OLEH
Bismillahirrahmanirrahim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................
DAFTAR ISI...........................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................
A. Latar belakang...............................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................
C. Tujuan...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................
A. Sholat Jenazah...............................................................
B. Sholat Gerhana..............................................................
C. Sholat Idhain.................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata ibadah yang berasal dari bahasa Arab menjadi bahasa
Melayu yang terpakai dan difahami secara baik oleh orang-orang
yang menggunakan bahasa Melayu atau Indonesia. Ibadah dalam
bahasa Arab diartikan dengan berbakti, berkhidmat, tunduk, patuh,
mengesakan dan merendahkan diri. Dalam istilah Indonesia
diartikan: perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang
didasari ketaatan untuk mengerjakan printah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Juga diartikan: segala usaha lahir dan batin sesuai
perintah Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan dan keselarasan
hidup, baik terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun
terhadap alam semesta1.
Secara garis besar, ibadah itu dibagi menjadi dua yaitu ibadah
pokok yangdalam kajian ushul fiqh dimasukkan kedalam hukum
wajib, baik wajib ‘anni atau wajib Kifayah..yang termasuk kedalam
ibadah pokok adalah ibadah yang keluar dari rukun Islam.
Disamping shalat fardhu yang lima terdapat beberapa bentuk
shalat yang pelaksanannya dalam bentuk tertentu yang terkadang
berbeda denngan shalat fardhu yang biasa. Diantaranya dalah shalat
jenazah, shalat Gerhana dan shalat Idhain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum melaksanakan sholat Jenazah?
2. Bagaimana hukum melaksanakan sholat Gerhana?
3. Bagaimana hukum melaksanakan sholat Idhain?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hukum melaksanakan sholat Jenazah
2. Untuk mengetahui hukum melaksanakan sholat Gerhana
3. Untuk mengetahui hukum melaksanakan sholat Idhain
1
BAB II PEMBAHASAN
1. SHALAT JENAZAH
a. Niat
Semua mazhab kecuali Hanafiyah menyatakan niat sebagai rukun
shalat jenazah yang berlandaskan pada hadist yang diriwayatkan oleh
Muttafaq Alaihi yang memiliki arti
“ sesungguhnya setiap amal ibadah itu tergantung niatnya. Setiap orang
mendapatkan sesuai niatnya.”
g. Salam
2. SHALAT GERHANA
3. SHALAT IDHAIN
Shalat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) diisyaratkan pada
tahun pertama dari hijrahnya Rasulullah saw.. Kedua shalat tersebut
hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Rasulullah selalu
mengerjakan shalat hari raya dan memerintahkannya kepada ummatnya,
baik laki-laki maupun prempuan, untuk menghadiri shalat hari raya.
Shalat idhain adalah shalat yang dilakukan pada hari raya, yaitu hari
raya Idul Fitri dan hari raya idul adha secara berjamaah. Hukum shalat
hari raya adalah sunnah untuk setiap orang beriman dan fardhu kifayah
atas golongan orang Islam, dengan arti bila telah ada yang
melaksanakannya tidak berdosa bagi orang lain yang tidak
melaksanakannya, tetapi bila tiak ada seorangpun yang
melaksanakannya sehingga dalam lingkungan itu tidak terlaksana shalat
hari raya, berdosa kaum muslim.
1. Niat
Takbir tujuh kali untuk rakaat pertama. Hal ini dilakukan setelah
pembacaan do’a iftitah selesai. Dengan membaca doa
س ْب َحانَ هللاِ َوا ْل َح ْم ُد هلِل ِ َوالَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْكبَر
ُ
A. KESIMPULAN