Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SHALAT SUNNAH BERJAMAAH


DAN MUNFARID

Disusun oleh :
Kelompok II
1. Riri
2. Rahmadani
3. Yessi
4. Mira
5. Riska
Kelas VIII D

SMP NEGERI 5 BANJAR


KOTA BANJAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Shalat Sunnah
Berjamaah Dan Sholat Sunnah Munfarid”
Makalah ini berisikan tentang Shalat Sunnah atau lebih khususnya
membahas macam-macam Shalat Sunnah. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang Shalat Sunnah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Banjar, Maret 2018


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Pengertian Shalat Sunnah.................................................................. 2
B. Shalat Sunnah Berjamaah ................................................................. 2
C. Salat Sunah Munfarid ........................................................................ 7
D. Fungsi Shalat Sunat Berjamaah dan Munfarid.................................. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12
A. Kesimpulan ....................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai umat muslim diwajibkan untuk salat, karena salat merupakan
tiang agama. Salat itu sendiri terbagi menjadi dua macam, yang pertama salat
wajib yaitu salat yang diwajibkan bagi setiap muslim untuk mendirikannya.
Yang kedua salat sunnah yaitu salat yang hukumnya sunnah. Salat sunnah juga
dibagi menjadi dua macam yakni salat sunnah mu'akat dan ghairu mu'akad.
Mu'akad artinya dianjurkan, jadi salat sunnah itu ada yang dianjurkan untuk
ummat muslim melaksanakannya, ada juga salat sunnah yang tidak dianjurkan
melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah bila dikerjakan
berpahala ditinggalkan tidak apa-apa. Walau seperti itu sebagai ummat muslim
tentu ingin meningkat amalan ibadah dan ketakwaannya.
Dengan semakin banyak mengerjakan salat sunnah tanpa melihat
dianjurkan atau tidaknya akan menambah amalan kita di hadapan Allah SWT.
Dan disini ingin membahas tentang salat sunnah dan macam-macam salat
sunnah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian salat sunnah itu ?
2. Apa saja macam-macam salat sunnah itu ?
3. Bagaimana tata cara dalam melaksanakan salat sunnah itu ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas Fiqh 1
2. Untuk mengetahui apa itu salat sunnah
3. Untuk mengatahui macam-macam salat sunnah dan cara melaksanakannya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Sunnah


Shalat sunnah ialah shalat yang dikerjakan diluar shalat yang
difardhlukan. Apabila dikerjakan mendapat pahala, tetapi bila tidak dikerjakan
tidak akan berdosa. Shalat-shalat itu dikerjakan oleh Nabi Muhammad
SAW,untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan untuk mendapatkan
tambahan pahala.
Shalat sunnah itu banyak macamnya, diantaranya ada yang di
sunnahkan berjamaah, dan ada juga yang disunahkan munfarid.
Contoh-contoh shalat sunah:
1. Shalat sunah yang di anjurkan secara berjamaah
a. Shalat Id
b. Shalat Istisqo
c. Shalat Gerhana
d. Shalat Tarawih
e. Shalat Witir
2. Shalat sunnah yang dianjurkan secara munfarid :
a. Shalat rawatib
b. Shalat tahajud
c. Shalat istikharah
d. Shalat hajat
e. Shalat dhuha
f. Shalat Wudhu
g. Shalat sunnah tasbih
h. Shalat sunnah taubat

B. Shalat Sunnah Berjamaah


Shalat sunnah yang dilakukan berjamaah ialah shalat sunnah yang
dikerjakan ecara bersama-sama. Terdiri dari imam dan makmum.

2
Contoh shalat sunnah yang dilakukan dengan berjamaah :
1. Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri dilakukaan setiap tanggal 1 Syawal ,waktunya
berlangsung sejak matahari terbit sampai condong ke barat . Disunahan
pelaksanaannya lebih akhir. Shalat Idul Fitri dilaksanakan di mesjid atau di
tempat lain yang memungkinkan untuk ditempati, seperti di lapangan atau
di halaman yang luas. Shalat Idul Fitri terdiri dari 2 rakaat. Hukumnya
sunnah Mu akad (dianjurkan).
Niat Shalat Idul Fitri :
Ushalli sunnatal li, iidil fitri rak'ataini (imamam/makmumam) lillahi Taa'laa
artinya :
"Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”
Syarat, rukun&sunnatnya sama seperti shalat yg lainnya. Hanya
ditambah beberapa sunnat sebagai berikut :
a. Berjamaah
b. Takbir 7 kali pada rakaat pertama & 5 kali pd rakat ke 2
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap takbir.
d. Setelah takbir yg ke 2 sampai takbir yang terakhir baca tasbih.
e. Membaca surat Qaf di rakaat pertama&surat Al Ghasiyah pada rakaat
kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya
g. Khutbah 2 kali setelah shalat sebagaimana khutbah jum'at
h. Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah & pd Idul Adha
tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pd shalat Idul Fitri, pd Shalat Idul Adha
sebaliknya.
2. Shalat Idul Adha
Cara shalat Idul Adha sama dengan pelaksanaan shalat Idul
Fitri,hanya waktu pelaksanaannya yang berbeda.Shalat idul adha
dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, sedangkan Idul Fitri tanggal 1
Syawal. Hukumnya sunnah Mu akad (dianjurkan).

3
"Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan
kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau & berqurbanlah karena
Tuhanmu pada Idul Adha (Q.S.Al Kautsar.1-2)
Dari Ibnu Umar: "Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat
pada 2 hari raya sebelum berkhutbah." (H.R. Jama'ah).
Niat Shalat Idul Adha :
Ushalli sunnatal li'iidil Adha rak'ataini (imamam.makmumam)
lillahita'aalaa
artinya : "Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena
Allah"
3. Shalat Tarawih
Shalat tarawih ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari
di bulan ramadhan. Hukum nya sunnah muakad, artinya sunnah yang sangat
dianjurkan bagi laki-laki ataupun perempuan. Waktu shalat tarawih adalah
setelah shalat isya sampai terbit fajar.
Cara melaksanakan tarawih :
a. Bagi yang mengerjakan 20 rakaat, setiap 2 rakaat salam. Bagi yang
mengerjakan 8 rakaat boleh dilakukan 2 kali salam boleh juga 4 kali
salam.
b. Salat tarawih boleh dilakukan dengan cara sendirian (munfarid). Tetapi
lebih utama dilakukan dengan berjamaah.
c. Niat melakukan shalat tarawih
Lafadz niat shalat sunnah tarawih :
Ushollii sunatan Tarawehi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an
(immaan/ma'muman ) lillaahi ta'aalaa.
Artinya :
"Niat aku sholat sunah tahajud dua raka'at ( imam/ ma'mum) menghadap
qiblat karena Allah".
d. Sarat, rukun, bacaan, dan cara mengerjakan salat tarawih sama dengan
salat fardhu (diawali dengan takbiratul ikhrom,dan diakhiri dengan
salam).
e. Setiap 2 rakaat, atau 4 rakaat selesai salam disunnahkan membaca dzikir
dan do’a.

4
4. Shalat Witir
Shalat Witir adalah shalat sunnah yang biasanya mengiringi shalat
tarawih. Bilangan rakaatnya adalah ganjil. Shalat witir disunnahkan untuk
dilakukan setiap malam setelah shalat isya,bukan hanya pada bulan
ramadhan saja.
Cara melaksanakan shalat witir :
a. Jika shalat witir dikerjakan 3 rakaat,maka boleh 2 kali salam, yakni 2
rakaat kemudian diakhiri dengan salam. Lalu berdiri lagi shalat satu
rakaat kemudian tahiyat akhir diakhiri dengan salam.
b. Boleh langsung 3 rekaat 1 salam.
c. Jika shalat witir dikerjakan 5 rakaat , 7 rakaat , 9 rakaat , atau 11 rakaat
maka boleh dikerjakan setiap 2 rakaat salam dan yang terakhir 1 rakaat
salam, atau yang terakhir langsung 3 rakaat salam tanpa tahiyat awal.
d. Niat shalat witir,
Lafadz niat shalat witir : Ushollii sunatan witir rok'aataini mustaqbilal
qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya :
"Niat aku sholat sunah witir dua raka'at menghadap qiblat karena Allah
pelaksanaan shalat witir sama seperti shalat fardhu.
e. Setelah selesai shalat witir disunnahkan berdzikir dan berdo’a
5. Shalat Dua Gerhana
Shalat dua gerhana (shalat khusu fain) adalah shalat sunat yang
dilakukan karena terjadi gerhana bulan ataupun gerhana matahari.hukum
melaksanakan kedua shalat gerhana tersebut adalah sunah muakad.
Waktu Pelaksanaan gerhana matahari adalah sejak awal terjadinya
gerhana sampai selesai atau tertutupnya matahari .
Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana bulan adalah sejak awal
terjadinya gerhana bulan sampai akhir atau tertutupnya bulan tersebut.
Cara mengerjakan kedua shalat gerhana tersebut sama. Yang
membedakan adalah niat.Shalat gerhana di laksanakan dengan cara sebagai
berikut:

5
a. Mengerjakan shalat sebanyak 2 rakaat,boleh dilakukan sendiri-sendiri ,
tetapi lebih utama dikerjakan secara berjamaah.
b. Berniat melakukan shalat sunat gerhana (matahari atau bulan)
c. Membaca do’a iftitah(pembukaan).
d. Membaca surah alfatihah dan ayat al-quran dari surah yang panjang,
seperti surah albaqarah atau surah lain yang hampir sama panjangnya
dengan surah tersebut. Namun, jika dibaca surah yang pendek, shalat ini
pun sah.
e. Rukuk dengan waktu yang hampir menyamai waktu berdiri.
f. Berdiri dan membaca surah al-fatihah, diikuti dengan membaca surah
yang lebih pendek dari surah yang pertama.
g. Ruku dengan waktu menyamai waktu berdiri
h. Itidal
i. Sujud
j. Duduk diantara 2 sujud
k. Sujud
l. Kembali berdiri untuk melakukan rakaat kedua yang caranya sama
dengan rakaat yang pertama, hanya rakaat kedua lebih pendek dari
rakaat yang pertama.
m. Membaca tasyahud dan shalawat nabi
n. Salam
Adapun bacaan takbir,al-fatihah,surah,dan salam dalam shalat
gerhana bulan dinyaringkan sedangkan dalam shalat gerhana matahari tidak
dinyaringkan. Lafadz niat shalat gerhana :
Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillahita'aalaa
artinya : "Aku niat shalat gerhana bulan 2 rakaat karena Allah"
6. Shalat Istiqa',
Shalat sunat yg dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Niatnya :
Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa
artinya :
"Aku niat shalat istisqaa 2rakaat (imam/makmum) karena Allah"

6
Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa :
a. 3 hari sebelmnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat dgn
berpusa & meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan
beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan
hilangnya rejeki & datangnya murka Allah.
"Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lbh dulu kami
perbanyak orang-orang yg fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa,
lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya"
(Q.S.Al Isra:16).
b. Pada hari ke4 semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi
kelapangan dgn pakaian sederana & tanpa wangi-wangian untuk shalat
Istisqa'
c. Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pd khutbah pertama hendaknya
baca istigfar 9x dan pd khutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa
berbeda dgn khutbah lainnya, yaitu :
1) Khatib disunatkan memakai selendang.
2) Isi khutbah menganjurkan byk beristigfar,berkeyakinan bhw Allah
SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
3) Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
4) Saat berdo'a pd khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat
membelakangi makmumnya.

C. Salat Sunah Munfarid


Shalat sunnat munfarid adalah shalat sunnat yang dikerjakan secara
sendirian. Contohnya:
1. Salat Tahiyatul Masjid
Salat tahiyatul masjid adalah salat yang dilakukan untuk
menghormati masjid. Salat dilakukan sebelum duduk. Jumlah rakaat nya
sebanyak dua rakaat
Cara melaksanakan salat tahiyatul masjid :
a. Niat salat tahiyatul masjid.
Niatnya :

7
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena
Allah"
b. Bacaan dan gerakan salat tahiyatul masjid sama seperti salat fardu lima
waktu.
2. Salat Tahajud
Salat tahjud adalah salt sunah yang di kerjakan setelah tidur pada
malam hari antara waktu solat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang
subuh). Waktu yang paling utama adalah dua per tiga malam,sekitar pukul
02.00 dini hari. Jumlah rakaat paling sedikit dua rakaat dan paling banyak
tidak dibatasi.
Cara melaksanakan salat tahajud :
a. Niat shalat tahajud
Ushalli sunnatal tahajjudi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahajjud 2rakaat krn Allah"
b. Bacaan dan gerakan salat tahajud sama seperti salat fardlu lima waktu
c. Salam dan do’a
3. Salat Istikharah
Salat istikharah adalah salat sunah yang dilakukan untuk memohon
petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua
pilihan atau lebih. Jumlah nya dua rakaat
Cara melaksanakan shalat istikharah :
a. Niat shalat istikharah:
Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah Istikharah 2rakaat krn Allah”
b. Bacaan dan gerakan shalat istikharah sama seperti shalat fardlu lima
waktu
c. Salam dan do’a
4. Shalat Dluha
Shalat dluha adalah shalat sunah yang dilakukan pada waktu pagi
hari,sekurang kurang nya dua rakaat dan rakaat sebanyak banyak nya 12

8
rakaat. Adapun waktu lebih kurang dari pukul 07.00 pagi sampai masuk
waktu dzuhur .
Cara melaksanakan shalat dluha :
a. Niat shalat dluha
Niatnya :
Ushalli sunnatal Dhuha rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah dhuha 2rakaat krn Allah”
b. Bacaan dan gerakan shalat duha sama seperti shalat fardu lima waktu.
c. Salam dan do’a
5. Shalat Sunat Wudlu’
Setiap kali seseorang berwudlu’, disunatkan mengerjakan shalat
sunat wudlu dua rakaat, dan cara mengerjakannya yaitu: Sehabis berwudlu’
sebagaimana biasa kita disunatkan membaca do’a:
Selesai membaca do’a tersebut, lalu melaksanakan shalat sunat
wudlu’ dua rakaat, dengan lafadz niatnya sebagai berikut:
Ushalli sunnatal wudlu-i rak'ataini lillahi Ta'aala
Artinya : “Aku niat shalat sunat wudlu’ dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Allahu Akbar.
Shalat ini dikerjakan sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai
salam.
6. Shalat Sunnat Tasbih
Shalat sunnat tasbih ialah shalat yang sebagaimana diajarkan oleh
Rasulullah saw. kepada mamaknya Sayyidina Abbas Ibn Abdul Muthalib.
Shalat tasbih ini dianjurkan mengamalkannya, kalau bisa tiap-tiap
malam, kalau tidak bisa tiap malam, maka sekali seminggu, kalau tidak
sanggup juga sekali seminggu, dapat juga dilakukan sebulan sekali atau
setahun sekali, dan kalau tidak bisa sekali setahun, setidak-tidaknya sekali
seumur hidup.
Cara mengerjakannya
Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka'ataini lilllahi ta'aalaa. artinya :"aku niat
shalat sunnah tasbih 2rakaat karena Allah"
a. Usai baca surat Al Fatehah, bc tasbih 15x.

9
b. Ruku', usai baca do'a ruku, baca tasbih 10x.
c. Itidal, usai membaca do'a 'itidal, baca tasbih 10x.
d. Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x.
e. Usai baca do'a duduk diantara 2 sujud, baca tasbi 10x.
f. Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.
7. Shalat Sunnat Taubat
Shalat sunnat taubat adalah shalat yang disunnatkan. Shalat ini
dilakukan setelah seseorang melakukan dosa atau merasa berbuat dosa lalu
bertaubat kepada Allah swt.
Lafadz niat shalat taubat: Ushalli sunnatal Taubati rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya:“Aku niat shalat sunnat taubat dua rakaat karena Allah
ta’ala.”Allahu Akbar.
8. Shalat Sunnah Rawatib
Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
Salah satu pembahasan dari Tuntunan sholat sunah adalah sholat
rawatib. Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ص ِلِّى ُمس ِلم َعبد ِمن َما‬
َ ُ‫ط ُّوعا َركعَة َعش َرة َ ثِنتَى يَوم ُك ّل ِ ّلِلِ ي‬ َ َ ‫ضة غَي َر ت‬ َ ‫َللاُ بَنَى إِلّ فَ ِري‬
ّ ُ‫ال َجنّ ِة فِى بَيتا لَه‬
‫ى إِلّ أَو‬ ُ َ ُ ‫بَعدُ أ‬
َ ِ‫ال َجنّ ِة فِى بَيت لَهُ بُن‬. ‫ص ِلِّي ِه ّن بَ ِرحتُ فَ َما َحبِيبَةَ أ ُّم قَالَت‬
“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib,
karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan
membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian)
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits
ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.”
Dalam Tuntunan Sholat Sunah, Shalat Sunnah Rawatib adalah
shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu. Shalat Sunnah Rawatib terdiri
dari,
2 raka’at sebelum Shubuh
4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Dhuhur
4 raka’at atau 2 raka’at sesudah Dhuhur
4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Ashar

10
2 raka’at sebelum Magrib
2 raka’at sesudah Magrib
2 raka’at sebelum Isya’
2 raka’at sesudah Isya’
Dari 22 raka’at rawatib tersebut terdapat 10 raka’at yang sunnah
muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rosulullah
SAW).Berlandaskan hadist sebagai berikut,
Dari Ibnu Umar bahwa Rosulullah SAW senantiasa
menjaga(melakukan) 10 raka’at(rawatib) yaitu 2 raka’at sebelum Dzuhur
dan 2 raka’at sesudahnya,2 raka’at sesudah magrib di rumah beliau,2 raka’at
sesudah Isya’ di rumah beliau SAW,dan 2 raka’at sebelum Shubuh (HR
Imam Bukhari dan Muslim).

D. Fungsi Shalat Sunat Berjamaah dan Munfarid


Shalat sunat yang dikerjakan secara berjamaah atau pun sendirian
memiliki beberapa fungsi , diantaranya adalah:
1. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Menambahkan amal ibadah kepada Allah SWT
4. Menambah nilai pahala
5. Mewujudkan sikap hormat dan menjunjung tinggi perintah Allah SWT
6. Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
7. Pewujudan rasa cinta kepada Allah SWT.,dan
8. Meningkatkan rasa persaudaraan sesama muslim serta menambah syiar
islam (sholat sunat yang dikerjakan secara berjamaah).

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salat sunnah adalah ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang
dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam dan memenuhi beberapa syarat
yang ditentukan yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala, namun bila
ditinggalkan tidak mendapatkan siksa (tidak berdosa).
Macam-macam salat sunnah diantara lain Salat Sunnah Rawatib adalah
salat yang dikerjakan menyertai salat fardhu, baik dikerjakan sebelum maupun
sesudahnya.Salat Gerhana adalah Salat ini dilakukan apabila terjadi gerhana,
baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.Salat Istisqa’ adalah Salat Istisqa’
yaitu salat yang dilakukan unutk memohon kepada Allah SWT. agar diturunkan
hujan disaat terjadinya kekeringan tanah atau musim kemarau yang
panjang.Salat Dhuha adalah salat sunnah dua rakaat atau lebih yang dilakukan
pada waktu dhuha, yaitu kira-kira matahari naik sepenggalah sampai tergelincir
matahari.Salat Tarawih dan Witir adalah salat malam pada bulan Ramadhan
yang dilaksanakan setelah isya.

B. Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami
dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa
memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga
makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan
kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki
ilmu dan kemampuan yang terbatas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Slamet. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu. 1994. Fiqih Islam Lengkap. Jakarta: Rineka Cipta.

Al-Kumayi, Sulaiman. 2007. Shalat Penyembahan & Penyembuhan. Semarang:


Erlangga.

Bisri, Mustofa. 1997. Fiqih Keseharian. Surabaya: Al-Miftah.

Darwis. 1983. Shahih Bukhari. Jakarta: Widjaya.

Qira’ati, Muhsin. 1996. Pancaran Cahaya Shalat. Bandung: Pustaka Hidayah.

Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suyadi. 2009. Shalat Tarawih. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

13

Anda mungkin juga menyukai