Disusun oleh:
Khalilah Nasywa Aprilia
(22.0101.0682)
Horriyatul Ahdiah
(22.0101.0680)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang
"Wudhu dan Tayamum".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam, sebagai agama yang menekankan kebersihan fisik dan spiritual,
mewajibkan umatnya untuk bersuci sebelum melakukan ibadah tertentu. Ini
dilakukan untuk menghilangkan hadas, yaitu keadaan yang dianggap najis dan
menghalangi seseorang untuk berhubungan dengan Allah SWT dalam shalat
dan ibadah lainnya.
Wudu adalah cara bersuci yang utama. Ini dilakukan dengan membasuh
anggota tubuh tertentu dengan air yang bersih dan suci. Tata cara wudu telah
ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Melaksanakan wudu dengan benar merupakan syarat sah untuk shalat dan
beberapa ibadah lainnya.
1
2
Oleh karena itu Wudu dan tayamum adalah dua cara bersuci yang
penting dalam Islam. Keduanya memiliki landasan hukum yang jelas dan tata
cara yang khusus. Memahami dan melaksanakan wudu dan tayamum dengan
benar merupakan kewajiban bagi setiap Muslim agar dapat menjalankan ibadah
dengan sah dan sempurna.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan makalah ini sebagai berikut :
1. Jelaskan Pengertian wudhu dan tayamum?
2. Apa saja syarat wudhu dan tayamum?
3. Sebutkan rukun dan sunnah wudhu dan tayamum?
4. Jelaskan tata cara berwudhu dan tayamum?
5. Sebutkan hal-hal yang diperbolehkan bertayamum?
6. Apa saja hal-hal yang dapat membatalkan wudhu?
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian wudhu dan tayamum
2. Untuk Mengetahui syarat wudhu dan tayamum
3. Untuk Mengetahui rukun dan sunna wudhu dan tayamum
4. Untuk Mengetahui tata cara berwudhu dan tayamum
5. Untuk Mengetahui hal-hal yang diperbolehkan bertayamum
6. Untuk Mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan wudhu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wudhu dan Tayamum
Ada beberapa pengertian wudhu dan tayamum yaitu:
1. Pengertian Wudhu
Dari segi bahasa, wudhu memiliki pengertian sama dengan al-
hasanu dan an- nazhafatu. Wudhu diambil dari masdar widha'an dengan
huruf wawu dibaca kasrah. Kata widha'an sendiri mempunyai arti yang
sama dengan hasarien dan nazhafun. Jadi, dalam segala kondisi pengertian
wudhu adalah istilah lain dari bersuci (nazhafah). 1
Pengertian ini mengandung makna syar'i, karena wudhu menurut
syar'i hanya sebatas nizhafah, bebersih, atau bersuci. Adapun pengertian
wudhu menurut syar'i adalah penggunaan air pada beberapa anggota badan
secara khusus, meliputi bagian wajah, kedua tangan, dan anggota-anggota
wudhu yang lain dengan cara-cara tertentu.
2. Pengertian Tayamum
Menurut pengertian lughawi (bahasa), tayamum adalah
"menyengaja". Sedangkan menurut syara' adalah "bersuci dari hadats kecil
atau besar dengan mengusapkan tanah (debu) ke muka dan tangan sebagai
pengganti air karena alasan tertentu yang ditetapkan oleh syariat".2
Tayamum adalah keringanan yang diberikan kepada orang-orang
yang tidak mendapatkan air, atau untuk orang yang tidak bisa menggunakan
air karena udzur (halangan) tertentu yang bisa membahayakannya jika ia
menggunakan air.
Jadi, pengertian wudhu dan tayamum yaitu du acara bersuci untuk
melaksanakan suatu ibadah, hanya saja jika wudhu memakai air yang suci, akan
tetapi untuk bertayamum yaitu menggunakan debu sebagai pegganti wudhu
apabila tidak ada air.
1
Asmaji Muchtar, Dialog Lintas Mazhab (Fiqih Ibadah & Muamalah), (Jakarta: Amzah,
2015), hlm. 58.
2
Khalilurrahman Al-Mahfani, Buku Pintar Shalat (Pedoman Shalat Lengkap Menuju
Shalat Khusyuk), (Jakarta: PT Wahyu Media, 2008), hlm. 21.
3
4
3
Mukhsin Matheer, Rahasia Butiran Air Wudhu Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah,
(Jakarta: Lembar Langit Indonesia, 2014), hlm. 13.
5
4
Ibid,. hlm.15.
6
2. Syarat Tayamum
Mazhab Syafi'i menyebut syarat secara umum tanpa membagi
menjadi syarat wajib dan syarat sah. Syarat tersebut ada delapan, yaitu:5
a. Adanya sebab, misalnya tidak menemukan air atau tidak mampu
menggunakannya.
b. Mengetahui masuknya waktu shalat, tidak sah tayamum yang dilakukan
sebelum masuknya waktu
c. Menghilangkan najis dari badan terlebih dahulu, jika najis tersebut tidak
dimaafkan. Tayamum yang dilakukan sebelum meng- hilangkan najis
hukumnya tidak sah.
d. Islam.
e. Tidak sedang mengalami haid.
f. Tidak sedang mengalami nifas.
g. Tidak adanya perkara yang menghalangi sampainya debu ke muka atau
tangan.
h. Telah mencari air.
C. Rukun dan Sunnah Wudhu dan Tayamum
Ada beberapa rukun dan sunnah dari wudhu dan tayamum yaitu:
1. Rukun dan Sunnah Wudhu
a. Rukun Wudhu
Rukun adalah bagian pokok dari suatu perbuatan. Apabila
kurang salah satu rukun saja, perbuatan tersebut tidak dianggap ada
(tidak sah). Rukun wudhu ada enam, yaitu sebagai berikut:6
1) Niat, yakni secara sadar menyengaja untuk wudhu.
2) Membasuh muka dari tumbuhnya rambut sebelah atas sampai ke
dagu, dari telinga kanan sampai telinga kiri.
3) Membasuh kedua tangan sampai siku.
4) Mengusap sebagian kepala, baik berambut maupun tidak berambut.
5
Asmaji Muchtar, Dialog Lintas Mazhab (Fiqih Ibadah & Muamalah), (Jakarta: Amzah,
2015), hlm. 107.
6
Ahmad Ahyar. Ahmad Najibullah, Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2021), hlm. 14.
7
5) Membasuh kedua kaki sampai mata kaki (mata kaki ikut dibasuh)
6) Tertib, yakni menunaikan wudhu sesuai dengan urutannya,
mendahulukan yang semestinya didahulukan, dan mengakhırkan
mana yang seharusnya diakhirkan.
b. Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu adalah perkara-perkara yang dianjurkan untuk
dilakukan saat wudhu. Sunnah adalah perbuatan yang apabila dilakukan
mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Sunnah-
sunnah wudhu antara lain sebagai berikut.
1) Membaca basmalah ketika memulai wudhu.
2) Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan
sebelum memulai wudhu.
3) Berkumur.
4) Memasukkan atau mengisap air ke dalam hidung (kemudian
dikeluarkan lagi)
5) Mengusap seluruh kepala
6) Mengusap dua daun telinga (luar dan dalam).
7) Membasuh tiap-tiap anggota wudhu sebanyak tiga kalı
8) Menyela-nyela jari kedua tangan dan jari kedua kaki
9) Mendahulukan anggota yang kanan dari anggota yang kiri
10) Wudhu dilakukan tanpa pertolongan orang lain, kecuali dalam
keadaan terpaksa (sakit)
11) Pembasuhan anggota wudhu dilakukan secara berturut-turut (tidak
menunggu keringnya satu anggota badan kemudian membasuh
anggota badan yang lain)
12) Berdoa sesudah wudhu
2. Rukun dan Sunnah Tayamum
a. Rukun Tayamum
Rukun-rukun tayamum adalah sebagai berikut:7
7
Dar Al-Ghad Al-Jadid Al-Mansura Mesir, Fikih Sunnah Wanita (Panduan Lengkap
Menjadi Muslimah Shalehah), (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009), hlm. 66.
8
8
Amrin Ra'uf, Hafal Luar Kepala Tata Cara dan Bacaan Shalat Wajib serta Sunnah,
(Yogyakarta: Sabil, 2015), hlm. 10-11.
9
9
Ibid,. hlm. 12.
10
10
Dar Al-Ghad Al-Jadid Al-Mansura Mesir, Fikih Sunnah Wanita (Panduan Lengkap
Menjadi Muslimah Shalehah), (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009), hlm. 60-63.
11
11
Muhammad Iqbal, Panduan Bersuci (Bersih dan Suci sesuai Sunnah Rasulullah),
(Jakarta: Sanggar Sastra Pamarsudi Sastra Jawi, 2010), hlm. 87.
12
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Pengertian wudhu menurut syar'i adalah penggunaan air pada beberapa
anggota badan secara khusus, meliputi bagian wajah, kedua tangan, dan
anggota-anggota wudhu yang lain dengan cara-cara tertentu. Sedangkan
menurut syara' adalah "bersuci dari hadats kecil atau besar dengan
mengusapkan tanah (debu) ke muka dan tangan sebagai pengganti air
karena alasan tertentu yang ditetapkan oleh syariat"
2. Syarat-syarat wudhu yaitu Islam, berakal, tamyiz (dewasa), niat, tasmiyah,
menggunakan air suci, menggunakan air mubah, dan menghilangkan
sesuatu yang menghalangi sampainya air ke kulit. Sedangkan syarat
tayamim yaitu adanya sebab seperti tidak menemukan air, mengetahui
masuknya waktu sholat, menghilangkan najis dari badan terlebih dahulu,
Islam, tidak sedang mengalami haid dan nifas, tidak adanya perkara yang
menghalangi sampainya dehu ke muka atau tangan, dan telah mencari air.
3. Rukun wudhu yaitu niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai
siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki sampai mata kaki
dan tertib, kemudian Sunnah wudhu yaitu membaca basmalah, membasuh
kedua telapak tangan, berkumur, memasukkan atau mengisap air ke dalam
hidung kemudian di keluarkan, mengusap seluruh kepala, mengusap dua
daun telinga, membasuh tiap-tiap Anggita wudhu sebanyak 3 kali, menyela-
nyela jari kedua tangan dan jari kedua kaki, mendahulukan anggota yang
kanan, dilakukan tanpa pertolongan orang lain dan berdoa sesudah wudhu.
Sedangkan rukun tayamim yaitu Niat, tanah atau debu yang suci, usapan
pertama pada debu atau tanah yang suci, dan mengusap wajah dan kedua
tangan sampai siku sebanyak satu kali, kemudian Sunnah tayamum yaitu
membaca basmalah, mendahulukan bagian tubuh yang kanan,
mempergunakan siwak, meniup kedua tangan sebelum mengusapkannya
kemuka dan kedua tangan, berturut-turut, dan tertib.
13
14
B. Penutup
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah mencurahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang
terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
pemakalah harapkan demi kebaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyar Ahmad, Najibullah Ahmad. 2021. Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VII.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Al-Mahfani Khalilurrahman. 2008. Buku Pintar Shalat (Pedoman Shalat Lengkap
Menuju Shalat Khusyuk). Jakarta: PT Wahyu Media.
Dar Al-Ghad Al-Jadid Al-Mansura Mesir. 2009. Fikih Sunnah Wanita (Panduan
Lengkap Menjadi Muslimah Shalehah). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Iqbal Muhammad. 2010. Panduan Bersuci (Bersih Dan Suci Sesuai Sunnah
Rasulullah). Jakarta: Sanggar Sastra Pamarsudi Sastra Jawi.
Matheer Mukhsin. 2014. Rahasia Butiran Air Wudhu Menurut Al-Qur'an Dan As-
Sunnah. Jakarta: Lembar Langit Indonesia.
Muchtar Asmaji. 2015. Dialog Lintas Mazhab (Fiqih Ibadah & Muamalah).
Jakarta: Amzah.
Ra’uf Amrin. 2015. Hafal Luar Kepala Tata Cara Dan Bacaan Shalat Wajib Serta
Sunnah. Yogyakarta: Sabil.
15