Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR THAHARAH

Dosen pengampu :

Moh. Nasir, M.pd

Disusun oleh kelompok 02:

Moh. Afif zain

Ach. Mambaul makarim

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP
2023
KATA PENGANTAR
Sejatinya manusia memang tidak pernah merasa cukup. Lupa dengan
bersyukur, atas segala hal yang telah Allah beri untuk menempuh hidup selama di
dunia. Keikhlasan juga merupakan bentuk ucapan terima kasih kita sebagai
makhluk yang tak pernah lepas dari salah dan lupa. Pahit kerasnya kehidupan
adalah alur sederhana yang telah menjadi skenario-Nya.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan
ummat islam, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Beliau adalah
sebenar-benarnya panutan untuk seluruh kaum muslim yang selalu memberi
pemahaman dan pelajaran untuk menata masa depan.
Penulisan makalah yang berjudul “Konsep dasar thaharah” ini bertujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan serta menambah wawasan kita tentang
thaharah. Penulisan makalah ini didasarkan pada data sekunder dari beberapa
informasi baik dari buku maupun internet yang membahas tentang thaharah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karenanya kritik dan saran kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Thaharah adalah istilah dalam agama Islam yang berarti "bersih"
atau "suci". Dalam konteks agama Islam, thaharah merupakan kondisi atau
keadaan suci yang mencakup kebersihan fisik dan spiritual. Thaharah
menjadi syarat penting dalam menjalankan ibadah. Thaharah mencakup
dua aspek utama (1) Thaharah dari Hadas, hadas adalah kondisi yang dapat
mengganggu kebersihan seseorang. Hadats terbagi menjadi dua jenis, yaitu
hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil terjadi akibat hal-hal seperti
buang air kecil, buang air besar, bersin, atau bersentuhan dengan lawan
jenis yang bukan mahram. Hadas kecil dapat dibersihkan dengan
melakukan wudhu sedangkan hadas besar terjadi akibat hal-hal seperti
junub, haid (menstruasi wanita) dan nifas (darah yang keluar setelah
melahirkan). Hadas besar memerlukan mandi wajib atau ghusl untuk
membersihkan diri. (2) Thaharah dari Najis, najis adalah segala sesuatu
yang dianggap kotor dan najis menurut ajaran Islam. Beberapa contoh
najis antara lain darah haid, najis hewan tertentu, dan najis dari manusia
atau hewan yang tidak halal. Najis harus dibersihkan secara sempurna agar
seseorang dianggap dalam keadaan suci.
Thaharah merupakan persiapan fisik dan mental yang penting
sebelum melaksanakan ibadah, seperti shalat, puasa, dan menyentuh Al-
Quran. Menjaga thaharah juga merupakan bagian dari akhlak Islam yang
baik, karena hal itu menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan diri dan
lingkungan. Tata cara thaharah telah diatur dengan rinci dalam ajaran
Islam, sehingga setiap Muslim dapat dengan mudah mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan. Melalui thaharah, diharapkan setiap Muslim dapat
mencapai kebersihan fisik dan spiritual, menciptakan kesucian hati, serta
mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian wudhu’?
2. Apa pengertian tayammum?
3. Bagaimana tata cara wudhu’ dan tayammum?
4. Apa landasan hukum wudhu’ dan tayammum?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian wudhu’.
2. Untuk mengetahui pengertian tayammum.
3. Agar mengetahui tata cara wudhu’ dan tayammum.
4. Agar mengetahui landasan hukum wudhu’ dan tayammum.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wudhu’ dan Tayammum
Wudhu dan tayamum adalah cara dalam mensucikan diri sebelum
beribadah, pengertian wudhu secara umum adalah untuk menghilangkan
hadats kecil. Sedangkan tayammum, dilakukan kala hendak berwudhu
tetapi tidak menemukan air. Secara bahasa, pengertian wudhu berasal dari
kata wadha'ah yang artinya hasan (baik, bagus) dan bahjah (indah atau
elok). Wudhu dikenal dalam istilah agama Islam yang mengacu pada
tindakan membersihkan diri dengan air suci sebelum melaksanakan
ibadah, seperti shalat (salat) atau menyentuh Al-Qur'an. Wudhu
merupakan suatu bentuk persiapan spiritual yang penting dalam agama
Islam, karena dianggap membersihkan fisik dan membersihkan jiwa
seseorang sebelum berkomunikasi dengan Allah.1
Wudhu itu menjadi salah satu syarat untuk menunaikan ibadah
seperti shalat. Tentang hal ini, Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

‫الص ٰلوةِ فَا ْغ ِسلُ ْوا ُُ ُُ ْوََ ُُ ْم َُاَيْ ِِيَ ُُ ْم اِلَى‬


َّ ‫يااَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َمنُ ْْٓوا اِذَا قُ ْمتُ ْم اِلَى‬

‫الْ َمَرافِ ِق َُ ْام َس ُح ْوا بُِرءُُْ ِس ُُ ْم َُاَْر ُُلَ ُُ ْم اِلَى الْ َُ ْعبَ ْي ِن‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, serta sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki...” (QS. Al-
Maa’idah : 6)
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:” Rasulullah Saw. pernah
dibawakan air wudhu, kemudian berwudhu dengan membasuh kedua
telapak tangannya sebanyak tiga kali, lalu membasuh wajahnya sebanyak
tiga kali, setelah itu membasuh kedua tangannya tiga kali. Kemudian,

1
Merdeka.com, pengertian wudhu’ dan tayammum beserta dalilnya, diakses dari
http://www.merdeka.com

3
beliau kumur-kumur dan mengeluarkan air yang telah dimasukkan
kedalam hidung sebanyak tiga kali. Lalu, mengusap kepalanya dan dua
telinganya.”(HR. Abu Dawud).2
Terdapat syarat dan rukun dalam wudhu’, wudhu’ tidak akan
dianggap sah apabila syarat dan rukunnya tidak di kerjakan, adapun syarat
sah wudhu’, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Islam
2. Mumayyiz
3. Tidak dalam keadaan hadas besar
4. Dengan air yang suci dan menyucikan
5. Tidak ada yang menghalangi air untuk sampai ke kulit, seperti
minyak, getah, dll
Adapun rukun wudhu’ sebagai berikut
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap sebagian dari kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. tertib3
perkara yang membatalkan wudhu’ sebagai berikut
1. Apa bila keluar sesuatu dari salahsatu kemaluan seperti angin dan
lainnya, kecuali air mani.
2. Hilang akal seperti tidur dan lain lain, kecuali tidur dalam keadaan
duduk rapat bagian punggung dan pantatnya dengan tempat
duduknya, sehingga yakin tidak keluar angin sewaktu tidur tersebut
3. Bersentuhan antara kulit laki–laki dengan kulit perempuan yang
bukan muhrim baginya dan tidak ada penghalang antara dua kulit

2
Muhammad haeruddin, wudhu’, tayammum, dan mandi besar, prodi PAI sekolah tinggi agama
islam nida el adabi
3
Devi mawarni, wudhu’, tayammum dan hal yang diharamkan ketika berhadas, prodi Biologi UIN
sumatra utara medan

4
tersebut seperti kain dll. ”Mahram”: (orang yang haram dinikahi
seperti saudara kandung).
4. Menyentuh kemaluan orang lain atau dirinya sendiri atau
menyentuh tempat pelipis dubur (kerucut sekeliling) dengan telapak
tangan atau telapak jarinya.

Tayamum berasal dari akar kata “tayammama” yang berarti


bermaksud. Secara istilah tayamum adalah menyampaikan debu kepada
wajah dan kedua tangandengan niat khusus.Tayamum merupakan sarana
bersuci pengganti wudhu (hadas kecil) dan mandiwajib (hadas besar)
ketika terdapat uzur untuk melakukannya. Tata cara tayamum untuk
kedua hadas tersebut adalah sama. Hanya saja, tayamum karena hadas
kecil menjadi batal jika terdapat hal-hal yang membatalkan wudhu,
sementara tayamumdari hadas besar tidak batal karena terdapat hal-hal
tersebut tapi menjadi batal jika menemukan udara dan mampu
menggunakannya.4 Tayamum adalah ibadah yang hanya Allah syariatkan
untuk umat Nabi Muhammad SAW. Pensyariatan tayamum ini bersumber
pada Alquran dan hadits. Adapun Alquran yaitu firman Allah SWT:

‫َح ٌِ ِِّمنکم ِِّم َن الََْاِِ ِِ أ َُْ ََ َم ْستُ ُم‬ َ ‫َُإِن کنتُم َّم ْر‬
َ ‫ض ٰی أ َُْ َعلَ ٰی َس َف ٍر أ َُْ َُاءَ أ‬
ِ ‫وَکم ُأ‬
‫َيِيکم ِِّمْنُُ َما‬ ِ ِ َّ َ‫النِِّ َساءَ فَلَ ْم تَ ِج ُُِا َماءً فَت‬
ً ِ‫صع‬
َ ْ ُُ ‫يِا طَيبًا فَ ْام َس ُحوا ب ُو‬ َ ‫يم ُموا‬
‫کم‬ ِ ِ ُ ‫يج َعل َعلَيکم ِِّم ْن َحرٍج ُٰلَکن ي ِر‬ِ َّ ُ ‫ي ِر‬
ْ ‫يِ ليُطَ ِّهَر‬ َ َ َ ْ ‫يِ اللُُ ل‬

“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
mendapatkan air, kalau begitubertayammumlah dengan tanah yang baik

4
Devi mawarni, wudhu’, tayammum dan hal yang diharamkan ketika berhadas, prodi Biologi UIN
sumatra utara medan

5
(bersih); sapulah mukamu dantanganmu dengan tanah itu.” (Al-
Maidah:6).
Dan hadits Nabi SAW:
ِِ ِ
َ‫ُُعلت لَنَا تُربتها طَ ُه ًورا إذَا لَ ْم نَجِ الْ َماء‬
ُ
“Dan dijadikan debunya bagi kita suci jika tidak menemukan udara.”
(HR.Muslim)5
Begitupula dengan tayammum sama seperti wudhu yaitu terdapat
syarat dan rukun yang harus di kerjakan sebelum melaksanakannya,
adaun syarat dari tayammum yaitu:
1. Bertayammum dengan tanah.
2. Menggunakan tanah yang suci tidak terkena najis.
3. Tidak pernah di pakai sebelumnya (untuk tayammaum yang fardhu).
4. Murni dari campuran yang lain seperti tepung dan seumpamanya.
5. Mengqoshod atau menghendaki (berniat) bahwa sapuan dengan
tanah tersebut untuk di jadikan tayammum.
6. Masuk waktu shalat fardhu tersebut, sebelum tayammum.
7. Bertayammum tiap kali sholat fardhu tiba.
8. Berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam mencari arah qiblat
sebelum memulai tayammum.
9. Menyapu muka dan dua tangannya dengan dua kali mengusap tanah
tayammum secara masing-masing (terpisah).
10. Menghilangkan segala najis di badan terlebih dahulu.
Rukun-rukun tayammum ada lima, yaitu:
1. Memindah debu.
2. Niat.
3. Mengusap wajah.
4. Mengusap kedua belah tangan sampai siku.
5. Tertib antara dua usapan.
Perkara yang membatalkan tayammum ada tiga, yaitu:

5
Iwan raya, tayamum dan tata caranya, di akses dari https://www.academia.edu.tayammum

6
1. Semua yang membatalkan wudhu’.
2. Murtad.
3. Ragu-ragu terdapatnya air, apabila dia bertayammum karena tidak
ada air.6
B. Tata cara wudhu’ dan tayammum
Tata cara wudhu’ yang benar sesuai tuntunan yaitu:
1. Membaca niat
2. Membasuh telapak tangan 3 kali hingga ke sela-sela jari
3. Berkumur 3 kali
4. Membersihkan lubang hidung 3 kali, dengan cara menghirup air ke
dalam hidung untuk kemudian mengeluarkannya lagi
5. Membasuh muka dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah
dagu
6. Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
7. Mengusap kepala 3 kali
8. Mengusap kedua telinga secara bersamaan sebanyak 3 kali
9. Mencuci kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali, diikuti
dengan jari-jari kaki disela-selai dengan jari tangan.7
Adapun tata cara tayammum sebagai berikut:
Tata cara tayamum yang benar menurut ajaran islam yang ditulis oleh
Ahmad Najibuddin dalam buku Panduan Shalat Lengkap & Juz 'Amma:
1. Siapkan tanah atau debu yang masih dalam kondisi bersih. Debu
yang berada di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih juga
diperbolehkan oleh para ulama.
2. Letakkan kedua telapak tangan pada debu, dengan posisi jari-jari
kedua telapak tangan dirapatkan. Ketika melakukan tayamum
disunahkan untuk menghadap kiblat.
3. Lalu ucapkan bismillah ketika tangan masih diletakkan pada tembok
atau pasir.

6
Rahma harbani, hal yang membatalkan wudhu’, diakses dari https://www.detik.com
7
Lusiana mustinda, tata cara wudhu dan urutannya, diakses dari https://www.detik.com

7
4. Selanjutnya usap kedua telapak tangan pada seluruh bagian wajah.
5. Kemudian usap bagian tangan namun sebelum itu lepaskan perhiasan
yang ada di tangan kemudian letakkan kembali telapak tangan pada
debu dan kali ini jari tangan direnggangkan.
6. Lalu tengadahkan kedua telapak tangan dengan posisi telapak tangan
kanan di atas tangan kiri. Kemudian rapatkan jari-jari tangan, dan
usahakan ujung jari kanan tidak keluar dari telunjuk jari kiri, atau
telunjuk kanan bertemu dengan telunjuk kiri.
7. Lalu usap lengan kanan hingga ke siku dengan menggunakan tangan
kanan kemudian putar tangan kanan untuk diusapkan juga sisi lengan
kanan yang lain, dan telapak tangan mengusap dari siku hingga
dipertemukan kembali jempol kiri mengusap jempol kanan.
Demikian juga dilakukan pada bagian tangan kiri.
8. Selanjutnya pertemukan kedua telapak tangan dan usap bagian antara
jari-jari.8
C. Landasan hukum wudhu dan tayammum
Landasan Hukum Wudhu
1. Wudhu wajib bagi orang yang akan melaksanakan shalat (sholat)
sebagai salah satu syarat sahnya shalat.
2. Dasar hukum wudhu’ disebutkan dalam Al-Qur'an (Al-Maidah: 6).
3. Adapun enam rukun wudhu yaitu: (1) niat, (2) membasuh muka, (3)
membasuh kedua tangan sampai siku, (4) mengusap sebagian kepala,
(5) membasuh kedua kaki sampai mata kaki. , dan (6) melakukan
perbuatan dengan tertib.
Landasan Hukum Tayammum
1. Tayamum diperbolehkan dalam situasi tertentu ketika air tidak
tersedia atau ketika menggunakan air berbahaya atau berbahaya.
2. Dasar hukum tayammum disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-
Maidah: 6).

8
Nabila salma, tata cara tayammum yang benar dalam islam, diakses dari
https://www.insertlive.com

8
3. Syarat-syarat tayammum adalah: menggunakan tanah yang bersih
dan berdebu, bebas dari najis, berada di waktu shalat, berusaha
mencari air tetapi tidak menemukannya, dan tayammum hanya
berlaku untuk satu shalat.
4. Adapun hukum tayammum yang wajib adalah: (1) niat, (2)
memukulkan kedua tangan ke tanah yang bersih, (3) mengusap
wajah, (4) mengusap kedua tangan sampai siku, dan (5)
mengerjakannya dengan tertib. .
5. Tayammum dibatalkan oleh hal-hal yang membatalkan wudhu,
seperti kentut atau menggunakan toilet.9

9
Abdur rifki, landasan hukum wudhu dan tayammum, diakses dari https://id.scribd.com

9
BAB III
KESIMPULAN
Dalam agama Islam, wudhu dan tayammum adalah dua cara dalam
mensucikan diri sebelum beribadah. Wudhu dilakukan dengan menggunakan air
untuk menghilangkan hadats kecil, sedangkan tayammum dilakukan ketika tidak
menemukan air. Secara bahasa, pengertian wudhu berasal dari kata wadha'ah yang
artinya hasan (baik, bagus) dan bahjah (indah atau elok).
Wudhu memiliki landasan hukum yang kuat dalam agama Islam. Ayat Al-Qur'an
dalam Surat Al-Maidah ayat 6 menyebutkan kewajiban untuk berwudhu sebelum
melaksanakan shalat. Terdapat enam rukun wudhu yang harus dilakukan dengan
tertib dan dalam urutan yang benar. Wudhu juga dianggap sebagai persiapan
spiritual yang penting dalam agama Islam, karena dianggap membersihkan jiwa
dan raga sebelum berkomunikasi dengan Allah.
Tayammum, di sisi lain, memiliki landasan hukum yang juga ditemukan dalam
Al-Qur'an. Ayat yang sama dalam Surah Al-Maidah ayat 6 menyebutkan bahwa
jika seseorang sakit, dalam perjalanan, atau tidak menemukan udara, mereka dapat
melakukan tayammum dengan menggunakan tanah yang bersih. Terdapat syarat
dan rukun dalam tayammum, seperti menggunakan tanah yang bersuci dan
berdebu, bersuci dari najis terlebih dahulu, dan tayammum hanya berlaku untuk
satu kali shalat fardhu.
Dalam praktiknya, wudhu dan tayammum menjadi bagian penting dalam
menjalankan ibadah bagi umat muslim. Wudhu menjadi syarat sahnya shalat,
sedangkan tayammum menjadi alternatif ketika air tidak tersedia. Keduanya
memiliki prosedur dan tata cara yang harus diikuti agar ibadah menjadi sah.
Dalam kesimpulan ini, telah dijelaskan pengertian, landasan hukum, dan prosedur
wudhu dan tayammum dalam agama Islam. Wudhu dan tayammum merupakan
bagian integral dari ibadah muslim dan penting untuk dipahami dan diamalkan
dengan benar.

10
DAFTAR PUSTAKA
Merdeka.com, pengertian wudhu’ dan tayammum beserta dalilnya,
diakses dari http://www.merdeka.com
Khoeruddin, Muhammad, wudhu’, tayammum, dan mandi besar, prodi
PAI sekolah tinggi agama islam nida el adabi
Mawarni Raya, Iwan, tayamum dan tata caranya, diakses dari
https://www.academia.edu.tayammum
Harbani, Rahma hal yang membatalkan wudhu’, diakses dari
https://www.detik.com
Mustinda, Lusiana, tata cara wudhu dan urutannya, diakses dari
https://www.detik.com
Salma, Nabila, tata cara tayammum yang benar dalam islam, diakses dari
https://www.insertlive.com
Rifki, Abdur, landasan hukum wudhu dan tayammum, diakses dari
https://id.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai