Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan pertolongan
dan hidayah-Nya, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Shalat"
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
3.1. Kesimpulan..................................................................................11
3.2. Saran............................................................................................11
LAMPIRAN ................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sholat menurut arti bahasa adalah doa dan pada awalnya merupakan istilah
untuk menunjukkan makna dari doa secara keseluruhan, namun semakin
mengikuti zaman kemudian berubah menjadi istilah secara khusus. Sehingga yang
pada awalnya berasal dari kata doa kemudian di pindahartikan kepada
pemahaman shalat berdasarkan syariat.
Shalat di wajibkan atas dasar Al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’ Ummat bagi
semua umat muslim yang baligh dan berakal kecuali bagi wanita yang haid dan
nifas, ada lima shalat yang Alloh wajibkan bagi hambanya, bagi siapa yang
menunaikannya dan tidak mengabaikanya dengan sikap menyepelekan maka
Alloh berjanji akan memasukkannya ke dalam surga. (Sa’id, 2008).
Mengingat ibadah sholat adalah wajib dan menjadi keharusan semua orang
baik dari usia baligh hingga lansia sebelum dia meninggal tetap melaksanakannya.
Kududukan shalat dalam agama islam merupakan ibadah yang menempati posisi
penting dan tidak dapat digantikan oleh ibadah apapun juga, shalat sebagai tiang
agama, amal yang paling pertama di hisab, pilar kedua setelah syahadat dan dalam
garis besarnya di bagi menjadi dua yaitu shalat fardhu atau diwajibkan dan sunnah
atau tidak diwajibkan.
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah
mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.
Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima
sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan
shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan
shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus didirikan dalam satu
hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut
merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf
baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat – shalat
sunah. Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini, maka
penulis hanya membahas tentang shalat wajib kaitannya dengan kehidupan
sehari – hari.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian shalat?
2. Apa pengertian shalat fardhu?
3. Kapan waktu shalat fardhu?
4. Apa saja syarat-syarat shalat fardhu?
5. Apa saja syarat-syarat sah shalat?
6. Apa saja hal-hal yang membatalkan shalat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salat adalah ibadah yang meliputi peragaan tubuh yang khusus dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam (taslim). Salat adalah wajib dilakukan
oleh setiap muslim mukalaf dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu. Pengertian
salat adalah ibadah yang didalamnya memuat zikir, tilawah, berdiri menghadap
Allah SWT, sujud, doa, tasbih, dan takbir.
3
taatilah para pemimpinmu, niscaya kalian semua akan masuk ke dalam surga
Tuhanmu." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
2. Fardhu Kifayah yakni yang diwajibkan atas seluruh muslim namun akan
gugur dan menjadi sunnat bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang
lain. Contoh fardhu kifayah adalah mengurusi jenazah yang meliputi
memandikan, melaksanakan sholat jenazah, dan menguburkannya.
Yusuf al-Qaradhawi menjelaskan dalam buku Fikih Prioritas, fardu ain harus
selalu didahulukan daripada fardu kifayah. Perintah ini didasarkan dari hadist
berikut:
ِت َكانَ َرسُو ُل هللا َّ ِْت ُع ْقبَةَ ْبنَ عَا ِم ٍر ْال ُجهَن
ُ ثَاَل:ُ يَقُول،ي
ٍ ث َساعَا ُ َس ِمع: قَا َل، ع َْن َأبِي ِه،ع َْن ُمو َسى ْب ِن ُعلَ ٍّي
ةً َحتَّىyاز َغ َّ ُعyَُطل
ِ َ ْمسُ بyالش ْ ِحينَ ت:اyyَر فِي ِه َّن َموْ تَانy
َ yُ َأوْ َأ ْن نَ ْقب،لِّ َي فِي ِه َّنyص
َ ُا َأ ْن نyyَصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْنهَان
َ
َ ب َحتَّى تَ ْغر
ُب ِ َّف ال َّش ْمسُ لِ ْل ُغرُو
ُ ضيَ َ َو ِحينَ ت، ُ َو ِحينَ يَقُو ُم قَاِئ ُم الظَّ ِهي َر ِة َحتَّى تَ ِمي َل ال َّش ْمس،تَرْ تَفِ َع
Artinya: “Dari Musa bin Ulayy dari ayahnya, ia berkata: ‘saya mendengar
Uqbah bin ‘Amir al-Juhany berkata: tiga waktu yang dilarang Rasulullah
untuk menshalatkan dan mengubur mayat adalah waktu terbit matahari
sehingga naik, waktu matahari di tengah-tengah sehingga condong dan
waktu hampir terbenamnya matahari sehingga benar-benar terbenam.” (HR.
Muslim).
1. Shalat shubuh
Shalat Shubuh Awal waktu shalat shubuh ialah terbitnya fajar sidiq hingga
terbitnya matahari. Sholat subuh disebut juga dengan sholat fajar. Di mana
sholat fajar ini terbagi menjadi dua, yakni fajar pertama (fajar kadzib) adalah
pancaran sinar putih yang mencuat ke atas lalu hilang dan langit pun gelap
kembali. Kemudian fajar ke dua yang adalah fajar shodiq. Di mana fajar ini
adalah cahaya putih yang bentuknya memanjang di arah ufuk. Cahaya tersebut
akan semakin terang sampai terbitnya matahari.
Awal waktu sholat subuh telah disepakati oleh para ulama adalah sejak
terbitnya sang fajar kedua atau yang disebut dengan fajar shodiq. Sedangkan
akhir waktu sholat subuh adalah dimuali sejak terbitnya matahari.
4
Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:
2. Shalat dzuhur
Sedangkan akhir waktu sholat zuhur, hal ini terdapat perbedaan pendapat
di kalangan ulama. Pendapat dari sebagian besar ulama adalah saat panjang
bayang-bayang seseorang, misal dengan tingginya (masuknya waktu sholat
ashar). Pendapat tersebut adalah dengan berdasar pada sebuah hadis Nabi yang
berasal dari sahabat Abdullah bin ‘Amr ra. Setiap umat Islam pun disunahkan
untuk mengakhir sholat dhuhur ketika kondisinya sudah sangat panas. Hal ini
seperti dijelaskan dalam hadis berikut:
5
3. Shalat Ashar
Shalat Ashar Waktu shalat ashar dimulai sejak bayangan benda sama
panjangnya dengan benda tersebut sampai terbenamnya matahari. Ashar dalam
bahasa berarti waktu sore sampai matahari berwarna memerah, yakni akhir
dalam sehari. Awal dari waktu sholat ashar adalah ketika panjang bayangan
sebagaimana tingginya. Hal ini seperti dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:
4.Shalat Maghrib
6
Hanafi dan sebagian madzhab Syafi’i. Pendapat inilah yang kemudian dianggap
paling tepat,
Artinya: “ Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang sinar merah ketika
matahari tenggelam.” (HR. Muslim No. 612).
5.Shalat isya
Shalat Isya Waktu shalat isya dimulai sejak selesainya waktu maghrib
hingga terbitnya waktu fajar sebagai pertanda waktu masuknya sembahyang
shubuh. Isya dalam bahasa berarti awal langit mulai gelap (setelah maghrib)
sampai sepertiga malam yang awal. Untuk awal waktu sholat isya sendiri telah
disepakati, yakni jika sinar merah di langit sudah hilang.
1. Beragama Islam
2. Balig
Seorang muslim yang telah mencapai pubertas atau mulai menginjak usia
dewasa sudah wajib sholat. Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang yang
tidak dibebankan tanggung jawab hukum ada tiga golongan yaitu orang yang
tidur hingga bangun, anak kecil hingga bermimpi (baligh) dan orang gila
hingga sembuh." (HR Ahmad).
7
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang muslim yang
dibebankan kewajiban sholat adalah mereka yang telah mencapai usia balig.
3. Berakal
Setiap muslim yang telah mencapai usia baligh pastilah sudah berakal.
Berakal artinya mampu membedakan perbuatan yang baik dan buruk,
perbuatan yang pantas dan tidak pantas. Karena itu, orang gila tidak diwajibkan
menjalankan ibadah sholat karena orang gila dianggap tidak berakal.
4. Menutup Aurat
Aurat adalah bagin tubuh yang wabih ditutup atas perintah Allah SWT
dan Rasul-Nya. Tidak sah sholat seseorang apabila saat sholat auratnya tidak
tertutup. Batas aurat laki-laki yakni antara pusar dan lutut. Sedangkan
perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan.
5. Menghadap Kiblat
8
Yakni, termasuk suci dari badan adalah dalam mulut, hidup dan dua mata.
Sedangkan suci pakaiannya dari segala yang dibawa, meskipun tidak ikut
bergerak dan suci dari tempat mengerjakan salat.
5. Menghadap kiblat
Yakni termasuk syarat sahnya salat juga. Karena jika seseorang tidak
mengetahui, salatnya tidak sah. Seperti menurut kitab Al-Majmu karya Imam
Nawawi, bahwa mengetahui kefarduan salat harus dapat membedakan mana
yang fardu dan mana yang sunah.
1. Terkena Najis
Terkena najis adalah hal yang membatalkan salat. Najis merupakan zat
yang menyebabkan seseorang tidak dalam keadaan suci. Jika hendak
melakukan salat diwajibkan untuk bersuci terlebih dahulu.
2. Berhadas
9
Hal yang membatalkan salat adalah berhadas. Hadas dalam hal ini
adalah keadaan tidak suci seorang muslim yang telah baligh, hadas sendiri
terbagi menjadi 2 yaitu hadas besar dan hadas kecil.
3. Terbukanya Aurat
Dalam melaksanakan salat jika auratnya tebuka dan tidak segera ditutupi
maka hal ini termasuk menjadi hal yang membatalkan salat.
10
salam adalah hal yang mengakhiri shalat. Kecuali lafadz salam di dalam
bacaan shalat, seperti dalam bacaa tahiyat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sholat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang
agama, dengannya agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat
mempunyai dua unsur yaitu dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah
yang menyangkut perilaku berdasar pada gerakan sholat itu sendiri, sedangkan
unsur yang bersifat batiniyah adalah sifatnya tersembunyi dalam hati karena
hanya Allah-lah yang dapat menilainya. Shalat banyak macamnya ada shalat
sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah di tentukan waktunya. Khilafiyyah
kaum muslimin tentang shalat adalah hal yang biasa karena rujukan dan
pengkajiannya semuanya bersumber dari Al-Qur’an dan hadis, hendaknya
perbedaan tersebut menjadi hikmah keberagaman umat islam.
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
1. https://m.liputan6.com/hot/read/4810813/pengertian-salat-adalah-ibadah-wajib-
umat-islam-yang-mukalaf-ini-perintah-dan-tata-caranya
2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Salat_Fardu
3. https://islam.nu.or.id/shalat/ketentuan-waktu-shalat-fardhu-R2kQo
4. https://news.detik.com/berita/d-5486744/syarat-wajib-sholat-dan-
perbedaannya- dengan-syarat-sah-sholat
5. https://m.oase.id/read/Z3BYNw-6-syarat-sahnya-salat
6. https://radarsemarang.jawapos.com/khazanah/2022/08/16/hal-hal-yang-
membatalkan-salat-nomor-10-paling-sering-terjadi/
7. Yunus, Abu. 1997. Cara Shalat yang Khusyuk. Jakarta: Rineka Cipta Abadin,
Zainal. 1951. Kunci Ibadah. Semarang:PT Karya Toha Putra Semarang
http://google.com
12
LAMPIRAN
13