Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TATA CARA MELAKUKAN SHOLAT JENAZAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Sugianto, S.Pd., M. Pd

Disusun Oleh: Kelompok 6

Disa Khairani : 7211210012


Fadhil Al-Fahyed : 7211210017
Karina Manurung : 7212610005

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah pada mata kuliah

Pendidikan Agama Islam tepat waktu. Makalah Pendidikan Agama Islam ini disusun guna

memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri

Medan.

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Sugianto. S.Pd. I, M.A. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan

penulis terkait bidang yang sedang ditekuni. Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan

penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun

demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis

memohon maaf.

Medan 15 Mei 2023

Penulis, Kel 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………… 1

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………. 1

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………… 1

C. TUJUAN…………………………………………………………………… 2

D. MANFAAT………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 3

A. TATA CARA SHOLAT JENAZAH……………………………………… 3

BAB III PENUTUP………………………………………………………………… 8

A. KESIMPULAN……………………………………………………………… 8

B. SARAN……………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan Zaman dan teknologi, banyak manusia yang tertipu

oleh daya tarik dunia ini yang sesungguhnya dunia ini hanya tempat persinggahan kita yang

sementara sedangkan tempat kita yang abadi dan kekal adalah di akhirat kelak. Banyak orang

yang tidak percaya akan adanya akhirat sehingga menyepelekan masalah yang satu ini, ada

pula yang dikarenakan perkembangan zaman hingga banyak orang melupakan akan akhirat

sehingga kondisi seperti ini akan terjadi terus menerus dan turun menurun yang mengakibatkan

rusaknya akidah-akidah Islam yang tidak lain yang merusaknya adalah orang Islam itu sendiri.

Lain juga akan banyak generasi muda yang sebenarnya orang Islam tetapi tidak tahu bagaimana

caranya mengurus jenazah. Bahkan ada yang tidak tahu bagaimana caranya sholat dan mengaji.

Naudzubillahiminzalik. Permasalahan seperti diatas harus ditanggulangi sedalam mungkin dan

mendapat perhatian khusus dari keluarga dan masyarakat.

Salah satu cara efektif untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan cara

mengadakan pengajian, ceramah, dan siraman rohani dengan rutin. Siraman rohani sebenarnya

sangat dibutuhkan apalagi di zaman seperti sekarang ini yang hanya mementingkan urusan

duniawi dibandingkan akhirati. Melalui cara ini diharapkan generasi muda pada umumnya

dapat terus bersaing dengan kemajuan teknologi, tanpa melupakan norma-norma agama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok

permasalahannya adalah:

1. Apakah pengertian shalat jenazah?

2. Bagaimanakah tata cara pengurusan jenazah?

3. Bagaimana tata cara penguburan jenazah?

1
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, maka makalah ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengertian shalat jenazah.

2. Mengetahu tata cara mengurus jenazah.

3. Mengetahui tata cara menguburkan jenazah.

D. Manfaat Penulisan

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat khususnya bagi

mahasiswa tentunya dalam masalah pengurusan jenazah ini, sehingga dapat meminimalisir

kesalahan dan ketidaktahuan dalam masalah kepengurusan jenazah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Jenazah

Jenazah (Mayat atau Jasad) adalah orang yang telah meninggal dunia. Setelah proses

pengurusan jenazah, termasuk di dalamnya memandikan, mengkafani, dan menyolatkannya,

atau proses lainnya berdasar ajaran agama masing-masing, biasanya

mayat dikuburkan atau dikremasi (dibakar). Proses pengurusan jenazah ini biasanya dilakukan

oleh keluarga jenazah dengan dukungan pemuka agama.

Shalat Jenazah adalah jenis salat yang dilakukan untuk jenazah muslim. Setiap

muslim yang meninggal baik laki-laki maupun perempuan wajib dishalati oleh muslim yang

masih hidup.

Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat

Muslim jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan shalat jenazah ini

adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan

pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia, maka didak ada lagi kewajiban kaum

muslim yang lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah tersebut.

Syarat- syarat shalat jenazah

Adapun syarat-syarat shalat jenazah adalah sebagai berikut:

1. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari

hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.

2. Shalat jenazah baru dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai dimandikan dan dikafani.

3. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di atas

kubur atau shalat ghaib.

Rukun-rukun shalat jenazah

a. Niat, menyengaja melakukan shalat atas mayit dengan empat takbir, menghadap kiblat

karena Allah.

b. Berdiri bagi yang mampu.

3
c. Empat kali takbir yang diselingi oleh beberapa bacaan.

d. Membaca Al-Fatihah secara sir sesudah takbir pertama.

e. Membaca shalawat kepada Nabi saw. sesudah takbir kedua.

f. Berdoa sesudah takbir ketiga.

g. Berdoa sesudah takbir keempat.

h. Salam

Cara menyolatkan Jenazah

1. Berdiri tegak menghadap kiblat, Kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan

pinggul, Sedangkan kepala agak tunduk ke sajadah. Hati dan pikiran berkonsentrasi,

lalu membaca lafal shalat jenazah, yaitu :

Niat Sholat Jenazah Perempuan

‫صلِّى‬ َ ‫تَ َعالَى للِ َمأْ ُم ْو ًما |ا َما ًما كفَا َية فَ ْر‬
َ ُ ‫ض تَ ْكب َرات اَ ْر َب َع ْال َميِّتَة هَذه َعلَى ا‬

Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman

lillahi ta'ala Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir

fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Jenazah Laki-laki

‫صلِّى‬ َ ‫تَعَالَى للِ َمأْ ُم ْو ًما |ا َما ًما كفَايَة فَ ْر‬


ْ َ‫ض تَ ْكب َرات اَ ْربَ َع هَذ‬
َ ُ ‫اال َميِّت َعلَى ا‬

Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi

ta'ala. Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai

imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala.

2. Membaca takbir sebanyak empat kali termasuk takbiratul ihram


ُ‫ب ل َّٰله‬
َ ‫ أَ ْك‬Bacaan latin: Allahu akbar Artinya: "Allah Maha Besar,"
3. Membaca Surat Alfatiha Setelah Takbir Pertama

4
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala

puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai

di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami

meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah

Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula 5

4. Baca Sholawat Nabi setelah Takbir Ke 2

َ َّ‫ع ٰلى‬
َّ‫صلََّّاَللَّ ُه َّم‬ َ َّ‫ع ٰلىَّ ُم َح َّمدََّّ َسيدنَا‬
َ ‫ََّّو‬ ٰ ‫سيدن‬
َ ‫َاَّال‬ َ ََّّ‫َّ ُم َح َّمد‬
Bacaan latin: Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aalii sayyidinaa

Muhammad Artinya: "Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas

keluarganya."

5. Baca Doa Untuk Jenazah Setelah Takbir ke 3

Untuk Laki-Laki

َّ‫ار َح ْمهََُّّا ْغف ْرلَهََُّّاَلل ُه َّم‬ْ ‫ََّّو‬


َ ‫ََّّو َعافه‬َ ‫ْف‬ ُ ‫ََّّواع‬َ ُ‫ََّّواَ ْكر ْمََّّ َع ْنه‬ َ ُ‫ََّّوا ْغس ْلهََُّّ َم ْد َخلَه‬
َ ُ‫ََّّو َوس ْعََّّنُ ُزلَه‬ َ ‫َّب ْال َماء‬
َّ‫ََّّوالثَّ ْلج‬
َ ‫ََّّو ْال َب ْرد‬
َ ‫ََّّونَقه‬ َ ‫طا َياَّم َن‬ ْ ‫بََّّيُنَقَّىَّ َك َم‬
َ ‫اَّال َخ‬ ُ ‫اَّواَبْد ْلهََُّّال َّدنَسََّّم َنََّّاْالَ ْب َي‬
ُ ‫ضََّّالثَّ ْو‬ َ ‫ارا َخي ًْر‬ ً ‫َّ َد‬
َّْ ‫اَّواَ ْهلًََّّ َدارهََّّم‬
‫ن‬ َ ‫ََّّواَدْخ ْلهََُّّزَ ْوجهََّّم ْنََّّ َخي ًْر‬
َ ‫اَّوزَ ْو ًجاَّاَ ْهلهََّّم ْنََّّ َخي ًْر‬ ْ ُ‫ََّّواَع ْذه‬
َ َ‫ََّّال َجنَّة‬ َ ‫َّم ْن‬
َّ‫ََّّالقَبْرََّّ َعذَاب‬ ْ ‫ََّّوفتْنَته‬َ ‫ََّّوم ْن‬َ ‫عذَاب‬ َ ََّّ‫النَّار‬
Bacaan latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim

nuzulahuu wa wassi' madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa

naqqihii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu

daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi

waqihii fitnatal-qabri wa'adzaaban-naar.

5
Artinya: "Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah

dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya,

bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa

sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan ganti lah baginya rumah

yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang

lebih baik daripada ahli keluargnya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur

dan adzab api neraka,"

Untuk Perempuan

‫ار َح ْمهُ ا ْغف ْرلَهُ اَلل ُهم‬ ُ ‫ب ْال َماء َوا ْغس ْلهُ َم ْد َخلَهُ َو َوس ِّْع نُ ُزلَهُ َواَ ْكر ْم َع ْنهُ َواع‬
ْ ‫ْف َو َعافه َو‬
‫طايَا منَ َونَقِّه َو ْالبَ ْرد َوالث ْلج‬َ ‫ب يُنَقى َك َما ْال َخ‬
ُ ‫ض الث ْو‬ ُ َ‫َواَبْد ْلهُ الدنَس منَ اْالَ ْبي‬
ً َ‫َواَعذْهُ ْال َجنةَ َواَدْخ ْلهُ زَ ْوجه م ْن َخي ًْرا َوزَ ْو ًجا اَ ْهله م ْن َخي ًْرا َواَ ْهلً دَاره م ْن د‬
‫ارا َخي ًْرا‬
‫النار َعذَاب َوم ْن َوفتْنَته ْالقَبْر َعذَاب م ْن‬
“Allahummagfir lahuu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahuu wa

wassi’ madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa naqqihii minal-

khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu daaran khairan

min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi waqihii fitnatal-

qabri wa’adzaaban-naar” Artinya: Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia,

sejahterakan dia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan

luaskan lah tempat tinggalnya, bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan

lah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan

ganti lah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah

baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluargnya yang dahulu, dan

pelihara lah ia dari siksa kubur dan adzab api neraka.

6. Membaca Doa Setelah Takbir ke 4


‫ار َح ْمهُ ا ْغف ْرلَهُ اَلل ُهم‬
ْ ‫ْف َو َعافه َو‬ ِّ ‫َوا ْغس ْلهُ َمدْ َخلَهُ َو َو‬
ُ ‫س ْع نُ ُزلَهُ َواَ ْكر ْم َع ْنهُ َواع‬
‫طايَا منَ َون َِّقه َو ْالبَ ْرد َوالث ْلج ب ْال َماء‬
َ ‫ب يُنَقى َك َما ْال َخ‬ُ ‫ض الث ْو‬ َ ْ‫الدنَس منَ ا‬
ُ َ‫ال ْبي‬
ُ‫ارا َخي ًْرا َواَبْد ْله‬
ً َ‫َواَدْخ ْلهُ زَ ْوجه م ْن َخي ًْرا َوزَ ْو ًجا اَ ْهله م ْن َخي ًْرا َواَ ْهلً دَاره م ْن د‬
َ‫النار َعذَاب َوم ْن َوفتْنَته ْالقَبْر َعذَاب م ْن َواَع ْذهُ ْال َجنة‬
6
Bacaan latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim

nuzulahuu wa wassi' madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa

naqqihii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu

daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi

waqihii fitnatal-qabri wa'adzaaban-naar

Artinya: "Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah

dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya,

bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa

sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan ganti lah baginya rumah

yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang

lebih baik daripada ahli keluargnya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur

dan adzab api neraka,"

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Salat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah salat yang dilakukan umat muslim

jika ada muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan salat jenazah ini

adalah fardhu kifayah.

2. Jenazah seorang muslim yang sudah dimandikan dan dikafani dengan baik, maka terus

disalatkan. Para Imam ahli fiqih telah sepakat bahwa menyalati jenazah itu hukumnya

fardu kifayah. Kewajiban menyalati jenazah berdasarkan hadis Nabi SAW: Dari Ibnu

Umar r.a. bahwa Nabi SAW. Bersabda, “Salatkanlah olehmu orang-orang yang

mengucapkan kalimat Lailaha illallah dan salatlah kamu di belakang orang yang

mengucapkan kalimat Lailaha illallah.”

3. Salat jenazah mempunyai beberapa syarat yang bila salah satu di antaranya tidak

dipenuhi, maka salatnya tidak sah menurut syara’. Syarat-syarat tersebut adalah

sebagai berikut. Salat jenazah termasuk dalam ibadah salat, maka syarat-syaratnya pun

sama dengan yang telah diwajibkan pada salat-salat fardu lainnya. Syarat-syaratnya

adalah: beragama Islam, sudah baligh dan berakal, suci dari hadis atau najis suci seluruh

anggota badan, pakaian dan tempat, menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat

sampai lutut, sedang wanita auratnya sampai seluruh anggota badan, kecuali muka dan

telapak tangan, menghadap kiblat.

4. Rukun salat jenazah yaitu: Niat, Berdiri bagi yang mampu, Membaca takbir empat kali,

membaca surat al Fatihah, membaca salawat atas nabi Muhammad SAW, Mendoakan

jenazah, membaca membaca doa setelah takbir ke empat, mengucapkan salam.

5. Kaifiat salat jenazah: Apabila jenazah ada di depan tempat Salat, Letakkanlah jenazah

orang yang menyalatkan atau di depan imam jika berjamaah dengan kepala jenazah

sebelah utara. Jika jenazah itu laki-laki maka orang yang salat (imam) berdiri sejajar

dengan kepala. Jika perempuan maka orang yang salat (imam) berdiri sejajar dengan

tengah-tengah badan jenazah. Apabila jenazah ada di tempat yang jauh. Seseorang

8
boleh menyalatkan jenazah yang berada di tempat yang jauh, yang disebut salat gaib.

Apabila jenazah telah dikubur, menyalatkan jenazah di atas kuburan hukumnya mubah

walaupun ia telah disalatkan sebelum dikubur

B. Saran

1. Dengan adanya pembahasan tentang tata cara pengurusan jenazah ini pemakalah

berharap kepada kita semua agar selalu ingat akan kematian dan mempersiapkan diri

untuk menyanbut kematian itu.

2. Pemakalah juga berharap dengan adanya pembahasan ini dapat dijadikan pembelajaran

bagi guru pendidikan Islam untuk mendidik dan memberitahukan pada siswa sejak dini

bagaimana cara menyalati jenazah dengan baik.

3. Dan juga kepada seluruh umat muslim dalam memperlakukan jenazah hendaknya

benar-benar memperhatikan aturan-aturan Islam yang berlaku agar ia diterima di sisi

Allah

9
DAFTAR PUSTAKA

Al Ghaits, Abdur Rahman, Bimbingan Praktis Penyelenggaraan Jenazah, Solo: At- Tibyan,

2000.

Mokhtar, Sofyan, Pendidikan Agama Islam Xl, Surakarta: Pustaka Firdaus Utama, 2013.

Mudzhar M. Atho, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan

Agama Islam, 1992.

Hassan, M. Ali, Syafi’i, Pendidikan Pengamalan Ibadah, Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1993.

Rifa’i, Moh, Tuntunan Shalat Lengkap, Semarang: Karya Toha Putra, 2014.

10

Anda mungkin juga menyukai