Anda di halaman 1dari 14

THAHARAH

(WUDHU, MANDI, TAYAMUM )


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqih 1

Dosen pengampu :
Abdul Aziz Muslim, S.T, M.Pd

Disusun oleh :
Apriliyani 12023.1.10025
Arkanudin Arhan Minhaji 12023.1.10026
Fauzia Azhari 12023.1.10036

PROGRAM STUDI S1

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT MADANI NUSANTARA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat,
taufik, dan limpahan ilmu-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu dan sesuai dengan harapan. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya,
dan para pengikutnya. Karena atas jasa-jasa beliaulah, kita dapat menjadi manusia
yang beradab dan berilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Abdul Aziz Muslim, S.T, M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Fiqih 1 yang telah membantu arahan dan
pemahaman dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan serta keterbatasan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang kami tulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Sukabumi, 25 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................6
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Islam bersuci merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal
ini dikarenakan, bersuci atau dalam istilah fikih disebut dengan thaharah,
merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan oleh seorang mukallaf ketika
hendak melakukan ibadah. Contohnya sholat, ketika seseorang hendak melakukan
sholat, maka ia harus terbebas dari hadats, atau hal-hal yang membuat ia terhalang
dalam melakukan shalat itu. Baik itu hadats kecil maupun hadats besar.
Metode atau cara untuk menghilangkan hadats tersebut, yaitu dengan ber-
wudhu, tayamum, dan mandi. Ber-wudhu dilakukan untuk menghilangkan hadats
kecil, mandi untuk menghilangkan hadats besar, dan tayamun dilakukan untuk
menghilangkan hadats kecil atau besar sebagai pengganti wudhu dan mandi.
Tentunya dalam melakukan hal tersebut ada syara dan rukun yang harus dipenuhi,
serta sunnah-sunnahnya sebagai pelengkap atau penyempurna.
Namun, seringkali kita sebagai seorang muslim kurang memperhatikan
atau kurang teliti terkait masalah ini. Oleh sebab itu, kami membuat makalah
sebagai salah satu upaya untuk memahami thaharah. Mulai dari pengertian
thaharah itu sendiri, pengertian wudhu, tayamun, dan mandi besar, berikut rukun-
rukun dan tata caranya serta sunnah-sunnahnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan thaharah ?
2. Apa yang dimaksud dengan wudhu, tayaumum, dan mandi besar ?
3. Apa saja rukun dalam ber-wudhu, tayamun, dan mandi besar itu ?
4. Bagaimana tata cara ber-wudhu, tayamun, dan mandi besar ?
5. Apa saja sunnah-sunnah dalam ber-wudhu, tayamun, dan mandi besar ?
6. Apa doa-doa dalam ber- wudhu ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian thaharah
2. Untuk mengetahui pengertian wudhu, mandi, dan tayaumum
3. Untuk mengetahui rukun wudhu, , mandi, dan tayaumum
4. Untuk mengetahui cara wudhu, , mandi, dan tayaumum
5. Untuk mengetahui sunnah-sunnah dalam ber-wudhu, , mandi, dan
tayaumum
6. Untuk mengetahui doa-doa dalam ber- wudhu
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Thaharah
Thaharah menurut syari'at Islam ialah suatu kegiatan bersuci dari hadas
maupun najis sehingga seorang diperbolehkan untuk mengerjakan suatu ibadah
yang dituntut harus dalam keadaan suci seperti shalat. "Kegiatan bersuci dari najis
meliputi bersuci pakaian dan tempat.
1. Arti Thaharah

Thaharah artinya bersuci menurut bahasa. Dalam istilah, thaharah artinya


suci dari hadats dan najis, yakni keadaan suci setelah berwudhu, tayammum, atau
mandi wajib

2. Hukum Thaharah

Dalil thaharah tertulis dalam Quran surat Al Baqarah ayat 222. Allah SWT
berfirman menyukai orang-orang yang bertaubat dan bersuci

‫ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب الَّتَّو اِبْيَن َو ُيِح ُّب اْلُم َتَطِّهِر ْيَن‬

Artinya: Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang
menyucikan diri.

Selain itu, dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW, " Allah tidak
menerima sholat yang tidak disertai dengan bersuci."

3. Macam-macam Thaharah

Pembagian thaharah ada dua, yakni bersuci dari hadats berupa melakukan
wudhu, mandi, dan tayamum. Kemudian, bersuci dari najis berupa menghilangkan
najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.

4 Alat-alat Thaharah

Untuk melakukan thaharah, ada beberapa media yang bisa digunakan,


yakni air, debu yang suci, dan batu untuk diinjak. Air sendiri, dari segi hukum
dibagi menjadi lima, yaitu
1. Air suci dan dapat mensucikan, seperti air sumur, air sungai, air hujan, dll
2. Air yang dapat mensucikan tapi makruh hukumnya, seperti air yang
dijemur di tempar logam bukan emas
3. Air yang tidak dapat mensucikan, seperti air yang kurang dari dua kulah,
air yang sifatnya berbah (air teh, air kopi, air berbau), dan air yang
diperoleh dari mencuri

2.2 Pengertian Wudhu, Mandi, dan Tayamum


1. Pengertian Wudhu

2. Pengertian Mandi
3. Pengertian Tayamum

2.3 Rukun Wudhu, Mandi, dan Tayamum


4. Rukun Wudhu
Para ahli fiqih mengistilahkan rukun wudhu sama dengan fardhu
wudhu. Sementara dalam istilah ilmu fiqih , rukun ialah segala sesuatu
yang ada dalam suatu amalan dan harus dikerjakan, yang jika ditinggalkan
maka amalan tersebut tidak sah atau batal. Menurut mazhab imam as-
Syafi’I, rukun wudhu ada enam, yaitu :
a. Niat
Ketika seseorang berwudhu, hendaklah ia berniat ( menyengaja)
untuk menghilangkan hadas atau niat untuk berwudhu, sebagaimana
dalam hadits Rasulullah SAW , yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim ,
‫ِإَّنَم ا اَأْلْع َم اُل ِبالِّنَّيِة‬
Artinya : “ Sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat”.
Sedangkan yang dimaksud dengan niat, menurut syara’ yaitu
kehendak sangaja melakukan pekerjaan atau amal, karena tunduk
kepada hukum Allah SWT. Adapun niat tempatnya didalam hati, tetapi
disunnahkan untuk melafalkannya secara lisan. Cara berniat yaitu
dengan mengucapkan dalam hati, nawaytu fardhal wudhu
b. Membasuh muka
Hal ini berdasarkan surat al-Maidah ayat 6 yang arinya, Maka
basuhlah wajahmu. Adapun batas muka yang wajib dibasuh adalah
dari tempat tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai pada tulang
dagu bagian bawah secara vertilal dan dari telinga ke telinga secara
horizontal.
c. Membasuh kedua tangan sampai siku
Maksudnya yaitu siku juga wajib untuk dibasuh, sebagaimana dalil
dalam Qur’an surat al-Maidah ‫ َو َأْي ِدَيُك ْم ِإَلى ٱْلَم َر اِف ِق‬yang artinya dan
tanganmu sampai dengan siku
d. Mengusap sebagian kepala
Wajibnya mengusap atau menyapu sebagian kepala, walaupun
hanya sebagian kecil. Dan sebaiknya tidak kurang dari selebar ubun-
ubun, baik yang diusap itu kulit kepala ataupun rambut.
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
Wajibnya untuk membasuh kedua kaki dan kedua mata kaki juga
wajib untuk dibasuh. Dan keteranggannya sasuai dengan Qur’an surat
al-Maidah ‫“ َو َأْر ُج َلُك ْم ِإَلى ٱْلَكْع َبْيِن‬dan (basuh) kakimu sampai dengan
kedua mata kaki”.
f. Tertib, yakni sesuai dengan urutan.
5. Rukun Mandi
a. Niat
Seseorang yang sedang berhadast besar, ketika bersuci atau mandi,
hendaknya berniat untuk menghilangkan hadatsnya. lafal niat untuk
melakukan mand berbeda-beda, sesuai sebab apa ia diharuskan untuk
mandi. Salah satu contohnya, wanita yang baru selasai haid atau nifas,
hendaknya berniat untuk menghilangkan hadatsnya karena haid atau
nifas. Namun, ketika pertama kali mengalirkan air dan berniat dengan
lafad “aku niat mandi wajib untuk mengangkat hadats besar fardhu
karena Allah” saja sebenarnya sudah cukup dan sudah sah.
b. Mengalirkan air keseluruh tubuh
Artinya membasuh seluruh permukaan kulit, dari atas kepala hingga
ujung kaki.
6. Rukun Tayamum
Rukun tayamum, terdiri dari :
a. Niat.
Seseorang yang hendak melakukan tayamum, maka ia harus berniat
terlebih dahulu dengan niat mengerjakan shalat dan sebagainya, bukan
semata-mata menghilangkan hadats, karena memang pada dasarnya
tayamum itu tidak dapat menghilangkan hadats.
b. Menyapu wajah dan kedua tangan sampai siku dengan tanah
Hal tersebut sesuai dalam Al-Qur’an ‫َفٱْمَس ُحو۟ا ِبُو ُجوِهُك ْم َو َأْيِد يُك م ِّم ْنُه‬
yang artinya sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu ( Q.S
al-Maidah ayat 6)
c. Tertib
Artinya dilakukan secara berurutan dengan mendahulukan muka
dari pada tangan.
2.4 Tata Cara Wudhu, Tayamum, dan Mandi Besar
1. Tata cara ber wudhu
Tata cara atau praktik berwudhu dimulai dengan :
a. Mencuci kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan
menyela-nyela jari tangan sebanyak tiga kali
b. Berkumur-kumur disambung dengan membersihkan lubang hidung
yaitu dengan menghirup air ( istinsaq ) dan membuag air dari hidung
( istinsaar ) sebanyak tiga kali
c. Membasuh muka sebanyak tiga kali sambil membaca basmallah dan
niat dalam hati untuk berwudhu, Adapun lafadz niat disunahkan untuk
dilafalkan melalui lisan
Lafadz niat berwudhu :
d. Mambasuh kedua tangan sampai siku sebanyak tiga kali, dengan
mendahulukan tangan kanan
e. Mambasuh atau menyapu sebagian kepala dan rambut sebanyak tiga
kali
f. Mambasuh kedua daun telinga sebanyak tiga kali dengan
mendahulukan telinga bagian kanan:
g. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki sebanyak tiga kali dengan
merengangkan dan mengela jari-jari kaki dengan jari kelingking.
Didahulukan membasuh kaki bagian kanan.
h. Membaca doa setelah selesai berwudhu
i. Tertib
2. Tata cara Mandi

Berikut cara mandi yang baik berdasarkan sabda Rasulullah dalam hadist
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.. Tata caranya adalah
sebagai berikut :

a. Mencucui tangan sebanyak tiga kali, sebelum tangan tersebut


digunakan mandi, atau dimasukkan ke dalam tempat pengambilang
atau penampungan air
b. membersihkan kemaluan dan kotoran, dengan menggunakan tangan
kiri, bukan tangan kanan.
c. cucilah tangan dengan menggosokkannya pada tanah, bisa juga dengan
sabun agar hilang kotoran tersebut dari tangan.
d. Berwudhu seperti cara wudhu untuk melakukan shalat.
e. Mengguyur air kepala sebanyak tiga kali dengan niat untuk mandi
besar
f. Mencuci kepala (keramas) mulai dari kepala bagian kanan ke bagian
kiri dan membersihkannya hingga sela-sela rambut, agar benar-benar
bersih dan sempurna
g. Mengguyur air mulai dari sisi badan sebelah kanan lalu pada sisi
sebelah kiri

3. Tata cara tayamum


a. Menggunakan tanah yang suci dan berdebu, yakni terbebas dari najis
atau kotoran. Sebagian imam berpendapat bolehnya bertayamum
dengan menggunakan tanah, pasir, atau batu.
b. Menepukkan kedua telapak tangan dengan sekali tepukan ke tanah
agar tanah tersebut menempel.
c. Menghembuskan kedua telapak tangan agar tanah yang ada pada
telapak tangan tersebut menjadi tipis
d. Mengusap muka dari ujung tumbuhnya rambut sampai tulang dagu
bagian bawah dan dari ujung telinga ke telinga, sambil membaca
basmalah dan berniat dalam hati untuk melakukan tayamum. Adapun
niatnya yaitu :
e. Setelah selesai mengusap muka, tepuk kembali tanah dengan satu kali
tepukan untuk mengusapkan tangan. Lalu hembuskan tanah tersebut
kemudian usapkan kebagian tangan kanan dan kiri sampai siku-siku.
f. Membaca syahadat, seperti selesai melalukan wudhu

2.5 Sunnah Wudhu, Tayamum, dan Mandi


1. Sunnah Wudhu
a. Membaca basmalah pada permulaan wudhu
b. Membasuh kedua telapak tangan
c. Berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung dengan istinsaq
dan istinsaar
d. Mengusap seluruh kepala
e. Mengusap kedua telinga luar dan dalam
f. Menyila-nyila jari kedua tangan dan kaki
g. Mendahulukan anggota badan bagian kanan daripada bagian kiri
h. Membasuh setiap anggota badan sebanyak tiga kali
i. Dilakukan berturut-turut antar anggota badan, artinya sebelum kering
anggota badan yang pertama, anggota badan yang kedua sudah
dibasuh
j. Tidak meminta pertolongan kepada orang lain, kecuali jika terpaksa
dikarenakan berhalangan contohnya sakit.
k. Tidak diseka, kecuali ada hajat, misalnya cuaca sangat dingin
l. Menjaga agar percikan air itu tidak kembali ke anggota badan
m. Tidak berbicara saat berwudhu, kecuali ada hajat.
n. Membaca dua kalimat syahadat dan menghadap kiblat saat berwudhu
o. Berdoa sesudah selasai wudhu
2. Sunnah Tayamum
a. Membaca basmallah
b. Mengembus tanah dari telapak tangan supaya tanah yang yang ada
ditelapak tangan menjadi tipis. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW
yang arinya “sesungguhnya cukuplah bagimu apabila kau pukulkan
kedua telapak tanganmu ke tana, kemudian engkau hembus kedua
tangan itu, lalu engkau usapkan kedua tanganmu itu ke muka dan
telapak tanganmu” ( H.R Daruqutni )
c. Membaca dua kalimat syahadat sebagaimana sesudah selesai
berwudhu
3. Sunnah Mandi
a. Membaca basmallah pada permulaan mandi
b. Berwudhu sebelum mandi
c. Menggosok-gosokkan seluruh badan dengan tangan
d. Mendahulukan anggota bagian kanan daripada bagian kiri
e. Berturut-turut
2.6 Doa-doa Wudhu
Ada doa-doa yang disunnahkan ketika berwudhu mulai dari
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khann, Dr. Musthafa, Dr. Musthafa Al-Bugha, Ali Asy-Syurbaji. Fikih Manhaji. 2018.
Yogyakarta;Pro-U Media.

Rasyid, H. Sulaeman. Fiqh Islam. 2023. Bandung;Penerbit Sinar Baru

Anda mungkin juga menyukai