﻨﻘﻞ ﻓﻴﻪ ﺷﺊ وﻫﻮ ﺑﺪﻋﺔ ﻏﻴﺮ ﻣﺴﺘﺤﺒﺔ ﻫﺬا ﻛﻼم ﺻﺎﺣﺐ اﻟﺸﺎﻣﻞ وﻳﺴﺘﺪل
َ ﺎم ﺑَﻌْ ﺪَ دَ ْﻓﻨ ِِﻪ ﻣﻦ اﻟﻨ َﻴ
ﺎﺣ ِﺔ ُ أﻫﻞ ْاﻟ َﻤﻴ ِﺖ
ِ َوﺻﻨﻌَ ُﺔ اﻟﻄﻌ ِ ﺎع إﻟﻰ ِ ْ “ " ﻟﻬﺬا ﺑﺤﺪﻳﺚ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ رﺿﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل " ﻛُﻨﺎ َﻧﻌُ ﺪPenulis
ِ اﻻ ْﺟﺘِ َﻤ
kitab Asy-Syamil mengatakan, ‘Adapun menyiapkan makanan bagi keluarga yang berduka dan
mengumpulkan orang-orang kepadanya, itu tidak pernah diriwayatkan sama sekali’”
Dia menambahkan, ‘Hal ini bid’ah dan tidak dianjurkan, sebagaimana a y ng telah dipaparkan’.
Demikianlah perkataan Pengarang kitab Asy-Syamil berdasarkan hadits dari Jarir bin Abdullah Bajali, dia
berkata, “Kami (para sahabat) berpendapat bahwa berkumpul-kumpul di rumah keluarga mayit dan
membuat makanan sesudah penguburannya termasuk ratapan”
Balas
‹ Beranda ›
Lihat versi web
HAMBA NU DHO'IF
PECINTA BID'AH
perbanyaklah bekal untuk menempuh perjalanan panjang dan melelahkan...
Lihat profil lengkapku