Tentang
SHOLAT BERJAMAAH
Oleh:
MUHAMMAD SUPRI DARMANTO (201601044)
AFRIDA ASHA AURAGITA (201601002)
ANA MAZIATUL MUNAWWARAH (201601003)
DESI BINTI NGAROFATU S. (201601012)
HAMDAN MAWAFI (201601025)
JAKA SULISTYOWATI (201601029)
RISKI FATMA PRAVITASARI (201601056)
VINA MERI ANGANI (201601059)
WIDYA AZMI ULIN NUHA (201601061)
KELAS 1A
MAKALAH AGAMA
Tentang
SHOLAT BERJAMAAH
Oleh:
MUHAMMAD SUPRI DARMANTO (201601044)
AFRIDA ASHA AURAGITA (201601002)
ANA MAZIATUL MUNAWWARAH (201601003)
DESI BINTI NGAROFATU S. (201601012)
HAMDAN MAWAFI (201601025)
JAKA SULISTYOWATI (201601029)
RISKI FATMA PRAVITASARI (201601056)
VINA MERI ANGANI (201601059)
WIDYA AZMI ULIN NUHA (201601061)
KELAS 1A
2
LEMBAR PENGESAHAN
SHOLAT BERJAMAAH
MAKALAH
Oleh
Pembimbing
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala kesempatan dan kekuatan
yang diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sholat
Berjamaah.
Pada penyusunan makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Esti Sugiyorini, APP,M.P.H selaku Direktur Akper Pemerintah Kabupaten
Ponorogo.
2. Agung Eko H, S.Kep, Ns., selaku dosen pembimbing sekaligus selaku
Pembimbing dalam makalah ini.
3. Dra. Sri Susanti, M.A, selaku dosen pengampu mata kuliah agama
4. Semua teman-teman yang telah turut serta memberikan bantuan baik secara
moral maupun materil yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
Penyusun membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun. Akhirnya
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN.................................................................................................. i
SAMPUL DALAM................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1 Konsep Shalat berjamaah......................................................................... 3
2.1.1.................................................................................................Pengertia
n Shalat Berjamaah................................................................... 3
2.1.2.................................................................................................Hukum
Shalat Berjamaah...................................................................... 6
2.1.3.................................................................................................Hikmah
Shalat Berjamaah...................................................................... 6
2.2 Tata Cara Shalat Berjamaah..................................................................... 8
2.2.1.................................................................................................Syarat-
syarat Berjamaah....................................................................... 8
2.2.2.................................................................................................Posisi
dalam Sholat Berjamaah........................................................... 9
2.3 Orang-Orang yang Wajib/Boleh Berjamaah............................................. 12
2.4 Manfaat Shalat Berjamaah....................................................................... 12
2.5 Kerugian Meninggalkan Shalat Berjamaah.............................................. 14
BAB III PENUTUP................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 15
3.2 Saran......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB 1
PENDAHULUAN
[( ]56)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah
kepada-Ku. (Qs. adz-Dzariyaat/51: 56)
Menyembah Allah SWT berarti memusatkan penyembahan kepada Allah
semata-mata, tidak ada yang disembah dan mengabdikan diri kecuali kepada Allah
SWT. Pengabdian berarti penyerahan mutlak dan kepatuhan sepenuhnya secara lahir
dan batin bagi manusia kepada kehendak Ilahi. Semua itu dilakukan dengan
kesadaran, baik sebagai orang seorang dalam masyarakat, maupaun secara bersama-
sama dalam hubungan garis tegak lurus manusia dengan khalik-Nya, juga dalam
hubungan garis mendatar manusia dengan sesama makhluk.
Dengan kata lain bahwa semua kegiatan, baik yang bersegi ubudiyah maupun
yang bersegi muamalah, adalah dikerjakan dalam rangka penyembahan kepada Allah
SWT dan mencari keridhoan-Nya. Suatu pekerjaan bernilai ibadah atau tidak,
tergantung pada niatnya. Karena itu ibadah yang diajarkan islam, tidak berarti harus
menjauhi dan meninggalkan hidup duniawi. Islam melarang manusia uzlah yaitu
1
menjauhkan diri dari gejolak dan gelora masyarakat, pergi bertapa ke gua-gua dan
bersemedi di tempat-tempat sunyi, lalu menjadi tanggungan orang lain.
2
2
3
4
c) Shalat beserta Imam itu lebih utama sebanding dengan dua puluh limakali
salat sendirian.
1.26 Berdasarkan hadis tersebut bahwa shalat berjamaah satu kali
sebanding dengan dua puluh lima kali shalat sendirian. Sedangkan dalam
riwayat lain dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda: Shalat
berjamaah lebih utama atas shalat yang sendirian, dengan keutamaan sebanyak
dua puluh tujuh derajat.
1.27 Shalat seseorang yang diklakukan secara berjamaah,
ditambah atas shalatnya yang sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat.
(Mubarok, 2002:140-141).
1.28 Secara umum pengertian shalat jamaah ialah mengerjakan
shalat baik shalat wajib maupun shalat lainnya yang dilakukan secara bersama-
sama yang terdiri dari beberapa orang muslim baik laki-laki maupun
perempuan yang sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang dan maksimal
tidak terbatas. Hukum shalat berjamaah bagi laki-laki maupun perempuan ialah
sunnah dan shalat memang lebih baik dilakukan dengan berjamaah dari pada
diri sendiri. Orang diikuti dinamakan imam, dan yang mengikuti dinamakan
makmum.
1.29 Shalat lima waktu untuk laki-laki adalah lebih baik di masjid
daripada berjamaah di rumah. Kecuali shalat sunnah maka lebih baik
dikerjakan di rumah. Bagi perempuan shala di rumah lebih baik karena lebih
aman bagi mereka.
1.30 Sabda Rasulullah :
1.31
) .
(
1.32 Artinya :
1.33 Hai manusia shalatlah kamu di rumah kamu masing-masing,
sesungguhnya sebaik-baik shalat ialah shalat seseorang di rumahnya, kecuali
shalat lima waktu (maka di mesjid lenih baik). (HR. Bukari Muslim).
1.34 Shalat berjamaah makin banyak makin baik, dan ganjaran-
ganjaran akan lebih banyak dan lebih dikasihi Allah.
1.35
1.36
6
1.42
persatuan bathin dengan mereka itu. Apabila persatuan bathin telah tumbuh,
timbullah hasrat bantu-membantu, tolong-menolong, sokong-menyokong,
timbullah gerakan bergotong royong, mudahlah membentuk rukun desa dan
rukun tetangga, dalam pelaksaan segala rupa kepentingan hidup dan hiduplah
rasa bertanggung jawab terhadap keselamatan kampungnya. Hiduplah rukun
tetangga dan rukun desa berdasarkan atas keridhoan Allah SWT.
1.44 Jangan pula dilupakan bahwa adanya seseorang dalam
jamaah, menumbuhkan rasa, bahwa manusia itu menjadi kuat dengan
pertolongan saudara-saudaranya.
1. Muncullah sikap saling menyayangi, mengasihi, dan saling mencari tahu
keadaan sebagian mereka atas yang lain.
2. Menumbuhkan cinta kasih dan persahabatan
3. Saling mengenal
4. Menempatkan salah satu syiar islam
5. Menampakkan kemuliaan kaum muslimin
6. Menahan atau menguasai diri
7. Menumbuhkan perasaan
8. Mengingatkan sholat berjamaah terhadap shaf malaikat disisi Allah SWT
9. Menumpuk persamaan
10. Perkara paling utama dalam menjalani shalat berjamaah adalah beribadah
semata-mata karena Allah SWT
11. Mengingatkan umat atas keadaan dimasa lalu
1.45
1.46
8
1.49 Islam, karena itu adalah syarat utama dalam pendekatan diri
seseorang hamba kepada Allah; Akil; Baligh, merujuk hadis narasi Ali,
bahwasannya Nabi bersabda: Diangkatlah pena dari tiga orang (perbuatan
mereka dicatat sebagai kebaikan maupun keburukkan): Dari orang gila yang
kehilangan kontrol atas akalnya sampai ia sadar, dari orang tidur sampai ia
bangun, dan dari anak kecilsampai ia baligh.; Laki-laki. Imam shalat jamaah
harus seorang laki-laki, dan wanita tidak boleh menjadi imam bagi laki-laki,;
Imam haruslah orang yang mampu membaca al-Quran dengan baik. Dengan
bahasa lain, orang yang tidak ahli membaca al-Quran tidak boleh menjadi
imam orang yang ahli membaca al-Quran, karena shalat meniscayakanbacaan
al-Quran (Aziz, 2010:247).
1. Jika imam dan makmum sama-sama laki-laki, dan makmum pun hanya
seorang, maka dia berdiri di sebelah kanannya sejajar dengan posisi imam.
1.54
1.55
1.56
1.57
1.58
1.59
1.60
2. Jika imam laki-laki diikuti satu atau lebih jamaah perempuan, maka posisi
makmum berada di belakang imam.
1.61
1.62
1.63
1.64
1.65
1.66
1.67
1.68
10
3. Jika imam dua orang atau lebih dan semuanya sama jenis kelaminnya:
Makmum berdiri membentuk shaf di belakang imam. Shaf dibentuk
dimulai tepat dari belakang imam, terus dipenuhi ke sebelah kanan, baru
diteruskan dengan memenuhi sebelah kiri imam dan kirinya lagi sampai
penuh.
1.69
1.70
1.71
12
1.72
1.73
1.74
1.75
13
1. Allah akan melipat gandakan pahala sholat berjamaah sampai dua puluh tujuh
derajat.
1.77
:
1.78 Sholat berjamaah itu lebih utama dari sholat sendiri dengan dilipatkan
sampai dua puluh tujuh derajat
2. Menjauhkan diri dari sifat munafik. Karena di antara sifat orang munafik adalah
bermalas-malasan dalam sholat. Hal ini tertera dalam surat An-Nisa ayat 142 :
1.79
1.80 Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah. Dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
1.82 Tidaklah ada sholat yang lebih berat bagi orang-orang munafik melebihi
sholat Shubuh dan Isya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala pada
keduanya, niscaya mereka akan datang (berjamaah) meskipun dengan
merangkak. (Muttafaqun Alaih)
1.83
14
1.84 , : ( )
1.85 Jika imam mengucapkan Ghoiril maghdhubi alaihim waladhdholliin,
maka ucapkan amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin
bersamaan dengan ucapan malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.
1.89 ,
,
5. Tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan persamaan.
1.90 Apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan tumbuh kasih
sayang diantara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa
berjamaah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka kita akan
bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjamaah? Seandainya jawaban
yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka kita akan bergegas menjenguk dan
mendoakannya.
1.92
kokoh.
Oleh:KH.Zainal Arifin Abu Bakar (Ketua LDNU, Pengasuh Pesantren Denanyar )
1.94
1.95
2.5 Kerugian meninggalkan sholat jamaah
1.96 Dalam sebuah hadist, Imam Asy-syafii berkata Tidak ada rukhshah
untuk meninggalkan kehadiran shalat berjamaah di dalam masjid bagi siapa saja yang
mampu melakukannya.
1.97 Hukum tentang sholat berjamaah memang ada perbedaan pendapat.
Tapi hukum meninggalkan sholat berjamaah sama sekali tidak ada perbedaan
pendapat. Semua pihak setuju bahwa hukum meninggalkan sholat berjamaah adalah
rugi nian. Karena bagi mereka yangg meninggalkan sholat berjamaah banyak
menderita kerugian yaitu.
1. Orang yang tidak sholat berjamaah itu pahalanya lebih sedikit daripada orang yang
sholatnya berjamaah (27: 1).
2. sholatnya tidak sempurna, karena tidak mencontoh nabi
3. hanya mendapat pahala 1/27(3,75%)saja
4. tidak mendapat kenaikan derajat. Karena Tiap langkah menuju masjid untuk sholat
berjamaah akan di naikkan satu derajat.
5. tidak mendapt ampunan,karena Tiap langkah menuju masjid untuk sholat
berjamaah akan di ampuni satu dosanya
6. tidak mendapatkan doa malaikat, karena malaikat Akan mendoakan bagi sholat yg
berjamaah
7. Tidak mendapatkan kesempatan doa mustajab. Karena doa yang mustajab salah
satunya adalah doa yang di panjatkan antara azan dan iqomah
8. mendapatkan murka dari Rasulullah SAW, karena rasululloh SAW sangat
membenci orang yang tidak sholat jamaah di masjid
1.98 BAB III
1.99 PENUTUP
1.100
3.1 Kesimpulan
1) Sholat berjamaah yaitu dimana ada 2 orang atau lebih yang besama-sama
menjalankan sholat. Orang yang memimpin jalannya sholat dinamakan imam dan
orang yang mengikuti sholat namanya makmum. Sholat berjamaah adalah sunnah
yang diistimewakan.
2) Kaum waita tidak wajib shalat berjamaah di masjid dengan kesepakatan ulama,
Namun shalat berjamaah ini di wajibkan bagi laki-laki saja dan tidak pada wanita.
Dengan demikian, shalat bagi wanita muslimah yang di kerjakan di rumah lebih
baik dari pada shalatnya di masjid. Hal ini berdasarkan pada sabda Nabi SAW:
1.101 Shalatnya seorang wanita di rumahnya lebih baik dari pada shalatnya di
masjid. (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim).
3) Shalat berjamaah sangat dianjurkan oleh agama. Dasar hukum shalat jamaah
adalah hadis. Dari HR. Imam Muslim, Rasulullah SAW. bersabda:
a) Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian, dengan keutamaan
dua puluh lima belas.
b) Shalat berjamaah (satu kali) sebanding dengan dua puluh lima kali salat
sendirian.
c) Shalat beserta Imam itu lebih utama sebanding dengan dua puluh limakali
salat sendirian.
4) Hikmah yang diperoleh dari shalat berjamaah ialah : terdidik diri dengan rasa
persatuan. Apabila telah terbiasa berdiri didalam shaf, bersatu dengan teman-teman
yang lain menegakkan shalat, hiduplah dalam jiwa persatuan bathin dengan
mereka itu. Apabila persatuan bathin telah tumbuh, timbullah hasrat bantu-
membantu, tolong-menolong, sokong-menyokong, timbullah gerakan bergotong
royong, mudahlah membentuk rukun desa dan rukun tetangga, dalam pelaksaan
segala rupa kepentingan hidup dan hiduplah rasa bertanggung jawab terhadap
keselamatan kampungnya. Hiduplah rukun tetangga dan rukun desa berdasarkan
atas keridhoan Allah SWT.
1.102
15
16
6)
3.2 Saran
7) Seperti pada makalah lainnya pada umumnya sudah pasti tidak lepas dari
yang namanya kritik dab kesalahan dalam pembuatan dan penulisannya. Ini semua
dikarenakan keterbatasan kemampuan penyusun dalam menyusun makalah ini. Namun
penyusun akan berjanji dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan dalam pembuatan
makalah. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Penyusun siap menerima kritik dan saran yanng diberikan.
8)
9) DAFTAR PUSTAKA
10)
11) Diibu, Mustafa, 1986. Fiqih Menurut Mazhab
Syafii. Semarang: Cahaya Indah.
12) Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam.
1986. Pendidikan Agama Islam Untuk Siswa
Sekolah Perawat Kesehatan Kelas I.
Jakarta:Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Islam
13) Drs. Nasrudin, Razak. 2002. Dienul Islam.
Jakarta: PT Almaarif
14) El-Jazairi, 1991. Pola Hidup Muslim.
Bandung: Remaja Posda Karya.
15) http://m-alwi.com/hikmah-dan-manfaat-sholat-
berjamaah.html (diakses pada tanggal 28
September 2016)
16) http://tentangsholat.blogdetik.com/2010/12/27/h
ukum-meninggalkan-shalat-berjamaah/ (diakses
pada tanggal 28 September 2016)
17) http://tuntunanislam.com/keutamaan-tatacara-
shalat-berjamaah/ (diakses pada tanggal 28
September 2016)
18) Rifai, Muhammad, 2011. Tuntutan Shalat
Lengkap. Semarang: Karya Toko Putra.
19) Sayyed, Wahab, Abdul, 2010. Fiqih Ibadah.
Jakarta: Amzah.
20)
21)