Anda di halaman 1dari 19

MACAM MACAM SUJUD DAN SHALAT SUNNAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqih ibadah

Dosen pengampu :

Anang Wahyu E.,S.H.I.,M.E.Sy

Disusun oleh :

Nofa Ferdiansyah

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

PACITAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pacitan,4 Mei 2023

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang.....................................................................................................1
b. Rumusan masalah...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

a. Macam macam sujud..........................................................................................2


b. Macam macam shalat sunnah.............................................................................6

BAB III KESIMPULAN

a. Kesimpulan.........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Fiqih adalah suatu sistem norma atau aturan yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan makhluk lainnya. Fiqih memberikan
pengetahuan tentang cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik. Fiqih
diarahkan agar umat muslim mampu memahami pokok-pokok hukum dalam Islam serta tata
cara pelaksanaan sehingga mampu diaplikasikan dalam kehidupan untuk menjadi muslim
yang taat syariat Islam secara kaffah.

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa produk fiqih, di antaranya adalah sujud
tilawah, sujud syukur, sujud sahwi dan shalat sunnah. Sujud tilawah merupakan sujud yang
dilakukan ketika mendengar ayat sajdah pada Al-qur’an. Sujud syukur merupakan sujud yang
dilakukan ketika hendak mengungkapkan rasa syukur manusia kepadaAllah Dalam syariat
islam shalat terbagi dalam dua macam yaitu yang pertama shalat wajib yakni shalat yang
diwajibkan bagi umat muslim baik laki-laki ataupun perempuan untuk mendirikannya. Shalat
sunnah pun dibagi menjadi dua macam yakni shalat sunnah muakkad dan shalat sunnah
ghairu muakkad. Muakkad artinya dianjurkan, jadi shalat sunnah itu ada yang dianjurkan
untuk dilaksanakan setiap muslim, ada juga shalat sunnah yang tidak dianjurkan untuk
melaksanakannya, tapisebagaimana hukumnya sunnah bila dikerjakan berpahala dan apabila
ditinggalkan tidak apa-apa. Walaupun demikian kita sebagai umat muslim tentu ingin
meningkatkan amalan ibadah dan ketakwaan.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari sujud tilawah, sujud syukur, sujud sahwi dan Shalat
sunnah?
2. Bagaimana hukum, syarat-syarat, dan rukun-rukun dari sujud tilawah, sujud syukur,
sujud sahwi dan shalat sunnah?
3. Bagaimana tata cara dan ketentuan-ketentuan sujud tilawah, sujud syukur, sujud
sahwi dan shalat sunnah?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Macam-macam Sujud

Ada 3 macam sujud yaitu Sujud Syukur, Sujud Tilawah,dan Sujud Sahwi,yang nantinya
akan kita bahas pengertian,dalilnya,tata caranya dan lain lain.

1.Sujud Sahwi

a.Pengertian Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah sujud yang di lakukan karena lupa atau ragu- ragu didalam sholat.
Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam.

b.Dasar Hukum Sujud Sahwi

Adapun hukum melakukan sujud sahwi adalah sunnah,sebagaimana hadis Rasulullah :

Artinya :“Apabila salah seorang di antara kamu ragu dalam salat, apakah ia sudah
mengerjakan tiga atau empat rekaat, maka hendaklah dihilangkan keraguan itu, dan
diteruskan salatnya menurut yang diyakini, lemudian hendaklah sujud dua kali sebelum
salam.” (HR. Ahmad dan Muslim)

c. Sebab-sebab sujud sahwi

sebab sebab orang yang salat melakukan sujud sahwi adalah:

1. Lupa meninggalkan salah satu rukun shalat seperti lupa melakukan rukuk,iktidal,atau
sujud
2. Lupa atau ragu jumlah rakaat
3. Lupa membaca doa qunut (bagi yang membiasakan qunut)
4. Lupa melakukan tasyahud awal
5. Kelebihan atau kekurangan dalam jumlah rakaat.Khusus untuk kasus kekurangan
rakaat ini, apabila ada yang mengingatkan bahwa rekaat salat kita kurang, maka harus
segera berdiri, takbir dan melengkapi jumlah rekaatnya,kemudian baru melakukan
sujud sahwi.

d. Tata cara sujud sahwi

2
Cara melakukan sujud sahwi sebagai berikut:msujud sahwi dilaksanakan sebelum
salam apabila orang yang sedang shalat lupa akan bilangan shalat yang sedang dikerjakan
atau lupa tidak melakukan tahiyat awal dan kita baru ingat sebelum dia salam.

a. Setelah selesai membaca tahiyat akhir,langsung sujud lagi dengan membaca:


Subhaana man la yanaamu wala yashu “Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan
tidak pernah lupa”
b. Bangun dari sujud disertai dengan mengucapkan takbir.
c. Kemudian duduk sebentar lalu takbir dan dilanjutkan sujud lagi dengan doa yang
sama dengan sujud pertama.
d. Duduk kembali dan diakhiri dengan salam.

2.Sujud Tilawah

a.Pengertian Sujud Tilawah

Sujud Tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah salam
Al-Qur’an ketika salat maupun di luar salat,baik pada saat membaca/menghafal sendiri atau
pada saat mendengarkannya.

b.Dasar Hukum Sujud Ttilawah

Hukum melakukan sujud tilawah adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW
yang Artinya :“Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi saw. Pernah membaca Qur’an di depan
kami. Ketika bacaannya sampai pada ayat sajdah, beliau takbir, lalu sujud, maka kami sujud
bersama-sama beliau.” (HR. Tirmidzi).

c.Sebab-sebab sujud tilawah

Sujud tilawah dilakukan karena menemukan ayat sajdah di dalam Al Quran, baik ketika
membacanya maupun hanya mendengarkan, baik di dalam salat maupun di luar salat.

Adapun ayat-ayat sajdah di dalam Al Quran jumlahnya ada 15 tempat, yaitu :

1. Al A’raf (nomor surat 7) ayat 206


2. Ar Ra’du (nomor surat 13) ayat 15
3. Nahl (nomor surat 16) ayat 50
4. Al Isra’ (nomor surat 17) ayat 109
5. Maryam (nomor surat 19) ayat 58
6. Al Hajj (nomor surat 22) ayat 18

3
7. Al Hajj (nomor surat 22) ayat 77
8. Al Furqan (nomor surat 25) ayat 60
9. An Naml (nomor surat 27) ayat 26
10. As Sajdah (nomor surat 32) ayat 15
11. Shad (nomor surat 38) ayat
12. Fushilat (nomor surat 41) ayat 38
13. An Najm (nomor surat 53) ayat 62
14. Al Insyiqaq(nomor surat 84) ayat 21
15. Al Alaq (nomor surat 96) ayat 19

d.Tata cara sujud Tilawah

Tata cara sujud tilawah dibagi menjadi 2 macam yaitu sujud tilawah di lakukan di luar
shalat dan sujud tilawah dilakukan di dalam shalat.

1.Sujud Ttilawah dilakukan di luar shalat

Sujud tilawah di luar salat dilakukan apabila kita membaca Al Quran tidak pada waktu salat,
adapun cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1. Berdiri menghadap kiblat


2. Berniat melakukan sujud tilawah
3. Takbiratul ihram
4. Sujud satu kali
5. Pada saat sujud membaca doa sebagai berikut:
“Aku bersujud kepada Tuhan yang menjadikan diriku, Tuhan yang membukakan
6. pendengaran dan pengelihatan dengan kekuasaannya.”
7. Duduk sejenak
8. Salam, menoleh ke kanan dan ke kiri

2.Sujud Tilawah dikerjakan di dalam shalat

Pada waktu kita berdiri dalam salat membaca ayat sajdah, atau imam membaca ayat
sajdah di dalam salat kemudian langsung sujud satu kali dengan bacaan sujud tilawah seperti
bacaan sujud tilawah di luar salat. Setelah selesai sujud langsung berdiri kembali dan
melanjutkan salat.

e.Syarat dan Rukun Sujud Tilawah

4
Syarat Sujud Tilawah:

1. Suci dari hadas dan najis


2. Menghadap kiblat
3. Menutup aurat

Rukun Sujud Tilawah:

1. Niat
2. Takbiratul ihram
3. Sujud satu kali diawali bacaan takbir
4. Duduk setelah sujud dengan tuma’ninah tanpa membaca tasyahud
5. Salam

3.Sujud Syukur

a.Pengertian

Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang memperoleh kenikmatan
dari Allah atau telah terhindar dari bahaya.Syukur sendiri artinya berterima kasih kepada
Allah Swt.

b.Dasar Hukum Sujud syukur

Sujud syukur hukumnya sunah,sebagaimana hadits berikut ini.

Dari Abu Bakrah : “Bahwa sesungguhnya Nabi Saw. apabila datang kepadanya sesuatu
yang menggembirakan atau kabar suka, beliau langsung sujud untuk berterima kasih kepada
Allah SWT.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Sebagaimana yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dengan
lafadz.Karena Hadis Barra’bin’Azibyang menerangkan bahwaNabi Saw. Mengutus Ali ke
Yaman- lalu menyebutkan bunyi Hadis- berkata Barra’: ”Lalu Ali mengirim surat tentang
masuk islamnya penduduk Yaman. Tatkala RasulullahSaw. Membaca surat itu, bersujudlah
beliau karena syukur kepada Allah atasmasuk islamnya mereka.”( Riwayat al-Baihaqi. Dan
asalnya kepada Bukhari )

c. Sebab-Sebab Melakukan Sujud Syukur

Sujud syukur disunnahkan dalam dua kondisi yaitu ketika adanya anugerah atau nikmat
yang baru seperti seseorang mendapat hidayah masuk Islam, atau umat Islam mendapat

5
pertolongan atau kelahiran anak,dll.Yang kedua ketika tercegah atau terhindarnya musibah
seperti selamat dari kecelakaan tenggelamnya kapal, jatuhnya pesawat atau selamat dari
pembunuhan, dan lain-lain.

d. Tata cara Melakukan Sujud Syukur

Adapun tata cara melakukan sujud syukur sebagai berikut:

1. Menghadap kiblat
2. Niat sujud untuk sujud syukur
3. Takbiratul ihram Sujud satu kali, lalu membaca bacaan sujud syukur dan doanya sbb:
artinya: Aku sujud kepada Tuhan yang telah menciptakan diriku, Tuhan yangtelah
membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan-Nya (HR. Tirmizi).
Atau juga dengan doa ini:artinya: Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada
Tuhan selain Allah, dan Allah maha Benar. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan akhirat, danpeliharalah kami dari siksa neraka.
4. Duduk kembali
5. Salam

B. Macam-Macam Shalat Sunnah

Shalat sunnah sengaja disyariatkan ialah untuk menambal kekurangan yang mungkin
terdapat pada shalat-shalat fardhu, Bahkan, kelak di akhirat, shalat sunnah juga difungsikan
sebagai shalat fardhu yang pernah ditinggalkan di dunia juga karena shalat itu mengandung
keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain.

1.Shalat Rawatib

Shalat sunnah rawatib ialah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu,
baik sebelumya(qobliyah)atau sesudahnya (ba’diyah).1Jumlah shalat sunnah rawatib ada 22
rakaat, yang sepuluh rakaat muakkad (sangat dianjurkan) dan yang 12 ghoiru muakkad
(dianjurkan).2Perincianya adalah sebagai berikut:Sepuluh rakaat yang muakkad adalah:

a. Dua rakaat sebelum shalat fardhu shubuh


b. Dua rakaat sebelum shalat fardhu dzuhur atau jum’at
c. Dua rakaat setelah shalat fardhu dzuhur atau jum’at
d. Dua rakaat setelah shalat fardhu maghrib

1
Isnatin Ulfah,Fiqih ibadah,96
2
A.Zainuddin Djazuli,fiqih ibadah,124

6
e. Dua rakaat setelah shalat fardhu isya’

Hal tersebut sesuai dengan pendapat empat imam madzab dalam buku Fiqihdzuhur dan
sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat setelah shalat fardhu isya’.3

2. Shalat Tahajjud

Shalat Tahajjud adalah shalat sunnah pada malam hari yang dikerjakan setelah tidur.
Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat dan maksimal tidak terbatas. 4Waktunya ialah mulai
dari setelah melaksanakan sholat isya’ sampai terbit fajar, Namun dikerjakan di sepertiga
malam terakhir lebih utama, dan mengerjakan sholat tahajuddi rumah lebih utama daripada di
masjid.Jumlah rakaat shalat tahajud adalah 2 dan kelipatanya, setiap dua rakaat melakukan
salam. Tata cara melaksanakan shalat tahajud sama seperti shalat fardhu pada umumnya yang
membedakan hanya niatnya. Seseorang yang hendak melaksanakan shalat tahajjud
disunnahkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:5

a. Di waktu akan melakukan tidur, hendaklah berniat hendak bangun untuk


bersembahyang.
b. Sebaiknya, shalat malam dilakukan dimulai dengan mengerjakan dua rakaatyang
ringan dan selanjutnya bolehlah bersembayang sesuka hati.
c. Hendaklah menghentikan shalat dulu dan kembali tidur bila terasa sangatmengantuk
sampai hilang kantuknya
d. Hendaklah jangan memberatkan diri. Maksudnya ialah hendaknya mengerjakanya
dengan tekun dan jangan sampai meninggalkan kecuali dalam keadaan yang sangat
terpaksa.
e. Memperbanyak do’a, berdzikir dan istighfar setelah shalat tahajjud. Yaitu di
pertengahan malam, lebih khusus lagi pada sepertiga malam terakhir.6

Waktu pelaksanaan shalat tahajud itu dapat dilakukan di di permulaan, di pertengahan,


ataupun di penghabisan malam, asalkan sudah melaksanakan shalat isya’. Tetapi, waktu yang
paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud adalah sepertiga malam terakhir.7

3.Shalat Tarawih
3
Syaikh Al-‘Allamah Muhammad bin Abdurrahman Ad-Dimasyqi,fiqih 4 mazhab.(Bandung:Hasyimi
Press,2004),79
4
A.Zainuddin Djazuli,fiqih ibadah,131
5
Sayyid Sabiq,fiqih sunnah,51
6
Teungku Muhammad Hasby Ash-Shiddiqiey,Mutiara Hadist 3 Shalat(Semarang:Pustaka Rizki
Putra,2003),374
7
Sayyid Sabiq,fiqih sunnah,56-57

7
Shalat tarawih ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan ramadhan.
Hukum nya sunnah muakad, artinya sunnah yang sangat dianjurkan bagi laki-laki ataupun
perempuan. Waktu shalat tarawih adalah setelah shalat isya sampai terbit fajar.

Cara melaksanakan tarawih :

a. bagi yang mengerjakan 20 rakaat, setiap 2 rakaat salam. Bagi yang mengerjakan 8
rakaat boleh dilakukan 2 kali salam boleh juga 4 kali salam.
b. Salat tarawih boleh dilakukan dengan cara sendirian (munfarid). Tetapi lebih utama
dilakukan dengan berjamaah.
c. Niat melakukan shalat tarawih Ushollii sunatan Tarawehi rok'ataini mustaqbilal
qiblati adaa-an  (immaan/ma'muman ) lillaahi ta'aalaa.
d. Sarat,rukun,bacaan,dan cara mengerjakan salat tarawih sama dengan salat fardhu
(diawali dengan takbiratul ikhrom,dan diakhiri dengan salam).
e. Setiap 2 rakaat, atau 4 rakaat selesai salam disunnahkan membaca dzikir dan do’a.

4.Shalat Witir

Shalat Witir adalah shalat sunnah yang biasanya mengiringi shalat tarawih. Bilangan
rakaatnya adalah ganjil. Shalat witir disunnahkan untuk dilakukan setiap malam setelah shalat
isya,bukan hanya pada bulan ramadhan saja.

Cara melaksanakan shalat witir :

a. Jika shalat witir dikerjakan 3 rakaat,maka boleh 2 kali salam, yakni 2 rakaat kemudian
diakhiri dengan salam. Lalu berdiri lagi shalat satu rakaat kemudian tahiyat akhir
diakhiri dengan salam.Boleh langsung 3 rekaat 1 salam.
b. Jika shalat witir dikerjakan 5 rakaat , 7 rakaat , 9 rakaat , atau 11 rakaat maka boleh
dikerjakan setiap 2 rakaat salam dan yang terakhir 1 rakaat salam, atau yang terakhir
langsung 3 rakaat salam tanpa tahiyat awal.
c. Niat shalat witir,Lafadz niat shalat witir : Ushollii sunatan witir rok'aataini
mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya :"Niat aku sholat sunah witir dua raka'at menghadap qiblat karena Allah
d. pelaksanaan shalat witir sama seperti shalat fardhu.
e. Setelah selesai shalat witir disunnahkan berdzikir dan berdo’a

5.Shalat Dua Gerhana

8
Shalat dua gerhana (shalat khusu fain) adalah shalat sunat yang dilakukan karena terjadi
gerhana bulan ataupun gerhana matahari.hukum melaksanakan kedua shalat gerhana tersebut
adalah sunah muakad.

Waktu Pelaksanaan gerhana matahari adalah sejak awal terjadinya gerhana sampai
selesai atau tertutupnya matahari .Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana bulan adalah
sejak awal terjadinya gerhana bulan sampai akhir atau tertutupnya bulan tersebut.

Cara mengerjakan kedua shalat gerhana tersebut sama.Yang membedakan adalah


niat.Shalat gerhana di laksanakan dengan cara sebagai berikut:

a. Mengerjakan shalat sebanyak 2 rakaat,boleh dilakukan sendiri-sendiri , tetapi lebih


utama dikerjakan secara berjamaah.
b. Berniat melakukan shalat sunat gerhana (matahari atau bulan)
c. Membaca do’a iftitah(pembukaan).
d. Membaca surah alfatihah dan ayat al-quran dari surah yang panjang, seperti surah
albaqarah atau surah lain yang hampir sama panjangnya dengan surah tersebut.
Namun, jika dibaca surah yang pendek, shalat ini pun sah.
e. Rukuk dengan waktu yang hampir menyamai waktu berdiri.
f. Berdiri dan membaca surah al-fatihah, diikuti dengan membaca surah yang lebih
pendek dari surah yang pertama.
g. Ruku dengan waktu menyamai waktu berdiri
h. Itidal
i. Sujud
j. Duduk diantara 2 sujud
k. Sujud
l. Kembali berdiri untuk melakukan rakaat kedua yang caranya sama dengan rakaat
yang pertama, hanya rakaat kedua lebih pendek dari rakaat yang pertama.
m. Membaca tasyahud dan shalawat nabi
n. Salam

Adapun bacaan takbir,al-fatihah,surah,dan salam dalam shalat gerhana bulan


dinyaringkan sedangkan dalam shalat gerhana matahari tidak dinyaringkan. Lafadz niat shalat
gerhana : Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillahita'aalaa

artinya : "Aku niat shalat gerhana bulan 2 rakaat karena Allah"

9
6.Shalat Dhuha

Shalat dhuha ialah shalat shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi hari.Shalat dhuha
merupakan shalat sunnah muakkad yaitu shalat sunnah yang dianjurkanoleh Rasulullah Saw.
Mengenai jumlah rakaat shalat dhuha boleh dengan dua rakaat,empat rakaat, enam rakaat,
delapan rakaat dan seterusnya.Diantara banyak keutamakan shalat dhuha diantaranya
adalalah:

a. Allah akan mencukupkan rezeki

b. Jika mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng maka Allah akanmengampuni dosa-
dosanyaTata cara melaksanakan shalat dhuha ialah sepertishalat pada umumnya yang
membedakan hanya niat dan bacaan suratnya Untuk rakaat pertama ialah membaca
surat Asy-syamsi dan pada rakaat kedua adalah surat Ad-dhuha.8

Waktu pelaksanaan shalat dhuha adalah sejak naiknya matahari di pagi hari,setinggi tombak
dan berakhir pada saat matahari tepat berada di atas tengah langit(menjelang masuknya waktu
dzuhur).

7.Shalat Hajat

Shalat hajat ialah shalat bagi seorang yang mempunyai keinginan, agar keinginan tersebut
diperkenankan oleh Allah swt Jumlah rakaat shalat hajat ialah yang termashur adalah dua
rakaat sedangkan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin shalat hajat bisa dilakukan sampai 12 rakaat
dengan 2 kali salam. Cara melaksanakan shalat hajat sama dengan cara pelaksanaan
shalatfardhu, baik bacaan dan gerakannya yang membedakan hanyalah niatnya. Tata cara
melaksanakan shalat hajat adalah sebagai berikut:9

a. Melaksanakan shalat dua rakaat sebagaimana shalat-shalat lainDi rakaat pertama,


membaca surat Al-fatihah dan diteruskan dengan membaca surat Al-kafirun sebanyak
10 kali.

b. Di rakaat kedua membaca surat Al-fatihah dan dilanjutkan dengan membacasurat Al-
ikhlas 10 kali.

c. Setelah salam kemudian membaca do’a

8
Ibid,83
9
A.Zainuddin Djazuli,fiqih ibadah,133

10
d. Setelah membaca doa kemudian melakukan sujud kembali dengan maksudtadzallul
(merendahkan diripada Allah), dan pada saat sujud membaca: tasbih,tahmid, tahlil
dan membaca doa sapu jagad.

e. Setelah selesai kemudian duduklah dan bertawassul.

f. Setelah bertawasul kemudian membaca surat Al-ikhlas danmu’awidzataindan ayat


kursi masing-masing tiga kali

Waktu pelaksanaan shalat hajat ialah boleh kapanpun baik siang hari atau malam hari, asal
bukan waktu-waktu terlarang shalat. Akan tetapi waktu yang paling utama adalah sepertiga
malam terakhir atau setiap selesai shalat fardhu.

8.Shalat Tasbih

Shalat tasbih merupakan shalat sunnah yang dilakukan oleh Nabi saw sebagaimana
yang diajarkan beliau kepada pamannya yakni sahabat Abbas bin Abdul Muthallib. 10Shalat
tasbih dianjurkan untuk dilaksanakan pada setiap malam dan apabila tidak mampu maka
hendaknya dilakukan seminggu sekali, apabila masih belum bisa juga dapat dilakukan
sebulan atau setahun sekali.

Teknis pelaksanaan shalat tasbih adalah apabila shalat tasbih dikerjakan empat rakaat,
boleh dikerjakan dengan satu salam atau dua salam (tiap rakaat 2 salam)namun yang utama
apabila dikerjakan pada siang hari hendaknya dilakukan empatrakaat dengan satu kali salam,
sedangkan apabila dikerjakan saat malam hari makaempat rakaat tadi dijadikan satu salam.
Tata cara pelaksanaan shalat tasbih adalahsebagai berikut:11

a. Berdiri dan menghadap kiblat, kemudian mengucapkan niat

b. Setelah itu membaca doa iftitah kemudian dilanjutkan surat pendek dandilanjutkan
membaca tasbih 15 kali

c. Kemudian ruku’ dan setelah membaca tasbih ruku’, membaca bacaan tasbih 10 kali.

d. Setelah selesai membaca tahmid i’tidal membaca lagi tasbih 10 kali.

e. Di waktu sujud setelah tasbih sujud. Kemudian membaca tasbih 10 kali


lantaskemudian duduk diantara dua sujud.

10
A.Zainuddin Djazuli,fiqih ibadah,135
11
Ma’shum,tuntunan shalat lengkap dan doa doa,178

11
f. Setelah selesai membaca doa duduk antara dua sujud lantas membaca tasbih lagi 10
kali, kemudian sujud kedua.

g. Pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih 10 kali lantas sebelum berdiri rakaat
kedua kita hendaknya duduk istirahat lalu sambil duduk istirahat kita membaca lagi
tasbih sepuluh kali.

Andaikata kita kelupaan membaca tasbih disalah satu tempatnya, maka boleh digantikan di
tempat berikutnya, agar tetap tasbihnya berjumlah 300 tasbih.

9.Shalat Istiqa',

shalat sunat yg dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.

Niatnya :Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa

artinya :"Aku niat shalat istisqaa 2rakaat (imam/makmum)karena Allah"

Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa :

a. 3hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaubat dengan


berpusa&meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh.Sebab
menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah."
Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lbh dulu kami perbanyak
orang-orang yg fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan
(hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya" (Q.S.Al Isra:16).
b. Pd hari ke4 semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dgn
pakaian sederhana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa'
c. Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pada khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9
kali dan pada khutbah kedua 7 kali. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan
khutbah lainnya, yaitu
1. Khatib disunatkan memakai selendang.
2. Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar,berkeyakinan bhw Allah SWT
akan mengabulkan permintaan mereka.
3. Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
4. Saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat
membelakangi makmumnya.

niat shalat sesuai dengan sholat mana yang akan kita kerjakan.

12
10.Salat Istikharah

Salat istikharah adalah salat sunah yang dilakukan untuk memohon petunjuk dari Allah
SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua pilihan atau lebih. Jumlah nya dua
rakaat.Cara melaksanakan shalat istikharah :

a. Niat shalat istikharah: Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi Ta'aalaa


Artinya :"aku niat shalat sunnah Istikharah 2rakaat karen Allah”
b. Bacaan dan gerakan shalat istikharah sama seperti shalat fardlu lima waktu
c. Salam dan do’a

11.Salat Tahiyatul Masjid

Salat tahiyatul masjid adalah salat yang dilakukan untuk menghormati masjid. Salat
dilakukan sebelum duduk. Jumlah rakaat nya sebanyak dua rakaat.Cara melaksanakan salat
tahiyatul masjid :

a. Niat salat tahiyatul masjid.Niatnya :


Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah"
b. Bacaan dan gerakan salat tahiyatul masjid sama seperti salat fardu lima waktu.

12.Shalat Taubat

Shalat taubat adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan sebagai salah satu cara
bertaubat memohon ampun kepada Allah atas dosa dan kesalahan yang telah
dilakukan.12Hukum shalat taubah adalah sunnah menurut empat imam madzab fiqih
yaituMadzab maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali berdasarkan hadist di atas. Hadist di atas
bermakna baha apaila seseorang muslim melakukan dosa dan hendak bertaubat daridosannya
itu maka sunnah baginya untuk melakukan shalat sunnah dua rakaat danmelakukan taubat
dosannya dari Allah swt.Tata cara pelaksanaan shalat taubah adalah seperti shalat-shalat
sunnah pada umumnya dan rakaatnya sebanyak 2 rakaat sampai 6 rakaat. Dengan sekali
salam setiap 2 rakaatnya Waktu pelaksanaan shalat Tubat ialah kapan saja boleh siang atau
malam kecuali waktu-waktu yang dilarang dalam melakukan shalat.

13.Shalat‘Idain ( Shalat Idul Fitri dan Idul Adha)

12
Ibid,138

13
Shalat idul fitri dan idul adha adalah shalat sunnah muaka karena Nabi saw.Selalu
melaksanakan dan memerintahkan pria ataupun wanita untuk melaksanakannya. Waktu
pelaksanaanya ialah sejak terbit matahari sampaidimulainya shalat dzuhur. Disunnahkan
mengundurkan sedikit pelaksanaan shalat idul fitri untuk memberi kesempatan membagi
zakat yang belum tuntas, dan menyegerakan pelaksanaan shalat idul adha untuk segera
memberi kesempatan penyembelihan hewan qurban.13Ketentuan pelaksanaan shalat‘Idain
adalah sebagai berikut:

a. Mengucapkan takbir sebelum membaca al fatihah setelah takbiratul ihram.Menurut


Imam Malik, jumlah takbir shalat id adalah tujuh kali sudah termasuk takbiratul ihram
untuk rakaat pertama dan enam kali pada rakaat kedua termasuk takbir bangun dari
Takbir, A-fatihah dan surat dibaca Jahr

b. Disunnahkan menyampaikan dua khutbah, sebagaimana shalat jum’at setelah selesai


shalat.Hal-hal yang disunnahkan dalam shalat‘Idain:

1. Membaca Takbir.

2. Mandi, berhias, memakai wangi-wangian, dan memakai pakaian yang


palingdisukai.

3. Makan sebelum shalat idul fitri dan untuk idul adha makanya
setelahmelaksanakan shalat idul adha.

4. Memilih jalan yang lebih panjang ketika berangkat, dan jalan yang lebih
dekatketika pulang dari tempat shalat.

5. Ikut mengajak wanita-wanita haid untuk menyaksikan kebaikan dan dakwah


kaum muslim.

BAB III
13
Isnatin Ulfah,fiqih ibadah,101

14
KESIMPULAN

A.KESIMPULAN

Sujud terbagi atas tiga macam yang mempunyai fungsinya masing-masing.

1. Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai tanda terima kasih kepada Allah
swt atas karuniaNya,berupa keberuntungan, keberhasilan, atau karena terhindar
bahaya atau kesulitan.

2. Sujud sahwi yaitu sujud yang dilakukan orang yang shalat, sebanyak dua kali untuk
menutup kekuranganyang terjadi dalam pelaksanaan shalat, baik kekurangan raka'at,
kelebihan raka'at, atau karena ragu-ragu yang disebabkan karena lupa.

3. Sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-
ayat "sajdah" dalam AI-Qur'an, sujud tilawah boleh dikerjakan didalam maupun di
luar shalat.

Dalam syariat islam shalat terbagi dalam dua macam yaitu yang pertama shalat wajib
yakni shalat yang diwajibkan bagi umat muslim baik laki-laki ataupun perempuan untuk
mendirikannya. Shalat sunnah pun dibagi menjadi dua macam yakni shalat sunnah muakkad
dan shalat sunnah ghairu muakkad. Muakkad artinya dianjurkan, jadi shalat sunnah itu ada
yang dianjurkan untuk dilaksanakan setiap muslim, ada juga shalat sunnah yang tidak
dianjurkan untuk melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah bila dikerjakan
berpahala dan apabila ditinggalkan tidak apa-apa. Walaupun demikian kita sebagai umat
muslim tentu ingin meningkatkan amalan ibadah dan ketakwaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hilali, Salim bin Id dan Hamid, Ali Hasan Abdul. 2007.Shalat sunnah Bersama Nabi.
Jakarta Timur: Darus Sunah Press.

Al-Zuhayly, Wahbah. 2005.Shalat sunnah dan Iktikaf Kajian Berbagai Mazhab.Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Al-Qathani, Dr. Sa’id bin Ali bin Wahaf. 2008. Panduan Shalat Sunah & Shalat Khusus.
Jakarta: Almahira.

An-Nawawi, Imam. 2007. Raudhatuth-Thalibin. Jakarta Selatan: PustakaAzamAnggota


IKAPI DKI.

Ar-Rahbawi, Abdul Qadir. 1994.Salat Empat Mazhab. Jakarta: PT Mitra KerjayaIndonesia.

Ar-Rahbawi, Abdul Qadir. 2007. Fikih Shalat Empat Madzhab. Jogjakarta: HikamPustaka.

Ar-Rahbawi, Abdul Qadir. 2007. Panduan Lengkap Shalat Menurut Empat Madzhab.Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar.

Dyayadi. 2007.Shalat sunnah Sebagai Terapi. Bandung : PT Mizan Pustaka.

Ja’far, Muhammadiyah. 1985. Zakat Shalat sunnah dn Haji. Malang: Kalam Mulia.

Sadili, Ahmad Nawawi. 2010. Panduan Praktis dan Lengkap Shalat Fardhu danSunnah.
Jakarta: AMZAH

16

Anda mungkin juga menyukai