“SALAT BERJAMAAH”
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh:
KHUSNUL KHOTIMAH
(201880260015)
MARET 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Salat Berjamaah”.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan oleh penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca
khususnya para Mahasiswa.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 3
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………………. 4
Latar Belakang…………………………………………….................................... 4
Rumusan Masalah…………………………………………................................... 5
Tujuan Penulisan……………………………………………………..................... 5
Kesimpulan…………………………………………………….……………….. 11
Saran………………………………………………….......................................... 11
DAFTAR RUJUKAN…………………………….……………………………. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salat merupakan salah satu ibadah yang paling mulia dan paling dicintai oleh
Allah SWT. Bahkan, Nabi Muhammad SAW Sendiri telah menegaskan tentang
kedudukan salat dalam agama, yaitu dalam sabda beliau yang berbunyi : “Salat
merupakan tiang agama.” Nabi Muhammad SAW sendiri diperintahkan oleh
Allah SWT untuk melakukan Salat lima waktu pada saat Isra’ Mi’raj. Itu
merupakan perintah langsung dari Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW dan
wajib disampaikan kepada umat-Nya.
4
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian salat berjamaah?
2. Bagaimana ketentuan salat berjamaah?
3. Jelaskan hikmah melaksanakan salat berjamaah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian salat berjamaah.
2. Untuk mengetahui ketentuan salat berjamaah.
3. Untuk mengetahui hikmah melaksanakan salat berjamaah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Salat Merupakan ibadah kepada Allah swt. Salat terdiri dari gerakan dan
bacaan. Gerakan salat diawali takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam. Salat
dapat dikerjakan sendirian disebut munfarid, juga dapat dikerjakan bersama orang
lain disebut berjamaah.
Berjamaah berasal dari bahasa Arab, yaitu jamaah, yang artinya berkumpul
atau banyak. shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan bersama-sama
sekurang-kurangnya dilakukan oleh dua orang dengan tertib dan teratur, sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadis, yang satu bertindak sebagai imam yang satu lagi
bertindak sebagai makmum.
Artinya : "Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak dua puluh
tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Selain salat wajib, salat sunah juga ada yang dikerjakan berjamaah. Salat sunah
yang dikerjakan secara berjamaah, antara lain:
1. Salat idul fitri dan idul adha
2. Salat tarawih dan witir di bulan Ramadhan
3. Salat gerhana
4. Salat Istisqa’ atau salat minta hujan. 1
1
Puji Prihwanto, Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas II Semester 2, (Sukoharjo: CV.
Sindunata, 2017), 4
6
B. Ketentuan Salat Berjamaah
1. Ketentuan Salat Berjamaah
Salat berjamaah dilakukan bersama orang lain. Salat berjamaah dilakukan
mengikuti ketentuan. Ketentuan salat berjamaah sebagai berikut:
a. Dilaksanakan dua orang atau lebih.
b. Satu orang menjadi imam, lainnya menjadi makmum.
c. Melaksanakan salat yang sama.
d. Dilkasanakan pada waktu yang sama.
e. Dilaksanakan ditempat yang sama.
2. Syarat Sah menjadi Imam dan Makmum dalam Shalat Berjamaah
a. Syarat Sah Menjadi Imam
Syarat sah menjadi imam, antara lain:
1) mengetahui tata cara mengerjakan shalat dan dapat melakukannya.
2) membaca Al-Qur’an atau Surah Al-Fatihah dan ayat lain dengar benar.
3) mengetahui hukum yang berkenaan dengan shalat.
4) imam harus mumayyiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk).
5) tidak menjadikan makmum ke jamaah yang lain.
Seorang imam dalam shalat berjamaah harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Menertibkan saf (barisan) makmum sebelum shalat di mulai.
2) Memerhatikan kondisi makmum karena keadaan mereka bermacam-
macam.
3) Setelah selesai melaksanakan shalat berjamaah, imam dianjurkan
menghadap ke arah makmum. 2
b. Syarat Sah Menjadi Makmum
Makmum adalah yang dipimpin atau pengikut shalat. Syarat menjadi
makmum, antara lain:
1) Berniat menjadi makmum.
2) Setiap gerakan tidak boleh terlewatkan.
3) Makmum tidak boleh mendahului gerakan imam. Jika makmum tiga kali
berturut-turut mendahului imam, batallah shalatnya makmum.
2
https://goffrot.blogspot.com/2018/06/rencana-pelaksanaan-pembelajaran-r-p-p.html Diakses pada
tanggal 18 maret 2020
7
4) Makmum memperhatikan atau mendengarkan ayat yang dibaca imam.
5) Makmum berada di belakang imam.
6) Makmum yang depan hendaklah yang hafal bacaan Al-Qur’an. Hal ini
untuk menjaga kemungkinan jika imam lupa dalam bacaan, ia dapat
segera memperbaikinya. Selain itu, apabila imam batal, dia dapat segera
menggantikannya.
7) Apabila Imam lupa gerakan shalat, makmum laki-laki yang di belakang
memperingatkannya dengan ucapan “subhanallaah”, Apabila makmum
perempuan mau memperingatkan imam, makmum menepuk punggung
tangan kirinya dengan telapak tangan kanan.
8) Mengerjakan ibadah salat yang sama dengan imam.
9) Tidak boleh beranggapan bahwa shalatnya harus diulangi sebab tidak sah.
10) Jika datang terlambat, maka makmum akan menjadi masbuk yang boleh
mengikuti gerakan imam sama seperti makmum lainnya, namun setelah
imam salam. Makmum masbuk menambah jumlah rakaat yang tertinggal. 3
11) Makmum tidak boleh berimam kepada orang yang bodoh, yaitu
orang yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.
3. Macam-macam Makmum
Salat berjamaah harus memiliki makmum. Tanpa makmum, salat berjamaah tidak
dapat dilaksanakan. Makmum salat jamaah ada 2 yaitu:
a. Makmum Muwafik
b. Makmum Masbuk
3
Kamarudin, Amin, Fikih Buku Siswa Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 kelas II , (Jakarta:
Kementerian Agama, 2015), 30.
4
Ust. Abdul Mu’iz, Panduan Sholat Lengkap, (Jakarta: Pustaka Makmur, 2009), 115
8
Seseorang yang menjadi makmum masbuk harus melakukan hal-hal berikut:
5
Puji Prihwanto, Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas II Semester 2 . . . , 11
9
2.) Makmum perempuan di belakang makmum laki-laki.
d. Jika ada anak-anak.
1.) Anak-anak berada di belakang makmum laki-laki dewasa.
2.) Disusul dengan makmum anak perempuan.
3.) Terakhir adalah makmum perempuan dewasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Kamaruddin, Amin, Fikih Buku Siswa Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 kelas II, (Jakarta:
Kementerian Agama, 2015), 33.
10
Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih di
tempat yang sama, salat yang sama dan waktu yang sama. Hukum melaksanakan
salat berjamaah adalah sunah muakkad artinya sangat dianjurkan pelaksanaannya.
Selain salat wajib, salat sunah yang dikerjakan berjamaah antara lain: salat idul
fitri, Idul adha, salat tarawih dan salat witir di bulan ramadhan, salat gerhana dan
salat istisqa’.
B. Saran
Dalam pengerjaan makalah ini, saya sudah berusaha semaksimal mungkin.
Tetapi karena keterbatasan waktu, kemampuan, dan pengetahuan, saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat saya harapkan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan
makalah.
DAFTAR RUJUKAN
11
Amin. Kamarudin. Fikih Buku Siswa Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 kelas
II. Jakarta: Kementerian Agama. 2015
Abdul. Mu’iz. Ust. Panduan Sholat Lengkap. Jakarta: Pustaka Makmur. 2009
https://goffrot.blogspot.com/2018/06/rencana-pelaksanaan-pembelajaran-r-p-
p.html Diakses pada tanggal 18 maret 2020
12