Anda di halaman 1dari 17

HADITS AHKAM

(WUDHU, TAYYAMUM, MANDI JANABAH)


Dosen Pengampu: Mulyanto, M.Ag.

Disusun oleh

Amin Rais (162121009)


Fajaruddin (162121…..)
Muh. Rizki Marharieza (162121…..)
Muh. Tanwirul Umam (162121…..)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA (IAIN)
2018

BAB I

0|Hadits Ahkam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan ibadah umat Islam pasti melakukan membersihkan (Thaharah)
terlebih dahulu mulai dari (wudhu, tayamum, atau mandi). Dan dalam praktiknya tidak
jarang menemui keragu-raguan atau permasalahan dalam hal ini.

Kata wudhu' (‫ )الووضُوء‬dalam bahasa Arab berasal dari kata al-wadha'ah (َ‫ضُاَءءة‬
‫)الءو ء‬
yang bermakna al-hasan (‫)الحسسسن‬, yaitu kebiakan, dan juga sekaligus bermakna an-
andzafah (‫)النظاَفسسسة‬, yaitu kebersihan. Secara istilah fiqih, para ulama mazhab
mendefinisikan wudhu menjadi beberapa pengertian, antara lain:

Al-Hanafiyah mendefiniskan pengertian wudhu sebagai


‫ الغسل والسح على أعضاء مصخوصة‬: ‫الوضوء‬
Wudhu’ adalah membasuh dan menyapu dengan air pada anggota badan tertentu.
Al-Malikiyah mendefinisikannya sebagai :
‫ على وجه مصخوص‬-‫وهي أعضء أربعة‬- ‫ طهارة مائية تتعلق بأعضاء مصخوصة‬: ‫الوضوء‬
Wudhu' adalah thaharah dengan menggunakan air yang mencakup anggota badan
tertentu, yaitu empat anggota badan, dengan tata cara tertentu.
Asy-Syafi'iyah mendefiniskannya sebagai :
‫ استعمال الاء ف أعضاء مصخوصة مفتتحا بالنية‬: ‫الوضوء‬
Wudhu' adalah penggunaan air pada anggota badan tertentu dimulai dengan niat.
Hanabilah mendefinisaknnya sebagai :
‫ استعمال مماء طهور فم أعضماء أربعمة )وهمي الموجه واليمدان والمرأس والمرجلن( علمى‬: ‫الوضوء‬
‫صفة مصخوصة ف الشرع بأن يأت با مرتبة مع باقي الفروض‬
Wudhu' adalah penggunaan air yang suci pada keempat anggota tubuh yaitu
wajah, kedua tangan, kepala dan kedua kaki, dengan tata cara tertentu seusai dengan
syariah, yang dilakukan secara berurutan dengan sisa furudh.

Wudhu' adalah sebuah ibadah ritual untuk mensucikan diri dari hadats kecil
dengan menggunakan media air. Yaitu dengan cara membasuh atau mengusap beberapa
bagian anggota tubuh menggunakan air sambil berniat di dalam hati dan dilakukan
sebagai sebuah ritual khas atau peribadatan. Bukan sekedar bertujuan untuk
membersihkan secara pisik atas kotoran, melainkan sebuah pola ibadah yang telah
ditetapkan tata aturannya lewat wahyu dari langit dari Allah SWT.

1|Hadits Ahkam
Tayammum, secara bahasa maknanya adalah (‫“ )القصد‬al-qashdu”, yaitu bermaksud.
Sedangkan secara syar`i maknanya adalah bermaksud kepada tanah atau penggunaan
tanah untuk bersuci dari hadats kecil maupun hadats besar. Caranya dengan menepuk-
nepuk kedua tapak tangan ke atas tanah lalu diusapkan ke wajah dan kedua tangan
dengan niat untuk bersuci dari hadats.

Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran Al-Karim tentang kebolehan


bertayammum pada kondisi tertentu bagi umat Islam. Didalam Q.S An-Nisa: 43,

‫تم‬ ‫ذ ل ذذ ذ ل‬
‫تم تيماعلينمموا يمما تيمنقولنموين يولي نجننببما إل يعمابريِ يسمبيل يح لي‬ ‫ييا أي مييها المذذيين آيمننموا لي تيماقيربمنوا ال ل‬
‫صخمليية يوأينَتنمام نسميكايرىَ يح لي‬
‫ضممى أياو يعلميمى يسميفلر أياو يجمماء أييحمدد ممننكممم مممن الاغميمآَئذذط أياو لييماسمتننم النميسمماء فيمليمام يذتمندوا يممماء‬ ‫ذ‬
‫تيماغتيسملنوا يوذإن نكنتمنمم لمار ي‬
‫صذعيبدا طييمببا يفااميسنحوا بذنونجوذهنكام يوأيياذدينكام إذلن اللهي يكاين يعنفوا يغنفوبرا‬ ‫فيتتَيتييمممموُا ي‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, sedang kamu dalam
keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu
sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu
dengan tanah yang baik ; sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pemaaf Lagi Maha Pengampun.”

Selain dari Al-Quran Al-Karim, ada juga landasan syariah berdasarkan sunnah
Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang pensyariatan tayammum. Selain Al-Quran
dan sunnah, tayammum juga dikuatkan dengan landasan ijma` para ulama muslimin
yang seluruhnya bersepakat atas adanya masyru`iyah tayammum sebagai pengganti
wudhu.

Salah satu kekhususan umat Nabi Muhammad SAW dibandingkan dengan umat
lainnya adalah disyariatkannya tayammum sebagai pengganti wudhu` dalam kondisi
tidak ada air atau tidak mungkin bersentuhan dengan air. Tayammum berfungsi sebagai
pengganti wudhu` dan mandi janabah sekaligus. Dan itu terjadi pada saat air tidak
ditemukan atau pada kondisi-kondisi lainnya yang akan kami sebutkan. Maka bila ada
seseorang yang terkena janabah, tidak perlu bergulingan di atas tanah, melainkan cukup
baginya untuk bertayammum saja. Karena tayammum bisa menggantikan dua hal
sekaligus, yaitu hadats kecil dan hadats besar.

2|Hadits Ahkam
Mandi dalam bahasa Arab disebut dengan istilah “al-ghusl” (‫)الغسسسل‬. Kata ini
memiliki makna yaitu menuangkan air ke seluruh tubuh. Sedangkan secara istilah, para
ulama menyebutkan definisinya yaitu :
‫استعمال ماء طهور ف جيع البدن على وجه مصخوص بشروط وأركان‬
“Memakai air yang suci pada seluruh badan dengan tata cara tertentu dengan
syarat-syarat dan rukun-rukunnya”.

Adapun kata Janabah dalam bahasa Arab bermakna “jauh” (‫ )البنماعمند‬dan lawan dari

“dekat” (‫القيرابميمة‬ ‫)ذضميد‬. Sedangkan secara istilah fiqih, kata janabah ini menurut Al-Imam
An-Nawawi rahimahullah, berarti:
‫تطلق النابة ف الشرع على من أنَزل النم وعلى من جمامع وسممي جنبمما لنَمه يتنمب الصخملة‬
‫والسجد والقراءة ويتباعد عنها‬
“Janabah secara syar'i dikaitkan dengan seseorang yang keluar mani atau
melakukan hubungan suami istri, disebut bahwa seseorang itu junub karena dia
menjauhi shalat, masjid dan membaca Al-Quran serta dijauhkan atas hal-hal
tersebut”.

Didalam Q.S Al-Maidah: 6, terdapat potongan ayat “‫”وإن كنتم جنباَ فاَطهههرّوا‬, artinya:
“dan jika kamu junub maka mandilah”. Yang berarti, perintah untuk membersihkan diri
dari pada hadats yang melekat untuk dapat melangsungkan ibadah. Mandi Janabah
sering juga disebut dengan istilah 'mandi wajib'. Mandi ini merupakan tata cara ritual
yang bersifat ta`abbudi dan bertujuan menghilangkan hadats besar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan hadits ahkam tentang wudhu, beserta ketentuannya?
2. Bagaimana penjelasan hadits ahkam tentang tayammum, beserta ketentuannya?
3. Bagaimana penjelasan hadits ahkam tentang mandi janabah beserta ketentuannya?

3|Hadits Ahkam
BAB II
PEMBAHASAN

1. Hadits Tentang Wudhu


A. Hadits dan Terjemahannya
‫سمم الللمه اللرسحمممن اللرحميم‬
‫بم س‬
‫ث مم ملرا ل‬ ‫ذ‬ ‫عم من حم مراين أيلن عثاممماين رذضم مي الم م عانم مه دعمما بذو ل‬
ٍ,‫ٍ يوااستيمانيشم ميق‬,‫ض‬‫ضم ميم ي‬‫ٍ نثملم يم ا‬,‫ت‬ ‫ٍ فيمغييسم ميل يكلفايم مه ثيلي ي ي‬,‫ضمموء‬ ‫ن ي ي ي ن ي ن يي ي ن‬ ‫ي ا نا ي‬
‫ٍ نثلم ايلايناس ميرىَ ذمثا ميل‬,‫ت‬‫ث م ملرا ل‬ ‫ذ ذ‬ ‫ٍ نثلم يغس مل وجه مه يثل ي ل‬,‫واسممتيمانثيمر‬
‫ٍ نثلم يغيس ميل ييميدهن ايلاينامينم م إيلم م ايلامارفيمذق يثل ي ي‬,‫ث يم ملرات‬ ‫ي ي ي اي ن‬ ‫يا ي‬
‫ذ‬ ‫ث مملرا ل‬ ‫ذ‬
:‫ٍ نثلم قميمايل‬,‫ك‬ ‫ٍ نثلم ايلايناسميرىَ ذمثاميل يذلم ي‬,‫ت‬ ‫يم يثل ي ي‬ ‫ٍ نثلم يغسمل ذراجليمهن ايلاينامينم إذيلم ايلايكاعبيم ا ذ‬,‫ٍ نثلم يمسمح بذرأاذسمذه‬,‫ك‬
‫يي‬ ‫يي ي‬ ‫يذلم ي‬
)ْ‫ (ممتَمتيفقق يعليايه‬- ‫ضوذئي يهيذا‬ ‫ت يرنسويل ياللذه تيميو ل‬
‫ضأي يانيو نو ن‬ ‫يرأييا ن‬
Artinya: “Dari Humran bahwa Utsman radhiyallahu ‘anhu meminta seember
air, kemudian beliau mencuci kedua tapak tangannya tiga kali, kemudian
berkumur, memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya. Kemudian beliau
membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya hingga siku tiga kali,
kemudian membasuh tangan kirinya hingga siku tiga kali, kemudian beliau
mengusap kepalanya, kemudian beliau membasuh kaki kanannya hingga mata
kaki tiga kali, begitu juga yang kiri. Kemudian beliau berkata,”Aku telah melihat
Rasulullah SAW berwudhu seperti wudhuku ini. (Muttafaqun alaih)”.
B. Tafsir Mufrodat
‫كفيه‬ : telapak tangan ‫ض‬
‫ضيم ي‬
‫يم ا‬ : berkumur

‫ااستيمانيشيق‬: memasukkan (air) ‫ااستيمانيثر‬ : mengeluarkan (air)

‫يغيسيل‬ : menyiraman ‫يواجيههن‬ : wajah

‫يييدهن‬ : tangan ‫لاينامين‬ : kanan

‫لايناسير‬ : kiri ‫لاذمارفيذق‬ : siku

‫يرأاذسذه‬ : kepala ‫ذراجليهن‬ : kaki

C. Sebab-Sebab
1. Wajib
Hukum wudhu` menjadi fardhu atau wajib manakala seseorang akan
melakukan hal-hal berikut ini :
a. Melakukan Shalat. (Baik shalat wajib maupun shalat sunnah). Dalam QS. Al-
Maidah: 6. Terdapat pula dalam (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).
4|Hadits Ahkam
‫لية لي مان يل نوض مناويء لي منه يويل نوض مناويء لي مان يل ي مذانكر اس مايم ال مذ‬
‫ لي ص مي ي‬: ‫ال‬
‫يع مان يأب مذ نهيريا ميرية عي مذن لالنبذ ممي قي م ي‬
) ْ‫ رواه أحمد وأبوُ داود وابن ماجه‬. (‫يعليايذه‬
Artinya: Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi SAW bersabda,"Tidak ada shalat
kecuali dengan wudhu'. Dan tidak ada wudhu' bagi yang tidak menyebut nama
Allah. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)1
b. Menyentuh Mushaf. Ini merupakan pendapat jumhur ulama yang didasarkan
dalam (QS. Al-Waqi’ah: 79).2
‫سنه ذإلل النيطلهنرون‬
‫يل يمي ي‬
Artinya: Tidak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci.
c. Tawaf di Seputar Ka`bah. Jumhur ulama mengatakan bahwa hukum
berwudhu` untuk tawaf di ka`bah adalah fardhu, kecuali Hanafiyah.3
2. Sunnah
Sedangkan sunnah-sunnah, berikut ini:
a. Bersiwak (menggosok gigi) / Mengulangi wudhu untuk tiap sholat.

‫ضمولء‬ ‫ ليمول أيان أيشملق عليمى أنلمذتم ليمرتْمم ذعانمد نك ل صملةل بذو ل‬: ‫ يقايل‬s ‫عن أيذب هريمرية ع ن النلذبم‬
‫ٍ يويمميع نكممل نو ن‬, ‫ضموء‬
‫يا ا ي م ي ن ن‬ ‫ن ي‬ ‫ا‬ ‫ي ا ن ياي ي ا م‬
) ‫صإحيدح‬ ‫د‬ ‫ذ ل‬
‫بذسيواك( يريواهم أياحيممد بإإاسيناد ي‬
Artinya: “Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Seandainya
tidak memberatkan ummatku, pastilah aku akan perintahkan untuk berwudhu
pada tiap mau shalat. Dan wudhu itu dengan bersiwak”.
b. Mencuci dua telapak tangan (berulang-ulang).

‫م توضم ممأ فاسم ممتوكف ثلثم مما )رواه أحمت تتد‬.‫عم ممن أوس بم ممن أوس الثقفم ممى قم ممال رأيم ممت رسم ممول الم م م ص‬
)‫والنسائى‬

1
Ada pula dalam ‫صل بة ة ب رغبي قرر ط بهلوقرر‬
‫ه ب‬‫ل الل ل‬ ‫ل ب ي ب ق‬. …. “Shalat kalian tidak akan diterima tanpa kesucian
‫قب ب ل‬
(berwudhu) (HR. Bukhari dan Muslim).
Di dalam (HR. Malik) ‫ه ع بل بي قهر‬ ‫حمه بالل ل ب‬ ‫ع بن ع ببد بالل له ب ب‬
‫صللى الل ل‬ ‫ل بالل لهر ب‬ ‫ذي ك بت بب ب ل‬ ‫ب ا بل ل ر‬
‫ن رفي ا بل قك ربتا ر‬ ‫ن أربي ب بك قرر بر ر ب ل‬
2
‫سو ل‬ ‫ه بر ل‬ ‫هأ ل‬‫ل‬ ‫ر ق ر‬ ‫ق ق ر‬
‫حقزم ر‬
‫ن ب‬
‫رو ب ق ر‬
‫م ر‬ ‫سل ل ب‬
‫م ل رعب ق‬ ‫ور ب‬:
‫ب‬
‫ بواب ق ل‬,‫ي‬
‫ن‬ ‫سائ ر ي‬ ‫ه الن ل ب‬ ‫صل ب ل‬
‫ وبوب ب‬,‫سل ة‬ ‫مقر ب‬ ‫ك ل‬ ‫مال ر ك‬
‫ بربواه ل ب‬- ‫طاه ركر‬‫ن إ رل ل ب‬‫ققرآ ب‬‫س ا بل ق ل‬ ‫ن ل بيب ب‬
‫م ل‬ ‫أ ق‬
‫معقللو ك‬
‫ل‬ ‫ وبهلوب ب‬,‫ن‬
‫حلبا ب‬
‫ر‬
Artinya: “Dari Abdullah bin Abi Bakar bahwa dalam surat yang ditulis oleh Rasulullah SAW kepada ‘Amr bin
Hazm tertulis : Janganlah seseorang menyentuh Al-Quran kecuali orang yang suci”
3
Hal itu didasari oleh hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
‫ب‬ ‫ب‬
‫ل فري قهر ال قك بل ب ب‬
،‫م‬ ‫ح ل‬
‫ه تعالى أ ب‬ ‫صل بة ك إ رل ل أ ل‬
‫ن الل ب‬ ‫ف ب‬ ‫ الط ل ل‬:‫عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال‬
‫وا ل‬
)‫خي قرر (رواه الترمذي‬ ‫م فبل ب ي بت بك بل ل ل‬
‫م إ رل ل ب ر ب‬ ‫ن ت بك بل ل ب‬ ‫فب ب‬
‫م ق‬
Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Tawaf di Ka`bah itu adalah shalat, kecuali Allah
telah membolehkannya untuk berbicara saat tawaf. Siapa yang mau bicara saat tawaf, maka bicaralah yang baik-
baik.(HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim dan Tirmizy).
5|Hadits Ahkam
Artinya: “Dari Aus bin Aus ats-Tsaqfi berkata: saya melihat Rasulullah SAW
berwudhu’ maka dibasuhnya telapak tangannya tiga kali”.
c. Berkumur-kumur.
)‫ض(رواه أبوُ داود والبيهقى‬ ‫ إذا توضأت فم ا ذ‬:‫م قال‬.‫عن لقيط بن صبة قال أن النب ص‬
‫ضم ا‬ ‫ي ي‬
Artinya: “Dari Laqith bin Shabrah, bahwasannya Nabi Saw telah bersabda:
jika kamu berwudhu’ hendaklah berkumur-kumur”.
d. Istinsyaq dan Istinsyar.
)‫إذا توضأ أحدكم فليجعل ف أنَفه ماءب ثل اليستنثر)رواه الشيخان وأبوُ داود‬:‫م قال‬.‫عن اب هريرة أن النب ص‬

Artinya: “Dari Abi Hurairah bahwasannya Nabi Saw bersabda: bila salah
seorang diantara kamu berwudhu’ hendaklah memasukkan air kehidungnya
kemudian dikeluarkannya”.
e. Menyilang-nyilangi jenggot.
)‫ليته )رواه ابن ماجهْ والتَرميذي‬ ‫م كان يللل‬.‫عن عثمان رضي ال عنه قال أن النب ص‬
Artinya: “Dari utsman radiallahu ‘anhu berkata bahwasanyya Nabi Saw biasa
menyilang-nyilangi jenggotnya”.
f. Menyilang-nyilangi jari
‫ت فخلم ممل أصم ممابع يم ممديك ورجليم ممك )رواه أحم تتد‬
‫ إذا توضم ممأ ي‬:‫م قم ممال‬.‫عم ممن بم ممن عبم مماس أن النم ممب ص‬
)ْ‫ماجه‬ ‫والتَرميذي وابن‬
Artinya: “Dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi saw bersabda: jika kamu
berwudhu’ silang-silangilah jari kedua tangan dan kakimu”.
g. Tidak boros dalam menggunakan air
‫ وهممل فم المماء ذمممن‬:‫ ماهممذا السميرفَ يمما سممعند؟ُ فقممال‬:‫م مملر بسماعد وهممو يتوضممأ فقممال‬.‫عممن عبممد الم بممن عمممر أن النممب ص‬
)ْ‫سيرفَ؟ُ قال نَعم وإن كنت على انر جالر )رواه أحمد وابن ماجه‬
Artinya: “Dari Abdullah inbu Umar bahwa Nabi saw lewat pada Sa’ad yang
ketika itu sedang wudhu’ dan bertanya: kenapa engkau boros hai Sa’ad?
Sa’ad bertanya: apakah terhadap air juga dikatakan boros ya Rasulullah
SAW? ya, sekalipun kamu berada pada sungai yang mengalir”.
3. Rukun
Tabel Rukun Wudhu
Perbedaan & Persamaan
RUKUN HANAFI MALIKI SYAFI’I HANBALI
Niat x Rukun Rukun Rukun
Membasuh Wajah rukun Rukun Rukun Rukun
Membasuh Tangan rukun Rukun Rukun Rukun
hingga siku

6|Hadits Ahkam
Membasuh Kepala rukun Rukun Rukun Rukun
Membasuh Kaki rukun Rukun Rukun Rukun
Tertib x X Rukun Rukun
Muwalat x Rukun X Rukun
Ad-Dalk x Rukun X X

D. Pendapat Ulama
 Niat wudhu' adalah ketetapan di dalam hati seseorang untuk melakukan
serangkaian ritual yang bernama wudhu' sesuai dengan apa yang ajarkan oleh
Rasulullah SAW dengan maksud ibadah. Sehingga niat ini membedakan antara
seorang yang sedang memperagakan wudhu' dengan orang yang sedang
melakukan wudhu'. Kalau sekedar memperagakan, tidak ada niat untuk
melakukannya sebagai ritual ibadah. Sebaliknya, ketika seorang berwudhu', dia
harus memastikan di dalam hatinya bahwa yang sedang dilakukannya ini adalah
ritual ibadah berdasar petunjuk Nabi Saw untuk tujuan tertentu.
 Para ulama menetapkan bahwa batasan wajah seseorang itu adalah tempat
tumbuhnya rambut (manabit asy-sya'ri) hingga ke dagu dan dari batas telinga
kanan hingga batas telinga kiri.
 Secara jelas disebutkan tentang keharusan membasuh tangan hingga ke siku.
Dan para ulama mengatakan bahwa yang dimaksud adalah bahwa siku harus ikut
dibasahi. Sebab kata (‫ )إلى‬dalam ayat itu adalah lintihail ghayah. Selain itu karena
yang disebut dengan tangan adalah termasuk juga sikunya. Selain itu juga
diwajibkan untuk membahasi sela-sela jari dan juga apa yang ada di balik kuku
jari. Para ulama juga mengharuskan untuk menghapus kotoran yang ada di kuku
bila dikhawatirkan akan menghalangi sampainya air. Jumhur ulama juga
mewajibkan untuk menggerak-gerakkan cincin bila seorang memakai cincin
ketika berwudhu, agar air bisa sampai ke sela-sela cincin dan jari. Namun Al-
Malikiyah tidak mengharuskan hal itu.
 Yang dimaksud dengan mengusap adalah meraba atau menjalankan tangan ke
bagian yang diusap dengan membasahi tangan sebelumnya dengan air. Sedangkan
yang disebut kepala adalah mulai dari batas tumbuhnya rambut di bagian depan
(dahi) ke arah belakang hingga ke bagian belakang kepala.
 Al-Hanafiyah mengatakan bahwa yang wajib untuk diusap tidak semua bagian
kepala, melainkan sekadar sebagian kepala. Yaitu mulai ubun-ubun dan di atas
telinga. Sedangkan Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwa yang
diwajib diusap pada bagian kepala adalah seluruh bagian kepala. Bahkan Al-
Hanabilah mewajibkan untuk membasuh juga kedua telinga baik belakang
maupun depannya. Sebab menurut mereka kedua telinga itu bagian dari kepala
7|Hadits Ahkam
juga. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah : Dua telinga itu
bagian dari kepala. Namun yang wajib hanya sekali saja, tidak tiga kali. Adapun
Asy-syafi`iyyah mengatakan bahwa yang wajib diusap dengan air hanyalah
sebagian dari kepala, meskipun hanya satu rambut saja. Dalil yang digunakan
beliau adalah hadits Al-Mughirah : Bahwa Rasulullah SAW ketika berwudhu`
mengusap ubun-ubunnya dan imamahnya (sorban yang melingkari kepala).
 Menurut jumhur ulama, yang dimaksud dengan hingga mata kaki adalah
membasahi mata kakinya itu juga. Sebagaimana dalam masalah membahasi siku
tangan. Secara khusus Rasulullah SAW mengatakan tentang orang yang tidak
membasahi kedua mata kakinya dengan sebutan celaka. Celakalah kedua mata
kaki dari neraka.
 Yang dimaksud dengan tartib adalah mensucikan anggota wudhu secara
berurutan mulai dari yang awal hingga yang akhir. Maka membasahi anggota
wudhu secara acak akan menyalawi aturan wudhu. Urutannya adalah
sebagaimana yang disebutkan dalam nash Quran, yaitu wajah, tangan, kepala dan
kaki. Namun Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah tidak merupakan bagian dari fardhu
wudhu`, melainkan hanya sunnah muakkadah. Akan halnya urutan yang disebutan
di dalam Al-Quran, bagi mereka tidaklah mengisyaratkan kewajiban urut-urutan.
Sebab kata penghubunganya bukan tsumma (‫ )ثهم‬yang bermakna : ‘kemudian’ atau
‘setelah itu’.
Namun As-Syafi`i dan Al-Hanabilah bersikeras mengatakan bahwa tertib
urutan anggota yang dibasuh merupakan bagian dari fardhu dalam wudhu`. Sebab
demikianlah selalu datangnya perintah dan contoh praktek wudhu`nya Rasulullah
Saw. Tidak pernah diriwayatkan bahwa beliau berwudhu` dengan terbalik-balik
urutannya. Dan membasuh anggota dengan cara sekaligus semua dibasahi tidak
dianggap syah.

8|Hadits Ahkam
2. Hadits Tentang Tayammum
A. Hadits dan Terjemahannya
‫سمم الللمه اللرسحمممن اللرحميم‬
‫بم س‬

‫ فييأايينميما يأاديركيم ا‬،‫ض كنيلهيما لمذ يونلملتذمي ميسامجذبدا يويط نهموربا‬


‫ت‬ ‫ نجعذليمتا اليار ن‬: ‫ال‬
‫عيمان يأبذم نأيماميمية يألن يرسمنولي الم قيم ي‬
)‫( رواهما أحمد‬- ‫ندنه يطنهاونرنه‬
‫سجذندنه يوعذ ي‬
‫لنة فيذعانيدهن مي ا‬
‫الصخ ي‬
‫ل مذان نألمذتي ل‬
‫يرنج ب‬
Artinya: “Dari Abi Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Telah
dijadikan tanah seluruhnya untukkku dan ummatku sebagai masjid dan pensuci.
Dimanapun shalat menemukan seseorang dari umatku, maka dia punya masjid
dan media untuk bersci”. (HR. Ahmad 5 : 248)4
B. Tafsir Mufrodat
‫ليار ن‬
‫ض‬ : Bumi (tanah) ‫لنلمذتي‬ : ummatku

‫يطنهورب‬ : suci ‫جبد‬


‫يمسا ذ‬ : masjid

‫فييأايينيما‬ : dimana ‫لنة‬


‫لصخل ي‬ : sholat

C. Sebab-Sebab
1. Diperbolehkan Tayammum
a. Tidak Adanya Air
‫ يمما يمين يعم ي‬:‫اس يفذإيذا نهوي ذبيرجنملل نماعيتمذزلل يف يقمالي‬
‫ك‬ ‫ف يسيفلر يفصخيلى ذبالنل ذ‬
‫ ذ‬s ‫كنلنا يمعي يرنسولذ ال‬: ‫صخايلن يقالي‬
‫ان ابذن حن ي‬
‫يعان نعماير ي‬
)ْ‫ متَفق عليه‬- ( ‫يك‬
‫لصخذعيدذ يفذإلنَنه ياكذف ي‬
‫ عييليكي ذبا ل‬:‫ال‬
‫ يق ي‬، ‫صابياتذني يجناييبنة وييل يماء‬
‫ أي ي‬:‫ال‬
‫لي؟ُ يق ي‬
‫يأان نتصخي م‬
Artinya: “Dari Imran bin Hushain ra berkata bahwa kami pernah bersama
Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Belaiu lalu shalat bersama orang-
orang. Tiba-tiba ada seorang yang memencilkan diri (tidak ikut shalat). Beliau
bertanya,"Apa yang menghalangimu shalat ?". Orang itu menjawab,"Aku

4
Didalam agama samawi lainnya, tidak pernah Allah SWT mensyariatkan tayammum. Jadi tayammum
adalah salah satu ciri agama Islam yang unik dan tidak ditemukan bandingannya di dalam Nasrani atau Yahudi.
‫خمسا ل بم يعط به ب‬ ‫ل‬ ‫ب‬
‫سيبرة ب‬
‫م ر‬
‫ب ب‬‫ت رباليرع ق ر‬ ‫ ن ل ر‬:‫حد ك قبب قرلي‬
‫صقر ل‬ ‫نأ ب‬‫ق لق ل ل‬ ‫ت ب ق ة‬ ‫طي ل‬‫ بقال أع ق ر‬s ‫ي‬ ‫ن بالن لب ر ل‬ ‫ما أ ل‬ ‫ي بالل ل ل‬
‫ه ع بن قهل ب‬ ‫ض ب‬‫ن ع بب قد ر بالل لهر بر ر‬‫جاب ررر ب ق ر‬
‫ن ب‬ ‫عب ق‬
‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬
‫ل –رواه البخاري ومسلم‬ ‫ص ل‬‫صلة ل فبل قي ل ب‬
‫ه بال ل‬‫ل أد قبرك بت ق ل‬
‫ج ر‬
‫ما بر ل‬ ‫ فبأي ي ب‬,‫دا وبط بلهوةرا‬ ‫ج ة‬ ‫س ر‬‫م ق‬ ‫ت رلي ا بلقر ل‬
‫ض ب‬ ‫جعرل ب ق‬ ‫شهقرر وب ل‬‫ب‬
Artiya: “Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Saw bersabda,”Aku diberikan lima perkara yang
tidak diberikan kepada seorang nabi sebelumku : Aku ditolong dengan dimasukkan rasa takut sebulan
sebelumnya, dijadikan tanah sebagai masjid dan media bersuci, sehingga dimanapun waktu shalat
menemukan seseorang, dia bisa melakukannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
9|Hadits Ahkam
terkena janabah". Beliau menjawab,"Gunakanlah tanah untuk tayammum dan
itu sudah cukup". (Muttafaqun alaih)5
b. Sakit
‫سيأيل يأصامحييابنه هيمال يتجذمدنوني‬
‫ يف ي‬، ‫احيتلييم‬
‫ف يراأذسذه نثلم ا‬
‫جنه ذ‬
‫شل‬
‫جر يف ي‬
‫ل ذملنا حي ي‬
‫اب يرجن ب‬
‫ص ي‬‫خييرجاينا فذ يسيفرل يفيأ ي‬: ‫يعان يجابذلر يقالي‬
‫ يفيلملما يقمدذامينا يعلمى‬، ‫ات‬
‫ يفاغايتسمييل يف يمم ي‬، ‫ت يت اقمدذنر يعلمى اليماء‬
‫جمدن يلمكي نراخصخميبة وييأانَم ي‬
‫ يمما ينَ ذ‬: ‫صخبة فذم التلي يممم ؟ُ يف يقمالنوا‬
‫ل نرخا ي‬
‫ذ‬
‫ إذلينا يكمماين‬، ‫السيؤال‬
‫اء العيمي ي‬
‫ يأيل يسيأنلوا ذإذيا يلم ياعيلمنوا ؟ُ يفذإلنَيما ذشيف ن‬، ‫ يقيتلنوهن يقيتيلهننم ال‬: ‫ يفيقالي‬، ‫ال يأخايبير ذبذيذلكي‬ ‫يرنسولذ ذ‬
)‫ٍ نثل يايسيح يعياليميها يويمياغذسيل يسائذير يجيسذدهذ( رواه أبوُ داود والدارقطني‬,‫ب يعيلى نجارذحذه ذخارقيبة‬ ‫ذ‬ ‫ذذ‬
‫ٍ يويمياعصخ ي‬,‫يياكفيه أيان ييمتيمييلميم‬
Artinya: “Dari Jabir ra berkata,"Kami dalam perjalanan, tiba-tiba salah
seorang dari kami tertimpa batu dan pecah kepalanya. Namun (ketika tidur)
dia mimpi basah. Lalu dia bertanya kepada temannya,"Apakah kalian
membolehkan aku bertayammum ?". Teman-temannya menjawab,"Kami tidak
menemukan keringanan bagimu untuk bertayammum. Sebab kamu bisa
mendapatkan air". Lalu mandilah orang itu dan kemudian mati (akibat mandi).
Ketika kami sampai kepada Rasulullah SAW dan menceritakan hal itu,
bersabdalah beliau,"Mereka telah membunuhnya, semoga Allah memerangi
mereka. Mengapa tidak bertanya bila tidak tahu ? Sesungguhnya obat
kebodohan itu adalah bertanya. Cukuplah baginya untuk tayammum”. (HR.
Abu Daud 336 & Ad-Daruquthuny 719).
c. Suhu sangat dingin
، ‫ارديلة شم ميذدايديذة يالبم مارد‬
‫ت فم مذ يلاييلم ملة يبم م ذ‬
‫ذاحايتيلمام م ن‬: ‫لسم مذل يقم مالي‬
‫الس ي‬
‫ات ل‬‫ث فم مذ يغم مزاويةذ ذي ذ‬
‫يعم مان يع امم منرو ب ممن العيم ماص يألنَم منه يل لمم ما نب ذعم م ي‬
s
‫ يفلي لم ما يق مذدامينا يعلممىي يرس منول ال مذ‬، ‫لية الصخيمابحذ‬
‫اب ص مي ي‬
‫ح ذ‬‫ت ذبيأص ما ي‬
‫ت ثن ممل صيملاي ن‬
‫ت يأن يأاهيل مك يفيتيمل ام م ن‬
‫اغيتس ميال ن‬
‫ت ذإنذ ا‬
‫يفيأش مايفاق ن‬
‫ال )يولي يتاقنتنلموا‬
‫ت يقموايل النم يت يعم ي‬
‫ ذي يكمرا ن‬: ‫ت‬
‫ت جننمب؟ُ يفنقلام ن‬
‫ك وييأانَم ي‬
‫حابذ ي‬
‫يت ذبيأصما ي‬
‫ يما يعمامنرو صميل ي‬: ‫ال‬
‫ يف يقم ي‬، ‫ك يلنه‬
‫ذييكرنوا يذذل ي‬
‫ك يرسمنولن المذ صممللى الم عليممه وسمملم يويلمما ي نقمال‬
‫ يفضميحذ ي‬، ‫ت‬
‫ت نثممل صيملاي ن‬
‫ان ذب نكمم يرذحايمبما( يفيتيملمام ن‬
‫يأانَنفسيمنكم ذإنل المن كيم ي‬
)‫ رواه أحمد وأبوُ داود والدارقطني‬- (‫يشايبئا‬
Artinya: “Dari Amru bin Al-`Ash ra bahwa ketika beliau diutus pada perang
Dzatus Salasil berakta,"Aku mimpi basah pada malam yang sangat dingin.
Aku yakin sekali bila mandi pastilah celaka. Maka aku bertayammum dan
shalat shubuh mengimami teman-temanku. Ketika kami tiba kepada Rasulullah
SAW, mereka menanyakan hal itu kepada beliau. Lalu beliau bertanya,"Wahai
Amr, Apakah kamu mengimami shalat dalam keadaan junub ?". Aku
menjawab,"Aku ingat firman Allah [Janganlah kamu membunuh dirimu
sendiri. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih kepadamu], maka aku tayammum
dan shalat". (Mendengar itu) Rasulullah SAW tertawa dan tidak berkata apa-
apa. (HR. Ahmad, Al-hakim, Ibnu Hibban dan Ad-Daruquthuny).
d. Air Tidak Terjangkau
5
Dalam Hadits lain disebutkan selama seseorang tidak menemukan air, selama itu pula boleh
bertayammum, disebutkan hingga 10 tahun lamanya. (HR. Abu Daud, Tirmizi, Nasa`i, Ahmad).

10 | H a d i t s A h k a m
e. Air Tidak Cukup
f. Habis Waktunya

2. Cara Tayammum

‫ إذلنَميما ياكذفيامكي‬: ‫ال‬


‫ يفميذكيارتن يذلذمكي ذللنذمب يف يقم ي‬، ‫ت‬
‫يد ويصيمليل ن‬
‫الصخذع ذ‬
‫ت فذ ل‬
‫ يفيتيملعاك ن‬، ‫صب يالاء‬
‫ت يفليم يأ ن‬
‫يأاجيناب ن‬: ‫يعان يعملار يقالي‬
. ‫ متفممق عليممه‬- ‫سيح ذبهذيما يوجايهنه يوكيلفيم ذمه‬
‫ض يوينَيفخي ذفايذهميا نثمل يم ي‬
‫الار ي‬
‫ال يعليايذه وييسليم ذبيكلفايذه ي‬
‫صلىل ن‬
‫ضيربي لالنذبيي ي‬
‫ وي ي‬، ‫يهيكذيا‬
‫ نثملم يتماسمينح ذبهذ يمما يوجا يهمكي يوكيلفايم ي‬، ‫ نثملم يتان نفمخن ذفايذهميما‬، ‫اب‬
‫ك‬ ‫ب ذبيكلفيمكي فذم التيمير ذ‬
‫ان ياكذفيمكي يأنا يتضامرذ ي‬
‫ ذإلنَ يمما يكم ي‬: ‫وف لفمظ‬
)‫صيغايذن( رواه الدارقطني‬
‫ل الرذ ا‬
‫ذإ ي‬
Artinya: “Dari Ammar ra berkata,"Aku mendapat janabah dan tidak menemukan
air. Maka aku bergulingan di tanah dan shalat. Aku ceritakan hal itu kepada Nabi
Saw dan beliau bersabda,". Cukup bagimu seperti ini: lalu beliau menepuk tanah
dengan kedua tapak tangannya lalu meniupnya lalu diusapkan ke wajah dan
kedua tapak tangannya”. (HR. Ad-Daruquthuny)
3. Yang Membatalkan Tayammum
a. Segala yang membatalkan wudhu` sudah tentu membatalkan tayammum,
sebab tayammum adalah pengganti dari wudhu
b. Bila ditemukan air, maka tayammum secara otomatis menjadi gugur
c. Bila halangan untuk mendapatkan air sudah tidak ada, maka batallah
tayammum
D. Pendapat Ulama
 Para ulama mengatakan bahwa tayammum dan shalatnya itu sudah syah dan
tidak perlu untuk mengulangi shalat yang telah dilaksanakan. Sebab
tayammumnya pada saat itu memang benar, lantaran memang saat itu dia tidak
menemukan air. Sehingga bertayammumnya sah. Dan shalatnya pun sah karena
dengan bersuci tayammum. Apapun bahwa setelah itu dia menemukan air,
kewajibannya untuk shalat sudah gugur.
Namun bila dia tetap ingin mengulangi shalatnya, dibenarkan juga. Sebab tidak
ada larangan untuk melakukannya. Dan kedua kasus itu pernah terjadi bersamaan
pada masa Rasulullah Saw.
‫اء يفيتيلمميما‬
‫س يميعهن يمما يمم ن‬
‫لنة يويلايم ي‬
‫حضمييرتذ الصخمل ي‬
‫لذن فمذ سيميفرل يف ي‬
‫ج يرجن ي‬
‫المادذريِ يقمالي يخمري ي‬
‫يعمان يع يطماء بمنذ يسميار يعمان يأبمذ سيمذعايدل ن‬
‫ول الم‬
‫ نثملم يأيتيما يرسن ي‬،‫ويلمم ني ذعمد الخيمر‬،
‫لية ي‬
‫الوضمنوءي ويالصخمل ي‬
‫اد يأ يحمدننهيما ن‬
‫ت يفيأ يعم ي‬
‫اء فمذ الموياق ذ‬
‫ نثلم وي يجمديا يالم ي‬، ‫صخليا‬
‫صذعيدبا يطميبا يف ي‬
‫ي‬
ّ‫جر‬
ْ ‫ال‬
‫ك ء‬‫ ءل ء‬: ‫اَد‬
‫ع ء‬ ‫ضُءأ ءوءأ ء‬
ّ ‫اَل ِلّلذِي تءءو‬
‫ك ؛ ءوءق ء‬
‫لتء ء‬ ‫جزياأتيم مكي ء‬
‫ص ء‬ ‫ت السم ميلنة يويأ ا‬
‫ أيصم مياب ي‬: ‫ال ذللم مذذيِ يمل مما نيعذم مد‬
‫ يفقيم م ي‬، ‫ك ليم منه‬
‫فيم مذييكريا يذلذم م ي‬
)‫ين( رواه أبوُ داود والنسائى‬
ِ ‫مءّرّتء‬

Artinya: “Dari Atha' bin Yasar dari Abi Said Al-Khudhri ra berkata bahwa ada
dua orang bepergian dan mendapatkan waktu shalat tapi tidak mendapatkan air.
Maka keduanya bertayammum dengan tanah yang suci dan shalat. Selesai shalat
11 | H a d i t s A h k a m
keduanya menemukan air. Maka seorang diantaranya berwudhu dan mengulangi
shalat, sedangkan yang satunya tidak. Kemudian keduanya datang kepada
Rasulullah Saw dan menceritakan masalah mereka. Maka Rasulullah SAW
berkata kepada yang tidak mengulangi shalat,"Kamu sudah sesuai dengan
sunnah dan shalatmu telah memberimu pahala". Dan kepada yang mengulangi
shalat,"Untukmu dua pahala". (HR. Abu Daud 338 dan An-Nasa`i 431)
3. Hadits Tentang Mandi Janabah
A. Hadits dan Terjemahannya
‫سمم الللمه اللرسحمممن اللرحميم‬
‫بم س‬

‫ ييا يرنسويل ياللذه!ِ إذلن ياللهي يل يياستيذحي ذمان اياليممق فيميهمال‬:‫ت‬ ‫ذ ذ‬


‫ يقالي ا‬-‫يوهيي ااميرأيةن أيذب طياليحية‬- ‫يعان أنم يسلييمةي أيلن أنلم نسليايلم‬
)ْ‫( ممتَمتيفقق يعليايه‬- ‫ت الايماءي‬‫ إذيذا رأي ذ‬.‫ نَميعم‬:‫عيلى ايلامرأيةذ ايلاغنسل إذيذا اذحتيمليمت ؟ُ يقايل‬
‫يا ي‬ ‫ا ي ا‬ ‫ان‬ ‫ي يا‬
Artinya: “Dari Ummi Salamah radhiyallahu anha bahwa Ummu Sulaim istri Abu
Thalhah bertanya,"Ya Rasulullah, sungguh Allah tidak mau dari kebenaran,
apakah wanita wajib mandi bila keluar mani? Rasulullah Saw menjawab,"Ya,
bila dia melihat mani keluar". (Muttafaqun alaih)6
B. Tafsir Mufrodat

‫يحمق‬ : benar ‫إِهنء‬ : sesungguhnya

‫لامرأيةذ‬ : perempuan ‫يعيلى‬ : atas


‫يا‬
‫غناسنل‬ : mandi ‫فيميهال‬ : apakah

‫ذمان‬ : dari ‫لايماءي‬ : mani

C. Sebab-Sebab
1. Wajib
a. Keluar Mani. Menyebabkan seseorang mandi janabah, baik sengaja atau tidak.
‫صتلمهْم إفتتي‬ ‫إ‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫يع مان أيذب م يس مذعيلد االنمادذر م‬
‫ قيممايل يرنسممونل اللمه الايممماءن م مان الايممماء( يريواهم مماستلقم يوأي ا‬: ‫يِ رضممي ال م تعممال عنممه قيممايل‬
)7‫الابميخاإريي‬

6
Hadits ini menerangkan bahwa, keluarnya air mani tidak hanya pada kaum laki-laki. Akan tetapi, kaum
perempuan juga mengalaminya.
7
Terdapat hadits lain yang menerangkan, tidak hanya bagi laki-laki tetapi janabah juga pada perempuan.
‫ل ع ببلى‬ ‫وهي ا ر ب ب‬- ‫ة أ بن أ لم سل بيم‬ ‫عب ل‬
‫ن ا بل ق ب‬
‫حقل فبهب ق‬ ‫م ق‬
‫حي ر‬ ‫ه بل ي ب ق‬
‫ست ب ر‬ ‫ن بالل ل ب‬
‫ل بالل لهر! إ ر ل‬
‫سو ب‬‫ بيا بر ل‬:‫ت‬‫ بقال ب ق‬-‫ة‬‫ح ب‬‫مبرأة ل أربي ط بل ق ب‬
‫م ب ل ل ل ق ر ب ر ب ق‬ ‫سل ب ب‬
‫م ب‬ ‫نأ ل‬ ‫ق‬
) ‫عل لييه‬ ‫ إ ب ب‬.‫ نعم‬:‫ل‬ ‫ا بل ق ب‬
‫ق ل‬‫ف ق‬ ‫مت ت ل‬
‫( م‬- ‫مابء‬ ‫ت ال ق ب‬ ‫ذا برأ ر‬ ‫ت ؟ بقا ب ب ب ق ر‬ ‫حت بل ب ب‬
‫م ق‬ ‫ل إر ب‬
‫ذا ا ر ق‬ ‫مقرأةر ا بل قغل ق‬
‫س ل‬ ‫ب‬
Artinya: “Janabah secara syar'i dikaitkan dengan seseorang yang keluar mani atau melakukan hubungan
suami istri, disebut bahwa seseorang itu junub karena dia menjauhi shalat, masjid dan membaca Al-Quran
serta dijauhkan atas hal-hal tersebut”.
12 | H a d i t s A h k a m
Artinya: “Dari Abi Said Al-Khudhri ra berkata bahwa Rasulullah Saw
bersabda,"Sesungguhnya air itu (kewajiban mandi) dari sebab air (keluarnya
sperma). (HR. Bukhari dan Muslim)
b. Bertemunya Dua Kemaluan
( ‫ب الاغناسمنل‬ ‫ يقايل رسونل اللذه إيذا يجليس بمي ا ي ذ‬: ‫ويعان أيذب نهريامرية رضي ال عنه يقايل‬
‫ي نشيعبيها الياربيذع نثل يجيهديها فيميقماد يويجم ي‬ ‫ي‬ ‫ين‬ ‫يي‬ ‫ي‬
”8 ‫ " يوإذان يلا يمنانذزال‬: ‫ يويزايد نماسلذدم‬- )ْ‫ممتَمتيفقق يعليايإه‬
Artinya: “Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah Saw
bersabda,"Bila seseorang duduk di antara empat cabangnya kemudian
bersungguh-sungguh (menyetubuhi), maka sudah wajib mandi. (HR.
Muttafaqun 'alaihi) -- Dalam riwayat Muslim disebutkan : "Meski pun tidak
keluar mani"
c. Terjadinya Haid dan Nifas
)‫لي –( رواه التَخاري ومسلم‬
‫ص م‬
‫الديم وي ي‬
‫سذلي يعانكذ ل‬
‫ب يقدايريها يفاغا ذ‬
‫لية يفذإذيا يذيه ي‬
‫الصخ ي‬
‫ض يفديذعي ل‬
‫الاي ن‬
‫ذإيذا يأاقيبيلت ذ ي‬
Artinya: “Nabi SAW bersabda,`Apabila haidh tiba, tingalkan shalat, apabila
telah selesai (dari haidh), maka mandilah dan shalatlah. (HR Bukhari dan
Muslim)
d. Meninggal Dunia
)‫سادلر–( رواه التَخاري ومسلم‬
‫وه ذبيملاء يو ذ‬
‫سلن ن‬
‫اغا ذ‬
Artinya: Rasulullah Saw bersabda,"Mandikanlah dengan air dan daun
bidara`. (HR. Bukhari dan Muslim)
e. Melahirkan. Seorang wanita yang melahirkan anak, meski anak itu dalam
keadaan mati, maka wajib atasnya untuk melakukan mandi janabah. Bahkan
meski saat melahirkan itu tidak ada darah yang keluar. Artinya, meski seorang
wanita tidak mengalami nifas, namun tetap wajib atasnya untuk mandi
janabah, lantaran persalinan yang dialaminya.

2. Sunnah
a. Membaca basmalah
b. Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air
c. Berwudhu` sebelum mandi9
d. Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh.
e. Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu`.

8
Tedapat pula hadits lain yang menerangkannya,
‫ل فبعل قته أناب‬ ‫ختانا ب ب‬ ‫ذا ال قت ب ب‬ ‫ل الله بقا ب‬ ‫ب‬
‫س ل ب ل ل ب‬ ‫ب الغل ق‬
‫ج ب‬
‫ن وب ب‬
‫خبتا ب‬
‫ن ال ر‬
‫خبتا ل‬
‫س ال ر‬
‫م ل‬
‫ن أوق ب‬
‫قى ال ب ب ر‬ ‫ إر ب‬: ‫ل‬ ‫سو ب‬
‫ن بر ل‬
‫ي الله ع بن قبها أ ل‬ ‫ض ب‬ ‫ة بر ر‬ ‫عائ ر ب‬
‫ش ب‬ ‫ن ب‬‫عب ق‬
‫ق‬
‫سلبنا‬ ‫ق‬ ‫ب‬
‫ل اللهر فاغت ب ب‬ ‫سو ل‬
‫وببر ل‬
Artinya: “Dari Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Bila dua kemaluan bertemu atau bila
kemaluan menyentuh kemaluan lainnya, maka hal itu mewajibkan mandi janabah. Aku melakukannya bersama
Rasulullah SAW dan kami mandi”.
9
Aisyah RA berkata,`Ketika mandi janabah, Nabi Saw berwudhu seperti wudhu` orang shalat’ (HR Bukhari
dan Muslim)
13 | H a d i t s A h k a m
3. Tata Cara Mandi Janabah

‫ إذيذا اذاغتييسميل ذممان اياليينابميذة يميابميدأن فيمييماغذسمنل يمييدياذه نثلم يمنافمذرغن‬ ‫ يكماين يرنسمونل ياللمذه‬:‫ت‬ ‫ذ‬
‫يعان يعائيشةي يرذضيي ياللمهن يعانميها قيمالي ا‬
‫صموذل ياللشماعذر نثلم يحيفمين يعليمى‬ ‫ذ‬ ‫شالذذه فيمييماغذسنل فيماريجهن نثلم ييمتيميو ل‬‫ذ‬ ‫ذ ذذ‬
‫صابذيعهن ذفم أن ن‬ ‫ض أن نثلم ييأانخمنذ ايلايمماءي فيمينمادخنل أي ي‬ ‫بذييمينه يعيلى ي‬
)ْ‫جليايذه ( ممتَمتيفقق يعليايه‬ ‫ذذ‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫يرأاذسذه يثل ي‬
‫ض يعيلى يسائذر يجيسده نثل يغيسيل ذر ا‬ ‫ث يحيفينات نثل أييفا ي‬
Artinya: “Aisyah RA berkata,`Ketika mandi janabah, Nabi Saw memulainya
dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan
kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudia berwudku seperti
wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari
tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya
telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia beliau membersihkan
seluruh tubuhnya dengan air kemudian diakhir beliau mencuci kakinya (HR
Bukhari/248 dan Muslim/316)10
Dari kedua hadits di atas, kita bisa merinci sebagai berikut :
1. Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum
dimasukan ke wajan tempat air
2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri
3. Mencuci kemaluan dan dubur.
4. Najis-najis dibersihkan
5. Berwudhu sebagaimana untuk shalat, dan mnurut jumhur disunnahkan untuk
mengakhirkan mencuci kedua kaki
6. Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai
ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah
7. Menyiram kepala dengan 3 kali siraman
8. Membersihkan seluruh anggota badan
9. Mencuci kaki

D. Pendapat Ulama
 Ada sedikit berbedaan pandangan dalam hal ini di antara para fuqaha'. Mazhab
Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah mensyaratkan keluarnya mani itu
karena syahwat atau dorongan gejolak nafsu, baik keluar dengan sengaja atau
tidak sengaja. Yang penting, ada dorongan syahwat seiring dengan keluarnya
mani. Maka barulah diwajibkan mandi janabah.
 Sedangkan mazhab Asy-syafi'iyah memutlakkan keluarnya mani, baik karena
syahwat atau pun karena sakit, semuanya tetap mewajibkan mandi janabah.

10
Dari ’Aisyah radliyallahu anha dia berkata, ”Jika Rasulullah SAW mandi karena janabah, maka beliau
mencuci kedua tangan, kemudian wudlu’ sebagaimana wudlu beliau untuk sholat, kemudian beliau menyela-
nyela rambutnya dengan kedua tangan beliau, hingga ketika beliau menduga air sudah sampai ke akar-akar
rambut, beliau mengguyurnya dengan air tiga kali, kemudian membasuh seluruh tubuhnya”. ’Aisyah berkata,
”Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dari satu bejana, kami mencibuk dari
bejana itu semuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
14 | H a d i t s A h k a m
Sedangkan air mani laki-laki itu sendiri punya ciri khas yang membedakannya
dengan wadi dan mazi. Dari aromanya, air mani memiliki aroma seperti aroma
'ajin (adonan roti). Dan seperti telur bila telah mengering. Keluarnya dengan cara
memancar, sebagaimana firman Allah SWT : ‫من ماَء دافق‬. Rasa lezat ketika keluar
dan setelah itu syahwat jadi mereda.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Pelajaran yang dapat dipetik dari QS Al-A’raf ayat 176 ialah, Allah SWT
mempersaksikan setiap manusia yang berakal tentang keesaan-Nya, serta mengutus para
Nabi agar tidak ada yang berdalih bahwa dia tidak tahu

Pelajaran yang dapat dipetik dari QS Ibrahim ayat 24-25 ialah, kalimat yang
terbaik adalah kalimat tauhid, yaitu La ilaha illa Allah.

Pelajaran yang dapat dipetik dari QS An-Nahl ayat 125 ialah, berdakwah
hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang terbaik dan disesuaikan dengan sasaran
yang dihadapi

15 | H a d i t s A h k a m
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim.

Rial Fuadi, "Fiqh Ibadah" (Fakultas Syari'ah – Dosen Institut Agama Islam Negeri
Surakarta: 2016).

KH. Muchammad Warizi L, Kuliah Umum ”Studi Thaharah Islamiyah” (Dosen Sekolah
Tinggi Agama Islam Mamba’ul Ulum Surakarta: 2006). Doc. 30/08/18.

Sarwat A. Lc. 2009. “Fiqh Thaharah”. Jakarta. cet.2. DU. Center.

16 | H a d i t s A h k a m

Anda mungkin juga menyukai